Unlimited Love - Bab 94 Undangan Pernikahan (2)

Yesi Mo tidak bisa membantah lagi, dia akhirnya hanya menurut Rico Mu.

Sepanjang perjalanan, Rico Mu tidak mengatakan apa-apa, suasana sangat sepi di dalam mobil, awalnya Yesi Mo tidak ingin tidur, tapi di tengah sepinya suasana di dalam mobil, dia perlahan terbuai dan terlelap.

Tidak tahu berapa lama dia tertidur, Yesi Mo dapat mendengarkan sayup-sayup mesin mobil. Saat dia membuka matanya, Rico Mu sedang akan turun.

"Apa kita sudah sampai? "Yesi Mo membuka matanya, ketika dia akan ikut turun, Rico Mu menatapnya dan menggeleng, "Kamu sebaiknya menunggu di mobil! Aku akan cepat! "

Setelah berkata demikian, Rico Mu beranjak pergi. Yesi Mo mengawasi bayangannya dari kejauhan, dia menggigit bibirnya.

Rico Mu kali ini pergi lebih dari setengah jam kemudian baru kembali, dengan sebuah kantong tas di tangannya, lalu menyodorkannya pada Yesi Mo.

"Apa ini? "Yesi Mo bertanya dengan penasaran.

"Obatmu, riwayat kesehatan dan juga hasil tes kesehatan! "Setelah berkata demikian, Rico Mu masuk, dia kemudian berkata, "Ayo! "

Mobil perlahan bergerak, meninggalkan tempat parkir rumah sakit.

"Apa kita sekarang akan pulang? "

"Pulang? "Rico Mu menoleh menatap Yesi Mo lalu menggelengkan kepalanya, "Kita sekarang akan pergi mencari gaun pengantin! "

Yesi Mo kecewa, dia berkata, "Rico, bagaimana kalau kita lain hari saja mencari gaun pengantinnya! Aku sangat lelah, ingin pulang dan beristirahat!"

"Bukankah tidur di mobil sama saja! Lagipula memilih gaun pengantin tidak akan memakan waktu yang lama! "

Setelah mengatakan itu, Rico Mu tidak lagi mengurusi Yesi Mo, dia meraih ponselnya dan menelepon Levy Song, dia kemudian melaporkan dengan singkat keadaan Yesi Mo, dan memberitahunya untuk tidak cemas, Yesi Mo tidak apa-apa.

Rico Mu mengajak Yesi Mo masuk ke dalam sebuah toko gaun pengantin di kota.

"Tuan, nona, apa yang bisa saya bantu? "

"Bawakan semua gaun terindah yang toko kalian punya dan tunjukan pada kami! "Rico Mu memberi perintah, dia kemudian menarik Yesi Mo duduk di sebelahnya.

Dengan segera, penjaga toko itu membawakan beberapa gaun pengantin, "Tuan, nona, ini adalah gaun-gaun terbaik toko kami! Silahkan melihat-lihat! "

"Yesi, kamu suka yang mana? "Rico Mu tersenyum dan bertanya.

"Terserah, yang penting kamu menyukainya! "Yesi Mo melihat pun tidak, dan menjawab sembarangan.

Sikapnya yang seperti itu, membuat Rico Mu tidak senang hati, "Yesi, apa kamu untuk melihatnya saja enggan? "

Yesi Mo dapat merasakan nada bicara Rico Mu yang tidak enak didengar, kali ini dia pun dengan malas mendongak dan melihat-lihat, dia kemudian sembarangan menunjuk satu gaun yang berada di tengah, "Ini saja! "

Setelah mengatakan demikian, Yesi Mo melihat keluar jendela, ekepresinya melankolis.

Ekspresi wajah Rico Mu murung, tapi tidak bereaksi. Seorang pramuniaga yang berada di dekat mereka, melihat kedua orang itu merasa bingung.

Orang yang datang ke toko mereka tidak sedikit, tapi ini pertama kalinya dia menemukan pasangan seperti mereka. Mempelai wanitanya, terlihat tidak tertarik sama sekali.

"Selain yang ini, apa masih ada yang lain? "Rico Mu menaikan alisnya menatap Yesi Mo, kemudian dia menoleh dan bertanya pada pramuniaga itu.

"Ada, tapi sekarang barangnya belum siap, hanya ada gambarnya saja! Apa anda ingin melihatnya? "

"Tunjukan padaku! "Rico Mu sekarang yang memilihkan gaun untuk Yesi Mo dengan seksama. Perhatian Yesi Mo dari awal tidak berada di situ, dia menatap ke para pejalan kaki yang berada di seberang toko dari jendela, matanya kosong, membuat orang yang melihatnya ikut merasa sedih.

Setelah cukup lama, Rico Mu menutup album katalog di tangannya, dia menyeritkan dahi sambil berkata, "Aku tidak salah mengingat, toko kalian ini menerima pembuatan gaun bukan? "

"Benar sekali, tuan! Anda bisa meminta desain gaun sesuai dengan permintaan, para desainer kami akan membuatnya persis seperti yang anda pesan! "

Rico Mu mengangguk dan menyuruh pramuniaga itu untuk mendatangkan dua orang desainer dan berunding dengan mereka. Dia lantas menyuruh desainer itu untuk mengukur Yesi Mo. Yesi Mo seakan sebuah boneka kayu, menurut seperti apa yang disuruh desainer itu, wajahnya sama sekali tanpa ekspresi, Rico Mu menyaksikan itu semua mulai naik pitam.

Sebuah mobil tiba-tiba berhenti di seberang jalan toko gaun itu, jendela mobilnya dibuka, Stanley Yan menyeritkan dahinya dalam-dalam melihat Yesi Mo berada di situ.

"Tuan muda, ada apa? "

"Bagaimana dia bisa berada di sini? "

"Siapa? "Mason Luo dengan bingung mengikuti arah mata Stanley Yan, diam-diam mengawasi Yesi Mo yang berada di toko gaun pengantin di seberang jalan, "Nona Yesi Mo? "

"Hmph! "Stanley Yan mengangguk. Dia kemudian berkata pada Mason Luo, "Tunggu aku di sini, aku akan pergi ke sana! "

Setelah berkata demikian, Stanley Yan melangkah turun dari mobil dan menyeberang jalan lalu masuk ke dalam toko baju pengantin itu.

"Selamat datang! Tuan, apa yang bisa saya bantu? "Seorang pramuniaga tersenyum dan berjalan mendekat.

"Aku datang untuk mencari seseorang! "Stanley Yan berkata demikian sambil langsung bergegas ke Yesi Mo, dari momen Stanley Yan melangkah masuk ke dalam toko, Rico Mu sudah mendapatinyak tapi dia tidak bereaksi, hanya menatapnya dengan bingung.

Kali ini, melihat Stanley Yan datang menghampiri, Rico Mu menanggapinya tanpa ekspresi di wajahnya.

Stanleyu Yan mengangguk pada Yesi Mo sambil tersenyum, "Yesi, kita bertemu lagi! "

"Stanley, bagaimana kamu bisa berada di sini? "Yesi tertegun melihat Stanley Yan, hatinya gelisah.

"Aku kebetulan sedang lewat, lalu melihatmu di sini, maka aku ke sini untuk menyapamu! "Stanley Yan mengangguk, kemudian melihat gaun-gaun pernikahan yang ditampilkan, dia mengangkat alisnya dan bertanya, "Kamu ini... "

Yesi Mo panik menatapnya, dia lalu menunduk, ketika dia sedang akan mengatakan sesuatu, Rico Mu sudah menjawabnya, "Aku membawa Yesi ke sini untuk memilih gaun pengantin! "

"Memilih gaun pengantin? Apa kalian sudah akan menikah? "

"Iya! Seminggu dari sekarang, di Crown Palace, saat tiba harinya aku harap kamu datang! "Rico Mu tersenyum sambil menjawab Stanley Yan.

Stanley Yan tidak mengatakan apa-apa, dia hanya menatap Yesi Mo, sorot matanya penuh tanya.

Melihat Yesi Mo mengangguk sambil menggigit bibirnya, Stanley Yan juga mengangguk sambil tersenyum, "Kalau begitu aku ucapkan selamat bagi kalian! Aku pasti akan datang ke acara pernikahan kalian!"

Senyuman di wajah Stanley Yan seketika membuat hati Yesi Mo seakan tertusuk ribuan jarum, saat itu tiba-tiba ada sebuah dorongan dari hatinya untuk tanpa memperdulikan segala sesuatu, memberitahu Stanley Yan kalau dialah Angie Qin, dia tidak ingin menikah dengan Rico Mu.

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu