Unlimited Love - Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)

Walaupun sekarang Stanley Yan yakin jika Bella Lan adalah Angie Qin, namun dia merasakan rasa kehangatan yang familiar dalam dirinya, bahkan dia terus merasakannya dari dalam diri Yesi Mo.

Stanley Yan tidak mengerti kenapa bisa seperti ini, apa hanya karena Yesi Mo memiliki wajah yang sama persis dengan Angie Qin?

Selama satu hari, Stanley Yan terus berada dalam kebimbangan.

Yesi Mo melihat ada yang tidak beres dengannya, bertanya padanya apakah dia merasa kurang baik.

Stanley Yan menggelengkan kepalanya, “Aku baik-baik saja!”

“Kamu yakin baik-baik saja? Kalau begitu hari ini cukup sampai disini saja! Lagipula sudah mengelilingi Kota R cukup lama, kamu kembalilah beristirahat, terima kasih atas beberapa hari ini!”

“Baiklah! Kalau begitu aku pamit dulu!”

Stanley Yan menundukkan kepalanya pamit, Yesi Mo mengantarkannya hingga ke depan pintu, kemudian kembali masuk ke dalam.

Baru saja duduk beberapa saat, Rico Mu meneleponnya.

“Yesi. Kapan kamu akan kembali?”

“Sekitar dua hari lagi! Masalah disini juga sudah hampir selesai!”

“Baik, aku mengerti!”

Kedua orang itu kembali mengobrol sebentar, lalu Rico Mu yang berada di seberang telepon memutuskan sambungan, Yesi Mo duduk di atas ranjang kemudian teringat akan Stanley Yan yang terlihat bimbang hari ini, membuatnya sedikit khawatir.

Melihat sejenak langit yang diluar masih cukup cerah, akhirnya memutuskan untuk bangkit berjalan keluar, membiarkan pengawal membuka pintu dan membawanya berkeliling di Kota R.

Saat melewati jalan setapak, Yesi Mo teringat jika dia akan kembali setelah dua hari lagi, berencana untuk membawakan oleh-oleh untuk Wirawan Mo dan lainnya, jadi dia melangkahkan kakinya ke dalam jalan setapak.

Setelah berkeliling di dalam mall, dia tidak menemukan benda yang cocok, saat akan pergi ke tempat lain, tiba-tiba dari belakang dia mendengar suara Sandy Yan yang memanggilnya dengan bersemangat, “Ibu!”

Saat menolehkan kepalanya Sandy Yan telah berlari dengan semangat ke arhanya, Yesi Mo segera menjongkokkan tubuhnya, kemudian memeluk Sandy Yan.

“Sandy, kenapa kamu bisa ada disini?” Yesi Mo menggendong Sandy Yan, bertanya dengan tersenyum.

“Ibu membawa Sandy datang untuk membeli barang!”

Ibu? Yesi Mo tertegun sejenak kemudain bereaksi, maksud Sandy Yan adalah Bella Lan, seketika tersenyum berucap, “Dimana ibumu?”

“Ibu ada disana!” ucap Sandy Yan menunjuk ke suatu arah, Yesi Mo memandang mengikuti arah jari Sandy Yan, melihat Bella Lan yang berada cukup jauh sedang berjalan menghampirinya.

“Nona Yesi, tidak disangka kebetulan sekali! Ternyata bisa bertemu denganmu disini!”

Bella Lan berjalan menyapa Yesi Mo, seketika Yesi Mo tersenyum berucap, “Iya! Aku juga tidak menyangka bisa kebetulan seperti ini!”

“Apa kamu juga datang untuk membeli barang? Ayo kita jalan bersama!”

Menghadapi ajakan Bella Lan, Yesi Mo langsung menyetujuinya, dua wanita yang memiliki wajah sama persis sambil membawa Sandy Yan menarik perhatian banyak orang, apa lagi Sandy Yan memanggil mereka berdua dengan sebutan ibu, yang semakin menarik perhatian banyak orang.

“Oh iya, Nona Yesi! Apa hari ini Stanley bersamamu?” saat berada di toko pakaian anak-anak, Bella Lan menyuruh Sandy Yan untuk ke ruang ganti mencoba pakaian, saat sedang menunggu dia sekalian menanyakannya.

“Hari ini keadaan Presdir Yan sepertinya tidak begitu baik, jadi dia pulang lebih dulu!” Yesi Mo menjelaskan sambil mengerutkan alisnya.

“Ada apa dengannya?”

“Bukan apa-apa, hanya terasa sedikit bimbang! Aku tidak tahu masalah apa yang sedang dia hadapi!” Yesi Mo menjawab dengan ragu.

“Mungkin dua hari ini dia terlalu lelah! Nona Yesi, bisakah aku meminta bantuanmu?”

Bella Lan berpikir beberapa saat, kemudian menatap Yesi Mo dengan khawatir.

“Katakan saja!”

“Begini, bisakah biarkan Stanley istirahat selama dua hari, aku khawatir jika seperti ini terus tubuhnya tidak akan bisa bertahan!”

Melihat Yesi Mo menganggukkan kepalanya, Bella Lan seketika menarik tangan Yesi Mo berterima kasih, “Nona Yesi, sungguh terima kasih banyak!”

“Tidak perlu sungkan.”

Kedua orang itu kembali berbincang sejenak, Yesi Mo mencari beralasan masih ada urusan lain sehingga pamit lebih dulu, saat akan pergi, Sandy Yan menarik tangan Yesi Mo, menanyakan kapan dia akan menghampirinya untuk bermain bersama.

