Unlimited Love - Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
“Benar, permainan!”
Stanley Yan menganggukkan kepalanya, menatap wajah Yesi Mo dengan serius berucap, “Aku berharap kamu bisa mengikuti permainanku, bantu istriku untuk memulihkan ingatannya!”
“Permainan dan memulihkan ingatan, sepertinya ini tidak saling berhubungan?” ucap Yesi Mo mengerutkan alisnya, “Apalagi masalah ini seharusnya orang lain juga bisa melakukannya kan? Kenapa harus aku?”
“Karena wajahmu sama persis dengannya! Aku ingin dia melihat langsung beberapa kejadian yang pernah dia alami sebagai orang lain, mungkin dengan seperti ini bisa membuatnya pulih, membuatnya mengingat masa lalu!”
“Benar juga ucapanmu! Baiklah, aku akan membantumu!” Yesi Mo tertawa.
“Kalau begitu terima kasih banyak!”
Stanley Yan sangat senang, sebelumnya dia pernah memikirkan cara ini, awalnya dia berencana untuk melakukannya setelah kembali, namun sekarang karena masalah Felix, untuk saat ini dia tidak bisa kembali ke Kota R. Jadi hanya bisa melakukannya di Amerika.
“Untuk apa berterima kasih, seharusnya aku yang berterima kasih, itu baru benar!”
Yesi Mo tersenyum, kembali ke hotel, pertama kali Bella Lan melihat Stanley Yan dia langsung berlari masuk ke dalam pelukan Stanley Yan, dengan mata memerah mengusap sudut bibir Stanley Yan yang memar lalu menanyakan apakah sakit atau tidak.
Stanley Yan menggeleng menatap Bella Lan yang ada di dalam pelukannya dengan lembut, “Sudahlah, tidak apa-apa! Tidak perlu mengkhawatirkanku! Apa dua hari ini kamu baik-baik saja?”
“Hmm!” Bella Lan mengangguk, menatap Stanley Yan dengan lekat, “Syukurlah kamu baik-baik saja! Stanley Yan, janji padaku lain kali jangan seperti itu lagi, okay?”
“Baiklah!”
Yesi Mo yang berdiri di samping melihat kemesraan kedua orang itu, tiba-tiba hatinya merasa sangat tidak nyaman, dengan anehnya muncul secercah rasa kehilangan dalam benaknya.
Entah mengapa tiba-tiba sangat berharap orang yang berada di dalam pelukan Stanley Yan itu adalah dirinya, bukan Bella Lan.
Saat muncul pemikiran ini, tiba-tiba Yesi Mo terkejut sendiri dengan pikirannya.
Dia merasa dirinya sudah gila, bagaimana bisa muncul pemikiran aneh seperti ini.
“Yesi, kamu baik-baik saja?”
“Tidak apa-apa!” Yesi Mo tersadar dan menemukan Stanley Yan sedang menatapnya dengan mengerutkan alisnya, seketika tersenyum menyingkirkan pikiran aneh yang ada dalam benaknya, dan menundukkan kepalanya berucap pada Stanley Yan dan Bella Lan, “Ayah ibuku sedang menungguku dirumah, aku tidak akan mengganggu kalian lagi, sampai jumpa!”
“Baiklah, aku antar!” Stanley Yan mengangguk, saat akan mengantar Yesi Mo keluar, Bella Lan langsung menarik tangan Stanley Yan berucap, “Stanley, kita sama-sama mengantar Nona Yesi!”
“Tidak perlu mengantarku, aku bisa sendiri!”
Yesi Mo menggelengkan kepalanya, namun Bella Lan bersikeras ingin mengantarnya, akhirnya Yesi Mo hanya bisa menyetujuinya.
Sebelum naik mobil, Bella Lan menarik tangan Yesi Mo, berucap dengan sungkan, “Nona Yesi, maafkan aku! Kemarin aku”
“Tidak apa-apa! Kamu juga mengkhawatirkan Stanley. Aku mengerti!” Yesi Mo memotong ucapan Bella Lan, tersenyum mengangguk, lalu menoleh pada Stanley, “Kalau begitu Stanley, aku pergi dulu! Nanti aku akan menghubungimu lagi!”
Yesi Mo menaiki mobilnya lalu meninggalkan area parkir, melalui kaca spion dia melihat Stanley Yan dan Bella Lan yang masih berada dalam pelukannya, Yesi Mo merasa hatinya sedikit tidak menyukainya.
Dia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya, mengapa bisa ada perasaan seaneh ini.
Di malam hari, Yesi Mo terbangun dari mimpinya, wajahnya sedikit memanas.
Tadi dia bermimpi, memimpikan jika dia berada dalam pelukan Stanley Yan, bermimpi jika Stanley Yan memanggilnya dengan sebutan istriku dengan penuh perasaan, bermimpi jika Stanley Yan mengatakan mencintainya dengan tulus.
“Kenapa aku bermimpi seaneh ini? Jangan-jangan aku menyukai Stanley?”
Yesi Mo menyentuh pipinya yang memanas, mengerutkan alis dengan kuat.
Dia dan Stanley Yan baru saling mengenal tidak sampai satu bulan, bagaimana bisa dia menyukainya semudah ini?
Walaupun dia benar-benar menyukai seseorang, tidak seharusnya orang itu adalah Stanley Yan, tapi seharusnya adalah Rico Mu.
Bagaimanapun Rico Mu adalah tunangannya, beberapa tahun ini selalu memperlakukannya dengan baik, selalu menjaganya, menyayanginya.
“Pasti karena aku mirip dengan Bella, ditambah lagi tadi siang melihat mereka jadi”
Yesi Mo menenangkan dirinya sendiri, namun dirinya bahkan tidak mempercayai penjelasannya sendiri.
Malam ini, Yesi Mo tidur dengan tidak nyenyak, keesokan paginya saat dia membuka mata dia terus menguap.
Levy Song yang melihatnya seperti ini, menanyakan keadaannya dengan khawatir, Yesi Mo hanya menjawab dengan santai jika kemarin malam dia sulit tidur, lalu pergi begitu saja.
Selesai sarapan, Yesi Mo menerima telepon dari Stanley Yan, yang memintanya untuk datang ke hotelnya.
Saat tiba di hotel, Yesi Mo terkejut tidak hanya ada Stanley Yan, bahkan Sara Xue pun juga ada, ditambah lagi Sara Xue mengenakan gaun berwarna merah muda, di bagian dadanya terdapat kain merah sebagai brides maid.
“Sara, ada apa? Apa ada yang menikah?”
Tanya Yesi Mo menatap Sara Xue penasaran, Sara Xue tersenyum berucap. “Tidak ada yang menikah! Bukankah Stanley Yan memintaku datang, untuk menyuruhku mengikuti permainannya! Kamu juga jangan hanya berdiri saja, cepat ganti pakaianmu!”
“Ganti pakaian? Ganti pakaian apa?”
“Tentu saja baju pengantin! Nanti kita akan memerankan adegan Angie yang dikhianati oleh tunangannya, dan akan menikah sekarang, oh iya, ini dialog, kamu bacalah dulu!” selesai berucap Sara Xue memberikannya sebuah buku. Menyuruhnya untuk membacanya dengan serius.
“Oh! Baik, aku akan membacanya dulu!” Yesi Mo menerimanya lalu melihatnya sekilas, dan menyadari jika dialognya tidak banyak, semuanya juga sangat mudah, dia menghafal semuanya dengan mudah.
“Bagaimana persiapannya?” tanya Stanley Yan tersenyum menghampiri mereka.
“Sudah hampir selesai!” Sara Xue tersenyum, “Oh iya, apa kamu sudah siap?”
“Sudah siap! Sara. Yesi, nanti tolong kerja sama kalian!” selesai berucap Stanley Yan membalikkan tubuhnya pergi, entah apa yang dia kerjakan.
“Ayo, aku akan membawamu mengganti pakaian!”
Sara Xue menarik tangan Yesi Mo memasuki ruang make up yang tidak jauh dari sana, saat akan membantu Yesi Mo berganti pakaian, Yesi Mo merasa sedikit sungkan, memintanya untuk menunggu diluar.
Selesai memakai gaun pengantin, detik dimana dia berjalan keluar, Sara Xue langsung tercengang, tidak bisa mengalihkan tatapannya.
“Ada apa? Apa jelek?” tanya Yesi Mo bertanya pada Sara Xue dengan penasaran.
“Bagus! Sangat bagus! Benar-benar sama persis, jika sekarang ada yang mengatakan jika kamu Angie, aku mungkin akan mempercayainya!” Sara Xue menarik tangan Yesi Mo untuk duduk di depan cermin, membiarkan stylist rambut untuk mengatur rambutnya.
“Kamu merias diri dulu, aku akan melihat bagaimana persiapan Stanley!”
“Baik!” Yesi Mo menganggukan kepala terus menatapnya hingga keluar.
Sang stylist mengatur rambut Yesi Mo sedemikian rupa. Saat rambut sebahunya ditata, Yesi Mo merasa sedikit tidak terbiasa.
Setelah kehilangan ingatan, ini pertama kalinya dia menata rambut sebahunya, seketika merasa belakang lehernya terasa kosong.
Saat Stanley Yan masuk ke dalam, baru saja Yesi Mo akan berjalan keluar, melihatnya yang mengenakan gaun pengantin, Stanley Yan tertegun beberapa saat, tatapannya terus menatap lurus padanya.
Hingga Yesi Mo merasa sungkan, menundukkan kepalanya dan wajahnya sedikit memerah.
“Stanley, apa kamu sudah puas melihatnya?”
Saat Sara Xue menyadarkannya, Stanley Yan baru menyadari jika tindakannya sangat tidak sopan, segera menarik kembali tatapannya tersenyum pada Yesi Mo meminta maaf, “Maaf, maaf! Benar-benar sangat mirip, hampir saja aku mengira”
“Mengira apa? Mengira dia Angie? Sudahlah, kamu ini apa ingin mendapatkan keduanya? Jangan bermimpi, hati-hati Angie akan menghajarmu!” Sara Xue tertawa terbahak-bahak, membuat Stanley Yan dan Yesi Mo ikut tertawa.
“Bagaimana mungkin! Aku memiliki satu Angie saja sudah cukup, dan juga seumur hidup ini aku hanya mencintainya seorang!”
Ucap Stanley Yan denan tulus, Sara Xue meliriknya dengan jenuh kemudian berucap, “Sudahlah. Lagipula dia juga tidak ada disini, kamu mengatakannya untuk siapa?”
“Oh iya, dimana Nona Bella? Apa dia tidak datang?”
Yesi Mo baru menyadari tidak menemukan Bella Lan, bertanya dengan bingung.
“Dia ada di dalam kamar, aku tidak memberitahunya soal ini! Aku berencana untuk merekamnya menjadi sebuah video, lalu aku akan menunjukkan padanya nanti!” Stanley Yan menjelaskan.
“Kamu khawatir jika dia akan cemburu karena melihatmu bersama Yesi kan?”
Sara Xue tersenyum berucap menggoda, Stanley Yan mengangguk tanpa mengelak.
“Apa bisa dimulai? Aku sudah siap!”
“Kalau begitu mulai saja!” Stanley Yan mengangguk. Membawa Yesi Mo keluar, di depan pintu aula, kameramen dan lampu sudah berada di tempat masing-masing, hanya tinggal menunggu Yesi Mo dan Sara Xue, demi terlihat nyata Stanley Yan bahkan mengundang seorang nenek tua untuk menjadi Nenek Yan.
Novel Terkait
Mr Huo’s Sweetpie
EllyaMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniBaby, You are so cute
Callie WangWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiBlooming at that time
White RoseUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)