Unlimited Love - Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)

Jika hanya harus melawan Andrew Ling seorang, tentu saja masih bisa ia lakukan, tetapi dibelakang dia berdiri 2 orang pria hitam dan bertubuh besar, hal ini tentu sedikit merepotkan.

Stanley Yan tidak menganggap dirinya lawan yang sepadan dengan mereka, persis saat Stanley Yan berada ditengah ketidakraguannya, Marson Luo membawa orang-orang masuk ke dalam.

Orang-orang itu langsung berdiri di sisi Stanley Yan, bisa dilihat Stanley Yan memiliki keuntungan lebih dibanding mereka, tetapi realitanya tidak semudah itu, baru saja Marson Luo membisikkan kepada Stanley Yan bahwa mereka adalah lawan yang tidak mudah, dan belum tentu mereka bisa menghadapi ini.

Dan Stanley Yan juga khawatir kalau ini akan membuat Angie Qin terluka.

"Lama sekali kamu, apakah kamu sudah selesai berpikir? Aku tidak punya waktu untuk menunggumu!" Pria itu mengerutkan keningnya, "Kamu ingin main tangan, atau ingin aku melepaskanmu?!"

Stanley Yan menghela napas, dia memejamkan matanya menatap Angie Qin, dan dengan cepat ia telah membuat keputusan.

"Aku bisa membuktikan bahwa dia adalah istriku, tetapi kita harus menunggu dia sadarkan diri! Tetapi saat ini dia tidak boleh pergi dari pandanganku! Jika kamu tidak berjanji, maka kita hanya bisa menyelesaikan dengan cara main tangan!"

"Baik! Aku berjanji! Sini kemari!"

Pria tersebut memapah Angie Qin berjalan keluar bar, Stanley Yan mengikutinya dari belakang dengan waspada, saat hampir naik ke mobil, Marson Luo mengejar kemari, dan bertanya apa yang harus dia lakukan kepada pria hitam di kamar mandi itu.

Stanley Yan bertanya, "Apakah aku masih harus mengajarinya kepadamu?"

"Maaf, Tuan! Aku tau apa yang harus kulakukan!"

"Hey, apakah kamu jadi naik ke mobil? Jika kamu tidak mau, aku akan membawa dia pergi!" Pria itu menegur Stanley Yan.

"Berani-beraninya kamu!" Stanley Yan menatapnya, dan masuk ke dalam mobil.

Setelah 10 menit berlalu, mobil itu berhenti di tempat parkir Hotel Matahari.

Stanley Yan dan pria ini memapah Angie Qin, dan memasuki lift untuk pergi ke sebuah ruangan di lantai paling atas.

Seorang pelayan hotel mengurus Angie Qin, Stanley Yan dan pria itu pergi ke ruang tengah di rumah itu, dan dengan sabar menunggu.

Mereka menunggu semalaman, sampai hari berubah terang, Angie Qin akhirnya tersadar.

Saat ia tersadar, dia duduk, dan merunduk melihat bahwa dirinya hanya mengenakan pakaian dalam, air mata dia langsung menetes, dia dipermainkan oleh kedua pria itu.

"nona, apakah kamu baik-baik saja? Kenapa tiba-tiba anda menangis?"

Seorang pelayan wanita muda yang duduk disebelah dia mendengar suara isak tangis Angie Qin, dan dengan kebingungan bertanya.

"Siapakah kamu? Mengapa aku bisa ada disini?"

Angie Qin terkejut, dan dia melihat pelayan itu, terlihat seorang wanita yang mengenakan seragam pelayan, disinilah baru dia bisa melepaskan napasnya.

"Aku adalah pelayan di Hotel Matahari. Kemarin malam, ada 2 orang pria yang mengantarmu kemari. Mereka ada di luar, apakah aku perlu memanggil mereka masuk?"

"Dua pria?" Angie Qin teringat sebelum dia pingsan ada 2 orang pria yang menariknya masuk ke dalam toilet, dan ingin bermain dengannya. Dia langsung berkata, "Tidak, jangan biarkan mereka masuk!"

"Benarkah tidak perlu? Aku bisa melihat kedua pria itu sangat memperdulikan anda! Dan kalau tidak salah ingat, seharusnya salah satu dari mereka adalah Tuan bodoh dari Keluarga Yan, Stanley Yan. Lagipula sekarang dia tidak terlihat bodoh."

"Apa yang kamu bicarakan? Stanley Yan? Mengapa dia bisa berada disini?" Angie Qin dengan sedikit kebingungan mengusap air matanya dan bertanya.

"1 adalah Stanley Yan dan 1 nya lagi adalah pria yang membawa anda kemari, apakah anda tidak mengingatnya?"

Angie Qin menggeleng, "kemarin malah aku minum terlalu banyak, dan aku tidak mengingat apa-apa! Apakah kamu bisa menjelaskan kepadaku situasi sebenarnya?"

"Tentu saja boleh! Sebenarnya ini lumayan seru, aku ingat saat mereka membawamu kemari, masing-masing dari mereka memapahmu kemari, dan terlihat sepertinya mereka berdua sangat memperdulikanmu! Kemudian setelah mereka mengantarmu kedalam ruangan ini, kedua orang itu saling bertukar tatapan lalu berjalan keluar. Bu, apakah mungkin kedua orang itu menyukai anda? Anda sungguh hebat, bisa membuat kedua pria hebat itu menyukaimu!"

Pelayan wanita itu dengan sirik menatap Angie Qin, dan matanya berbinar.

"Lalu ketika aku masuk kesini, apakah aku memakai baju?" Angie Qin bertanya dengan ragu, dan dia melihat pelayan itu mengangguk, dia langsung merasa dia sudah melebih-lebihkan kejadian ini, mungkin kedua pria kemarin tidak jadi melakukan apa-apa kepadanya.

Terdengar suara ketukan pintu dari luar, dan itu membuat Angie Qin tersadar dari lamunannya. Pelayan wanita itu tersenyum, "Seharusnya kedua pria itu mendengar suara kita! Aku akan membuka pintu dulu."

"Sebentar!" Angie Qin terburu-buru menutupi dirinya dengan selimut, dan mengangguk kepada pelayan itu.

Melihat Stanley Yan yang langsung berlari kepadanya, dan dengan panik menanyakan keadaannya, Angie Qin bertanya tanpa ekspresi, "Apa yang kamu lakukan?! Bukannya kamu tidak memperdulikan hidup atau matiku?"

"Kamu" ekspresi Stanley Yan berubah menjadi kaku, dan dengan suara rendah ia berkata. "Istriku, aku salah, aku tidak akan mengabaikan kamu lagi!"

"Siapa istrimu? Stanley Yan jangan bicara sembarangan!"

Melihatnya mengakui kesalahannya, Angie Qin merasa jauh lebih tenang, tetapi dia masih dengan marah melontarkan kalimat ini.

"Aku tidak bicara sembarangan, kita sudah mengadakan resepsi, siapa yang tidak tau bahwa kamu adalah istriku? Baiklah, sekarang cepat pulang bersamaku!" Stanley Yan menarik Angie Qin.

Angie Qin langsung menarik tangannya kembali, dan menatap dia berkata, "Stanley Yan, jangan kira aku lupa! Kita belum mengambil surat nikah!"

"Jangan khawatir, nanti kita akan pergi mengambilnya!" Stanley Yan tersenyum, dan memeluk Angie Qin, tidak perduli dia merontak, dia menatap Angie Qin, "Tidak peduli apapun yang terjadi, aku tidak akan membiarkanmu pergi dari sisiku!"

"Stanley Yan, kamu"

Angie Qin tidak menyangka Stanley Yan akan mengucapkan kata-kata ini padanya, perasaan menolak pada dirinya langsung sirna, dia teringat akan keputusan spontan dia yang sedikit lagi membawanya dalam bahaya, Angie Qin dengan rasa bersalah berkata, "Stanley, maafkan aku! Aku tidak seharusnya"

"Bodoh, jangan bicara! Kamu sangat peduli padaku makanya kamu marah! Aku tau!" Stanley Yan memegang wajah Angie Qin, dan ingin mencium bibirnya, Angie Qin memejamkan matanya. Melihat kejadian ini, tiba-tiba sebuah suara terdengar dari belakang Stanley Yan.

"Ehm ehm ehm! Sepertinya ini saat yang kurang tepat untuk berciuman didepanku? Sampai sekarang aku belum punya pacar!"

Angie Qin baru sadar ada orang lain di ruangan ini, dia langsung mendorong Stanley Yan pergi dan wajahnya memerah.

Stanley Yan menoleh melihat pria yang menolong Angie Qin, dengan setengah bercanda dia berkata, "Kamu pantas untuk itu. Siapa yang menyuruhmu menjadi obat nyamuk?"

"Jadi ini salahku? Apakah kamu tidak tau cara berterima kasih? Jangan lupa, kalau aku tidak kebetulan melihatnya, istrimu akan dipermainkan oleh kedua pria itu. Dengan begini, aku termasuk orang yang baik pada istrimu, bisakah kamu santun sedikit dalam berbicara?" Pria itu dengan tidak puas menatap Stanley Yan.

"Baik, tidak bercanda lagi! Terima kasih untukmu kemarin malam."

Stanley Yan tersenyum, dan berterima kasih.

"Tidak perlu berterima kasih! Kejadian kemarin malam, meski orang lain pun tidak akan membiarkannya! Apalagi istrimu secantik ini!" Pria itu tersenyum, "Seharusnya kalian punya banyak hal yang harus dibicarakan bukan? Aku akan menunggu kalian di luar!"

