Unlimited Love - Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
“Ibu, aku akan pulang dengan ayah!”
“Baiklah!” Yesi Mo menganggukkan kepalanya, namun Sandy Yan tidak pergi meninggalkannya, masih terus menatapnya, Yesi Mo mengerutkan alisnya, “Pria kecil, ada apa?”
“Ibu, bisakah kamu pulang bersamaku? Sandy tidak ingin menjadi anak yang tidak punya ibu!” Sandy Yan menatap Yesi Mo dengan menyedihkan.
Saat ucapan ini terucap, seketika wajah Rico Mu mengeras berucap dengan pelan, “Bocah, apa yang kamu katakan?”
Sandy Yan ketakutan hingga menundukkan kepalanya, air matanya mengumpul di pelupuk matanya, Stanley Yan langsung berjalan menghapirinya dengan dingin, menatap Rico Mu kemudian berucap. “Kamu telah menakuti putraku! Meminta maaflah!”
“Apaan-apaan kamu ini? Berani-beraninya menyuruhku meminta maaf?” Rico Mu langsung berdiri memicingkan matanya menatap Stanley Yan, tersenyum dingin.
“Kamu harus meminta maaf!” Stanley Yan menatap dingin Rico Mu, setelah Angie Qin menghilang, Sandy Yan adalah orang yang paling dia perdulikan di dunia ini. Dia tidak akan membiarkan siapapun mengganggunya.
Melihat kedua pria ini yang saling menatap tajam, suasanapun semakin mencekap, Yesi Mo yang berada di samping mendinginkan wajahnya, menatap Rico Mu, “Rico, cukup!”
Rico Mu melirik kesal pada Stanley Yan sejenak, menghirup nafas dalam kemudian duduk perlahan.
Yesi Mo menolehkan kepalanya ke arah Stanley Yan, “Maaf, Tuan! Tunanganku sudah membuat putramu takut, aku mewakilinya meminta maaf!”
“Tidak perlu!” Stanley Yan menggeleng dengan raut datar, “Tadi juga putraku yang salah berucap! Dia hanyalah anak kecil, yang tidak bisa menahan ucapannya, kuharap nona tidak marah padanya, dia juga karena sejak kecil tidak memiliki ibu maka”
“Aku mengerti!” Yesi Mo menganggukkan kepalanya, mengulurkan tangannya membantu Sandy Yan mengusap air matanya, berjongkok kemudian tersenyum padanya, “Sudah, pria kecil, pulanglah bersama ayahmu!”
“Ibu! Aku” Sandy Yan menolehkan kepala ke arah Stanley Yan, melihat wajah Stanley Yan yang sedikit dingin, menundukkan wajahnya berucap dengan sedih, kemudian menggandeng tangan Stanley Yan.
“Maaf sudah mengganggu kalian, sampai jumpa!”
Selesai berucap Stanley Yan menggandengn tangan Sandy Yan, kemudian membalikkan tubuhnya untuk pergi.
Hingga saat ini acara lelang yang terhenti kembali di lanjutkan, Yesi Mo memberikan sebuah senyuman pada Rico Mu, “Sudahlah, jangan perhitungan dengan anak kecil, dia masih tidak mengerti apapun! Kamu seperti ini sangat memalukan, okay?”
“Aku mengerti! Tapi aku masih belum meredakan amarahku! Kamu ini tunanganku, atas dasar apa anak itu memanggilmu ibu? Pasti disuruh oleh pria bermarga Yan itu!”
“Kamu ini! Terlalu berlebihan, jika aku tidak salah, aku mirip dengan ibu anak tadi, sejak kecil dia sudah kehilangan ibunya, dia hanya menganggapku sebagai ibunya saja! Aku saja tidak keberatan, kenapa kamu keberatan?” Yesi Mo tersenyum.
Perlahan-lahan raut wajah Rico Mu melunak, setelah terdiam beberapa saat akhirnya mengangkat kepalanya bertanya, “Yesi, bukankah kamu sangat menyukai anak kecil?”
Seketika Yesi Mo terbayang dengan wajah menggemaskan Sandy Yan, kemudian menganggukkan kepalanya.
“Kalau begitu tunggu setelah kita menikah, melahirkan anak yang banyak! Setidaknya bisa membuat tim sepak bola, kupikir ayah dan ibu juga pasti sangat senang melihat anak-anak kita menjadi sebuah tiim!”
Ucapan Rico Mu membuat wajah Yesi Mo memerah, kemudian memutar bola matanya malas, “Siapa yang ingin melahirkan anak sebanyak itu untukmu? Kamu kira aku ini induk babi?”
“Bukan begitu, maksudku adalah”
Rico Mu segera menjelaskan, namun Yesi Mo tertawa menggelengkan kepalanya sarat jika dia tidak perlu menjelaskan, “Aku tahu maksudmu!”
Rico Mu sangat mencintainya, beberapa tahun ini selalu sangat perhatian, masalah apapun selalu memikirkannya, kemana-mana selalu membawanya, jujur saja Yesi Mo sangat tersentuh, namun entah kenapa hatinya tidak pernah bergetar untuknya.
Namun berdasarkan ucapan orang tuanya, dia dan Rico Mu telah saling mengenal selama delapan tahun, menjalin hubungan selama tiga tahun lebih, selalu mencintai Rico Mu, awalnya penyebab dirinya kehilangan ingatan, karena Rico Mu tidak berhati-hati jatuh ke dalam air, dan dirinya yang seketika panik, takut terjadi sesuatu padanya, melompat ke air untuk menolongnya.
Namun hasilnya Rico Mu baik-baik saja, namun dia yang tidak bisa berenang malah terbaring di rumah sakit tidak sadarkan diri selama setengah tahun lebih, saat terbangun dia sudah tidak mengingat kenangan dulu.
Bahkan dia juga melupakan Rico Mu.
Dia masih ingat dengan jelas bayangan saat dia sadar dan melihat Rico Mu untuk pertama kalinya, saat itu dia terlihat sangat bersemangat, mendengar dirinya yang tidak mengingat pria itu, terlihat sangat sedih, namun masih berucap dengan bersungguh-sungguh walaupun dirinya melupakannya, dia akan membuat dirinya kembali mencintainya.
Dua tahun setelah hilang ingatan, Rico Mu yang sibuk dengan pekerjaannya, sambil meluangkan waktu untuk menemaninya, selalu menuruti semua keinginannya, dan juga membawanya ke tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi, berharap bisa membuat ingatannya kembali, membuatnya kembali mengingat semuanya, namun dia tetap tidak mengingat apapun.
Memikirkan hal ini, Yesi Mo merasa sangat bersalah pada Rico Mu.
“Yesi, apa yang sedang kamu pikirkan?”
“Aku sedang berpikir, kapan aku bisa mengingat semuanya!” Yesi Mo tersenyum pahit.
“Bodoh, tidak masalah jika tidak mengingatnya! Asalkan kita bisa bersama, aku sudah sangat puas!”
Rico Mu menatap Yesi Mo dengan penuh perasaan, menggenggam erat tangannya berucap menenangkan.
“Terima kasih, Rico! Aku tahu ini tidak adil untukmu!” Yesi Mo menatap Rico Mu dengan berterima kasih, hatinya merasakan rasa bersalah yang mendalam.
“Bodoh. Untuk apa mengatakan hal ini! Kamu pasti lelah, aku akan mengantarmu pulang!”
Rico Mu tersenyum menganggukkan kepala, menggandeng tangan Yesi Mo berjalan keluar dari ruangan acara lelang, Yesi Mo tidak melihat kilatan kekhawatiran yang terdapat dalam tatapan Rico Mu.
Kembali ke kamar bertipe president suite yang berada di lantai teratas, Rico Mu menyuruh Yesi Mo untuk mandi dan beristirahat, sedangkan dirinya memasuki kamar yang ada disamping kamarnya, dengan cepat serorang pria muda mengetuk pintu dan masuk ke dalam, “Bos, kamu mencariku?”
“Hmm!” Rico Mu mengerutkan alisnya. Menatapnya berucap dengan pelan, “Dimana Berto sekarang?”
“Berto sekarang berada di Kota M, kudengar dia sedang menghadiri sebuah seminar medis!”
“Suruh dia datang kemari, sudah waktunya untuk Yesi menjalani pengobatan!”
“Pengobatan? Bukankah satu bulan yang lalu”
“Lakukan seperti yang kukatakan!” Rico Mu meliriknya sekilas dengan dingin, seketika pria itu menundukkan kepalanya dengan hormat kemudian berucap, “Baiklah, bos! Sekarang aku akan menghubungi Berto!”
Setelah dia pergi, seketika di dalam kamar hanya menyisakan Rico Mu seorang, dia berjalan ke ranjang perlahan-lahan, menyalakan sebuah cerutu, ditengah kepulan asap, raut wajah Rico Mu terlihat khawatir, “Yesi, apakah kamu mengingat sesuatu?”
Perjalanan kembali ke rumah keluarga Yan, Sandy Yan menarik tangan Stanley Yan kemudian bertanya dengan sedih, “Ayah, kapan aku bisa bertemu dengan Ibu lagi?”
“Ibu? Maksudmu Bibi yang tadi?” Staley Yan sedikit mengerutkan alisnya, melihat Sandy Yan menganggukkan kpalanya. Stanley Yan tersenyum pasrah, “Sandy, dia bukan ibu! Ayah sudah mengatakannya padamu, apa kamu lupa?”
“Sandy tidak lupa!” Sandy Yan menundukkan kepalanya dengan sedih, merasa sangat kehilangan.
“Anak bodoh, jangan sedih! Percaya pada ayah, ayah akan menemukan ibu dengan cepat! Saat itu tiba kamu akan sama seperti anak lainnya, ada ibu yang menyayangimu!” Stanley Yan perlahan-lahan menarik Sandy Yan masuk ke dalam pelukannya, berucap menenangkan.
Namun tatapannya melihat ke arah langit melalui jendela mobil, berucap dalam hatinya: istriku, kamu dimana sebenarnya? Apa kamu merasakan Sandy yang sedang merindukanmu?”
Tiba di rumah keluarga Yan, Nenek Yan masih belum tidur, sedang duduk di sofa ruang tengah menunggu mereka pulang.
Melihat Sandy Yan seketika dia melambaikan tangannya dengan senang, “Sandy, kemari ke tempat nenek buyut!”
“Nenek buyut!” Sandy Yan dengan senang masuk ke dalam pelukan Nenek Yan, memanggilnya dengan manis, seketika membuat Nenek Yan tersenyum senang, memeluknya bertanya padanya. “Sandy, apa acara lelangnya menyenangkan?”
“Menyenangkan!” selesai berucap dia melihat Stanley Yan yang tidak memperhatikannya, seketika dia berbisik di telinga Nenek Yan dengan senang, “Nenek buyut, kuberitahu sebuah rahasia!”
“Rahasia apa?” Nenek Yan tertawa bertanya.
“Aku bertemu dengan ibu!” selesai berucap Sandy Yan memanyunkan bibirnya melihat Stanley Yan, berucap dengan kesal, “Namun ayah bilang ibu bukan ibu! Nenek buyut, apa ibu sebenarnya ibu?”
“Ha?” Nenek Yan tertegun, menolehkan kepalanya pada Stanley Yan yang berada tidak jauh kemudian berucap, “Stanley, kamu melihat Angie? Kenapa dia tidak pulang bersamamu?”
“Nenek, jangan dengarkan ucapan Sandy! Hanya seorang wanita yang mirip dengan Angie, Sandy telah salah mengenali orang!” Stanley Yan berucap menjelaskan.
“Benarkah?” Nenek Yan sedikit mengerutkan alisnya, “Apa memang di dunia ini ada orang semirip itu?”
Novel Terkait
Cinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaCantik Terlihat Jelek
SherinRahasia Istriku
MahardikaMeet By Chance
Lena TanWahai Hati
JavAliusIstri Yang Sombong
JessicaUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)