Unlimited Love - Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
“Nyonya muda, kamu tidak apa-apa?”
“Aku tidak apa-apa!”
Angie Qin menggelengkan kepala, berbalik badan naik ke lantai atas, pengurus rumah penasaran melihati punggungnya yang berjalan menjauh dengan begitu lama, lalu dengan bimbang menggelengkan kepala, berbalik badan pergi dari sana.
Sampai di kamar, Angie Qin duduk di tepi jendela, sambil memegangi pipinya, dia memandangi pelayan yang sibuk di halaman vila, pengawal yang mengabdikan diri untuk tugasnya, dan pikirannya tidak tahu melayang kemana.
Sementara Stanley Yan yang ada di hotel Matahari tidak tahu apa yang terjadi di rumahnya.
Lia Ling harus kembali ke Amerika dalam waktu yang begitu lama, dan dia harus menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk membujuk Lia Ling.
“Harus bagaimana baru bisa membuatmu mau pulang?”
Stanley Yan sudah hampir kehilangan kesabaran, di tambah kemarin malam, hari ini adalah kali keduanya membujuk Lia Ling, hanya mendengar bujukannya, Lia Ling masih juga tidak melonggarkan diri dan melembut, ini membuatnya kesal dan mumet.
“Stanley, jangan bujuk aku lagi! Aku sekarang tidak ada mood untuk memikirkan hal ini!”
“Kamu bahkan tidak bersedia memberiku muka lagi?”
Stanley Yan mengernyitkan dahi, menatapi bola matanya.
“Aku...” Tatapan Lia Ling begitu complicated menatapnya begitu lama, hingga akhirnya hanya bisa dengan pasrah tersenyum pahit, “Jangan paksa aku ya? Aku sungguh...”
“Jangan beri aku alasan lagi, aku hari ini hanya ingin bertanya kamu jadi benar-benar tidak mau pulang ya?”
Kesabaran Stanley Yan sudah benar-benar habis, dia sudah tidak ada mood dan waktu untuk meladeninya lagi, dan dia sudah bersiap berencana pergi dari sana.
Lia Ling menundukan kepala, tidak menjawab pertanyaannya, Stanley Yan menganggukan kepala, “Baik, aku mengerti!”
Setelah selesai berbicara, Lia Ling yang menunduk tiba-tiba mengangkat kepalanya, “Stanley, bisa beri aku waktu? Setelah aku embali dari Amerika, kita baru bicarakan masalah ini lagi? Aku sekarang benar-benar tidak ingin membicarakan ini!”
Stanley Yan mengerutkan kening dalam waktu yang lama, mengangguk dan berkata “Baik”, membuang muka dan berjalan keluar dengan wajah tanpa ekspresi.
Setelah Stanley Yan pergi, Valensia Ou keluar dari kamar dengan dua koper besar, mengerutkan kening dan bertanya, “Kak Lia, kamu kenapa tidak mengiyakan perkataan Tuan Yan barusan? Bukankah kamu selalu ingin kembali pulang?”
“Benar, aku memang ingin pulang!” Lia Ling tertawa, “Tapi aku tidak ingin dengan mudah kehilangan kesempatan untuk bisa dekat dengannya! Lagi pula bagiku, kesempatan seperti ini sudah tidak banyak lagi! Dan juga...”
Mulut Lia Ling terukir senyum puas, hati Valensia Ou tergerak, tiba-tiba menyadari, “Oh aku mengerti! Kak Lia, kamu berencana menggunakan tuan Yan dengan alasan untuk berbicara denganmu tentang masalah pulang, dan membuat wanita itu salah paham denganmu dan tuan Yan. Tapi apakah ini benar-benar berguna?”
“Ada atau tidak ada gunanya, kamu akan segera mengetahuinya! Ya sudah, kamu pergilah suruh orang untuk memindahkan barang-barang ini ke bawah, aku akan turun nanti!”
Begitu Valensia Ou pergi, Lia Ling mengeluarkan hpnya dan menelepon seseorang. Setelah telepon tersambung, dia bergumam di ujung telepon. “Selama aku tidak ada di sini, semuanya aku serahkan kepadamu ya!”
Ketika dia selesai berbicara, menutup telepon, mengambil tas Hermes di sofa, dan dengan sepatu hak tinggi berjalan keluar dengan elegan.
1 jam kemudian, Stanley Yan sampai di rumah Yan, baru turun dari mobil, Marson Luo tangannya menekan tombol bluetooth di headsetnya lalu tiba-tiba memanggil, “Tuan!”
“Ya?”
Langkah Stanley Yan terhenti, dengan ragu menatapnya.
“Nona Lia sudah sampai bandara, perlu tidak aku suruh orang ikut dia pergi kesana dan lihat apa yang terjadi?”
“Kamu tidak ada kerjaan ya?”
Wajah Stanley Yan begitu dingin, mengagetkan Marson Luo membuat wajahnya langsung berubah, dia dengan cepat menundukan kepala, “Tuan, maaf!”
Stanley Yan meliriknya, turun dari mobil masuk ke vila.
“Tuan! Nyonya besar bilang kalau kamu pulang segera pergi menemuinya!” Pengurus rumah kebetulan mau keluar, melihat Stanley Yan pulang langsung menghampirinya.
“Baik!”
Stanley Yan mengangguk, dengan langkah lurus naik ke atas mendorong pintu masuk ke ruangan kerja, nyonya besar Yan tersenyum menyuruhnya untuk duduk.
“Nenek, aku dengar kamu memanggilku?”
“Benar! Bagaimana bisnisnya? Lancar?”
“Lancar dari yang aku pikirkan sebelumnya, 1 minggu setelah ini sudah bisa menandatangi surat kontraknya!”
Mendengar jawabannya, nyonya besar Yan dengan puas mengangguk, “Baik! Kalau begini, aku sudah bisa bernafas lega! Nah kamu rencana kapan pergi ke perusahaan?”
Stanley Yan mengerutkan kening dan berpikir, “Senin depan lah! Beberapa hari ini aku ingin lebih menemani Angie Qin. Karena setelah kembali ke perusahaan, tidak akan ada begitu banyak waktu untuk menemaninya lagi!”
Nyonya besar Yan mengangguk dan tersenyum, “Baiklah! Gunakan beberapa hari ini juga untuk lebih banyak usaha! Angie sudah lama masuk ke rumah ini, tapi masih tidak ada gerakan di perutnya, aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi!”
“Nenek, kamu tenang saja! Angie dan aku pasti akan membuatmu bisa merangkul cucu buyutmu sesegera mungkin!”
Kata-kata penuh percaya diri Stanley Yan itu membuat nyonya besar Yan tertawa, lalu mendoakan mereka semoga bisa mendapatkannya segera mungkin.
Sampai di kamar, Stanley Yan terkejut melihat Angie Qin yang bengong sambil memegang pipinya duduk di tepi jendela, dia dengan penasaran bertanya.
Angie Qin tersenyum menjawab, “Tidak ada apa-apa!”
Stanley Yan semalaman tidak tidur, matanya sudah begitu berat, jadi tidak banyak bertanya lagi, berbalik badan pergi ke kamar mandi dan mandi.
Selesai mandi naik ke atas ranjang memanggil Angie Qin untu ikut berbaring menemaninya, tapi Angie Qin malah menggelengkan kepala.
“Kenapa?”
Melihat dahinya mengkerut, Angie Qin langsung menjelaskan, “Jadi begini, aku sudah membuat janji dengan Sara, nanti mau pergi!”
“Kan bukan sekarang, sini temani aku dulu!”
Stanley Yan dengan tidak puas menjawabnya, lalu menariknya masuk ke dalam selimut.
Memikirkan kalau Stanley Yan telah bersama Lia Ling sepanjang malam, Angie Qin tanpa sadar langsung melawan, dan tanpa sengaja dengan sikunya menyikut rongga mata Stanley Yan membuat air matanya keluar.
“Stanley , maafkan aku! Aku sengaja. Kamu baik-baik saja kan? Kamu ingin pergi ke rumah sakit tidak?”
Melihat Angie Qin begitu panik, Stanley Yan menggerakkan bibirnya dan berkata sambil tersenyum, “Jangan panik, aku baik-baik saja! Sebentar lagi bisa kembali normal dan baik-baik saja!”
Angie Qin merasa lega, melihat Stanley Yan yang mau menarik dan memeluknya lagi. Meskipun dia masih ingin menolak, tapi kali ini tidak melawan lagi.
Mendengar nafas Stanley Yan yang teratur, Angie Qin memanggilnya dua kali. Melihatnya tidak meresponnya, dia dengan hati-hati melepaskan tangannya, turun dari tempat tidur, dan mengganti baju.
Sebelum pergi, Angie Qin menoleh ke belakang, menatap punggung Stanley Yan dengan beberapa kerutan, lalu membuka pintu pergi keluar.
Tidak lama setelah Angie Qin pergi, Stanley Yan duduk di atas ranjang dengan mata tertutup, mengenakan pakaiannya, dan menemukan kacamata hitam untuk dipakai, lalu melangkah keluar.
“Tuan, kamu mau pergi kemana?”
Pengurus rumah tangga melihatnya tiba-tiba keluar, bertanya penasaran.
“Ada sedikit urusan pergi sebentar!”
Dia menjawab seadanya, lalu memanggil Marson Luo, mobil keluar dari vila keluarga Yan, Marson Luo menoleh dan bertanya, “Tuan, kita mau kemana?”
“Rumah sakit mata kota R!”
“Rumah sakit mata? Tuan, matanya bagian mananya tidak nyaman?”
Menghadapi wajah khawatir Marson Luo, wajah Stanley Yan menjadi dingin, “Tidak apa-apa, pergi melihat teman!”
Marson Luo dalam hati sangat penasaran, tapi tidak berani bertanya lagi.
Sampai di tempat parkir rumah sakit, Stanley Yan tidak memanggil Marson Luo untuk ikut dengannya, dia turun sendiri dan masuk ke dalam sendiri.
Ketika dia keluar dari rumah sakit, hari sudah sore, dan dia memerintah Marson Luo untuk mengemudi mobil. Stanley Yan bersandar di belakang kursi dan dengan cepat terdengar suara dengkuran yang lemah.
Marson Luo melalui kaca spion mobil memandang Stanley dengan kacamata hitam dan merasa sedikit tidak beres.
Seharusnya saat mengunjungi pasien pasti akan membawa bingkisan, tapi Stanley Yan tidak membawa apa-apa. Yang lebih aneh lagi Stanley Yan tidak hanya tidak membiarkannya mengikuti, tetapi juga tinggal di rumah sakit begitu lama.
Melihat kacamata hitam di wajah Stanley Yan. Marson Luo tiba-tiba memiliki tebakan di benaknya, tapi dia segera membuang tebakan itu jauh-jauh.
Angie Qin saat bertemu dengan Sara Xue, Sara Xue sedang melihat majalah di kafe yang telah mereka janjikan, tangan kanannya mengambil pena dan menggambar di atasnya.
“Sedang apa?” Angie Qin tersenyum bertanya padanya.
“Tidak ada!” Sara Xue membuang penanya, menutup majalah dan memasukannya ke dalam tasnya, bertanya pada Angie Qin, “Mau minum apa? Cappucinno mau?”
Setelah itu dia memanggil pelayan dan memesan segelas cappuccino, lalu dengan mengerutkan dahi bertanya, “Angie, ada apa mencariku?”
“Jadi kalau tidak ada apa-apa tidak boleh mencarimu?”
Angie Qin tersenyum bertanya balik, dengan melirik tas Sara Xue kedua matanya bersinar, “Kamu tadi sedang mencari kerja?”
“Tidak! Aku sudah tidak mudah bisa beristirahat sebentar, aku tentu saja harus membuat diriku santai dan rileks! Aku tidak ingin mencari pekerjaan secepat ini!” Mata Sara Xues sedikit mengelak, dan senyum di wajahnya terlihat sedikit dibuat-buat.
“Benar-benar tidak?” Angie Qin terus menatap matanya, membuat hati Sara Xue bingung. Pada akhirnya, dia tidak tahan lagi dan hanya bisa mengakuinya.
“Yah, aku memang mencari pekerjaan barusan! Nenekku meninggal beberapa hari yang lalu dan menghabiskan banyak uang. Aku tidak punya uang lagi, kalau aku masih tidak punya penghasilan, maka bulan depan aku tidak bisa makan lagi!”
“Kenapa kamu tidak memberitahuku hal semacam ini? Dan biarkan aku membantumu mencari cara?Kamu sudah tidak menganggapku sebagai saudara perempuanmu lagi ya?”
Angie Qin dengan sengaja memasamkan wajah, membuat Sara Xue berulang kali meminta maaf, “Ya, aku salah, aku salah, maaf, sudah ya?”
“Ya karena di hitung dari pengakuan tulusmu, aku sudah tidak memperhitungkan sikapmu barusan lah!” Angie Qin tersenyum dan melambaikan tanganya, “Ya, kamu sudah tahu pekerjaan seperti apa yang ingin kamu cari?”
“Memangnya aku masih punya pilihan? Asalkan aku bisa bekerja, dan dapat menghasilkan uang, pekerjaan apapun boleh! Tapi sayang sekali meskipun persyaratanku sudah serendah itu, aku masih tidak dapat menemukan pekerjaan!” Sara Xue menghela nafas dan tersenyum masam.
Dalam beberapa hari terakhir, dia telah melakukan kontak dengan beberapa pekerjaan dan telah pergi ke beberapa perusahaan untuk wawancara.Setelah berbicara dengan para pihak, dia mendapat jawaban yang sama dan perusahaan itu memintanya untuk kembali dan menunggu pemberitahuan.
Akibatnya, pemberitahuan penerimaan pekerjaan masih ditunggu, tapi tagihan kartu kredit banknya malah sudah menunggunya, membuat Sara Xue khawatir sepanjang malam dan tidak bisa tidur.
Terkadang dia berpikir atau kalau tidak, dia melamar pekerjaan pelayan saja, tetapi dia memikirkan gaji yang hanya 4 juta perbulan itu, akhirnya membuatnya langsung menyerah.
Uang segitu bahkan tidak bisa menghidupi dirinya sendiri, apalagi untuk membayar kartu kreditnya dan membayar sewa untuk air dan listrik.
Angie Qin dan dia sudah saling kenal lama, dan sekilas, Angie Qin bisa melihat kesulitan temannya saat ini. Kalau ini terjadi kemarin dia pasti akan segera meminta bantuan pada Stanley Yan, tapi sekarang dia tidak mau meminta pada Stanley Yan.
Berpikir sesaat, mata Angie Qin tiba-tiba menjadi terang, dalam hatinya muncul sebuah ide.
“Sara, kamu pernah terpikir untuk membuka usaha tidak? Jadi bos sendiri? Kalau aku tidak salah ingat, kamu waktu sekolau dulu pernah kerja sambilan di toko bunga kan? Atau kalau tidak kamu buka toko bunga saja!”
“Buka toko bunga? Angie, kamu juga bukannya tidak tahu, uang untuk buka toko bunga itu aku dapatnya dari mana? Dan aku juga sebelumnya tidak pernah membuka toko bunga!”
Novel Terkait
Cinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinAsisten Bos Cantik
Boris DreyMy Charming Wife
Diana AndrikaStep by Step
LeksThe Gravity between Us
Vella PinkyAir Mata Cinta
Bella CiaoCantik Terlihat Jelek
SherinUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)