Unlimited Love - Bab 72 Kakak, Ibu (2)
Sebagai presedir Liancheng Group, Wirawan Mo bertanggung jawab membawa uang yang sangat banyak, dia lah yang bertanggung jawab atas ibu dan ayah puluhan ribu pekerja.
Dengan sang istri, Levy Song pernikahan 30 tahunnya belum pernah bertengkar, keduanya saling menyayangi, percintaan di antara mereka sangat kental, setiap kali Wirawan Mo tampil di hadapan umum, Levy Song juga datang menemani, semua orang mengenal mereka sebagai sepasang suami istri yang rukun dan harmonis.
Di tengah kesempurnaan cinta mereka berdua, kalau ada satu hal yang membuatnya tidak sempurna, itu adalah keduanya tidak dikaruniai seorang anak.
Orang luar selalu menganggap mereka adalah keluarga tanpa keturunan, tapi ada sebagian orang yang mengetahui mereka punya seorang anak perempuan, yang sekitar 20 tahun yang lalu, saat mereka berdua pergi ke Amerika, tanpa disengaja anaknya hilang.
Beberapa tahun ini, mereka membangun dari nol sebuah koorperasi bernama Liancheng Group, yang disebut sebagai salah satu kerajaan bisnis terbesar di dunia, namun belum berhasil menemukan putri mereka yang hilang 20 tahun yang lalu.
Teringat akan putrinya yang sudah hilang lama, Angie Qin yang mendadak muncul di hadapan Wirawan Mo dengan wajah pucatnya, tidak tahu mengapa, saat melihat wajahnya untuk pertama kalinya, hati pria setengah baya itu bergetar.
"Wir, Wirawan! "Pintu di depan Wirawan Mo terjeplak terbuka, di situ berdirilah Levy Song yang tengah memanggilnya, suaranya bergetar.
"Ada apa? "
Keduanya sudah berdampingan bertahun-tahun lamanya, ini bukan pertama kalinya dia melihat Levy Song begitu semangatnya.
"Putri, putri kita! "Jemari Levy Song menunjuk ke kabin di belakangnya sambil seluruh badannya gemetar.
"Apa? Apa yang kamu katakan? Katakan sekali lagi! "Wirawan Mo tidak berani mempercayai apa yang didengar telinganya, dia menarik Levy Song, dan bertanya.
"Anak perempuan kita telah kembali! Kita telah menyelamatkan anak perempuan kita! "
"Levy, apa kamu tidak salah? "Wirawan Mo yang mulai tenang, menyeritkan dahinya dan bertanya, dia tidak percaya ada kebetulan seperti itu di dunia ini.
"Tidak salah lagi! Di bagian belakang lehernya ada sebuah tanda lahir berbentuk kupu-kupu, ini adalah satu-satunya tanda yang dimiliki Yesi kita! Wirawan, ini sungguh-sungguh Yesi, Yesi benar-benar sudah kembali! "
Wirawan Mo setengah bengong, mendorong pelan Levy Song dan masuk ke dalam kabin, dilihatnya tanda lahir berbentuk kupu-kupu di leher bagian belakang Angie Qin, Wirawan Mo mendadak sangat girang.
Mereka awalnya mengira seumur hidup, mereka tidak akan bisa bertemu dengan anak perempuannya lagi, awalnya mereka mengira anak perempuannya itu mungkin dari dulu beberapa tahun yang lalu sudah meninggal, dan walaupun beberapa tahun ini Wirawan Mo masih menyuruh orang untuk terus mencari anak perempuannya itu, tapi api harapan dalam hidupnya sudah padam!
Namun sekarang, Yang Kuasa tiba-tiba mengantar anak perempuan mereka ke tangan mereka, ini adalah kebahagian yang tidak bisa diduga.
Begitu kapal mereka berlabuh, yang pertama kali pasangan suami istri Wirawan Mo lakukan adalah mengantar Angie Qin menuju ke rumah sakit.
Setelah melewati pemeriksaan yang cermat, dan dipastikan Angie Qin tidak memiliki luka yang serius, pasangan suami istri Wirawan Mo membawa Angie Qin yang masih tergolek pingsan kembali ke vila megah mereka di Kanada.
Mereka sudah pernah sekali kehilangan anak perempuannya, kali ini mereka tidak akan lagi jauh-jauh dari sisinya.
Di saat yang bersamaan dengan Angie Qin yang secara kebetulan dipertemukan kembali dengan orang tuanya, Stanley Yan yang berada di Amerika dan Andrew Ling yang berada di kota R secara bersamaan juga mendapatkan berita mengenai hilangnya Angie Qin.
Keduanya secara bersamaan menggunakan penerbangan yang paling pagi langsung datang menyusul. Tim penyelamat yang bertanggung jawab mencari Angie Qin, yang sudah mulai mencari sejak mereka berdua mendapatkan kabar hilangnya Angie Qin, menekankan kemungkinan untuk Angie Qin dapat ditemukan nyaris nol.
Selewat satu minggu lebih, Andrew Ling terlebih dahulu menyerah, Stanley Yan masih tetap membawa orang-orang untuk menyisir sepanjang pantai, dia tidak akan kembali sebelum dapat menemukan Angie Qin.
Dalam sekejap mata, satu minggu berlalu lagi, Nenek Yan dengan ditemani kepala pelayan , menyusul Stanley Yan ke hotelnya.
Saat pintu kamar hotel dibuka, yang berada di hadapan mereka adalah Stanley Yan dengan wajah yang pucat, jenggot yang berantakan, mata yang merah darah, dan tubuh yang kurus kering. Seketika mata Nenek Yan memerah, air mata mulai berjatuhan.
"Nenek kenapa nenek datang ke sini? "
Sepasang mata Stanley Yan yang memerah menatap kosong Nenek Yan dan bertanya tanpa tenaga.
"Stanley, kenapa kamu bisa menjadi seperti ini? Demi seorang wanita, apa ini pantas? "Nenek Yan menarik tangan Stanley Yan, "Ayo, ikut nenek pulang! "
Stanley Yan mengibaskan tangan Nenek Yan, kemudian menggeleng pelan, "Sebelum aku menemukannya, aku tidak akan beranjak dari sini! "
"Kamu... "Nenek Yan seketika tidak tahu lagi harus mengatakan apa, dia sendiri yang membesarkan Stanley Yan, dia tahu dengan jelas sifat keras Stanley Yan, sekali dia bertekad, tidak ada orang yang bisa membelokannya.
"Nenek pulanglah! "
"Pulang? Melihat keadaanmu seperti ini, bagaimana bisa aku pulang dengan tenang? Stanley, jangan cari lagi! Sudah setengah bulan, bocah itu pasti juga sudah tiada! Kamu seumur hidup tinggal di sini pun tidak akan ada gunanya! Dengarkan nenek, ikut nenek pulang sekarang! "
"Kalau dia masih hidup aku harus menemukannya, kalau dia sudah mati, aku harus menemukan jasadnya! Sebelum menemukannya, aku tidak akan ke mana-mana! "
"Kamu... "Nenek Yan mengangkat tangannya hendak menamparnya, tapi baru mengangkatnya setengah, dia menurunkannya lagi.
"Nak, dengarkan nenekmu! Pulanglah, nenek mohon!" Nenek Yan hampir saja berlutut memohon padanya, tapi Stanley Yan masih juga tidak bergeming.
Kepala pelayan yang berada di sebelahnya tiba-tiba membuka mulut dan berkata, "Tuan muda, lebih baik kamu pulang! Anda berada di sini, siapa yang akan mengurus tuan muda kecil? "
"Sandy? Angie Qin sudah tiada, apa perlunya aku mengurus hidup matinya? "Stanley Yan tanpa ekspresi bertanya.
"Tuan muda, yang aku maksudkan bukanlah dia, yang aku maksudkan adalah anak anda dan nyonya muda, anak kandung, tuan muda kecil keluarga Yan. Apa anda benar-benar akan menyerahkan darah daging anda dan nyonya muda pada orang luar? "
Mendengar perkataan kepala pelayan itu, tidak hanya Stanley Yan yang mendongak, bahkan Nenek Yan pun juga ikut bingung, dia tidak paham apa yang dimaksudkan oleh kepala pelayan itu.
"Sandy Yan dengan anda, dengan nyonya muda tidak terikat oleh hubungan darah, saat anak anda dan nyonya muda dilahirkan, dia tanpa sengaja dibawa lari oleh orang lain! Masalah ini aku baru mengetahuinya setengah jam yang lalu! "Setelah berkata demikian kepala pelayan itu menghela nafas, "Awalnya aku berencana mencari tuan muda kecil terlebih dahulu baru memberi tahu anda dan nyonya besar, tapi sekarang... "
"Apa yang kamu katakan itu benar? "Stanley Yan mencengkram kerah baju kepala pelayan, "Kamu tidak berbohong padaku? "
"Tuan muda, masalah seperti ini mana berani aku sembarangan berbicara? Ini semua benar, 100% benar! "Kepala pelayan terus menatap mata Stanley Yan, dia menghela nafas lalu meneruskan, "Tuan muda, sebenarnya aku rasa tidak ada gunanya anda meneruskan pencarian ini. Kalau nyonya muda masih hidup, pasti ada orang yang menyelamatkannya, suatu hari nanti dia akan pulang! Kalau nyonya muda kurang beruntung, anda menunggunya di sini juga tidak berguna, dan bahkan malah tidak bisa menyelamatkan tuan muda kecil! Yang paling penting yang perlu anda lakukan sekarang adalah mencari keberadaan tuan muda kecil, kalau menunggu sampai nyonya muda pulang, dan dia menanyakan di mana tuan muda kecil pergi, anda... "
"Ini... "Stanley Yan lantas terdiam, yang dikatakan kepala pelayan ada benarnya.
"Stanley, yang dikatakan kepala pelayan betul! Angie Qin kuat dan sangat beruntung, pasti ada orang yang menyelamatkannya! Kamu lebih baik segera pulang, dan cari cucuku! "Nenek Yan yang berdiri di sebelahnya juga berkata demikian.
"Kalau dia masih hidup, kenapa dia tidak datang mencariku? "
"Mungkin nyonya muda karena sedang ada sesuatu maka menundanya, atau mungkin luka yang dia alami cukup parah, dan tidak ingin membuat anda khawatir, dan berencana setelah pulih baru kembali! Tuan muda, waktu tidak menunggu siapa pun, tuan muda kecil sudah ditukar dan dibawa oleh orang lain lebih dari satu bulan, kalau kita tidak segera bertindak, aku khawatir kita tidak akan bisa menemukan tuan muda kecil lagi! "
"Biarkan aku berpikir! "Stanley Yan kembali duduk ke atas sofa, dia menundukan kepala, berpikir sangat sangat lama, baru selewat satu jam lebih dia baru menghembuskan nafas panjang, mendongak kemudian berkata tanpa ekspresi di wajahnya, "Sudah aku pikirkan baik-baik! Kita pulang! Tapi pencarian Angie Qin di sini tidak boleh berhenti! "
Asalkan Stanley Yan sudah bersedia pulang, Nenek Yan tidak peduli dengan yang lain.
Stanley Yan meninggalkan Marson Luo di situ untuk meneruskan pencarian Angie Qin, dia sendiri ikut dengan Nenek Yan dan kepala pelayan untuk pulang ke kota R, dan langsung terjun ke pencarian buah hatinya dan Angie Qin.
Novel Terkait
Cinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoThis Isn't Love
YuyuCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinMenantu Hebat
Alwi GoPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeAsisten Bos Cantik
Boris DreyMy Perfect Lady
AliciaUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)