Unlimited Love - Bab 15 Karena Cinta

“Sebenarnya aku juga merasa agak terburu-buru, lagipula, perasaan itu butuh waktu untuk berkembang!” Angie Qin merasa lega dan ingin mengucapkan terima kasih, Stanley Yan tersenyum pahit, “Tapi ini permintaan nenek!”

“Nenek tahu kalau kamu hanya berakting menjadi orang tolol?”

Kalau tidak, Stanley Yan bagaimana bisa tahu kalau ini adalah permintaan Nyonya besar keluarga Yan.

Stanley Yan melihat pemandangan dari jendela dan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, “Tidak tahu, aku hanya menebak! Tapi kalau kamu tidak mau mengurus surat nikah sekarang, aku akan mencari alasan dan cara untuk menunda!”

“Memangnya kamu ada cara apa!”

Angie Qin melirik sekilas Stanley Yan, menghela napas.

“Mau tahu? Cium aku dulu baru aku kasih tahu!” Stanley Yan menunjuk pipinya mengangkat alis tersenyum jahil padanya.

“Ya kalau tidak mau kasih tahu ya sudah!” Angie Qin mengangkat bola matanya, memutar kepala melihat pemandangan di luar jendela, tidak mau meladeninya lagi.

Stanley Yan baru mau berbicara lagi, mobil berhenti, supir membuka panel pengedap suara mobil dan memberi tahu mereka kalau mereka sudah sampai.

Pengurus rumah berlari kecil membukakan mereka mobil, dan dengan hormat menyuruh mereka turun.

Melihat wajah Stanley Yan yang kembali tersenyum polos, Angie Qin menahan rasa penasaran dalam hatinya, turun dari mobil dan berpura-pura terkejut bertanya pada pengurus rumah mengapa membawa mereka pergi ke KUA.

“Untuk mengurus surat nikah tuan muda dan nyonya, ini tadi perintah dari nyonya besar Yan! nyonya muda, ayo bergegas, kalau tidak waktunya” akan terlewat dari waktu yang dijanjikan!”

“Oh, baik! Stanley, ayo kita jalan!”

Angie Qin menjawab singkat, mengganden tangan Stanley Yan mengikuti pengurus rumah masuk ke dalam aula besar kantor KUA.

Masuk ke dalam aula besar yang luas, melihat Stanley Yan yang seperti anak kecil lucu yang penasaran melihat sekitarnya, dia seperti tidak akan melalukan apapun, Angie Qin mulai gugup, dengan tenaga mencubit tangannya, diam-diam meliriknya memberinya tanda.

Stanley Yan tidak meresponnya, membuatnya emosi.

Duduk di depan resepsionis pendaftaran pernikahan, menerima formulir pendaftaran pernikahan dan kertas persetujuan, Angie Qin tiba-tiba merasa pena yang ada di tangannya begitu berat.

Dia sangat jelas dan tahu setelah dia mengisi formulir itu, dan menanda tanganinya, dia sudah menjadi istri sah dalam hukum untuk Stanley Yan, dam ingin menolak semua ini sudah tidak mungkin lagi.

Angie Qin melirik Stanley Yan yang mengisi formulir dengan sangat serius, dalam hati sadar kalau dirinya tidak mungkin mengharapkannya, dan yang dia bisa lakukan sekarang ini hanyalah patuh mengikuti segala proses ini, dia sudah tidak ada jalan kedua untuk berlari dari semua ini.

Karena hidupnya tidak bisa di tentang, nah alangkah baiknya dia mencoba untuk menikmati hidup ini, Angie Qin dengan perasaan campur aduk mulai serius mengisi formulir di depannya.

Tidak sampai 2 menit, Stanley Yan tiba-tiba membuang penanya, meloncat dari kursi dan berteriak, “Aku mau pipis!”

Pengurus rumah segera menyuruh orang mengantar Stanley Yan ke kamar mandi, Angie Qin melirik kertas formulir Stanley Yan yang sudah terisi penuh, dalam hati berkata dasar laki-laki semua sama saja, tidak bisa dipercaya, dan dia berusaha menerima takdirnya menanda tangani kertas persetujuan.

Melihat petugas membawa formulir mereka pergi, Angie Qin dalam hati merasa kalut.

“Pengurus rumah, gawat! tuan muda jatuh di toilet! Kepalanya mengucurkan darah banyak sekali!”

Kata-kata bodyguard langsung terdengar di telinga Angie Qin, dia dalam hati merasa terkejut, cepat berlari pergi ke toilet.

Dari kejauhan dia melihat Stanley Yan tanpa suara terbaring di lantai toilet, lebar luka di kepalanya kira-kira setengah cm, darah segar sedang bercucuran dari lukanya.

“Kenapa masih pada bengong? Cepat bawa ke rumah sakit!” Angie Qin berteriak pada bodyguard, membawa Stanley Yan masuk ke dalam mobil, dan dengan sapu tangan menekan lukanya dengan erat agar darah berhenti mengalir, seluruh wajahnya penuh dengan keringat dingin.

Mobil langsung menuju rumah sakit dan pergi ke daerah UGD, setelah membersihkan dan mengobati lukanya mereka membawa Stanley Yan masuk ke dalam ruang rawat.

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu