Unlimited Love - Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
Stanley Yan dengan langkah besar datang menarik tangan Robin Xiao, dari matanya terlihat api yang membara, “Lepaskan!”
Robin Xiao setengah mati tidak mau melepaskannya, dan sebaliknya malah semakin erat menggenggamnya, kedua laki-laki ini seketika beradu dalam api emosi.
Dan ini sangat menyakitkan bagi Angie Qin, air matanya seakan akan luruh, tetapi kedua orang itu tidak menyadarinya sama sekali, dan terus bersaing satu sama lain.
“Kalian cukup ya? Lepaskan, sakit!”
Dari kedua mata Angie Qin terlihat air mata yang akan luruh, dengan wajah kesakitan berteriak pada mereka, Robin Xiao dan Stanley Yan saat ini baru menyadarinya, keduanya tanpa sasar melepaskan tangan Angie Qin, dan mendekatinya menanyakan keadaannya.
“Menyingkir dari sini, aku tidak ingin melihat kalian!”
Menghadapi kemarahan Angie Qin, Robin Xiao dengan menggertakan gigi emosi melototi Stanley Yan, dan Stanley Yan sendiri tidak meliriknya, dia dengan lembut menarik tangan Angie Qin, dan terus mengucapkan kata maaf.
“Ada apa? Ada apa? Tadi masih baik-baik saja, sekarang ribut apa?”
Nenek Yan dengan langkah besar menghampiri mereka, bertanya dengan wajah yang kelam.
“Nenek, barusan...”
Robin Xiao baru mau membuka suara, tapi nenek Yan langsung melototinya, menyuruhnya diam, dan melihat ke arah Stanley Yan, “Stanley, katakan!”
“Nenek, tidak ada apa-apa!”
Yang mengejutkan Angie Qin dan Robin Xiao adalah Stanley Yan bisa-bisanya meremehkan apa yang baru saja terjadi dan tidak menceritakan permasalahannya, dia hanya menjawabnya dengan asal-asalan.
Nenek Yan mengerutkan kening menatap ketiga orang itu dengan tatapan aneh, sebuah pencerahan melintas dari matanya dan dia tersenyum, “Baguslah kalau tidak ada apa-apa! Robin, sudah malam! Pulanglah!”
“Nenek, aku...” Robin Xiao tidak terima, terus menatap pergelangan tangan Angie Qin yang lebam dan ingin bersikeras tetap disana.
“Aku apa aku? Jadi kata-kata nenek sekarang ini sudah tidak ada gunanya ya?”
Melihat wajah nenek yang muram, Robin Xiao cepat menundukan kepala, “Maaf, nenek! Aku sekarang juga pulang!”
Ekspresi nenek mulai membaik, dan hanya berdehem membalas perkataannya.
Robin Xiao membalikan badan dan pergi keluar, sampai di depan pintu dia tiba-tiba berbalik dan menatap tajam Stanley Yan. Dari matanya terlihat kemarahan dan tidak terima atas segala yang terjadi.
Setelah Robin Xiao pergi, nenek Yan menoleh dan melototi Stanley Yan, “Lihat akibat perbuatanmu ini! Kamu juga pergi dari sini, malam ini jangan pulang dan tidur disini!”
Stanley Yan melongo, dengan tidak rela melihat Angie Qin yang sudut matanya basah dengan air mata, baru akhirnya menganggukan kepala pergi keluar.
Di dalam kamar sekarang hanya tersisa nenek Yan, Angie Qin, pengurus rumah 3 orang.
“Sakit tidak, nak?” Nenek Yan berjalan menghampirinya, menarik tangan Angie Qin yang lebam dan dengan penuh perhatian bertanya padanya.
“Nenek, aku tidak apa-apa! Tidak sakit!” Angie Qin tersenyum pahit menggelengkan kepala.
“Anak bodoh, bagaimana bisa tidak sakit? Ini sudah sebalu gini!” Nenek Yan dengan prihatin melihat Angie Qin, lalu menoleh memerintah pengurus rumah, “Pergi ambil kotak obat bawa kemari!”
“Nak, maaf telah membuatmu menerima kepahitan! Stanley anak ini terlalu emosional. Tidak ada batas kalau sudah turun tangan! Nenek nanti akan membantumu memberinya pelajaran!” Nenek Yan terlihat begitu prihatin, menyentuh luka lebam di tangan Angie Qin dengan ekspresi tertekan, dan wajahnya terlihat tidak enak.
Padahal jelas mengetahui kalau ini hanyalah basa-basi nenek Yan, tapi Angie Qin masih tidak bisa menahan diri untuk tidak tersentuh.
Pengurus rumah tiba begitu cepat, melihat nenek Yan yang akan turun tangan sendiri memberikan obatnya, Angie Qin dengan cepat menarik tangannya dan menggelengkan kepalanya, “Nenek, tidak usah repot! Masalah sepele seperti ini suruh saja seorang pelayan untuk membantuku!”
Wajah Nenek Yan terlihat tidak enak, “Nah bagaimana bisa? Tangan pelayan itu berat, kalau membuatmu kesakitan bagaimana? Ayo patuh, jangan gerak! Nenek yang bantu ngobatinnya!”
Melihat nenek Yan yang hati-hati memberinya obat, Angie Qin sedikit tidak tenang, merasa seluruh tubuhnya tidak bebas.
Luka lebam di pergelangan tangan sudah diberikan obat, melihat nenek Yan yang masih mau melihat tempat lainnya apakah ada yang terluka atau tidak, Angie Qin langsung melambaikan tangan dan berkata tidak ada, nenek Yan kali ini tidak bersikeras lagi, menyuruhnya istirahat, lalu berbalik badan pergi dari sana.
Setelah nenek Yan pergi, Angie Qin akhirnya tidak bisa bertahan lagi dan langsung jatuh ke atas ranjang, wajahnya terlihat begitu tidak enak.
Dia telah menahan semua ini begitu lama, dan sekarang sudah tidak bisa menahannya lagi.
Setelah meninggalkan kamar Angie Qin, nenek Yan pergi ke ruang kerja sebelahnya dan melihat nenek Yan datang Stanley Yan langsung pergi menyambutnya.
“Nek, kamu bukannya di kamar Angie, kenapa kesini?”
“Semua ini karenamu!” Nenek Yan emosi melototinya, “Cepat katakan padaku, luka Angie itu bagaimana asalnya!”
Stanley Yan terdiam lama sekali dan tidak mengatakan apa-apa. Nenek Yan mengerutkan kening dan mencibir. “Sepertinya kamu juga tahu malu! Aku awalnya tidak mau mengurusi masalah ini, karena lagipula ini adalah masalah antara pasangan suami istri! Tapi sayangnya ini bisa diketahui oleh Robin. Stanley, tolong ya sebelum bertindak di pikir dulu tentang konsekuensinya, jangan terlalu impulsif! Mengerti tidak?”
“Iya, cucu tahu salah!”
Nenek Yan tidak menyalahkannya lagi, dan menyuruhnya untuk satu malam ini saja tidur di ruang kerjanya, Stanley Yan terlihat ragu-ragu, “Lalu bagaimana dengan Angie? Dia tidak bisa bergerak, tidak ada yang mengurusnya!”
“Ya aku yang akan mengurusnya! Kamu tidak usah memikirkan ini! Kamu sekarang sudah kembali ke perusahaan, jadi sebaiknya lebih memprioritaskan masalah perusahaan, jangan sibuk memikirkan yang lain! Ya sudah, untuk saat ini begini saja!”
Satu malam tanpa bicara, hari kedua di pagi hari Angie Qin merasa tubuhnya ada sedikit tenaga, lalu sedikit memaksa diri turun ke lantai bawah untuk sarapan.
Nenek Yan melihatnya turun, langsung menghampirinya dan memapahnya, membuat Angie Qin tidak enak hati, dan terus berkata tidak perlu.
Tapi nenek Yan tidak mendengarkan katanya. Masih bersikeras memapahnya sampai dia benar-benar duduk, dan bertanya bagaimana tidurnya semalam, dan menyuruh orang mengantarkan sarapan untuknya.
Setelah makan beberapa suapan, Angie Qin dengan penasaran bertanya mengapa dia tidak melihat Stanley Yan.
Nenek Yan tersenyum dan bilang kalau Stanley Yan akan segera datang, tak lama Stanley Yan mendorong pintu ruang makan dan masuk ke dalam.
“Istriku, kamu kenapa tidak baring di atas saja, kenapa turun?”
Melihat Angie Qin, Stanley Yan dengan wajah khawatir mendekatinya.
“Sudah baring seharian. Aku sudah tidak sanggup baring lagi!” Angie Qin tersenyum, “Hari ini lagipula ada sedikit tenaga, jadi ingin turun dan banyak bergerak!”
“Nah setelah selesai makan nanti, aku antar kamu naik!”
“Baik!” Angie Qin menganggukan kepala, Stanley Yan baru duduk di sebelahnya, melihatnya yang bisa bergerak bebas, seketika bernafas lega, dan dia beberapa kali meliriknya, takut terjadi apa-apa dengannya!
Nenek Yan melihat ini semua, dari wajahnya terlihat senyuman tipis.
Selesai sarapan, Stanley Yan membawa Angie Qin kembali ke kamar, menyuruhnya untuk istirahat, dan saat dia baru mau keluar pergi ke kantor, Angie Qin tiba-tiba memanggilnya.
“Ada apa?”
“Jadi begini, aku kemarin sudah berjanji dengan Sara, untuk meminjam Marson pergi menemaninya pergi...”
Angie Qin terlihat ragu. Kata-katanya belum selesai langsung di potong oleh tawa Stanley Yan, “Ya aku paham! Nanti aku suruh Marson pergi mencarinya! Kamu istirahat saja dengan tenang, tidak usah mengurusi hal lainnya!”
Angie Qin beristirahat selama 4 hari, dan tubuhnya baru perlahan pulih dan sembuh.
Selama itu, Stanley Yan setiap malam akan pulang tepat waktu makan malam, menemaninya, sebelum tidur akan hati-hati memberinya obat, dan sementara waktu itu tidak menyentuhnya sama sekali.
Sara Xue juga sudah menghubungi beberapa sumber toko bunga, dan dengar-dengar dekorasi tempat dapat diselesaikan dalam satu atau dua hari dan toko bunga mereka dapat dibuka kapan saja.
Pagi-pagi sekali, Angie Qin datang melihat ke toko, dan baru mau pergi dari sana, sebuah porsche biru langit berhenti di pintu toko, dan Robin Xiao turun dari mobil itu.
“Angie?” Robin Xiao melihat Angie Qin sedikit terkejut, lalu dengan cemas bertanya, “Bagaimana dengan keadaanmu?”
Angie Qin yang awalnya juga melongo melihatnya, segera kembali dalam keadaan tenangnya, menggelengkan kepala menjawab, “Sudah tidak apa-apa! Terima kasih atas perhatianmu!”
“Baguslah kalau tidak apa-apa! Oh ya, kamu bagaimana bisa ada disini?”
Robin Xiao menganggukan kepala, bertanya dengan penasaran.
Angie Qin melirik toko di belakangnya, “Ini tokoku!”
“Oh jadi kamu penyewa tanahku sekarang?” Wajah Robin Xiao menunjukkan ekspresi bahagia, dan ekspresi Angie Qin tentu sangat aneh dan bingung. Dia mengerutkan kening dan bertanya, “Aku tidak mengerti apa maksudmu!”
“Kamu tidak tahu kalau ini milikku?”
“Milikmu? Aku ingat dengan jelas kalau tuan pemilik tanah ini satu...”
Robin Xiao tertawa, menjelaskan, “Oh maksudmu pemilik tanah sebelumnya? Beberapa hari yang lalu pemilik itu menyerahkan tanahnya ini padaku, dengar-dengar rumahnya sedang ada masalah dan sedang butuh uang!”
“Oh!” Angie Qin diam-diam menghela nafas, baguslah kalau Robin Xiao bukan senggaja membeli tanah dan tempat ini karena tahu dia menyewa tempat ini.
Novel Terkait
Blooming at that time
White RosePria Misteriusku
LylyAir Mata Cinta
Bella CiaoPerjalanan Selingkuh
LindaDiamond Lover
LenaBehind The Lie
Fiona LeeDemanding Husband
MarshallThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)