Saat dia pergi, Angie Qin bangun dari tidurnya, dan dengan penasaran bertanya Stanley Yan, "Apakah dia temanmu? Kemarin malam dia yang menolongku?"

"Aku juga tidak kenal dengannya, tapi iya benar, dia yang menolongmu! Waktu sudah tidak pagi, cepat pakai baju, kita seharusnya pulang! Aku semalaman tidak pulang, nenek pasti sangat khawatir."

"Kalau begitu apakah aku boleh pulang?"

Angie Qin takut saat ia mengingat ibu mertuanya, biasanya Nyonya Besar Yan baik, tapi sebenarnya, hal itu tidak benar.

Kemarin malam dia tidak memberi salam dan langsung pergi, dan karena dia, kemarin malam Stanley Yan tidak pulang ke rumah, tidak tau bagaimana Nyonya Besar Yan akan menghukumnya.

"Jangan takut, ada aku! Nenek ingin menghukum aku apapun aku akan menerimanya, aku tidak akan membiarkan dia menyentuhmu!"

Stanley Yan mengelus rambut Angie Qin, dan berkata dengan tegas.

Angie Qin masuk dalam pelukan Stanley Yan, "Stanley, kamu sungguh bodoh! Semua ini terjadi karena aku, kenapa harus kamu yang menangggungnya? Aku sudah yakin, tidak peduli apapun yang akan dilakukan nenek, aku akan menerimanya!"

"Aku adalah pasanganmu, aku harus melindungimu! Baiklah, kamu jangan bahas inni lagi, dan tidak usah peduli. Semuanya akan kuurus!" Stanley Yan menggeleng padanya.

Stanley Yan seperti ini padanya, Angie Qin merasa diri dia adalah wanita paling bahagia,

Kedua orang itu keluar dari kamar.

"Sudah selesai? Cepat sekali. Aku kira aku masih harus menunggu 2 jam!" Pria yang duduk di sofa itu tertawa, dan mengolok Angie Qin yang wajahnya memerah.

Stanley Yan menatap pria itu, dan dengan tidak puas berkata, "Jangan perlakukan istriku seperti itu!"

"Aku hanya bercanda! Oh iya, apakah kalian berencana untuk pulang?" Melihat Stanley Yan dan Angie Qin yang berpakaian rapi, dia bertanya.

"Ya! Kemarin malam terima kasih untukmu, jika bukan kamu"

Pria itu tersenyum, "Ternyata suaramu bagus, pantas saja suamimu sangat peduli padamu! Apakah perlu aku mengantar kalian pulang?"

"Tidak perlu, kamu sudah semalaman tidak tidur, sana tidurlah!"

Setelah itu Stanley Yan mengangguk padanya dan menarik Angie Qin keluar.

Pria itu melihat bayangan mereka yang bahagia, dia menggeleng.

Di perjalanan pulang, Angie Qin tiba-tiba teringat suatu hal yang penting, tetapi dia tidak jadi bertanya, ingin pulang, Staney Yan berkata, "Jangan buru-buru, kita bisa bertemu dia lagi suatu saat nanti!"

"Stanley, bagaimana kamu bisa seyakin itu?"

"Perasaanku saja!"

Stanley Yan bersandar pada kursi dan memejamkan matanya, Angie Qin menatapnya dengan sakit hati, dan kemudian bersandar padanya.

Stanley Yan tidur sangat lama, Angie Qin dengan pelan membangunkannya, baru dia terbangun, "Sudah sampai?"

"Iya, Stanley ayo turun!"

Angie Qin membuka pintu mobil, dan melihat tampang Stanley Yan yang bodoh, dan dengan penasaran tadinya ingin bertanya padanya. Pengurus rumah terburu-buru lari kemari.

"Tuan, Nyonya, kalian kembali! Nyonya sudah menunggu kalian di ruang baca. Jika kalian tidak pulang, dia akan menyuruh orang mencari kalian."

"Ya aku tau, sekarang kita kesana!" Stanley Yan dengan tanpa ekspresi mengangguk, dia menarik Angie Qin kedalam, dia bisa merasakan tangan Angie Qin berkeringat, dan berhenti berkata padanya, "Tenanglah, tidak akan ada apa-apa!"

"Ya! Selama aku berada bersamamu, aku tidak akan takut!" Angie Qin menenangkan diri, dan tersenyum.

Saat dia dan Stanley Yan masuk ke ruang baca, Nyonya Besar Yan yang sedang membaca buku mengangkat kepalanya, dan dia berkata: "Jadi kalian masih ingat pulang?"

Melihat wajah Nyonya Besar Yan yang ketus, hati Angie Qin berdebar sangat kencang.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu