Unlimited Love - Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
Jika hanya harus melawan Andrew Ling seorang, tentu saja masih bisa ia lakukan, tetapi dibelakang dia berdiri 2 orang pria hitam dan bertubuh besar, hal ini tentu sedikit merepotkan.
Stanley Yan tidak menganggap dirinya lawan yang sepadan dengan mereka, persis saat Stanley Yan berada ditengah ketidakraguannya, Marson Luo membawa orang-orang masuk ke dalam.
Orang-orang itu langsung berdiri di sisi Stanley Yan, bisa dilihat Stanley Yan memiliki keuntungan lebih dibanding mereka, tetapi realitanya tidak semudah itu, baru saja Marson Luo membisikkan kepada Stanley Yan bahwa mereka adalah lawan yang tidak mudah, dan belum tentu mereka bisa menghadapi ini.
Dan Stanley Yan juga khawatir kalau ini akan membuat Angie Qin terluka.
"Lama sekali kamu, apakah kamu sudah selesai berpikir? Aku tidak punya waktu untuk menunggumu!" Pria itu mengerutkan keningnya, "Kamu ingin main tangan, atau ingin aku melepaskanmu?!"
Stanley Yan menghela napas, dia memejamkan matanya menatap Angie Qin, dan dengan cepat ia telah membuat keputusan.
"Aku bisa membuktikan bahwa dia adalah istriku, tetapi kita harus menunggu dia sadarkan diri! Tetapi saat ini dia tidak boleh pergi dari pandanganku! Jika kamu tidak berjanji, maka kita hanya bisa menyelesaikan dengan cara main tangan!"
"Baik! Aku berjanji! Sini kemari!"
Pria tersebut memapah Angie Qin berjalan keluar bar, Stanley Yan mengikutinya dari belakang dengan waspada, saat hampir naik ke mobil, Marson Luo mengejar kemari, dan bertanya apa yang harus dia lakukan kepada pria hitam di kamar mandi itu.
Stanley Yan bertanya, "Apakah aku masih harus mengajarinya kepadamu?"
"Maaf, Tuan! Aku tau apa yang harus kulakukan!"
"Hey, apakah kamu jadi naik ke mobil? Jika kamu tidak mau, aku akan membawa dia pergi!" Pria itu menegur Stanley Yan.
"Berani-beraninya kamu!" Stanley Yan menatapnya, dan masuk ke dalam mobil.
Setelah 10 menit berlalu, mobil itu berhenti di tempat parkir Hotel Matahari.
Stanley Yan dan pria ini memapah Angie Qin, dan memasuki lift untuk pergi ke sebuah ruangan di lantai paling atas.
Seorang pelayan hotel mengurus Angie Qin, Stanley Yan dan pria itu pergi ke ruang tengah di rumah itu, dan dengan sabar menunggu.
Mereka menunggu semalaman, sampai hari berubah terang, Angie Qin akhirnya tersadar.
Saat ia tersadar, dia duduk, dan merunduk melihat bahwa dirinya hanya mengenakan pakaian dalam, air mata dia langsung menetes, dia dipermainkan oleh kedua pria itu.
"nona, apakah kamu baik-baik saja? Kenapa tiba-tiba anda menangis?"
Seorang pelayan wanita muda yang duduk disebelah dia mendengar suara isak tangis Angie Qin, dan dengan kebingungan bertanya.
"Siapakah kamu? Mengapa aku bisa ada disini?"
Angie Qin terkejut, dan dia melihat pelayan itu, terlihat seorang wanita yang mengenakan seragam pelayan, disinilah baru dia bisa melepaskan napasnya.
"Aku adalah pelayan di Hotel Matahari. Kemarin malam, ada 2 orang pria yang mengantarmu kemari. Mereka ada di luar, apakah aku perlu memanggil mereka masuk?"
"Dua pria?" Angie Qin teringat sebelum dia pingsan ada 2 orang pria yang menariknya masuk ke dalam toilet, dan ingin bermain dengannya. Dia langsung berkata, "Tidak, jangan biarkan mereka masuk!"
"Benarkah tidak perlu? Aku bisa melihat kedua pria itu sangat memperdulikan anda! Dan kalau tidak salah ingat, seharusnya salah satu dari mereka adalah Tuan bodoh dari Keluarga Yan, Stanley Yan. Lagipula sekarang dia tidak terlihat bodoh."
"Apa yang kamu bicarakan? Stanley Yan? Mengapa dia bisa berada disini?" Angie Qin dengan sedikit kebingungan mengusap air matanya dan bertanya.
"1 adalah Stanley Yan dan 1 nya lagi adalah pria yang membawa anda kemari, apakah anda tidak mengingatnya?"
Angie Qin menggeleng, "kemarin malah aku minum terlalu banyak, dan aku tidak mengingat apa-apa! Apakah kamu bisa menjelaskan kepadaku situasi sebenarnya?"
"Tentu saja boleh! Sebenarnya ini lumayan seru, aku ingat saat mereka membawamu kemari, masing-masing dari mereka memapahmu kemari, dan terlihat sepertinya mereka berdua sangat memperdulikanmu! Kemudian setelah mereka mengantarmu kedalam ruangan ini, kedua orang itu saling bertukar tatapan lalu berjalan keluar. Bu, apakah mungkin kedua orang itu menyukai anda? Anda sungguh hebat, bisa membuat kedua pria hebat itu menyukaimu!"
Pelayan wanita itu dengan sirik menatap Angie Qin, dan matanya berbinar.
"Lalu ketika aku masuk kesini, apakah aku memakai baju?" Angie Qin bertanya dengan ragu, dan dia melihat pelayan itu mengangguk, dia langsung merasa dia sudah melebih-lebihkan kejadian ini, mungkin kedua pria kemarin tidak jadi melakukan apa-apa kepadanya.
Terdengar suara ketukan pintu dari luar, dan itu membuat Angie Qin tersadar dari lamunannya. Pelayan wanita itu tersenyum, "Seharusnya kedua pria itu mendengar suara kita! Aku akan membuka pintu dulu."
"Sebentar!" Angie Qin terburu-buru menutupi dirinya dengan selimut, dan mengangguk kepada pelayan itu.
Melihat Stanley Yan yang langsung berlari kepadanya, dan dengan panik menanyakan keadaannya, Angie Qin bertanya tanpa ekspresi, "Apa yang kamu lakukan?! Bukannya kamu tidak memperdulikan hidup atau matiku?"
"Kamu" ekspresi Stanley Yan berubah menjadi kaku, dan dengan suara rendah ia berkata. "Istriku, aku salah, aku tidak akan mengabaikan kamu lagi!"
"Siapa istrimu? Stanley Yan jangan bicara sembarangan!"
Melihatnya mengakui kesalahannya, Angie Qin merasa jauh lebih tenang, tetapi dia masih dengan marah melontarkan kalimat ini.
"Aku tidak bicara sembarangan, kita sudah mengadakan resepsi, siapa yang tidak tau bahwa kamu adalah istriku? Baiklah, sekarang cepat pulang bersamaku!" Stanley Yan menarik Angie Qin.
Angie Qin langsung menarik tangannya kembali, dan menatap dia berkata, "Stanley Yan, jangan kira aku lupa! Kita belum mengambil surat nikah!"
"Jangan khawatir, nanti kita akan pergi mengambilnya!" Stanley Yan tersenyum, dan memeluk Angie Qin, tidak perduli dia merontak, dia menatap Angie Qin, "Tidak peduli apapun yang terjadi, aku tidak akan membiarkanmu pergi dari sisiku!"
"Stanley Yan, kamu"
Angie Qin tidak menyangka Stanley Yan akan mengucapkan kata-kata ini padanya, perasaan menolak pada dirinya langsung sirna, dia teringat akan keputusan spontan dia yang sedikit lagi membawanya dalam bahaya, Angie Qin dengan rasa bersalah berkata, "Stanley, maafkan aku! Aku tidak seharusnya"
"Bodoh, jangan bicara! Kamu sangat peduli padaku makanya kamu marah! Aku tau!" Stanley Yan memegang wajah Angie Qin, dan ingin mencium bibirnya, Angie Qin memejamkan matanya. Melihat kejadian ini, tiba-tiba sebuah suara terdengar dari belakang Stanley Yan.
"Ehm ehm ehm! Sepertinya ini saat yang kurang tepat untuk berciuman didepanku? Sampai sekarang aku belum punya pacar!"
Angie Qin baru sadar ada orang lain di ruangan ini, dia langsung mendorong Stanley Yan pergi dan wajahnya memerah.
Stanley Yan menoleh melihat pria yang menolong Angie Qin, dengan setengah bercanda dia berkata, "Kamu pantas untuk itu. Siapa yang menyuruhmu menjadi obat nyamuk?"
"Jadi ini salahku? Apakah kamu tidak tau cara berterima kasih? Jangan lupa, kalau aku tidak kebetulan melihatnya, istrimu akan dipermainkan oleh kedua pria itu. Dengan begini, aku termasuk orang yang baik pada istrimu, bisakah kamu santun sedikit dalam berbicara?" Pria itu dengan tidak puas menatap Stanley Yan.
"Baik, tidak bercanda lagi! Terima kasih untukmu kemarin malam."
Stanley Yan tersenyum, dan berterima kasih.
"Tidak perlu berterima kasih! Kejadian kemarin malam, meski orang lain pun tidak akan membiarkannya! Apalagi istrimu secantik ini!" Pria itu tersenyum, "Seharusnya kalian punya banyak hal yang harus dibicarakan bukan? Aku akan menunggu kalian di luar!"
Saat dia pergi, Angie Qin bangun dari tidurnya, dan dengan penasaran bertanya Stanley Yan, "Apakah dia temanmu? Kemarin malam dia yang menolongku?"
"Aku juga tidak kenal dengannya, tapi iya benar, dia yang menolongmu! Waktu sudah tidak pagi, cepat pakai baju, kita seharusnya pulang! Aku semalaman tidak pulang, nenek pasti sangat khawatir."
"Kalau begitu apakah aku boleh pulang?"
Angie Qin takut saat ia mengingat ibu mertuanya, biasanya Nyonya Besar Yan baik, tapi sebenarnya, hal itu tidak benar.
Kemarin malam dia tidak memberi salam dan langsung pergi, dan karena dia, kemarin malam Stanley Yan tidak pulang ke rumah, tidak tau bagaimana Nyonya Besar Yan akan menghukumnya.
"Jangan takut, ada aku! Nenek ingin menghukum aku apapun aku akan menerimanya, aku tidak akan membiarkan dia menyentuhmu!"
Stanley Yan mengelus rambut Angie Qin, dan berkata dengan tegas.
Angie Qin masuk dalam pelukan Stanley Yan, "Stanley, kamu sungguh bodoh! Semua ini terjadi karena aku, kenapa harus kamu yang menangggungnya? Aku sudah yakin, tidak peduli apapun yang akan dilakukan nenek, aku akan menerimanya!"
"Aku adalah pasanganmu, aku harus melindungimu! Baiklah, kamu jangan bahas inni lagi, dan tidak usah peduli. Semuanya akan kuurus!" Stanley Yan menggeleng padanya.
Stanley Yan seperti ini padanya, Angie Qin merasa diri dia adalah wanita paling bahagia,
Kedua orang itu keluar dari kamar.
"Sudah selesai? Cepat sekali. Aku kira aku masih harus menunggu 2 jam!" Pria yang duduk di sofa itu tertawa, dan mengolok Angie Qin yang wajahnya memerah.
Stanley Yan menatap pria itu, dan dengan tidak puas berkata, "Jangan perlakukan istriku seperti itu!"
"Aku hanya bercanda! Oh iya, apakah kalian berencana untuk pulang?" Melihat Stanley Yan dan Angie Qin yang berpakaian rapi, dia bertanya.
"Ya! Kemarin malam terima kasih untukmu, jika bukan kamu"
Pria itu tersenyum, "Ternyata suaramu bagus, pantas saja suamimu sangat peduli padamu! Apakah perlu aku mengantar kalian pulang?"
"Tidak perlu, kamu sudah semalaman tidak tidur, sana tidurlah!"
Setelah itu Stanley Yan mengangguk padanya dan menarik Angie Qin keluar.
Pria itu melihat bayangan mereka yang bahagia, dia menggeleng.
Di perjalanan pulang, Angie Qin tiba-tiba teringat suatu hal yang penting, tetapi dia tidak jadi bertanya, ingin pulang, Staney Yan berkata, "Jangan buru-buru, kita bisa bertemu dia lagi suatu saat nanti!"
"Stanley, bagaimana kamu bisa seyakin itu?"
"Perasaanku saja!"
Stanley Yan bersandar pada kursi dan memejamkan matanya, Angie Qin menatapnya dengan sakit hati, dan kemudian bersandar padanya.
Stanley Yan tidur sangat lama, Angie Qin dengan pelan membangunkannya, baru dia terbangun, "Sudah sampai?"
"Iya, Stanley ayo turun!"
Angie Qin membuka pintu mobil, dan melihat tampang Stanley Yan yang bodoh, dan dengan penasaran tadinya ingin bertanya padanya. Pengurus rumah terburu-buru lari kemari.
"Tuan, Nyonya, kalian kembali! Nyonya sudah menunggu kalian di ruang baca. Jika kalian tidak pulang, dia akan menyuruh orang mencari kalian."
"Ya aku tau, sekarang kita kesana!" Stanley Yan dengan tanpa ekspresi mengangguk, dia menarik Angie Qin kedalam, dia bisa merasakan tangan Angie Qin berkeringat, dan berhenti berkata padanya, "Tenanglah, tidak akan ada apa-apa!"
"Ya! Selama aku berada bersamamu, aku tidak akan takut!" Angie Qin menenangkan diri, dan tersenyum.
Saat dia dan Stanley Yan masuk ke ruang baca, Nyonya Besar Yan yang sedang membaca buku mengangkat kepalanya, dan dia berkata: "Jadi kalian masih ingat pulang?"
Melihat wajah Nyonya Besar Yan yang ketus, hati Angie Qin berdebar sangat kencang.
Novel Terkait
Cinta Yang Dalam
Kim YongyiHei Gadis jangan Lari
SandrakoCinta Yang Terlarang
MinnieMenaklukkan Suami CEO
Red MapleLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieBlooming at that time
White RoseUntouchable Love
Devil BuddyUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)