Unlimited Love - Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)

“Stanley, kamu pergi kemana? Kenapa baru kembali? Tidak terjadi apapun kan?”

Sejak pagi Bella Lan tidak menemukan Stanley Yan, saat sudah hampir siang dia baru melihat Stanley Yan kembali, seketika langsung menanyakannya dengan khawatir.

“Tidak apa-apa! Kamu pasti lapar, ayo kita pergi makan!”

Ucap Stanley Yan tersenyum dengan tenang.

“Baiklah! Aku ingin makan makanan pedas!” Bella Yan menarik tangan Stanley Yan dengan senang.

Beberapa hari ini Bella Lan sering berinteraksi dengan Stanley Yan, tentu saja jauh lebih santai, Stanley Yan juga tidak pernah menolak tindakannya yang seagresif ini, ini membuat Bella Lan merasa senang.

Namun siapa yang tahu saat tadi dia menyentuh tangan Stanley Yan, Stanley Yan sedikit menarik tangannya, membuatnya hanya menangkap udara kosong.

“Ayo!” tatapan Stanley Yan sedikit berkilat, berbalik menggenggam tangan Bella Lan lalu tersenyum berjalan keluar.

Alis Bella Lan yang tadi berkerut seketika menghilang, namun dia tidak menyadari secercah keraguan dalam wajah Stanley Yan.

Selesai makan. Awalnya Stanley Yan ingin berkeliling sejenak, tidak ingin kembali ke hotel, tiba-tiba Bella Lan membicarakan soal dokter otak.

“Bukankah sebelumnya kamu sudah menemui dokter? Kenapa tiba-tiba kamu ingin pergi lagi?”

Tanya Stanley Yan dengan bingung.

“Begini, aku ingin bisa mengingat masa lalu dengan cepat!” saat berucap tatapan Bella Lan sedikit meredup, “Aku tidak ingin menjadi orang yang tidak memiliki masa lalu!”

“Baiklah, kita akan pergi melihat dokter!” Stanley Yan mengangguk, memerintah Marson Luo untuk membuat janji.

Setelah beristirahat sejenak, mereka berdua pergi meninggalkan hotel.

Saat keluar dari rumah sakit spesialis otak, Stanley Yan mengerutkan alisnya bertanya, “Bagaimana? Apa mengingat sesuatu?”

Bella Lan menggeleng, kemudian segera mengangguk.

Stanley Yan mengerutkan alis menatapnya, Bella Lan segera menjelaskan, “Tadi saat aku diperiksa aku tertidur, dan seperti bermimpi sesuatu!”

“Oh? Bermimpi apa?” tanya Stanley Yan dengan senang.

“Aku bermimpi aku mengenakan gaun pengantin, seperti akan menikah, tapi”

Bella Lan menatap Stanley Yan dengan ragu.

“Tapi apa?”

“Tapi sepertinya aku tidak melihat mempelai pria! Stanley, apa kamu tahu apa yang terjadi?”

Menghadapi pertanyaa Bella Lan, raut wajah Stanley Yan sedikit berubah, menatap ragu Bella Lan lalu bertanya, “Apa kamu mengingat Katty?”

“Katty?” Bella Lan mengerutkan alisnya dalam, “Sepertinya aku pernah mendengarnya! Stanley, apa aku mengenalnya?”

“Apa kamu mengingatnya?”

Bella Lan menggeleng, “Aku tidak ingat orang ini, tapi saat tadi kamu mengucapkan nama ini, tiba-tiba hatiku merasa sedikit senang, entah apa yang terjadi!”

“Dia adalah temanmu, pernah menjadi temanmu! Lalu dia memiliki seorang anak dengan tunanganmu, di hari pernikahan kalian, kebetulan dia melahirkan seorang putra!”

“Putra? Apa maksudmu Sandy? Jadi bukan aku yang melahirkannya!”

Stanley Yan menggeleng, “Tunanganmu dulu bernama Robin, bukan aku! Karena Robin dan Katty telah memiliki anak, kamu langsung menikah di tempat, dan akhirnya menikah denganku yang saat itu berpura-pura idiot!”

“Stanley, apa yang kamu katakan sebenarnya? Kenapa aku semakin bingung?” Bella Lan menatap Stanley Yan dengan bingung, “Jadi awalnya aku bukan akan menikah denganmu?”

“Bukan!” Stanley Yan menggelengkan kepalanya, “Ayo jalan! Kita bicarakan di mobil.”

Sepanjang perjalanan pulang, Stanley Yan menceritakan secara singkat mengenai hubungannya dengan Angie, Katty, dan Robin, Bella Lan yang mendengarnya tidak berani mempercayainya, Stanley Yan berucap menggeleng, “Kira-kira masalahnya seperti itu! Kamu bisa mengingatnya pelan-pelan, atau mungkin cukup untuk membuatmu mengingatnya!”

Kembali ke hotel, Stanley Yan mengantarkan Bella Lan masuk ke dalam kamar, lalu mencari alasan untuk keluar sejenak.

Saat turun ke bawah, Marson Luo bertanya dengan bingung, “Tuan muda, kenapa tiba-tiba kamu menceritakan semua ini padanya? Bagaimana jika dia bukan Nyonya muda?”

“Benar atau tidaknya apa ada hubungannya dengan ucapanku tadi?”

Stanley Yan berbalik bertanya, Marson Luo terdiam tidak tahu harus menjawab apa.

Benar yang dikatakan Stanley Yan, tidak perduli apakah dia Angie Qin atau bukan, ucapannya itu tidak ada hubungannya, apalagi sekarang Stanley Yan juga sedang mencurigai jika Bella Lan bukanlah Angie Qin, masih belum bisa dipastikan.

Untuk sementara ini masalah yang terpenting adalah tetap membantu Bella Lan untuk memulihkan ingatannya.

Ada sebuah pepatah mengatakan, tidak takut apapun hanya takut pada sebuah dugaan. Dugaan jika Bella Lan benar-benar Angie Qin?

“Kalau begitu Tuan muda, sekarang kita pergi kemana?”

“Rumah keluarga Mo!”

Setelah Rico Mu mengantar Yesi Mo pulang, dia ditahan oleh Wirawan Mo dan Levy Song untuk makan bersama, baru dia berpamitan untuk pulang.

Saat akan pergi, Rico Mu berucap mengingatkan, meminta Yesi Mo untuk sebisa mungkin tidak bertemu dengan Stanley Yan. Walaupun bertemu, jangan mau untuk membantunya mengembalikan ingatan Bella Lan lagi.

Tentu saja Yesi Mo menyetujuinya, perjalanan meninggalkan rumah keluarga Mo, Rico Mu melambaikan tangannya memanggil sang asisten.

“Bos, apa ada perintah?”

“Utus orang untuk mengawasi pria bermarga Yan itu, awasi semua pergerakkannya!”

“Baik. Bos! Aku akan mengutus orang sekarang!”

Selesai berucap sang asisten menutup sekat yang terdapat di tengah mobil, membuat mobil itu terbagi menjadi dua dunia yang sangat berbeda.

Rico Mu mengerutkan alisnya pelan, raut wajanya yang dingin tidak terdapat kehangatan sedikitpun.

“Stanley, sebaiknya kamu jangan mengganggu Yesi lagi! Jika tidak dengan terpaksa aku”

Saat langit sudah hampir gelap, Yesi Mo turun ke bawah bersiap untuk makan malam, tanpa di duga dia bertemu dengan Stanley Yan yang keluar dari ruang baca Wirawan Mo. Seketika mengerutkan alisya bertanya, “Stanley, bagaimana bisa kamu ada disini?”

“Aku datang mengunjungi Presdir Mo, sekalian membahas soal kerja sama!” ucap Stanley Yan tersenyum, “Oh iya, Yesi, aku minta maaf soal tadi pagi, sudah membuatmu berada di posisi yang sulit!”

“Seharusnya aku yang meminta maaf! Awalnya aku yang ingin membantumu, tidak disangka Rico bereaksi sangat berlebihan, maaf, sepertinya aku tidak bisa membantu apapun!” ucap Yesi Mo menatap Stanley Yan merasa bersalah.

“Tidak masalah, masalah ini aku bisa mengurusnya sendiri! Jika dipikir-pikir aku yang tidak berpikir panjang. Seharusnya aku yang meminta maaf!” Stanley Yan tersenyum menggeleng.

Melihat Stanley Yan yang seperti ini, membuat Yesi Mo semakin merasa sungkan, saat dia akan mengatakan sesuatu, tiba-tiba pengurus rumah keluar dari ruang baca Wirawan Mo, mengatakan jika Wirawan Mo mengajaknya untuk makan malam bersama.

“Tidak perlu, aku tidak tenang istriku sendirian di rumah!”

“Stanley, karena ayahku sudah mengatakannya, sebaiknya kamu makan dulu disini! Jika benar-benar tidak tenang, aku akan menyuruh orang untuk membawa istrimu kemari!” Yesi Mo tersenyum, “Kupikir jika ayah dan ibu melihatnya, mereka pasti akan sangat senang!”

Stanley Yan menatap Yesi Mo sejenak dengan ragu, berpikir sejenak, lalu menganggukkan kepalanya, “Boleh juga!”

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu