Unlimited Love - Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)

Yesi Mo mengerti keseriusan masalah yang dihadapi, maka yang pertama kali dia lakukan adalah pergi mencari Wirawan Mo.

Begitu Wirawan Mo mendengar ceritanya secara keseluruhan, dia tertegun, wajahnya terlihat menakutkan, "Kenapa bisa sampai seperti ini? Ini akan merepotkan sekali! "

"Ayah, bantu aku mencarikan jalan keluar! Kita harus menyelamatkan Stanley Yan! "

"Yesi, bukannya ayah tidak ingin membantumu! Hanya saja ayah juga tidak memiliki kuasa sebesar itu. Lagipula itu menyangkut penghilangan nyawa seseorang! "Wirawan Mo menyeritkan dahinya dalam-dalam.

"Aku tahu, tapi aku benar-benar tidak sanggup menyaksikan Stanley Yan, dia... "

"Jangan khawatir, ayah tidak akan tinggal diam! "Wirawan Mo berpikir cukup lama, kemudian menenangkannya, "Kamu tunggulah dengan tenang di rumah, masalah ini akan ayah carikan jalan keluarnya! "

"Terima kasih ayah! "

Sejak keluar dari kamar Wirawan Mo, Yesi Mo cemas bukan main.

Kematian Felix bukanlah hal yang kecil, kalau tidak ditangani baik-baik, Stanley Yan akan dapat dipastikan mendekam dalam penjara, dan lagi bukan hanya 1-2 tahun, melainkan mungkin bisa puluhan tahun.

Yesi Mo mengingat kembali apa yang terjadi barusan, dia belum bertemu dan kembali pulang pada Stanley Yan, dia tidak ingin hal seperti ini terjadi.

Yang lebih penting lagi adalah Sandy, Yesi Mo tidak akan membiarkan Sandy tumbuh besar tanpa sosok seorang ayah.

Hari demi hari berlalu, tidak ada perkembangan apa pun, walaupun Wirawan Mo sudah mengerahkan segenap kemampuannya, dia masih juga tidak bisa menghindarkan Stanley Yan dari vonis hakim.

Menurut pengacara, kasus Stanley Yan ini sangatlah rumit, satu-satunya jalan adalah untuk mengaku bersalah, dan sebisa mungkin memotong waktu hukuman, untuk benar-benar bebas dari hukuman penjara, itu adalah sesuatu yang nyaris tidak mungkin terjadi.

Saat bertemu dengan Stanley Yan lagi, waktu kira-kira sudah berlalu 3 hari lamanya.

"Apa kamu baik-baik saja? "

"Aku tidak apa-apa! Terima kasih atas pertolonganmu! "Stanley Yan menatap Yesi Mo dan mengangguk.

"Sama-sama! Ini semua sudah seharusnya aku lakukan! "Yesi Mo mengangguk, saat dia mau mengatakan sesuatu, Mason Luo menemani Bella Lan berjalan keluar dari kantor polisi.

"Maaf! "Stanley Yan dengan pandangan meminta maaf menatap Yesi Mo, kemudian dengan cepat berjalan sampai ke hadapan Bella Lan dan bertanya dengan cemas, "Apa kamu baik-baik saja? "

"Aku tidak apa-apa! Stanley,mereka tidak menyusahkanmu bukan?" Bella Lan menggeleng. DIa kemudian menarik tangan Stanley Yan dan bertanya dengan cemas.

"Tidak! "Stanley Yan tersenyum sambil menggeleng.

"Sungguh? "

"Sungguh! Dua hari ini kamu sudah tersiksa, nanti aku akan membawamu pulang untuk beristirahat! "Setelah berkata demikian, Stanley Yan menyuruh Bella Lan untuk menunggunya sejenak, dia kemudian berpaling dan bertanya pada Yesi Mo, "Yesi, maaf! Aku... "

"Tidak masalah, kalian pulanglah dan beristirahat! "

Yesi Mo berpura-pura seakan tidak peduli dengan itu semua dan menggelengkan kepala, sorot matanya mengantarkan kepergian Stanley Yan yang memapah Bella Lan masuk ke dalam mobil dari kejauhan.

Melihat mobil yang mereka tumpangi perlahan menghilang dari pandangannya, hati Yesi Mo merasa tidak senang.

"Apa kamu baik-baik saja? "Sara Xue tidak tahu sejak kapan, tiba-tiba muncul di belakang Yesi Mo dan bertanya dengan khawatir.

"Aku tidak apa-apa, kamu bagaimana bisa berada di sini? "Yesi Mo bertanya dengan bingung pada Sara Xue.

"Aku kebetulan sedang lewat! "Sara Xue menyeritkan dahi menatap ke arah di mana mobil Stanley Yan menghilang dari pandangan, dia perlahan menaikan alis, "Baru saja, kenapa kamu tidak memberitahu Stanley kalau kamulah... "

"Apa menurutmu kalau aku berkata secara langsung padanya kalau akulah Angie Qin, dia akan mempercayaiku? "Yesi Mo menggeleng dengan tak berdaya, "Ditambah lagi, di sisinya sekarang ada Bella Lan yang sangat mirip denganku! "

"Tapi apa kamu berencana untuk terus-menerus tidak memberitahunya? "

"Kita lihat lagi setelah masalah ini terselesaikan! Sekarang yang paling penting adalah membebaskan Stanley Yan dari segala tuduhan! "

"Yang kamu katakan ada benarnya, tapi masalah ini sepertinya tidak semudah itu! "Sara Xue menghela nafas, "Keluarga Felix tidak akan semudah itu melepaskan Stanley Yan! Tapi kamu tidak usah khawatir, aku akan membantumu! "

"Kamu membantuku? Bagaimana caranya? "Yesi Mo bertanya dengan bingung.

"Pastinya dengan menyelesaikan masalah ini dari akarnya! Dalam kurun waktu ini, aku sedang mencari cara untuk menghubungi keluarga Felix, asalkan aku bisa mendapat maaf dari mereka, masalah ini akan lebih mudah diselesaikan! "

"Apa mereka akan bisa menyetujuinya? "Yesi Mo bertanya dengan khawatir.

"Sekarang masih tidak bisa, tapi besok belum tentu! "Saat Sara Xue berkata demikian, sebuah senyum sinis terbentuk dari ujung bibirnya.

"Kamu..."Yesi Mo seketika menyeritkan dahinya, dia tidak paham maksud Sara Xue.

"Baiklah, kamu jangan sembarang menebak! Nanti saat tiba saatnya, kamu sendiri juga akan mengetahuinya! Besok malam kalau kamu ada waktu, temani aku pergi menemui keluarga Felix! "

"Baiklah! "Yesi Mo mengangguk, keduanya setelah berbincang, berpisah.

Sesampainya di rumah, Yesi Mo tidak mengerti kenapa Sara Xue bisa sepercaya diri itu. Keesokan siangnya, dia dari mulut Wirawan Mo sendiri mengetahui alasannya.

"Yesi, ada kabar baik! "Wajah Wirawan Mo menujukan sebuah senyuman.

"Kabar baik apa ayah? "Yesi Mo bertanya dengan bingung.

"Lifu Group sedang dalam masa kritis, kalau tidak ditangani baik-baik, akan berakibat buruk! Aku sudah menghubungi beberapa teman lama, dan berencana untuk bernegosiasi dengan mereka. "

"Lifu Group? "

"Aku hampir saja lupa! Lifu Group adalah perusahaan keluarga Felix! "

Dijelaskan seperti itu, Yesi Mo langsung memahaminya, tampaknya Wirawan Mo akan menggunakan ini sebagai terobosan.

"Ayah, ayah sebenarnya merasa tingkat keberhasilan rencana ayah ini berapa persen? "

"30%! "Wirawan Mo melihat Yesi Mo menyeritkan dahi, tersenyum, "Tenang saja, dua hari ini aku akan menghubungi beberapa teman, asalkan mereka bersedia membantu, kemungkinan suksesnya akan bertambah menjadi 70%! "

Yesi Mo seketika teringat dengan perkataan Sara Xue, tampaknya, yang dia bicarakan sejak awal adalah ini semua.

Setelah makan malam, Sara Xue datang menjemput Yesi Mo, mengetahui Wirawan Mo juga memiliki rencana yang sama, Sara Xue pergi untuk menemuinya terlebih dahulu. Saat turun dari atas, wajah Sara Xue dihiasi dengan senyum puas.

"Yesi, tampaknya kali ini kita tidak akan gagal! "

Ayah Felix adalah seorang paruh baya yang angkuh, Sara Xue mengajak Yesi Mo untuk bertemu dengan CEO Lifu Group di kantornya.

Sara Xue tanpa berbasa-basi, langsung mengutarakan maksudnya.

"Kamu ingin aku menghentikan penyelidikan mengenai kematian anaku? "

"Benar sekali! Felix adalah orang yang seperti apa, kamu sendiri juga mengerti dengan jelas, dan lagi, kalau aku tidak salah ingat, dia bukan anak kandungmu, seorang anak haram dibandingkan dengan Lifu Group, yang mana yang lebih penting, aku tidak perlu menjelaskannya padamu bukan? "

"Dia adalah anaku! "

Melihat lawan bicaranya penuh dengan emosi Sara Xue menanggapinya dengan santai, "Aku beri kamu waktu 10 menit untuk berpikir! Jangan bilang aku tidak memberimu kesempatan! "

"Kamu.. "Ayah Felix memelototi Sara Xue dengan penuh kebencian, raut wajahnya mengerikan.

"Sara, apa kamu yakin dia akan menyetujuinya? "Yesi Mo menatap ayah Felix yang dari kejauhan sedang berpikir dengan keras, bertanya dengan suara pelan.

"Dia tidak memiliki pilihan lain! "

Senyum Sara Xue penuh dengan kepercayaan diri, 10 menit berlalu dengan sangat cepat, ayah Felix menghela nafas, mendongak perlahan, "Lupakan, aku.. "

Kalimatnya belum selesai dia ucapkan ketika telepon di kantornya berdering. Dia meraihnya lalu menutupnya dan saat dia akan melanjutkan perkataannya, telepon itu terus berdering 2-3 kali.

Ayah Felix menerima telepon itu dengan tidak sabar, wajahnya muram, mendengarkan, 1 menit kemuidan dia meletakan gagang teleponnya.

"Apa kamu sudah memikirkannya baik-baik? Waktuku terbatas, tidak mungkin aku menghabiskan waktuku di sini terus-menerus! "

"Pulanglah terlebih dahulu! Tidak ada kelonggaran untuk masalah ini! "

Raut wajah Yesi Mo dan Sara XUe berubah bersamaan. Semuanya seakan tidak terjadi sesuai yang mereka bayangkan.

Di waktu yang sama, sebuah Rolls Royce Phantom berhenti di seberang gedung Lifu Group, Rico Mu menengok keatas dan melihat dari kejauhan, sebuah kantor di atas yang lampunya masih menyala, sebuah senyum tersembul di wajahnya.

"Kamu ingin membantunya lolos dari hukuman? Hehe, apa kamu sudah meminta ijin padaku? "

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu