Unlimited Love - Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)

Di bawah tatapan dingin Bella Lan, Jico Li berlutut di hadapannya seperti seekor anjing dan menjelaskan dengan nada tertuduh, “Boss, benar-benar bukan aku. Coba pikir baik-baik, kalau memang aku mengkhianatimu, bagaimana mungkin aku masih disini bahkan berlari kesini untuk memberitahumu tentang berita ini?”

Bella Lan balas menatap Jico Li untuk waktu yang lama, lalu akhirnya mengangguk singkat dan mulutnya tertekuk kesal, “Bangun. Katakan apa yang terjadi.”

Jico Li menyeka keringat dingin yang membasahi dahinya. Sambil gemetaran, ia pun bangkit berdiri dan mengatakan apa yang ia tahu secara rinci.

“Maksudmu, berita ini pertama kali dikeluarkan oleh media yang berhasil Sara beli?”

“Betul, aku juga sudah menyuruh orang memeriksanya. Sara berhasil membeli media itu dengan harga yang tinggi satu minggu yang lalu.”

“Baiklah, kalau begitu pesankan tiket pesawat untukku kembali ke Amerika besok. Sepertinya aku harus kembali.”

Setelah Jico Li pergi, Bella Lan menatap foto yang terpampang pada halaman paling depan berita di ponsel itu, raut wajahnya terlihat dingin.

“Stanley, Stanley, sepertinya kamu sudah tidak bisa bertahan. Tapi, kamu pikir hal seperti ini bisa menundaku berurusan denganmu dan dengan Yan Business Group? Kamu terlalu naif.”

Saat ini, Yesi Mo, Jennie Bai, Didi, dan Stanley Yan sedang makan bersama. Stanley Yan baru saja menyesap sup dan belum sempat makan lebih dari dua suap ketika Marson Luo tiba-tiba muncul di daun pintu ruang makan dan dengan suara pelan memanggilnya, “Tuan muda, cepat keluar.”

“Kalian makanlah pelan-pelan, aku keluar dulu sebentar.” Stanley Yan berpamitan pada Yesi Mo dan yang lain, lalu bangkit berdiri dan berjalan keluar. Ia mengajak Marson Luo pergi ke ruang baca di lantai atas. Ketika Stanley Yan baru saja membuka pintu, ponselnya pun tiba-tiba berbunyi. Ia segera mengeluarkan ponselnya dan menatap nama ‘Sara Xue’ yang muncul. Stanley Yan sontak mengernyitkan alisnya dan menempelkan ponselnya pada telinga.

“Kenapa tiba-tiba meneleponku?”

“Ada masalah yang aku rasa harus segera kuberitahu padamu.”

“Ada masalah apa?”

“Media yang baru saja aku beli hari ini tiba-tiba menerbitkan berita tentang Bella.”

“Berita tentang Bella?” Stanley Yan mengangkat alisnya, “Berita apa?”

“Keguguran yang ia alami.”

“Apa kamu sedang bercanda?” Stanley Yan mengernyit, merasa sedikit terkejut.

“Menurutmu apa aku bisa bercanda padamu soal masalah seperti ini? Kalau kamu tidak percaya, lihat saja sendiri beritanya di dunia maya. Ah ya, ada satu hal lagi tentang wasiat orangtua Rico, aku disini sudah punya petunjuknya. Apa kamu bisa menebaknya?”

“Ada hubungannya dengan anak dalam kandungan Bella?” jawab Stanley Yan secara otomatis.

“Selamat, tebakanmu benar. Walaupun aku tidak melihat suratnya secara langsung, namun orang-orangku sudah mengeluarkan uang yang banyak untuk mengetahui isi surat itu dari orang-orang yang memang mengetahuinya. Singkatnya, Bella bukanlah apa-apa kalau tidak memiliki anak Rico dalam perutnya. Sekarang, semua yang ada di dalam genggamannya juga harus diserahkan pada orang lain.”

“Terima kasih sudah memberitahuku soal ini. Kalau tidak ada hal lainnya, aku tutup dulu.”

Setelah menutup telepon, Stanley Yan pun menatap Marson Luo dan bertanya padanya, “Apa alasanmu mencariku adalah karena berita tentang Bella yang dikeluarkan oleh media Amerika disana?”

“Ya, Tuan muda.”

“Baiklah, kamu boleh pergi.” Melihat Marson Luo yang tidak beranjak pergi, Stanley Yan pun mengangkat alisnya dan bertanya, “Ada apa lagi?”

“Begini, orang-orang kita mendapatkan kabar bahwa Bella sudah memesan tiket pesawat untuk pergi ke Amerika besok pagi.”

“Apa ia kembali secepat itu untuk memadamkan api? Kalau begitu, sepertinya ia tidak keguguran.” Stanley Yan memicingkan matanya dan bergumam dengan suara rendah.

“Sepertinya memang begitu. Kalau Bella benar-benar keguguran, seharusnya sekarang ia tidak kembali ke Amerika dan tetap tinggal di kota R. Seberapa lama ia bisa mengulur waktu selama itu pula ia akan tetap tinggal di kota R.”

Stanley Yan terkekeh kecil, “Sangat disayangkan ia tidak benar-benar keguguran. Tapi, tidak masalah juga ia kembali karena tekanan disini tidak begitu besar. Hubungi Andrew, katakan besok siang aku mau bertemu dengannya.”

Ketika Stanley Yan kembali ke ruang makan, Jennie Bai dan Didi baru saja selesai makan dan sedang berjalan keluar.

“Didi, kenapa makannya sudah selesai begitu cepat? Sudah kenyang?”

“Sudah, aku dan Bibi Jennie mau ke kamar dulu. Ayah dan ibu makan tenang-tenang saja. Dadah.”

“Baiklah, dadah.”

Stanley Yan mengantar kedua orang itu pergi dengan tatapan matanya, lalu membalikkan tubuhnya dan kembali duduk di depan meja makan. Saat itulah ia melihat Yesi Mo yang sedang menatapnya, ia pun tersenyum dan bertanya, “Sedang melihat apa?”

“Kelihatannya terjadi suatu masalah besar?” tanya Yesi Mo dengan khawatir.

“Sebenarnya memang ada sedikit masalah, tapi bukan masalah buruk. Malah sebenarnya masalah baik. Bella menemui kendala, jadi besok pagi ia akan terbang kembali ke Amerika. Ia pasti tidak akan kembali dalam waktu dekat, jadi akhirnya hidup kita akan tenang untuk sementara waktu.”

“Benarkah? Bagus sekali kalau begitu.”

Yesi Mo merasa sangat senang. Belakangan ini, keberadaan Bella Lan di kota R selalu membuatnya gelisah. Bahkan harus sangat hati-hati saat akan keluar rumah. Saat Didi mau pergi bermain keluar saja, ia harus berdiskusi untuk waktu yang lama dengan Stanley Yan demi memastikan bahwa mereka bisa keluar rumah tanpa terjadi apapun.

Dengan kepergian Bella Lan kali ini, maka awan gelap yang membumbung diatas kepalanya dan kepala Stanley Yan juga akan pergi.

Keesokan paginya, Stanley Yan baru saja sampai di kantor ketika ia mendapatkan berita bahwa Bella Lan sudah berada dalam pesawat menuju Amerika. Pengawal dan asisten yang menemaninya ke kota R waktu itu juga ikut pergi, ia tidak meninggalkan siapapun disini.

Pengawal yang menjaga sekitar vila keluarga Yan yang berada tak jauh dari sekolah Didi pun mengatakan dengan jelas bahwa orang-orang yang sebelumnya membuntuti juga sudah tidak ada.

“Sepertinya kali ini Bella akan membuat sebuah gerakan besar. Entah sampai berapa lama sepupu Rico dapat bertahan?” Setelah berujar, Stanley Yan berturut-turut menelepon Sara Xue dan Robin Xiao, meminta mereka membantu sepupu Rico Mu dengan sebaik mungkin. Mencoba menahan Bella Lan selama yang mereka bisa.

Ini semua dilakukan agar Stanley Yan bisa menyelesaikan semua masalah di Yan Business Group sebelum Bella Lan kembali ke kota R lagi.

Sara Xue dan Robin Xiao dengan sigap menyetujui, membuat Stanley Yan merasa sangat puas.

Sepertinya Robin Xiao tidak memiliki kekecewaan apapun terhadapnya karena Yesi Mo mengatur Katty Yun untuk pergi ke Amerika.

Siang hari pukul setengah empat, Stanley Yan meninggalkan Yan Business Group tepat waktu untuk bertemu dengan Andrew Ling di hotel yang telah mereka sepakati.

Setelah mendorong pintu dan kedua orang itu baru mengucapkan beberapa patah kata, tiba-tiba ponsel Marson Luo berdering. Bahkan Stanley Yan saja belum sempat duduk.

Begitu Marson Luo menatap ponselnya sekilas, raut wajahnya langsung berubah. Ia mengangkat panggilan itu di hadapan Stanley Yan dan Andrew Ling, tidak mempedulikan raut kedua orang itu yang terlihat tidak senang hati.

Setelah menutup telepon, wajah Marson Luo yang memerah menatap Stanley Yan yang raut wajahnya terlihat kelam, “Tuan muda, terjadi masalah besar. Nyonya muda dan tuan muda kecil diculik oleh seseorang di depan pintu sekolah taman kanak-kanak.”

“APA?! Kamu bilang apa?! Coba ulangi sekali lagi!”

Stanley Yan melangkah satu langkah maju kehadapan Marson Luo, mencengkram pundak pria itu dan berujar dengan raut terkejut.

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu