Unlimited Love - Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)

“Karena sudah bertemu, mau tidak minum kopi bareng? Di dekat sini ada kafe baru buka dan sangat enak, apalagi cappuccinonya yang terkenal dengan kekhasannya, aku yakin kamu pasti akan menyukainya!”

Setelah itu Robin Xiao menarik tangan Angie Qin, dan Angie Qin langsung mundur selangkah, wajahnya memuram, “Robin. Tolong jaga sikapmu! Aku sekarang ini adalah kakak iparmu!”

Wajah Robin Xiao mengeras, tapi dia dengan cepat tersenyum, “Maaf, aku hampir lupa kalau kita sudah tidak berada di hubungan yang dulu lagi!”

“Ingatanmu jelek sekali!”

Angie Qin sengaja mengatakan itu, membuat Robin Xiao tertawa canggung.

“Ayo jalan! Aku kebetulan juga ingin membicarakan beberapa hal padamu!” Robin Xiao menarik senyumnya, dan menganggukan kepala padanya.

“Ada hal apa langsung bicarakan disini saja, aku masih ada urusan lain!” Angie Qin tidak ingin memiliki banyak hubungan dengannya, dan tidak ingin ada orang yang melihatnya bersama minum di kafe. Dia tidak lupa kalau dibelakangnya masih ada buntut yang mengikuti, dan kalau sampai Stanley Yan mengetahui ini, maka nasibnya pasti akan sama seperti yang kemarin.

“Nah baiklah! Hal yang ingin aku katakan sejujurnya berhubungan dengan tanah ini! Aku awalnya berencana mau membuka toko disini, baru selesai membuat program renovasi, dan bersiap memanggil orang kontruksi,tapi tak ku sangka aku malah berhadapan denganmu!”

Senyum Robin Xiao terlihat begitu terpaksa, membuat Angie Qin dalam hati tidak enak, “Jadi maksudmu kamu mau menarik lagi bangunan ini?”

“Aku awalnya benar-benar berencana seperti itu! Lagi pula kamu kan juga tahu memperbaiki hasil renovasi segalaa macamnya itu sangat repot, tapi sekarang setelah tahu kalau kamu yang telah menyewa tempat ini, ya sudah lupakan saja lah! Nanti aku akan menyuruh orang untuk melihat kembali, dan memodifikasikan hasilnya seperti semula lagi saja!”

Melihat senyum di wajah Robin Xiao, perasaan Angie Qin menjadi complicated.

Kalau begitu dia sama saja sudah berhutang budi dengannya, tapi menyuruhnya untuk menyerah akan bangunan ini, mencari lagi yang baru dia merasa tidak bisa menerimanya.

Toko yang berada di tengah kota seperti ini tidak ada banyak, kalau sudah melewatinya, maka dalam waktu singkat ini toko bunganya tidak akan bisa diresmikan.

Yang lebih penting dia sudah mengeluarkan banyak uang dan pikiran disini, sumber distribusi bunga juga sudah dihubungi, kalau dia memilih menyerah jelas akan sangat sayang sekali.

Setelah memikirkan semuanya, Angie Qin tidak menolak, mengangguk berkata, “Nah kalau begitu terima kasih ya!”

“Terima kasih apanya? Walaupun tidak bisa menjadi sepasang kekasih, tapi kita masih menjadi teman kan?”

Angie Qin mengunci bibirnya tidak melawan, bukan karena dia setuju dengan kata-katanya, tapi karena dia ingin membuat Robin Xiao naik darah, dan bisa mempengaruhi opening toko bunganya.

Robin Xiao masih ada urusan lain, setelah selesai membicarakan ini dia pergi dari sana, menyisakan Angie Qin sendiri yang terdiam di depan toko bunga.

Saat Sara Xue datang, Angie Qin baru tersadar, dan bertanya padanya mengapa datang kesana.

“Kamu bukannya bilang kalau aku ada waktu untuk pergi melihat perkembangan toko ya!” Sara Xue tersenyum, dengan penasaran bertanya, “Oh ya, kamu tadi sedang memikirkan apa, aku sudah memanggilmu beberapa kali tapi kamu masih tidak meresponku!”

“Tidak ada! Nanti masih ada urusan lain tidak? Pergi jalan-jalan yuk?” Angie Qin tersenyum menggelengkan kepala, tidak memberi tahunya kepemilikan tanah bangunan itu.

“Kamu sekarang adalah bosku, jadi aku akan mendengarkanmu! Nanti kita mau pergi kemana? Kalau tidak pergi jalan di jalan besar, sorenya nonton bioskop santai-santai? Kamu tidak tahu saja aku beberapa hari ini lelah sekali, kalau tidak pergi santai merileksan saraf, aku rasa aku bisa ambruk!” Ucap Sara Xue dengan setengah bercanda.

“Ya sudah, aku mendengarkan katamu saja! Pengeluaran hari ini aku yang akan menanggungnya, kamu tidak perlu sungkan!”

Angie Qin tertawa, Sara Xue juga ikut tertawa, “Ini kamu yang bilang ya! Hari ini aku akan habis-habisan menghabisi uangmu!”

Saat Stanley Yan tahu Angie Qin bertemu dan mengobrol di depan toko bunga, dan dia melihat masih ada tawa di antara keduanya, wajahnya seketika menjadi muram.

Memanggil Marson Luo, bertanya jelas apa yang dibicarakan oleh Robin Xiao dan Angie Qin, wajah Marson Luo terlihat kesulitan, “Tuan, orangku berada jauh dari mereka, tidak mendengarnya!”

“Tidak mendengarnya? Nah kamu bukannya cepat pergi selidiki?”

Marson Luo dengan cepat berlari kecil keluar dari sana, dan Stanley Yan berdiri dari kursinya, berjalan ke tepi jendela, berdiri disana lama. Semakin memikirkan itu semakin kesal, berbalik dan mau pergi jalan keluar.

Baru sampai di depan pintu, tanpa sengaja berpapasan dengan Robin Xiao, wajahnya langsung menjadi dingin.

“Robin, kamu ada apa datang?”

“Ada sedikit urusan, mau mencari manajer Wu, oh ya, bagaimana perasaan kembali bekerja di perusahaan?” Robin Xiao sama sekali tidak melihat wajah dinginnya, dengan tersenyum bertanya.

“Sangat baik!” Stanley Yan tanpa ekspresi menganggukan kepala, mengangkat satu alisnya, “Robin, aku dengar kamu tadi pergi bertemu dengan kakak iparmu?”

Robin Xiao melongo, menyipitkan mata dan bertanya padanya, “Kamu kok bisa tahu?”

“Kamu tidak perlu tahu!” Wajahnya terlihat begitu serius, suaranya tanpa sadar menjadi dingin, “Untuk kedepannya kamu sebaiknya jauhi dia!”

“Kamu sedang memperingatkanku?”

Wajah Robin Xiao memuram, Stanley Yan tanpa ragu mengangguk, “Benar! Aku tidak peduli apa yang pernah terjadi dengan kalian sebelumnya, tapi dia sekarang adalah kakak iparmu!”

“Aku tentu saja tahu! Tapi terus mau bagaimana? Aku mau melakukan apa sepertinya tidak perlu kamu ajari!”

Robin Xiao mengembangkan senyum dingin, Stanley Yan juga tidak peduli menggelengkan kepala, dari matanya seperti anak panah yang menghunus ke arah Robin Xiao, “Aku hanya mengingatkanmu! Terserah kamu mau medengarnya atau tidak!”

Setelah mengatakan itu Stanley Yan berbalik kembali ke dalam ruangannya, menutup pintunya, dan Robin Xiao mengembangkan senyum sinis, “Memperingatkanku? Huh, kamu kira kamu siapa?”

Sebelum pulang kerja, Stanley Yan menelepon Angie Qin menanyakan keberadaanya.

1 jam kemudian, Angie Qin dan Sara Xue baru selesai makan malam, baru mau jalan-jalan, Stanley Yan tiba-tiba hadir.

“Kamu kok ada datang?” Angie Qin mengerutkan dahi.

“Mencarimu!” Stanley Yan melihatnya dengan tersenyum, Sara Xue melihat ini, langsung mencari alasan bilang kalau dirinya sudah lelah. Berbalik dan pergi pulang duluan, membuat Angie Qin dalam hati memakinya tidak punya hati.

“Katakanlah, ada apa mencariku?” Setelah mengantar Sara Xue sampai masuk ke dalam taksi, dia baru menarik tatapannya dan dengan tenang melihat Stanley Yan.

“Ada hak baik! Ayo ikut aku, aku membawamu ke suatu tempat!”

Stanley Yan langsung menarik tangan Angie Qin membawanya masuk ke dalam mobil, belasan menit kemudian mobil berhenti di pintu masuk pejalan kaki, Stanley Yan memanggilnya turun.

“Kamu kenapa membawaku kesini?” Angie Qin dengan penasaran melihatnya.

Stanley Yan tersenyum dan menyuruhnya untuk mengikutinya, “Ikuti saja aku nanti akan tahu!”

Keduanya berjalan selama 7 atau 8 menit dan tiba di bagian paling ramai dari jalan pejalan kaki. Stanley Yan tiba-tiba berhenti, Angie Qin yang di belakangnya tidak tahu apa-apa hampir menabraknya. Stanley Yan dengan cepat menahannya dan bertanya, “Tidak apa-apa kan!”

Angie Qin menggelengkan kepalanya dan menarik kembali tangannya, dengan tidak sabar mengerutkam dahi, “Masih berapa lama lagi baru sampai?”

“Sudah sampai!”

“Sudah sampai?”

“Iya!”

Stanley Yan mengangguk dan menunjuk ke toko pakaian wanita dengan luas lebih dari 100 meter persegi di pinggir jalan dan bertanya sambil tersenyum, “Apa pendapatmu tentang tempat ini?”

Angie Qin mengangguk ketika dia melihat ada banyak orang di toko berkata, “Lokasinya bagus, dan pakaian di dalamnya juga terlihat bagus!”

“Aku tidak menanyakan tentang itu padamu, maksudku apa pendapatmu kalau membuka toko bunga di sini?” Stanley Yan enggelengkan kepalanya dan menjelaskan.

“Toko bunga? Maksudmu...” Angie Qin mengerutkan dahi, dengan wajah curiga melihatnya.

“Aku ada pergi melihat tokomu, luasnya kecil sekali, tempatnya juga tidak sebaik sini, dan juga masih menyewa!”

“Terus?”

Dahi Angie Qin semakin mengkerut, Stanley Yan tertawa, “Terus? Aku rasa toko bungamu harusnya buka disini! Jadi aku sudah membeli tanahnya dengan namamu, ini sertifikatnya!”

Stanley Yan menerima buku hijau dari Marson Luo dan langsung menyerahkannya pada Angie Qin, senyumnya penuh kebanggaan.

Novel Terkait

My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu