Unlimited Love - Bab 140 Berubah Pikiran (2)

Keduanya setelah berdiskusi, mereka mendapati, masih ada kesempatan.

Keluarga Yan sekarang tidak punya uang, tapi Yesi Mo punya, lebih tepatnya toko bunga yang Yesi Mo buka dengan dibantu oleh Stanley Yan beberapa tahun yang lalu punya uang.

Selepasnya dari Yan Business Group, selama 2 tahun terakhir ini, toko bunganya mendapatkan pemasukan yang tidka sedikit. Di kota R, toko bunganya sudah memliki belasan cabang, walaupun ukurannya tidak sebanding dengan raksasa Yan Business Group, tapi juga tergolong besar.

Dengan sedikit usaha akan bisa menjadi salah satu perusahaan menengah.

Marson Luo mencari orang untuk menghitung total aset yang dimiliki Friendship Flower Shop, walaupun tidak tergolong banyak, tapi ada puluhan miliyar, cukup untuk membuka cabang baru.

Ditambah lagi, Yesi Mo masih mempunyai dukungan dari Robin Xiao dan Sara Xue, dua temannya, untuk mengembangkan perusahaannya bukanlah hal yang sulit.

Selesai membahas semuanya, Yesi Mo menyuruh Marson Luo untuk bersiap-siap. Keesokan paginya, mereka pergi ke Biro Perdagangan dan Industri untuk mendaftarkan perusahaan baru.

PT Keluarga Yan terbentuk, sisanya, Yesi Mo serahkan pada Marson Luo. Yesi Mo tidak tinggal di kota R lagi, melainkan pergi ke Amerika, masuk ke perusahaan Sara Xue dan menjadi asisten khusus Sara Xue.

Tak terasa Yesi Mo sudah tinggal di Amerika setengah tahun lebih, walaupun secara fisik dia berada di luar negeri, tapi dia terus mengamati perkembangan kota R, terus mencari tahu kabar tentang Stanley Yan , terus mengamati perkembangan PT Keluarga Yan.

Marson Luo sangat berbakat, dalam waktu setengah tahun, dia sudah bisa terlepas dari Yan Business Group, terlepas dari bantuan Robin Xiao dan Sara Xue, sudah berhasil mengembangkan perusahaan sampai beberapa kali lipat lebih besar, dan aset yang dimiliki perusahaan juga perlahan bertambah banyak.

Hari itu, kepulangan Yesi Mo ke kota R, Marson Luo sendiri datang menjemputnya.

Melihat Yesi Mo untuk pertama kalinya, Marson Luo mendapati Yesi Mo banyak berubah, dia terlihat berpengalaman, cerdas, dia secara keseluruhan terlihat lebih percaya diri.

"Nyonya muda, di mana tuan muda kecil? "Marson Luo melihat ke sana kemari mencari Didi.

"Kepulanganku kali ini, aku tidak mengajaknya. "Yesi Mo tersenyum.

"Oh. "Marson Luo terlihat kecewa, sejak dari setengah tahun yang lalu Yesi Mo membawa Didi pergi ke Amerika, dia tidak lagi pernah bertemu dengannya. Kepulangan Yesi Mo beberapa kali ke kota R, juga sering kali hanya seorang diri.

"Kenapa? Apa kamu rindu padanya? "

"Benar, aku juga tidak tahu sekarang tuan muda kecil sudah seperti apa. "Marson Luo menghela nafas, "Setengah tahun lebih, mungkin dia sekarang sudah besar sekali? "

"Perubahan Didi sangatlah banyak, tapi perubahanmu juga tidak sedikit. Semakin punya aura seorang bos besar. "

"Nyonya muda, jangan bercanda seperti itu. Aku mana mungkin seorang bos, anda ini yang adalah bos. Oh iya, nyonya muda, kepulangan anda kali ini berapa lama? "

"Kamu ingin aku di sini berapa lama? "Yesi Mo dan Marson Luo berjalan bersama ke gedung parkir, sambil bertanya dan tersenyum.

"Aku tentu berharap semakin lama anda di sini semakin baik, paling baik, kepulangan kali ini, lalu anda tidak pergi lagi. Perusahaan sekarang sudah semakin besar, aku sudah mulai tidak sanggup menanganinya seorang diri. Bagaimana kalau anda pulang dan memegang kendali, dan aku akan menjadi bawahan anda. "

"Apa kamu ikhlas? "Yesi Mo menghentikan langkahnya dan tertawa, "Harus kamu ingat perusahaan menjadi sebesar sekarang ini semua adalah hasil kerja kerasmu. "

"Nyonya muda, anda jangan menggodaku. Mana ada aku kerja keras, aku ini hanya bekerja saja. Semisal posisi kita ditukar, aku rasa anda juga akan bekerja keras. Yang paling penting sebenarnya adalah yang telah anda kerjakan, kalau bukan karena Presdir Xiao dan Presdir Xue, tidak tahu lagi apa yang terjadi pada perusahaan ini. "

"Kamu ini. "

Yesi Mo menggelengkan kepalanya dan tertawa. Marson Luo sangat rendah hati.

Walaupun sebagian besar dari perkataannya adalah fakta, tapi tanpanya, PT Keluarga Yan tidak akan berkembang sepesat ini.

"Benar juga, nyonya muda belum memberitahuku, kali ini anda akan di sini berapa lama? "

"Sudah tidak kembali ke sana lagi. "

Yesi Mo tertawa, lalu masuk ke dalam mobil.

Melihat pintu mobuil ditutup, Marson Luo tercengang, dia tersenyum lebar.

Sesampainya di rumah, duduk di sofa sambil minum capuccino, Yesi Mo mendengar laporan kondisi perusahaan terkini dari Marson Luo.

Selama dirinya di Amerika, Yesi Mo juga memahami kondisi perusahaan, tapi tidak secara terperinci.

Selesai mendiskusikan masalah pekerjaan, Marson Luo bangkit berdiri dan berpamitan, kemudian Yesi Mo memanggilnya.

"Nyonya muda, apa lagi yang anda butuhkan? "Marson Luo bertanya pada Yesi Mo dengan bingung.

"Dia....apa ada berita? "Yesi Mo bertanya dengan hati-hati pada Marson Luo, hatinya tegang, dan juga tidak sabar.

Setiap kepulangannya, saat menanyakan hal ini, Yesi Mo selalu merasa tegang dan tidak sabar.

Dan setiap mendengarkan kabarnya, dia kecewa, kali ini juga tidak terkecuali.

Melihat Marson Luo menggeleng, sinar mata Yesi Mo perlahan memudar.

Marson Luo tidak tega melihatnya, dia berusaha menghibur, "Nyonya muda, anda jangan terlalu susah dibuatnya. Suatu hari nanti, tuan muda akan pulang. "

"Aku tidak susah. "Yesi Mo menggeleng, "Aku hanya ingin......tahu Stanley dia ada di mana, selama setengah tahun ini bagaimana keadaannya, kenapa dia belum juga pulang. "

"Mungkin...... "Marson Luo mengedip-ngedipkan matanya, "Tuan muda lupa ingatan, seperti yang nyonya muda alami dulu. "

Yesi Mo tahu yang dikatakan Marson Luo itu adalah fakta, selain itu, dia tidak tahu lagi ada alasan apa Stanley Yan belum juga pulang.

Setelah Marson Luo pergi, Yesi Mo tinggal seorang diri di dalam rumah.

Saat hari mulai petang, seorang tamu yang tak dikenal masuk ke dalam rumah.

Saat melihatnya, sebuah senyum merekah di wajah Yesi Mo, dia bangkit berdiri dan meraih tangan tamunya itu, lalu bertanya sambil tersenyum, "Jennie, kenapa kamu datang? "

"Aku mendengar kabar CEO Luo, kakak ipar pulang, begitu aku pulang kerja, aku langsung datang menemuimu. "

Setengah tahun berlalu, Jennie Bai banyak berubah, dia sudah meninggalkan masa remajanya, dan perlahan menjadi lebih dewasa.

"Kamu ini memang penuh perhatian. Oh iya, belakangan ini bagaimana keadaanmu? Apa kamu bertemu dengan Katty Yun? "

Mendengar Yesi Mo menyinggung Katty Yun, wajah Jennie Bai murung seketika.

Setengah tahun berlalu, dia sama sekali tidak bertemu dengan Katty Yun, bahkan keberadaannya pun dia tidak tahu.

Selama itu, Jennie Bai menemui Andrew Ling, tapi dia juga tidak bisa menemuinya.

Akhirnya, setelah susah payah, dia baru bisa bertemu dengan Andrew Ling, saat dia bertanya mengenai keberadaan Katty Yun, Andrew Ling berkata Katty Yun sudah ikut dengan orang lain.

Hal ini membuat Jennie Bai hampir gila, dia susah cukup lama, akhirnya, Marson Luo yang menghiburnya, dan membuatnya memiliki harapan lagi.

"Tenang saja, akan tiba saatnya, kita juga akan bertemu dengan Katty Yun. Aku berjanji. "

Yesi Mo meremas tangan Jennie Bai sambil menghiburnya.

"Hmph. Aku percaya akan tiba harinya. "

Keduanya sudah lama tidak berjumpa, terasa percakapan mereka tidak ada habisnya. Mereka berbincang sampai malam, saat Jennie Bai akan pulang, Yesi Mo khawatir akan tidak aman baginya pulang sendiri, maka dia memintanya untuk tetap tinggal.

Yesi Mo baru bertemu lagi dengan Jennie Bai, saat berada di kantor. Menjadi manajer keuangan PT Keluarga Yan, Jennie Bai melaporkan dengan detail kondisi keuangan PT Keluarga Yan.

Sampai siang, Jennie Bai baru selesai, dia tersenyum lalu berkata, "Presdir, demikian laporan kondisi keuangan perusahaan kita, kalau semua sudah jelas, aku akan pergi dulu. "

"Jangan terburu-buru, sudah saatnya makan siang, ayo kita makan siang bersama. "

Yesi Mo bangkit berdiri, menarik tangan Jennie Bai dan mengajaknya berjalan keluar. Jennie Bai berusaha melepaskan diri beberapa kali, tapi tidak berhasil, akhirnya dia bersikeras untuk berhenti.

Yesi Mo menyeritkan dahinya dan bertanya, "Ada apa? "

"Presdir, kita ini di kantor. "

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu