Unlimited Love - Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
Tidak ada waktu untuk Stanley Yan memikirkan mengapa remnya tidak berfungsi, karena kecelakaan atau karena percobaan pembunuhan, truk berisi bebatuan yang ada di sisi kirinya semakin mendekat, kematian juga semakin mendekat padanya, waktunya sangat singkat untuk mengambil sebuah tindakan, sangat singkat hingga seperti hanya bisa untuk diabaikan.
Stanley Yan tidak menjadi panik, justru sebaliknya jauh lebih tenang dari biasanya, seketika muncul percikan api saat kaki kanannya menginjak pedal gas dengan dalam, terdengar suara debuman yang memekakkan telinga, apa yang bisa dilakukannya sudah dilakukan, mengenai bisa selamat atau tidaknya dirinya pun tidak yakin.
Mobil van hitam itu membuat suara yang menggelegar seperti auman binatang buas, dan langsung melompat ke arah depan, supir truk itu terlihat panik dan terkejut kemudian menabrak bagian belakang mobil van hitam yang melaju dengan kencang menuju jalanan yang ada di seberangnya.
Stanley Yan hanya merasa seketika mobilnya bergerak dengan cepat, secepat kedipan mata dia telah melewati jalan itu, melaju hingga ke jalanan yang ada di seberang.
Waktu yang paling membahayakan sudah terlewatkan, namun bahaya masih belum menghilang.
Tadi demi menghindari tabrakan dengan truk, Stanley Yan menginjak pedal gasnya dalam, seketika kecepatan mobilnya meningkat hingga seratus lima puluh kilometer, berada di dalam kota yang memiiki jalur transportasi yang cukup padat dengan kecepatan ini tentu saja sangat berbahaya, ditambah lagi dengan rem mobil van ini yang rusak.
Jika tidak segera mengurangi kecepatan mobil ini, mungkin di persimpangan berikutnya malaikat maut akan benar-benar berada di sampingnya.
Stanley Yan memegang erat setir mobilnya, wajahnya terlihat tegang, dengan bahaya dia berusaha menghindari mobil Off Road yang ada di depannya, mendekat ke sisi jalan, di saat yang bersamaan menekan klakson dengan kuat.
Suara klakson yang memekakkan telinga terdengar hingga ke tempat yang jauh, beberapa mobil yang awalnya berada di jalur kanan menghindar ketakutan, dengan cepat merubah jalur, tidak ingin tertabrak oleh mobil yang berada di jalur tengah, seketika terdengar suara tabrakan yang cukup panjang.
Setidaknya mungkin ada tujuh hingga delapan mobil yang mengalami tabrakan, Stanley Yan tidak berpikir untuk mengurusi semua ini, dan tidak memiliki niat untuk mengurusinya.
Saat dia berhasil merubah jalurnya, perlahan-lahan dia memutar setir mobilnya ke arah kanan kemudian berjalan lurus, sisi kanan mobil van hitam itu bertabrakan dengan kendaraan yang berjalan dan yang sedang terparkir hingga akhirnya memunculkan percikan api, dan mobilpun terus bergunjang.
Stanley Yan mencengkram setirnya dengan erat, menatap tajam jalanan yang ada di depan.
Gesekan yang hebat terus terjadi hingga tiga empat menit, saat matanya melihat jarak simpangan berikutnya sekitar tujuh hingga delapan meter lagi. Kecepatan mobil van hitam itu sudah mencapat sekitar dua puluh lima kaki, menyadari mobilnya akan menabrak sebuah mobil kecil yang sedang menunggu untuk berbelok ke kanan, tanpa ragu Stanley Yan langsung menarik rem tangannya.
Mobil telah berhenti, namun tidak bisa menghindari tabrakan dengan bagian belakang mobil kecil itu.
Stanley Yan tidak langsung turun dari mobilnya, hanya memilih menghiraukan pemilik mobil kecil yang berteriak di samping jendelanya dengan marah, hingga sebuah mobil van hitam yang sama berhenti di sampingnya, terlihat sekitar tujuh delapan pengawal mengelilinginya, Stanley Yan baru menarik pedal pintu kemudian turun dari mobil, dengan perlindungan pengawal dia memasuki mobil van itu meninggalkan tepat kejadian kecelakaan. Sisanya tentu saja para pengawal yang menyelesaikannya.
Saat Stanley Yan tiba di rumah sakit, Nenek Yan sangat tegang hingga keningnya dipenuhi dengan keringat, menarik tanganya terus menanayakan apakah dia terluka.
Stanley Yan menggelengkan kepalanya, “Aku tidak apa!”
“Benar tidak apa-apa?” Nenek Yan masih belum bisa terlalu tenang, “Sebaiknya pergi lakukan pemeriksaan! Jangan disepelekan!”
“Nenek, aku benar-benar tidak apa-apa!” Stanley Yan bertanya dengan mengerutkan alisnya, “Angie, apa dia sudah sadar?”
Melihat Nenek Yan menggelengkan kepala, Stanley Yan mengangguk berucap. “Aku akan pergi melihatnya, Nenek, ini sudah sangat malam, kamu pulanglah lebih dulu!”
“Aku akan menunggu bersamamu!” Nenek Yan berucap dengan tidak tenang.
“Tidak perlu, hari ini aku akan menjaganya disini!”
“Anak bodoh, untuk apa kamu berjaga disini? Ada Bibi Liu, masih ada urusan yang lebih penting yang harus kamu urus!”
Mendengar Nenek Yan yang memiliki maksud lain, Stanley Yan menyipitkan matanya kemudian mengangguk, “Baiklah kalau begitu! Aku akan masuk melihatnya sebentar kemudian kembali!”
Membuka pintu. Melihat Angie Qin yang masih tertidur, Stanley Yan mengibaskan tangannya menyuruh Bibi Liu untuk keluar lebih dulu.
Duduk di sisi ranjang, menarik pelan tangan Angie Qin, menatap lama padanya yang sedikit mengerutkan alisnya dengan penuh perhatian, kemudian bangkit berdiri memberikan kecupan di keningnya, bergumam dengan pelan, “Sayang, aku tidak akan membiarkanmu terluka lagi! Kamu beristirahatlah, besok aku akan datang lagi menjengukmu!”
Selesai berucap Stanley Yan menatapnya beberapa kali dengan tidak rela, kemudian membalikkan tubuhnya berjalan keluar.
Saat terdengar suara pintu tertutup, Angie Qin yang tertidur tiba-tiba membuka matanya, menopang tubuhnya menatap beberapa kali ke arah pintu dengan tatapan yang sulit dijelaskan, kemudian berbaring kembali, menatap langit-langit dengan kosong.
Sebenarnya jauh sebelum Stanley Yan datang, Angie Qin sudah tersadar, hanya saja dia tidak membuka matanya.
Saat Bibi Liu masuk, Angie Qin sedang terdiam.
“Nyonya muda, kamu sudah sadar? Bagaimana perasaanmu, apa ada yang tidak nyaman?”
Angie Qin tersenyum menggelengkan kepalanya, “Aku tidak apa-apa.”
“Syukurlah jika tidak apa-apa, syukurlah!” Bibi Liu menghela nafas lega, kemudian berucap dengan menggebu-gebu, “Hari ini benar-benar sangat beruntung, kamu dan tuan muda terhindar dari bahaya, jika tidak mungkin keluara Yan akan hancur!”
“Bibi Liu, apa yang kamu katakan? Ada apa dengan Stanley?”
Angie Qin tahu dengan jelas jika Stanley Yan baik-baik saja, namun hatinya menjadi tegang tanpa alasan, bangit duduk kemudian menarik tangan Bibi Liu dan bertanya.
“Tidak apa-apa! Tidak apa-apa!” Bibi Liu segera menggelengkan kepalanya, berucap dengan tersenyum canggung, “Aku hanya asal bicara saja, Tuan muda baik-baik saja, tidak terjadi apapun!”
“Benar tidak apa-apa?” Angie Qin mengerutkan alisnya menatap wajahnya, Bibi Liu menyipitkan matanya tersenyum berucap, “Nyonya muda, apa kamu tidak percaya pada ucapanku? Atau aku akan memanggil pengawal untuk kesini, jadi kamu bisa bertanya langsung!”
“Tidak perlu! Aku percaya padamu!” Angie Qin menganggukberucap. “Aku haus!”
“Aku akan menuangkan air untukmu!” seketika Bibi Liu membalikkan tubuhnya, menarik sudut bibirnya, berucap dalam hati: Untung saja aku berhati-hati, hampir saja aku membocorkannya.
Alasan Bibi Liu melakukan ini karena Stanley Yan menyuruhnya untuk menutup mulut sebelum pergi, tidak membiarkan siapapun untuk memberitahukan masalah kecelakaannya pada Angie Qin.
Selesai meminum airnya, Angie Qin memakan sedikit bubur kurma, kemudian pergi tidur.
Namun Stanley Yan tidak tidur, seluruh keluarga Yan tidak ada orang yang bisa tidur, suasananya sangat mencekam.
Ruang baca Stanley Yan di lantai dua. Dia duduk di hadapan komputer, menatap Marson Luo yang masuk dengan raut datar.
“Tuan muda! Sudah diselidiki dengan jelas, jika dilihat dari bukti yang ada sekarang, rem yang rusak itu terjadi murni kecelakaan!”
“Kecelakaan?” Stanley Yan mengerutkan alisnya.
“Benar, Tuan muda!” Marson Luo menganggukkan kepalanya, berucap dengan sopan, “Aku sendiri yang melihatnya jika bantalan remnya terlepas, tidak ada jejak kerusakan yang dilakukan oleh seseorang, bantalan rem benar-benar rusak karena kecelakaan.”
“Marson. Apa kamu percaya penjelasan ini?” Stanley Yan tersenyum dingin, tiba-tiba bangkit berdiri.
“Tuan muda, sejujurnya aku juga tidak percaya.” Marson Luo berhenti sejenak, terlihat kilatan dalam iris matanya, “Bagaimanapun kemarin malam mobil van yang Tuan muda kendarai itu baru di rawat bulan lalu di bengkel. Jika bantalan rem nya menipis, mungkin tidak akan ditemukan! Sekarang ini hanya ada satu kesimpulan, bantalan rem itu telah disentuh oleh seseorang!”
“Tidak salah lagi! Ini bukanlah kecelakaan, tapi pembunuhan!” tiba-tiba Stanley Yan tersenyum dingin, “Setelah berdiam diri cukup lama. Akhirnya orang-orang ini tidak bisa menahannya?”
“Tuan muda, maksudmu adalah” raut wajah Marso Luo berubah drastis, “Kalau begitu apa kita perlu memperketat penjagaan?”
Stanley Yan menggelengkan kepalanya, “Masalah ini anggap saja sebagai kecelakaan!”
Marson Luo sangat tidak mengerti, namun tidak berani bertanya lagi, semua keputusan Stanley Yan itu pasti ada alasannya, bukan hal yang harus ditanyakan oleh Marson Luo.
“Masalah Nyonya muda apa sudah diselidiki?”
“Masih sedang diselidiki, namun untuk sementara ini tidak ada petunjuk apapun!”
“Kalau begitu bagaimana dengan keluarga Xiao?” Stanley Yan mengangguk dengan bimbang, kemudian bertanya.
“Baru saja ada berita, Tuan Robin menyuruh orang untuk mengendalikan Katty dan orang-orang yang ada di sekitarnya, dan telah membawa makanan dan minuman yang ada di acara untuk diperiksa!”
“Aku tahu! Suruh orang-orang yang ada di rumah sakit untuk lebih waspada, jangan biarkan sembarangan orang mendekati Angie! Jika dia tergores sedikitpun, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan!”
Novel Terkait
My Cold Wedding
MevitaSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaCinta Seorang CEO Arogan
MedellineRahasia Istriku
MahardikaBack To You
CC LennyGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangCinta Dan Rahasia
JesslynUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)