Yesi Mo tersenyum mengusap kepala Sandy Yan kemudian berucap, “Dua hari lagi aku akan kesana!”

“Benarkah? Janji!”

Sandy Yan mengulurkan tangan kanannya, kedua orang itu saling mengaitkan jari kelingking mereka, baru Sandy Yan membiarkan Yesi Mo pergi.

Melihat bayangan Yesi Mo yang menjauh, Sandy Yan menatapnya lama dengan perasaan tidak rela.

Bella Lan menggandeng tangan Sandy Yan, melihat ke arah Yesi Mo, sedikit mengerutkan alisnya, entah apa yang dia pikirkan.

Saat Bella Lan membawa Sandy Yan pulang ke rumah, kebetulan Stanley Yan turun dari lantai atas. Melihat sekilas langit di luar yang sudah gelap dia mengerutkan alisnya, “Hari ini kenapa semalam ini?”

“Tadi aku lihat masih sore, jadi aku membawa Sandy membeli beberapa barang!” Bella Lan tersenyum menjelaskan, berucap dengan santai, “Oh iya. Tadi kami bertemu dengan Nona Yesi!”

Saat mengatakan hal ini. Bella Lan terus menatap wajah Stanley Yan, seperti ingin mengetahui reaksi apa yang dimunculkan di wajahnya, namun akhirnya dia hanya bisa menyerah.

Raut wajah Stanley Yan selalu terlihat tenang, hanya sedikit menganggukkan kepalanya sarat akan dia mengertinya.

“Sudah waktunya, ayo makan!”

Hari ini Nenek Yan sedang tidak enak badan, jadi tidak turun ke bawah. Di ruang makan hanya terdapat Bella Lan, Sandy Yan, dan Stanley Yan bertiga, Sandy Yan makan beberapa suap sudah merasa kenyang, Stanley Yan yang terus membujuknya tetap tidak bisa, akhirnya dia hanya bisa menyerah dan terserah pada Sandy Yan.

Selesai memakan suapan terakhir. Stanley Yan meletakkan alat makannya berencana untuk naik ke atas, tiba-tiba Bella Lan memanggilnya.

“Apa ada masalah?”

“Sebenarnya bukan apa-apa, besok akhir pekan, aku ingin membawa Sandy bermain seharian, apa kamu mau ikut bersama?”

“Pergi kemana?”

“Taman bermain!” ucap Bella Lan tersenyum, “Beberapa hari yang lalu Sandy mengatakan ingin kesana, aku takut mempengaruhi PRnya jadi tidak menyetujuinya.”

“Baiklah!”

Stanley Yan menjawab dengan sangat santai, membuat Bella Lan marasa sedikit tidak menyukainya.

Kembali ke ruang baca, Stanley Yan menelepon Yesi Mo.

Tanpa menunggunya berucap, Yesi Mo telah membuka suaranya lebih dulu, “Stanley, besok dan lusa aku ada sedikit urusan. Jadi”

Stanley Yan sedikit tertegun kemudian berucap, “Baik, aku mengerti!”

Pagi hari, Stanley Yan dan Bella Lan membawa Sandy Yan bermain ke taman bermain.

Sepanjang perjalanan melihat Bella Lan yang bergurau bersama Sandy Yan, mata Stanley Yan dipenuhi dengan kebahagian yang tidak bisa diartikan.

Selama ini setelah kemunculan Bella Lan, Sandy Yan menjadi semakin sering tersenyum, Stanley Yan bisa merasakan dengan jelas, jika Sandy Yan benar-benar sangat senang.

Memikirkan hal ini, tanpa disadari Stanley Yan kembali teringat dengan Yesi Mo, teringat saat Yesi Mo memanggil namanya hatinya merasakan sebuah kehangatan.

Hatinya terus merasa bimbang, tidak bisa memastikan Bella Lan atau Yesi Mo yang benar-benar Angie Qin.

Namun setelah malam itu melihat tanda lahir di belakang leher Bella Lan, hati Stanley Yan berpihak pada Bella Lan, namun dia masih tidak bisa mendapatkan kesimpulan yang benar.

Tidak jauh dari tempatnya Bella Lan memeluk Sandy Yan menaiki kuda putar, Stanley Yan tersenyum melihat mereka, di saat yang sama tiba-tiba Marson Luo menghampirinya.

“Tuan, aku sudah menyuruh orang untuk mencari tahu! Belakang leher Nona Bella memang ada sebuah tanda lahir, dan juga berbentuk kupu-kupu!”

“Kamu yakin tidak salah?” Stanley Yan langsung menolehkan kepalanya menatap Marson Luo.

“Tidak akan salah!” Marson Luo menganggukkan kepalanya dengan serius, “Sekarang aku sangat yakin jika Bella Lan adalah Nyonya muda!”

Walaupun Marson Luo tidak mengatakannya. Stanley Yan juga mengetahui jika akan seperti ini.

Tidak aneh jika memiliki wajah yang sama persis, bagaimanapun didunia ini terdapat miliyaran orang, ada beberapa orang yang terlihat mirip itu sangat normal.

Tapi bahkan posisi tanda lahir, bentuknya juga sama persis, pasti tidak ada yang seperti ini, penjelasan satu-satunya adalah Bella Lan dan Angie Qin adalah orang yang sama.

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu