Unlimited Love - Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)

“Benar, permainan!”

Stanley Yan menganggukkan kepalanya, menatap wajah Yesi Mo dengan serius berucap, “Aku berharap kamu bisa mengikuti permainanku, bantu istriku untuk memulihkan ingatannya!”

“Permainan dan memulihkan ingatan, sepertinya ini tidak saling berhubungan?” ucap Yesi Mo mengerutkan alisnya, “Apalagi masalah ini seharusnya orang lain juga bisa melakukannya kan? Kenapa harus aku?”

“Karena wajahmu sama persis dengannya! Aku ingin dia melihat langsung beberapa kejadian yang pernah dia alami sebagai orang lain, mungkin dengan seperti ini bisa membuatnya pulih, membuatnya mengingat masa lalu!”

“Benar juga ucapanmu! Baiklah, aku akan membantumu!” Yesi Mo tertawa.

“Kalau begitu terima kasih banyak!”

Stanley Yan sangat senang, sebelumnya dia pernah memikirkan cara ini, awalnya dia berencana untuk melakukannya setelah kembali, namun sekarang karena masalah Felix, untuk saat ini dia tidak bisa kembali ke Kota R. Jadi hanya bisa melakukannya di Amerika.

“Untuk apa berterima kasih, seharusnya aku yang berterima kasih, itu baru benar!”

Yesi Mo tersenyum, kembali ke hotel, pertama kali Bella Lan melihat Stanley Yan dia langsung berlari masuk ke dalam pelukan Stanley Yan, dengan mata memerah mengusap sudut bibir Stanley Yan yang memar lalu menanyakan apakah sakit atau tidak.

Stanley Yan menggeleng menatap Bella Lan yang ada di dalam pelukannya dengan lembut, “Sudahlah, tidak apa-apa! Tidak perlu mengkhawatirkanku! Apa dua hari ini kamu baik-baik saja?”

“Hmm!” Bella Lan mengangguk, menatap Stanley Yan dengan lekat, “Syukurlah kamu baik-baik saja! Stanley Yan, janji padaku lain kali jangan seperti itu lagi, okay?”

“Baiklah!”

Yesi Mo yang berdiri di samping melihat kemesraan kedua orang itu, tiba-tiba hatinya merasa sangat tidak nyaman, dengan anehnya muncul secercah rasa kehilangan dalam benaknya.

Entah mengapa tiba-tiba sangat berharap orang yang berada di dalam pelukan Stanley Yan itu adalah dirinya, bukan Bella Lan.

Saat muncul pemikiran ini, tiba-tiba Yesi Mo terkejut sendiri dengan pikirannya.

Dia merasa dirinya sudah gila, bagaimana bisa muncul pemikiran aneh seperti ini.

“Yesi, kamu baik-baik saja?”

“Tidak apa-apa!” Yesi Mo tersadar dan menemukan Stanley Yan sedang menatapnya dengan mengerutkan alisnya, seketika tersenyum menyingkirkan pikiran aneh yang ada dalam benaknya, dan menundukkan kepalanya berucap pada Stanley Yan dan Bella Lan, “Ayah ibuku sedang menungguku dirumah, aku tidak akan mengganggu kalian lagi, sampai jumpa!”

“Baiklah, aku antar!” Stanley Yan mengangguk, saat akan mengantar Yesi Mo keluar, Bella Lan langsung menarik tangan Stanley Yan berucap, “Stanley, kita sama-sama mengantar Nona Yesi!”

“Tidak perlu mengantarku, aku bisa sendiri!”

Yesi Mo menggelengkan kepalanya, namun Bella Lan bersikeras ingin mengantarnya, akhirnya Yesi Mo hanya bisa menyetujuinya.

Sebelum naik mobil, Bella Lan menarik tangan Yesi Mo, berucap dengan sungkan, “Nona Yesi, maafkan aku! Kemarin aku”

“Tidak apa-apa! Kamu juga mengkhawatirkan Stanley. Aku mengerti!” Yesi Mo memotong ucapan Bella Lan, tersenyum mengangguk, lalu menoleh pada Stanley, “Kalau begitu Stanley, aku pergi dulu! Nanti aku akan menghubungimu lagi!”

Yesi Mo menaiki mobilnya lalu meninggalkan area parkir, melalui kaca spion dia melihat Stanley Yan dan Bella Lan yang masih berada dalam pelukannya, Yesi Mo merasa hatinya sedikit tidak menyukainya.

Dia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya, mengapa bisa ada perasaan seaneh ini.

Di malam hari, Yesi Mo terbangun dari mimpinya, wajahnya sedikit memanas.

Tadi dia bermimpi, memimpikan jika dia berada dalam pelukan Stanley Yan, bermimpi jika Stanley Yan memanggilnya dengan sebutan istriku dengan penuh perasaan, bermimpi jika Stanley Yan mengatakan mencintainya dengan tulus.

“Kenapa aku bermimpi seaneh ini? Jangan-jangan aku menyukai Stanley?”

Yesi Mo menyentuh pipinya yang memanas, mengerutkan alis dengan kuat.

Dia dan Stanley Yan baru saling mengenal tidak sampai satu bulan, bagaimana bisa dia menyukainya semudah ini?

Walaupun dia benar-benar menyukai seseorang, tidak seharusnya orang itu adalah Stanley Yan, tapi seharusnya adalah Rico Mu.

Bagaimanapun Rico Mu adalah tunangannya, beberapa tahun ini selalu memperlakukannya dengan baik, selalu menjaganya, menyayanginya.

“Pasti karena aku mirip dengan Bella, ditambah lagi tadi siang melihat mereka jadi”

Yesi Mo menenangkan dirinya sendiri, namun dirinya bahkan tidak mempercayai penjelasannya sendiri.

Malam ini, Yesi Mo tidur dengan tidak nyenyak, keesokan paginya saat dia membuka mata dia terus menguap.

Levy Song yang melihatnya seperti ini, menanyakan keadaannya dengan khawatir, Yesi Mo hanya menjawab dengan santai jika kemarin malam dia sulit tidur, lalu pergi begitu saja.

Selesai sarapan, Yesi Mo menerima telepon dari Stanley Yan, yang memintanya untuk datang ke hotelnya.

Saat tiba di hotel, Yesi Mo terkejut tidak hanya ada Stanley Yan, bahkan Sara Xue pun juga ada, ditambah lagi Sara Xue mengenakan gaun berwarna merah muda, di bagian dadanya terdapat kain merah sebagai brides maid.

“Sara, ada apa? Apa ada yang menikah?”

Tanya Yesi Mo menatap Sara Xue penasaran, Sara Xue tersenyum berucap. “Tidak ada yang menikah! Bukankah Stanley Yan memintaku datang, untuk menyuruhku mengikuti permainannya! Kamu juga jangan hanya berdiri saja, cepat ganti pakaianmu!”

“Ganti pakaian? Ganti pakaian apa?”

“Tentu saja baju pengantin! Nanti kita akan memerankan adegan Angie yang dikhianati oleh tunangannya, dan akan menikah sekarang, oh iya, ini dialog, kamu bacalah dulu!” selesai berucap Sara Xue memberikannya sebuah buku. Menyuruhnya untuk membacanya dengan serius.

“Oh! Baik, aku akan membacanya dulu!” Yesi Mo menerimanya lalu melihatnya sekilas, dan menyadari jika dialognya tidak banyak, semuanya juga sangat mudah, dia menghafal semuanya dengan mudah.

“Bagaimana persiapannya?” tanya Stanley Yan tersenyum menghampiri mereka.

“Sudah hampir selesai!” Sara Xue tersenyum, “Oh iya, apa kamu sudah siap?”

“Sudah siap! Sara. Yesi, nanti tolong kerja sama kalian!” selesai berucap Stanley Yan membalikkan tubuhnya pergi, entah apa yang dia kerjakan.

“Ayo, aku akan membawamu mengganti pakaian!”

Sara Xue menarik tangan Yesi Mo memasuki ruang make up yang tidak jauh dari sana, saat akan membantu Yesi Mo berganti pakaian, Yesi Mo merasa sedikit sungkan, memintanya untuk menunggu diluar.

Selesai memakai gaun pengantin, detik dimana dia berjalan keluar, Sara Xue langsung tercengang, tidak bisa mengalihkan tatapannya.

“Ada apa? Apa jelek?” tanya Yesi Mo bertanya pada Sara Xue dengan penasaran.

“Bagus! Sangat bagus! Benar-benar sama persis, jika sekarang ada yang mengatakan jika kamu Angie, aku mungkin akan mempercayainya!” Sara Xue menarik tangan Yesi Mo untuk duduk di depan cermin, membiarkan stylist rambut untuk mengatur rambutnya.

“Kamu merias diri dulu, aku akan melihat bagaimana persiapan Stanley!”

“Baik!” Yesi Mo menganggukan kepala terus menatapnya hingga keluar.

Sang stylist mengatur rambut Yesi Mo sedemikian rupa. Saat rambut sebahunya ditata, Yesi Mo merasa sedikit tidak terbiasa.

Setelah kehilangan ingatan, ini pertama kalinya dia menata rambut sebahunya, seketika merasa belakang lehernya terasa kosong.

Saat Stanley Yan masuk ke dalam, baru saja Yesi Mo akan berjalan keluar, melihatnya yang mengenakan gaun pengantin, Stanley Yan tertegun beberapa saat, tatapannya terus menatap lurus padanya.

Hingga Yesi Mo merasa sungkan, menundukkan kepalanya dan wajahnya sedikit memerah.

“Stanley, apa kamu sudah puas melihatnya?”

Saat Sara Xue menyadarkannya, Stanley Yan baru menyadari jika tindakannya sangat tidak sopan, segera menarik kembali tatapannya tersenyum pada Yesi Mo meminta maaf, “Maaf, maaf! Benar-benar sangat mirip, hampir saja aku mengira”

“Mengira apa? Mengira dia Angie? Sudahlah, kamu ini apa ingin mendapatkan keduanya? Jangan bermimpi, hati-hati Angie akan menghajarmu!” Sara Xue tertawa terbahak-bahak, membuat Stanley Yan dan Yesi Mo ikut tertawa.

“Bagaimana mungkin! Aku memiliki satu Angie saja sudah cukup, dan juga seumur hidup ini aku hanya mencintainya seorang!”

Ucap Stanley Yan denan tulus, Sara Xue meliriknya dengan jenuh kemudian berucap, “Sudahlah. Lagipula dia juga tidak ada disini, kamu mengatakannya untuk siapa?”

“Oh iya, dimana Nona Bella? Apa dia tidak datang?”

Yesi Mo baru menyadari tidak menemukan Bella Lan, bertanya dengan bingung.

“Dia ada di dalam kamar, aku tidak memberitahunya soal ini! Aku berencana untuk merekamnya menjadi sebuah video, lalu aku akan menunjukkan padanya nanti!” Stanley Yan menjelaskan.

“Kamu khawatir jika dia akan cemburu karena melihatmu bersama Yesi kan?”

Sara Xue tersenyum berucap menggoda, Stanley Yan mengangguk tanpa mengelak.

“Apa bisa dimulai? Aku sudah siap!”

“Kalau begitu mulai saja!” Stanley Yan mengangguk. Membawa Yesi Mo keluar, di depan pintu aula, kameramen dan lampu sudah berada di tempat masing-masing, hanya tinggal menunggu Yesi Mo dan Sara Xue, demi terlihat nyata Stanley Yan bahkan mengundang seorang nenek tua untuk menjadi Nenek Yan.

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu