Unlimited Love - Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)

Selamanya dia tidak akan bisa melupakan semua yang dilakukan Sara Xue padanya hari itu, selamanya dia tidak akan melupakan jika Sara Xue lah yang membuatnya menjadi manusia cacat yang hanya bisa duduk di kursi roda selamanya seperti sekarang.

Sara Xue baru saja duduk di kamarnya, terdengar suara ketukan pintu dari luar.

“Masuk!”

Sara Xue menjawab, lalu menyalakan komputer yang ada di meja kerjanya.

Seorang wanita muda yang cantik masuk ke dalam, memanggilnya dengan hormat, “Direktur Xue!”

“Apa ada masalah?” tanya Sara Xue mengangkat kepalanya sambil sedikit memicingkan matanya.

“Beberapa jam yang lalu, terjadi sesuatu pada Stanley dan yang lainnya!” wanita itu melihat Sara Xue yang tidak ada raut apapun kembali berucap, “Felix menyuruh orang untuk menculik Bella, dan Bella hampir saja”

“Hampir saja? Berarti Bella baik-baik saja? Stanley segera menolongnya?”

“Benar! Stanley segera menolongnya, Felix telah diberi pelajaran! Berdasarkan kabar dari rumah sakit, mungkin sekitar satu setengah tahun Felix tidak bisa bangkit dari ranjang!”

“Hmm! Aku mengerti!” Sara Xue mengangguk, lalu berucap, “Apa kamu sudah mendapatkan hasil penyelidikan Bella?”

“Untuk saat ini belum!”

“Suruh orang untuk tetap menyelidikinya! Aku ingin tahu siapa dia sebenarnya, hingga berani menjadi Angie palsu! Cih!”

Sara Xue mengibaskan tangannya menyurhnya keluar, lalu bangkit berjalan ke sisi jendela menatap langit yang gelap, iris matanya terlihat sebuah perasaan yang sulit dijelaskan.

Di dalam kamar, Yesi Mo yang berbaring di atas ranjang dengan wajah merenggut, terlihat keningnya dipenuhi dengan buliran keringat. Menggigit bibirnya dengan kuat, kedua tangannya mencengram sprei ranjang dengan kuat, dan tubuhnya tidak berhenti bergetar.

“Kenapa kamu seperti ini padaku!”

Tiba-tiba Yesi Mo terbangun, mengerang sejenak, mata yang tertutup itu segera terbuka, melihat kamarnya yang remang-remang. Lalu menyadari jika dirinya berada di dalam kamarnya sendiri.

Yesi Mo mengusap keringat yang ada di keningnya, kedua tangannya mengusap keningnya, dan mengerutkan alisnya dalam.

“Ada apa dengan mimpi itu? Siapa dia?”

Tadi, Yesi Mo baru saja bermimpi, bertemu dengan seorang pria tampan yang mengenakan tuxedo lalu berkaitan dengan tangannya yang mengenakan gaun pengantin sambil memotret foto pengantin, dia merasa sangat bahagia. Sangat manis.

Namun kemudian Yesi Mo melihat seorang wanita, seorang wanita yang memeluk bayi yang baru lahir, dia mengatakan jika bayi itu adalah bayi pria yang ada disisi Yesi Mo.

Lalu pria yang membuatnya merasa bahagia, dan manis itu melepaskan tangannya, berjalan ke sisi wanita yang memeluk bayi itu, dengan perlahan menarik wanita dan bayi itu ke dalam pelukannya. Dan mengatakan akan menikahinya, memberikan tempat untuk wanita itu dan anaknya.

Yesi Mo berteriak padanya dengan marah, bertanya padanya kenapa seperti itu padanya.

Saat meneriakkan kata itu, Yesi Mo langsung terbangun.

Walaupun itu hanya mimpi, namun bagi Yesi Mo terasa sangat nyata, hingga sekarang dia masih bisa merasakan rasa sakitnya.

Yesi Mo tidak mengenali pria yang ada di mimpinya, juga tidak mengenali wanita itu, namun dia selalu merasa jika dirinya pasti mengenal mereka.

Mereka adalah orang yang masih hidup, Yesi Mo tidak habis pikir kenapa dia bisa memimpikan hal aneh seperti ini, kenapa ada perasaan yang sangat aneh seperti ini.

Karena mimpi ini Yesi Mo tidak bisa tertidur, malam ini dia kembali kesulitan untuk tidur.

Saat terbangun waktu sudah siang hari, selesai makan baru saja Yesi Mo ingin kembali ke kamar untuk beristirahat, namun Rico Mu datang.

“Rico, kenapa kamu datang?”

“Hari ini akhir pekan, tentu saja aku datang untuk menemanimu!” ucap Rico Mu tersenyum, “Oh iya, apa nanti kamu ada waktu? Ayo kita pergi jalan-jalan, sudah lama sekali kita tidak jalan-jalan bersama!”

Awalnya Yesi Mo ingin menolaknya, namun akhirnya dia mengangguk menyetujuinya.

Setelah selesai bersiap dia dan Rico Mu pergi berkeliling beberapa saat, bahkan Rico Mu membelikannya banyak pakaian tas dan sejenisnya.

Jika dibandingkan dulu, Yesi Mo tidak merasakan apapun, namun hari ini dengan anehnya ada sedikit rasa penolakan dalam dirinya, dalam hatinya seperti tidak menginginkan benda yang dibelikan Rico Mu untuknya.

“Yesi, kamu kenapa? Apa tidak menyukai benda-benda ini?”

“Bukan! Ini semua sangat bagus!”

Yesi Mo tidak ingin Rico Mu merasa tidak senang, menjawab dengan terpaksa.

“Syukurlah jika kamu suka! Ayo, kita ke toko selanjutnya!”

Melihat Rico Mu yang senang, Yesi Mo menghela nafas mengikutinya.

Setengah jam kemudian, Yesi Mo sudah lelah, Rico Mu menemaninya ke sebuah kafe, kedua orang itu berbincang sambil menikmati kopi mereka.

Saat sedang berbincang ingin menonton film apa nanti. Tiba-tiba asisten Rico Mu berlari menghampirinya dengan panik, lalu berbisik membicarakan sesuatu pada Rico Mu, seketika membuat Rico Mu mengerutkan alisnya.

“Rico, ada apa?”

“Terjadi sedikit masalah yang darurat di perusahaan! Sepertinya aku tidak bisa menemanimu menonton film, bagaimana jika aku mengantarmu pulang!”

“Tidak perlu, kamu segera pergilah ke perusahaan! Aku masih belum ingin pulang secepat ini!”

“Baiklah kalau begitu! Kamu berhati-hatilah. Jika terjadi sesuatu langsung telepon aku!”

Rico Mu berucap mengingatkan, lalu pergi dengan terburu-buru, melalui jendela besar Yesi Mo melihat mobil Rico Mu yang menjauh, baru dia menarik kembali pandangannya, baru saja dia mengangkat gelasnya, tiba-tiba terdengar sebuah suara familiar.

“Bella? Kenapa kamu sendirian? Dimana Stanley?”

Menolehkan kepalanya dia menemukan Sara Xue. Yesi Mo tersenyum berucap, “Sara, aku Yesi!”

“Astaga! Aku salah mengenali lagi! Kenapa kamu disini minum kopi sendirian? Dimana tunanganmu?” Sara Xue tersenyum lalu duduk di hadapan Yesi Mo.

“Perusahaannya ada sedikit masalah jadi dia pergi dulu! Oh iya, kenapa kamu bisa ada disini?”

“Bukankah hari ini akhir pekan! Aku keluar untuk berkeliling! Oh iya, kenapa wajahmu terlihat tidak baik? Aoa tadi malam tidak tidur dengan nyenyak?”

“Aku bermimpi aneh, lalu tidak bisa tidur semalaman!” Yesi Mo tersenyum menjelaskan.

“Mimpi aneh? Coba ceritakan, kenapa anehnya!”

“Begini”

Seiring Yesi Mo menceritakan mimpinya tadi malam padanya, Sara Xue mengerutkan alisnya, “Aneh sekali! Kenapa aku merasa mimpimu ini sangat familiar? Coba aku pikir-pikir!”

Yesi Mo menatap Sara Xue dengan penasaran, tidak mengerti dengan maksudnya!

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba mata Sara Xue berbinar, “Aku tahu!”

“Tahu apa?”

“Aku tahu kenapa mimpimu terasa sangat familiar! Bukankah ini pernah terjadi pada Angie?” ucap Sara Xue mengangguk. “Jika aku tidak salah tebak, pria yang ada di mimpimu itu pasti Robin, dan wanita yang menggendong bayi itu pasti Katty! Tapi aneh sekali, kamu ini bukan Angie, bagaimana bisa memimpikan Robin dan Katty?”

Selesai berucap Sara Xue menatap lekat Yesi Mo, mengerutkan alisnya dengan dalam, “Jangan-jangan kamu adalah Angie? Tapi bagaimana mungkin?”

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu