Unlimited Love - Bab 149 Kejam (2)

Jawaban Vivian Luo membuat Yesi Mo tercengang, secara logika, bukankah seharusnya dia akan langsung menolak permintaannya itu?

Apa sebenarnya yang dia rencanakan? Yesi Mo tidak bisa memahaminya, tapi dia juga tidak merasa panik, mungkin nanti setelah dia bertemu dengan Stanley Yan, dia sendiri akan mengetahuinya.

"Ayo, Presdir Mo, aku akan mengantarmu. "

Vivian Luo tersenyum hangat sambil bangkit berdiri, membawa Yesi Mo naik ke lantai atas.

Begitu pintu di buka, Yesi Mo langsung dapat melihat, Stanley Yan dengan kedua kakinya yang patah sedang terbaring di atas tempat tidur.

Matanya terpejam, wajahnya terlihat tenang, nafasnya beraturan, tampaknya dia belum terjaga.

"Presdir Mo, silahkan masuk. "

Ketika Vivian Luo berkata demikian, Stanley Yan membuka matanya, matanya menyorotkan kebingungan sambil mengangguk saat dia melihat Yesi Mo, "Presdir Mo, kenapa anda bisa ada di sini? "

"Aku begitu turun dari pesawat, mendengar kabar kamu kecelakaan, kebetulan aku tidak ada urusan yang lain, maka aku datang ke sini untuk menjengukmu. Bagaimana keadaanmu, selain kakimu, apa ada yang sakit di tempat lain? "

Yesi Mo bertanya dengan penuh perhatian pada Stanley Yan.

Stanley Yan menggelengkan kepalanya, "Aku tidak apa-apa, terima kasih atas perhatian Presdir Mo. "

Vivian Luo yang berdiri di samping, dengan diam mengawasi kedua orang itu bercakap-cakap, dan tidak membuka mulutnya sama sekali dari awal hingga akhir.

"Beristirahatlah, lain waktu aku akan datang menjengukmu lagi. "

Yesi Mo berada di situ cukup lama, kalau lebih lama lagi, dia akan merasa berat hati untuk pergi dari situ, sebelum beranjak, dia berpesan pada Stanley Yan untuk beristirahat.

"Presdir Mo, hati-hati di jalan. "

"Nona Luo apa ada urusan lain? "Yesi Momenghentikan langkahnya dan bertanya dengan bingung.

Vivian Luo menggigit bibirnya, ragu sejenak, seakan ingin mengatakan sesuatu, Yesi Mo juga tidak terburu-buru, dia menunggunya dengan sabar.

"Sebenarnya begini, kondisi Felix sekarang, anda sendiri baru saja melihatnya. Kedua kakinya patah, kalau dia ingin sembuh total, paling tidak butuh waktu 3-4 bulan, beberapa bulan ini dia tentu tidak akan bisa datang ke kantor...... "Vivian Luo masih ingin melanjutkannya, tapi dia terhenti.

Yesi Mo mengangguk sambil tersenyum, "Aku paham dengan maksud Nona Luo, semenara ini aku akan mencari orang untuk menggantikan asisten Lu, anda suruh dia untuk tidak usah mengkhawatirkan urusan pekerjaan. "

"Presdir Mo, aku kira anda sepertinya salah mengartikan maksudku." Vivian Luo mengangkat alisnya sambil menggelengkan kepalanya.

"Lantas yang dimaksudkan Nona Luo adalah...... "Yesi Mo bertanya.

"Maksudku, aku ingin dikarenakan kondisinya sekarang tidak memungkinkan dia pergi bekerja, lebih baik Presdir Mo mencari orang untuk menggantikan pekerjaannya sebagai asisten anda. "

Vivian Luo ingin Yesi Mo membiarkan Stanley Yan keluar dari perusahaannya, dan meninggalkan sisinya.

"Ini sepertinya harus menunggu asisten Lu sendiri, toh keputusan untuk meninggalkan perusahaan itu keputusan dia. "

Yesi Mo merasa tidak enak hati langsung menolaknya, maka dia mengoperkan bola kaca itu kembali ke Vivian Luo.

Dia percaya Stanley Yan tidak akan ingin meninggalkan pekerjaannya.

Ditambah lagi, Stanley Yan, dia sekarang sudah mengetahui identitasnya, hanya saja untuk sementara waktu ini tidak bisa menerimanya.

Kalau dia ingin mencari ingatan masa lalunya yang hilang itu, dia harus banyak-banyak berhubungan dengan Yesi Mo.

Wajah Vivian Luo menegang, "Karena Presdir Mo sudah berkata demikian, maka sebaiknya seperti ini dulu. Tunggu nanti Felix sudah baikan baru kita bicarakan lagi. "

Di dalam perjalan pulang, Marson Luo bertanya pada Yesi Mo apakah dia berhasil bertemu dengan Stanley Yan, Yesi Mo mengangguk, dan secara garis besar menceritakan padanya apa yang terjadi di dalam kediaman keluarga Luo.

"Nyonya muda, kalau tuan muda sampai terus menerus tinggal di kediaman keluarga Luo, lantas, kapan dia akan mengingat kembali masa lalunya? Bagaimana kalau kita pikirkan cara untuk mengeluarkannya dari situ? "

Yesi Mo terdiam sesaat, kemudian menggelengkan kepalanya dengan pelan, "Tidak bisa. "

"Kenapa begitu? "Marson Luo bertanya padanya dengan bingung, Yesi Mo menjawab sambil tersenyum pahit, "Dengan begitu akan berbahaya. "

"Berbahaya? "Marson Luo menyeritkan dahinya, "Yang anda maksudkan adalah...... "

Yesi Mo menarik nafas dalam-dalam, menatap tajam Marson Luo, "Aku curiga, kecelakaan yang dialami Stanley Yan ada kaitannya dengan Vivian Luo. "

Marson Luo tidak dapat mempercayai apa yang Yesi Mo katakan, ditambah lagi, bukankah identitas Stanley Yan sekarang masih adalah Felix Lu, yang merupakan calon suaminya, bagaimana mungkin dia seceroboh itu?

Yesi Mo menggeleng, "Kalau kamu tahu Vivian Luo pernah menemuiku, untuk memohon padaku supaya mengeluarkan Stanley Yan, kamu tidak akan terkejut. "

Belum lama, Yesi Mo juga sudah curiga dengan apa yang akan Vivian lakukan pada perusahaannya, supaya dia mengeluarkan Stanley Yan.

Sekarang, dia teringat kembali, sejak awal, Vivian Luo tidak ada rencana untuk menggunakan jalur yang semestinya membuat Stanley Yan dikeluarkan dari perusahaan, dan meninggalkan sisinya.

Kalau bukan karena Vivian Luo yang tidak sabar dan menjemput Stanley Yan dari rumah sakit pulang ke rumahnya, mungkin Yesi Mo tidak terpikiirkan sama sekali betapa kejamnya dia.

"Kalau begitu, bukankah itu berarti tuan muda dalam bahaya? Nyonya muda, aku rasa, bukankah sebaiknya kita keluarkan tuan muda dari sana? Walaupun ada resikonya, tapi paling tidak itu lebih baik daripada membiarkannya tetap berada di kediaman keluarga Luo. Kalau sampai Vivian Luo mendapati tuan muda sudah tahu dirinya bukanlah Felix Lu, maka akan lebih sulit untuk membebaskannya. "

"Sementara ini sepertinya tidak mungkin. Menurutku dia sangat menyukai Stanley. "Lalu dia menambahkan, "Atau seharusnya dibilang dia sangat menyukai Felix Lu yang sekarang, dan sangat sayang padanya. Sekiranya tidak mungkin baginya untuk mencelakainya. Kita tunggu saja, bukankah hanya untuk 3-4 bulan lagi? Setengah tahun kita sudah menunggu, waktu beberapa bulan itu tak seberapa. "

"Tapi dengan begini, bukankah tuan muda akan memerlukan waktu lebih lama baginya untuk mendapatkan ingatannya kembali? "Marson Luo merasa sedikit tidak senang. Dia sudah ikut dengan Stanley Yan bertahun-tahun lamanya, dia sudah menyaksikan sendiri badai kehidupan yang Stanley Yan dan Yesi Mo lalui bersama, dia sangat berharap mereka bisa dengan segera bersatu kembali.

"Ini belum tentu. "Yesi Mo tersenyum, "Apa kamu sudah lupa, masih ada internet? "

Mata Marson Luo berbinar, "Nyonya muda, aku sudah paham maksudmu, aku akan mengurusnya. "

Yesi Mo mengangguk, "Kalau kamu yang menanganinya, aku merasa tenang. "

Di kediaman keluarga Luo, setelah kepergian Yesi Mo, Vivian Luo duduk di sofa ruang tamu dalam waktu yang sangat lama, baru bangkit berdiri dan naik ke lantai atas.

Saat dia membuka pintu kamar Stanley Yan, Stanley Yan menoleh, dia kemudian bertanya sambil tersenyum, "Apa Presdir Mo sudah pergi? "

"Hmph, dia sudah pergi. "Vivian Luo mengangguk, dia lalu berjalan dan duduk di tepi tempat tidur Stanley Yan, "Terus-terusan berbaring apa kamu merasa bosan? Bagaimana kalau kita keliling rumah? "

"Dengan kondisiku yang sekarang ini, aku tidak bisa berjalan. " Stanley Yan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum pahit.

"Tidak masalah, apa kamu sudah lupa, di dunia ini ada sesuatu yang di sebut kursi roda? "

Tanpa menunggu jawaban Stanley Yan, Vivian Luo memanggil dua orang pengawal untuk dengan hati-hati memapah Stanley Yan, dan mendudukannya ke atas kursi roda.

Taman kediaman keluarga Luo sangatlah besar, di dalamnya tumbuh berbagai macam pohon dan bunga. Mungkin karena pagi itu habis disiram hujan, udara di luar tidak begitu panas, sungguh membuat orang merasa nikmat.

Vivian Luo mendorong Stanley Yan berjalan keliling, sambil bercakap-cakap dengannya.

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu