Unlimited Love - Bab 72 Kakak, Ibu (2)

Sebagai presedir Liancheng Group, Wirawan Mo bertanggung jawab membawa uang yang sangat banyak, dia lah yang bertanggung jawab atas ibu dan ayah puluhan ribu pekerja.

Dengan sang istri, Levy Song pernikahan 30 tahunnya belum pernah bertengkar, keduanya saling menyayangi, percintaan di antara mereka sangat kental, setiap kali Wirawan Mo tampil di hadapan umum, Levy Song juga datang menemani, semua orang mengenal mereka sebagai sepasang suami istri yang rukun dan harmonis.

Di tengah kesempurnaan cinta mereka berdua, kalau ada satu hal yang membuatnya tidak sempurna, itu adalah keduanya tidak dikaruniai seorang anak.

Orang luar selalu menganggap mereka adalah keluarga tanpa keturunan, tapi ada sebagian orang yang mengetahui mereka punya seorang anak perempuan, yang sekitar 20 tahun yang lalu, saat mereka berdua pergi ke Amerika, tanpa disengaja anaknya hilang.

Beberapa tahun ini, mereka membangun dari nol sebuah koorperasi bernama Liancheng Group, yang disebut sebagai salah satu kerajaan bisnis terbesar di dunia, namun belum berhasil menemukan putri mereka yang hilang 20 tahun yang lalu.

Teringat akan putrinya yang sudah hilang lama, Angie Qin yang mendadak muncul di hadapan Wirawan Mo dengan wajah pucatnya, tidak tahu mengapa, saat melihat wajahnya untuk pertama kalinya, hati pria setengah baya itu bergetar.

"Wir, Wirawan! "Pintu di depan Wirawan Mo terjeplak terbuka, di situ berdirilah Levy Song yang tengah memanggilnya, suaranya bergetar.

"Ada apa? "

Keduanya sudah berdampingan bertahun-tahun lamanya, ini bukan pertama kalinya dia melihat Levy Song begitu semangatnya.

"Putri, putri kita! "Jemari Levy Song menunjuk ke kabin di belakangnya sambil seluruh badannya gemetar.

"Apa? Apa yang kamu katakan? Katakan sekali lagi! "Wirawan Mo tidak berani mempercayai apa yang didengar telinganya, dia menarik Levy Song, dan bertanya.

"Anak perempuan kita telah kembali! Kita telah menyelamatkan anak perempuan kita! "

"Levy, apa kamu tidak salah? "Wirawan Mo yang mulai tenang, menyeritkan dahinya dan bertanya, dia tidak percaya ada kebetulan seperti itu di dunia ini.

"Tidak salah lagi! Di bagian belakang lehernya ada sebuah tanda lahir berbentuk kupu-kupu, ini adalah satu-satunya tanda yang dimiliki Yesi kita! Wirawan, ini sungguh-sungguh Yesi, Yesi benar-benar sudah kembali! "

Wirawan Mo setengah bengong, mendorong pelan Levy Song dan masuk ke dalam kabin, dilihatnya tanda lahir berbentuk kupu-kupu di leher bagian belakang Angie Qin, Wirawan Mo mendadak sangat girang.

Mereka awalnya mengira seumur hidup, mereka tidak akan bisa bertemu dengan anak perempuannya lagi, awalnya mereka mengira anak perempuannya itu mungkin dari dulu beberapa tahun yang lalu sudah meninggal, dan walaupun beberapa tahun ini Wirawan Mo masih menyuruh orang untuk terus mencari anak perempuannya itu, tapi api harapan dalam hidupnya sudah padam!

Namun sekarang, Yang Kuasa tiba-tiba mengantar anak perempuan mereka ke tangan mereka, ini adalah kebahagian yang tidak bisa diduga.

Begitu kapal mereka berlabuh, yang pertama kali pasangan suami istri Wirawan Mo lakukan adalah mengantar Angie Qin menuju ke rumah sakit.

Setelah melewati pemeriksaan yang cermat, dan dipastikan Angie Qin tidak memiliki luka yang serius, pasangan suami istri Wirawan Mo membawa Angie Qin yang masih tergolek pingsan kembali ke vila megah mereka di Kanada.

Mereka sudah pernah sekali kehilangan anak perempuannya, kali ini mereka tidak akan lagi jauh-jauh dari sisinya.

Di saat yang bersamaan dengan Angie Qin yang secara kebetulan dipertemukan kembali dengan orang tuanya, Stanley Yan yang berada di Amerika dan Andrew Ling yang berada di kota R secara bersamaan juga mendapatkan berita mengenai hilangnya Angie Qin.

Keduanya secara bersamaan menggunakan penerbangan yang paling pagi langsung datang menyusul. Tim penyelamat yang bertanggung jawab mencari Angie Qin, yang sudah mulai mencari sejak mereka berdua mendapatkan kabar hilangnya Angie Qin, menekankan kemungkinan untuk Angie Qin dapat ditemukan nyaris nol.

Selewat satu minggu lebih, Andrew Ling terlebih dahulu menyerah, Stanley Yan masih tetap membawa orang-orang untuk menyisir sepanjang pantai, dia tidak akan kembali sebelum dapat menemukan Angie Qin.

Dalam sekejap mata, satu minggu berlalu lagi, Nenek Yan dengan ditemani kepala pelayan , menyusul Stanley Yan ke hotelnya.

Saat pintu kamar hotel dibuka, yang berada di hadapan mereka adalah Stanley Yan dengan wajah yang pucat, jenggot yang berantakan, mata yang merah darah, dan tubuh yang kurus kering. Seketika mata Nenek Yan memerah, air mata mulai berjatuhan.

"Nenek kenapa nenek datang ke sini? "

Sepasang mata Stanley Yan yang memerah menatap kosong Nenek Yan dan bertanya tanpa tenaga.

"Stanley, kenapa kamu bisa menjadi seperti ini? Demi seorang wanita, apa ini pantas? "Nenek Yan menarik tangan Stanley Yan, "Ayo, ikut nenek pulang! "

Stanley Yan mengibaskan tangan Nenek Yan, kemudian menggeleng pelan, "Sebelum aku menemukannya, aku tidak akan beranjak dari sini! "

"Kamu... "Nenek Yan seketika tidak tahu lagi harus mengatakan apa, dia sendiri yang membesarkan Stanley Yan, dia tahu dengan jelas sifat keras Stanley Yan, sekali dia bertekad, tidak ada orang yang bisa membelokannya.

"Nenek pulanglah! "

"Pulang? Melihat keadaanmu seperti ini, bagaimana bisa aku pulang dengan tenang? Stanley, jangan cari lagi! Sudah setengah bulan, bocah itu pasti juga sudah tiada! Kamu seumur hidup tinggal di sini pun tidak akan ada gunanya! Dengarkan nenek, ikut nenek pulang sekarang! "

"Kalau dia masih hidup aku harus menemukannya, kalau dia sudah mati, aku harus menemukan jasadnya! Sebelum menemukannya, aku tidak akan ke mana-mana! "

"Kamu... "Nenek Yan mengangkat tangannya hendak menamparnya, tapi baru mengangkatnya setengah, dia menurunkannya lagi.

"Nak, dengarkan nenekmu! Pulanglah, nenek mohon!" Nenek Yan hampir saja berlutut memohon padanya, tapi Stanley Yan masih juga tidak bergeming.

Kepala pelayan yang berada di sebelahnya tiba-tiba membuka mulut dan berkata, "Tuan muda, lebih baik kamu pulang! Anda berada di sini, siapa yang akan mengurus tuan muda kecil? "

"Sandy? Angie Qin sudah tiada, apa perlunya aku mengurus hidup matinya? "Stanley Yan tanpa ekspresi bertanya.

"Tuan muda, yang aku maksudkan bukanlah dia, yang aku maksudkan adalah anak anda dan nyonya muda, anak kandung, tuan muda kecil keluarga Yan. Apa anda benar-benar akan menyerahkan darah daging anda dan nyonya muda pada orang luar? "

Mendengar perkataan kepala pelayan itu, tidak hanya Stanley Yan yang mendongak, bahkan Nenek Yan pun juga ikut bingung, dia tidak paham apa yang dimaksudkan oleh kepala pelayan itu.

"Sandy Yan dengan anda, dengan nyonya muda tidak terikat oleh hubungan darah, saat anak anda dan nyonya muda dilahirkan, dia tanpa sengaja dibawa lari oleh orang lain! Masalah ini aku baru mengetahuinya setengah jam yang lalu! "Setelah berkata demikian kepala pelayan itu menghela nafas, "Awalnya aku berencana mencari tuan muda kecil terlebih dahulu baru memberi tahu anda dan nyonya besar, tapi sekarang... "

"Apa yang kamu katakan itu benar? "Stanley Yan mencengkram kerah baju kepala pelayan, "Kamu tidak berbohong padaku? "

"Tuan muda, masalah seperti ini mana berani aku sembarangan berbicara? Ini semua benar, 100% benar! "Kepala pelayan terus menatap mata Stanley Yan, dia menghela nafas lalu meneruskan, "Tuan muda, sebenarnya aku rasa tidak ada gunanya anda meneruskan pencarian ini. Kalau nyonya muda masih hidup, pasti ada orang yang menyelamatkannya, suatu hari nanti dia akan pulang! Kalau nyonya muda kurang beruntung, anda menunggunya di sini juga tidak berguna, dan bahkan malah tidak bisa menyelamatkan tuan muda kecil! Yang paling penting yang perlu anda lakukan sekarang adalah mencari keberadaan tuan muda kecil, kalau menunggu sampai nyonya muda pulang, dan dia menanyakan di mana tuan muda kecil pergi, anda... "

"Ini... "Stanley Yan lantas terdiam, yang dikatakan kepala pelayan ada benarnya.

"Stanley, yang dikatakan kepala pelayan betul! Angie Qin kuat dan sangat beruntung, pasti ada orang yang menyelamatkannya! Kamu lebih baik segera pulang, dan cari cucuku! "Nenek Yan yang berdiri di sebelahnya juga berkata demikian.

"Kalau dia masih hidup, kenapa dia tidak datang mencariku? "

"Mungkin nyonya muda karena sedang ada sesuatu maka menundanya, atau mungkin luka yang dia alami cukup parah, dan tidak ingin membuat anda khawatir, dan berencana setelah pulih baru kembali! Tuan muda, waktu tidak menunggu siapa pun, tuan muda kecil sudah ditukar dan dibawa oleh orang lain lebih dari satu bulan, kalau kita tidak segera bertindak, aku khawatir kita tidak akan bisa menemukan tuan muda kecil lagi! "

"Biarkan aku berpikir! "Stanley Yan kembali duduk ke atas sofa, dia menundukan kepala, berpikir sangat sangat lama, baru selewat satu jam lebih dia baru menghembuskan nafas panjang, mendongak kemudian berkata tanpa ekspresi di wajahnya, "Sudah aku pikirkan baik-baik! Kita pulang! Tapi pencarian Angie Qin di sini tidak boleh berhenti! "

Asalkan Stanley Yan sudah bersedia pulang, Nenek Yan tidak peduli dengan yang lain.

Stanley Yan meninggalkan Marson Luo di situ untuk meneruskan pencarian Angie Qin, dia sendiri ikut dengan Nenek Yan dan kepala pelayan untuk pulang ke kota R, dan langsung terjun ke pencarian buah hatinya dan Angie Qin.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu