Unlimited Love - Bab 72 Kakak, Ibu (1)
Angie Qin, Sara Xue sambil membawa Sandy Yan dengan pesawat Dubai Airline bersinggah di Venesia. Setelah beristirahat sejenak, mereka naik ke atas kapal wisata mewah, Alunan Musik, pada pukul 15.30 sore.
Menurut rencana perjalanan, Alunan Musik akan mulai bertolak dari Venesia, mengunjungi Olimpia, Santorini, Athena, Corfu, Kepulauan Aegea, Kotor, dan akhirnya kembali lagi ke Venesia, kota di atas air.
Tak diragukan lagi, Stanley Yan seharusnya akan bergabung dengan mereka di Santorini, dan ikut mengarungi lautan.
Memeluk erat Sandy Yan yang tertidur dengan lelap di dalam gendongannya, menatap batas laut di belakangnya yang semakin menjauh, kemudian menatap ke depan ke lautan lepas tanpa batas, Angie Qin menghela nafas panjang.
Dia berbalik lalu meletakan Sandy Yan yang sedang tertidur pulas ke atas tempat tidur, mengamatinya bergumam saat tidur, sebuah senyum bahagia terukir dari sudut bibir Angie Qin.
Waktu berjalan sangat cepat, dalam sekejap mata, matahari sudah berada di ufuk barat lagi, setelah menyantap hidangan siang, Alunan Musik berlabuh ke tempat tujuan pertamanya di sebuah kota pelabuhan Italia, Carlinda, suara pengumuman berkumandang, memberitahukan, Alunan Musik akan berlabuh selama 6 jam.
Dalam kurun waktu itu, para penumpang dibolehkan untuk memilih tinggal di dalam kapal, atau berjalan-jalan melihat keramaian.
Menghadapi permohonan Sara Xue yang setengah memaksa untuk berjalan-jalan turun, Angie Qin menggeleng kepala menolaknya. Sara Xue juga tidak memaksanya, dia sendiri turun dari kapal, dan baru kembali sesaat sebelum kapal mereka bertolak. Dia membeli banyak sovenir, lalu mendesripsikan pada Angie Qin betapa asiknya bermain di situ, dan berkata Angie Qin rugi besar karena tidak mengikutinya turun.
Angie Qin tertawa kemudian berkata masih ada kesempatan lain, malam itu, Alunan Musik kembali berlayar, waktu makan malam, Sandy Yan baru terbangun. Setelah Angie Qin menyusuinya, dia awalnya mengira, bocah itu akan kembali tertidur, tapi siapa sangka, dia malah tidak juga tidur, kedua matanya yang besar berkedip, melihat sekelilingnya dengan bingung."
"Bagaimana kalau kita bawa anak baptisku ini ke atas dek kapal untuk berjalan-jalan? "Sara Xue menawarkan sambil tersenyum.
"Baiklah! "
Angie Qin tersenyum dan mengangguk, sejak bertolak dari pelabuhan di Venesia, selain waktu makan pergi ke ruang makan, Angie Qin tidak sekali pun meninggalkan sisi Sandy Yan, dan berdiam diri di dalam kamar. Belum pernah berkeliling di dalam kapal.
Waktu sudah menunjukan hampir pukul 9 malam, tidak banyak orang berada di atas dek kapal, waktu-waktu seperti sekarang, kebanyakan penumpang kapal sedang berada di dalam lambung kapal, menikmati sajian hiburan yang di sediakan awak kapal.
Bar, lounge, ruang dansa, teater, galeri, ruang catur, kafe internet. Di dalam perpustakaan selalu ada sebuah tempat yang bisa memenuhi keinginan para pelancong, kalau bukan karena khawatir dengan banyaknya orang, Angie Qin pasti juga akan berjalan-jalan melihat-lihat.
Pemandangan laut malam sangatlah ingah, bintang bertaburan di pekatnya langit malam, terlihat lebih indah daripada mimpi. Angie Qin dan Sara Xue terbuai olehnya, Angie Qin yang mendorong kereta bayi Sandy Yan yang belum genap berusia 2 bulan juga ikut tersirap keindahannya, terangnya sinar rembulan menambah lengkap pemandangan malam itu.
Dari kejauhan nampak seorang pria berambut pirang dengan sebuah botol anggur ditenteng di tangannya, berjalan ke arah dua orang itu, saat berjalan melewati mereka, pria berambut pirang itu mengeluarkan suara terkejut. Angie Qin dan Sara Xue secara reflek menoleh melihatnya.
Yang terlihat di hadapan mereka hanyalah pria berambut pirang itu yang sudah menggendong Sandy Yan dalam pelukannya. Bau alkohol menyengat hidung, membuat kepala pusing, tapi Angie Qin tidak mempedulikannya sama sekali, dia langsung menunjuk pria itu dan berteriak lantang, "Apa yang sedang kamu lakukan? Kembalikan anaku! "
Sara Xue juga ikut berteriak, pria berambut pirang yang memeluk Sandy Yan dengan erat itu berseru kepada Angie Qin, dan sambil terhuyung-huyung seperti akan jatuh, hal ini membuat Angie Qin terkejut sampai wajahnya menjadi pucat.
Pengawal yang mendengar teriakan mereka datang tergopoh-gopoh, yang pertama kali mereka lakukan adalah mengambil kontrol pria berambut pirang itu, Angie Qin berteriak supaya mereka berhati-hati dengan anaknya. Siapa sangka, kecelakaan itu terjadi.
Sandy Yan yang baru saja berada di dalam pelukan pria berambut pirang itu mendadak terbang tinggi, menuju ke luar dek kapal ke kegelapan langit malam, menuju ke laut lepas......
Hal ini membuat seluruh orang terperangah, tanpa berpikir panjang, Angie Qin langsung melemparkan diri untuk menangkap anaknya, tapi jaraknya dengan si bocah terlalu jauh, tangannya hanya menggapai udara kosong, dan dia hanya bisa menyaksikan bayinya, Sandy Yan terjatuh diiringi dengan bunyi sebuah benda jatuh ke dalam laut.
"ANAKKU, ANAKKUUUU! "
Mendengar teriakan pilu Angie Qin, beberapa pengawalnya tanpa memperdulikan si pria berambut pirang itu, langsung loncat ke dalam laut, dan berenang menuju ke tempat di mana Sandy Yan terjatuh tadi.
Kapal pesiar itu masih terus bergerak maju, Angie Qin dari dek kapal berlari mengejar ke bagian belakang kapal, dilihatnya beberapa pengawal itu dan anaknya perlahan menjauh, dia seperti akan hancur.
Beberapa pengawal yang masih berada di atas kapal, berusaha menenangkan Angie Qin, kemudian dengan segera mencari orang untuk menghentikan kapal.
Tetapi Angie Qin tetap tidak bisa menenangkan diri, dia berbaring di atas pagar, berusaha menjulurkan kepalanya untuk melihat tempat di mana anaknya, Sandy terjatuh. Siluet yang tadinya masih terlihat samar-samar, sekarang sudah tidak terlihat lagi.
Tapi dia masih bengong menatap ke arah itu dengan separuh badannya sudah melewati pagar kapal.
Angie Qin tiba-tiba merasakan seseorang mengangkat kedua kakinya dengan kuat, dan menghempaskannya ke luar pagar, dia langsung terbang jatuh ke dalam lautan luas.
Sedetik sebelum dia jatuh ke dalam air, Angie Qin melihat senyum sinis terukir dari wajah Sara Xue, otak Angie Qin seketika tersendat.
Sara Xue, mengapa kamu melakukan ini?
Bersamaan dengan suara tercebur, Angie Qin perlahan melayang masuk ke dalam air, dia tidak henti-hentinya meronta memohon bantuan......
Namun suara teriakan dia tidak sebanding dengan suara mesin, suaranya tidak terdengar.
Sara Xue menatap ke bawah dari atas dek kapal, menuju ke Angie Qin yang mengapung di tengah laut, dilihatnya bayangan Angie Qin perlahan mulai ditelan oleh ganasnya deburan ombak, sebuah tawa dingin diikuti dengan suara bisikan, "Jangan salahkan aku Angie, ini semua kesalahanmu sendiri! "
"TOLONG! TOLOOOONG! ADA ORANG YANG TERJATUH KE LAUT! "
Saat mulai terdengar suara langkah kaki samar-samar mendekat dari belakangnya, Sara Xue memasang muka terkejut, kemudian mulai berteriak minta tolong. Pengawal yang baru saja berniat untuk kembali dan melapor pada Angie Qin, mendengar terinagannya, langsung bergegas menghampiri. Mengetahui Angie Qin tercebur ke air, tanpa berpikir panjang, dia juga loncat masuk ke dalam laut, dan berenang ke arah belakang kapal.
Kali ini kapal itu perlahan mulai berhenti, sebuah perahu penyelamat mulai beraksi, semuanya terlihat menunjukan perkembangan ke arah yang baik.
Tapi yang dulu pernah dianggap sebagai saudara perempuan, Sara Xue malah tampak jelas merasa semua hancur berantakan, bahkan jika Sandy Yan berhasil diselamatkan, Angie Qin tidak akan bisa bertahan!
Angie Qin tidak bisa berenang, dan sejak dia terjatuh ke air tadi, sekarang sudah lewat beberapa saat, semisal dia berhasil ditemukan pun, dia pasti sudah mengapung tak bernyawa.
Seperti yang Sara Xue harapkan, Sandy Yan hanya tersedak air sedikit, sedangkan Angie Qin selamanya menghilang ditelan samudera luas ini.
Badai yang datang secara tiba-tiba, memaksa kapten kapal Alunan Musik menghentikan pencarian Angie Qin, dan segera berlabuh ke pelabuhan terdekat. Secercah harapan hidup bagi Angie Qin pun dengan demikian sirna.
Mungkin Sang Kuasa sedang membuka mataNya, saat kapal itu tengah dalam perjalanan berlabuh menghindari badai, dari kejauhan tampak Angie Qin yang mengapung-apung di tengah laut, dia pun terselamatkan.
Di dalam kapal, Angie Qin terbaring di atas sofa, baju yang membungkus tubuhnya basah kuyup, wajahnya sangat pucat, seorang awak kapal sedang memberinya CPR(resusitasi jantung paru).
Sepasang suami istri berdiri dari kejauhan menyaksikan peristiwa ini, Levy Song menyeritkan dahi dalam-dalam kemudian bertanya, "Wir, menurutmu apakah dia akan baik-baik saja? "
Wirawan Mo yang berdiri di samping, menggelengkan kepa. "Ini tidak jelas! Situasi yang terlihat di depan muka ini sangat berbahaya! Lihatlah warna kulitnya yang sudah berubah menjadi keunguan, yang aku takutkan adalah air sudah masuk ke dalam paru-paru sejenak. Akan susah sekali untuk menyelamatkannya! "
"Sangat disayangkan, dia masih sangat muda! "Levy Song menghela nafas tak berdaya, dia tidak sanggup melihatnya, maka dia berbalik lalu hendak beranjak pergi.
Tapi tepat di saat itu, awak kapal yang memberinya CPR tiba-tiba berteriak kegirangan, "ADA DENYUT ADA DENYUT! "
"Apa? "Levy Song baru berjalan 3 langkah, langsung bergegas berbalik, dia kemudian menjulurkan tangan ke depan lubang hidung Angie Qin, seketika dia juga berteriak kegirangan, "Dia benar-benar masih hidup! Wir, dia tidak apa-apa! "
Wirawan Mo berjalan mendekat dan meletakan tangannya perlahan ke pundak Levy Song lalu menggeleng, "Sekarang masih terlalu dini untuk mengucapkannya, dia berada di air terlalu lama, tubuhnya selemah itu, yang harus dilakukan sekarang adalah mengganti baju basahnya dulu! Levy, kamu satu-satunya wanita di sini, kamulah yang harus turun tangan! "
"Wirawan, apa maksudmu berkata demikian! Ini bukan masalah yang besar! Kalian keluarlah, tunggu sampai aku memanggil kalian! "
Wirawan Mo mengangguk dan bersama dengan beberapa pelaut lainnya pergi ke kamar sebelah.
"Bos, kalau tidak dibutuhkan lagi, aku akan mengerjakan yang lain! "
"Hmph! "
Wirawan Mo mengangguk, dia lantas duduk di atas sofa sambil mengawasi pintu kapal ditutup, kemudian menarik nafas dalam-dalam.
Seorang lelaki berumur 40an tahun membuka pintu dan berjalan masuk ke dalam, melihatnya kehilangan semangat, bertanya dengan berhati-hati, "Bos, apa anda sedang memikirkan nona lagi? "
"Iya! Sudah 20 tahun, aku juga tidak tahu Yesi ada di mana, juga tidak tahu apakah dia masih hidup! "
"Nona kecil sangat pandai. Pasti masih hidup, belum tentu juga dia sekarang tidak sedang keliling dunia untuk mencari anda dan nyonya! "
"Bisa jadi! "Wirawan Mo menghela nafas, nada bicaranya penuh ketidakpastian.
Novel Terkait
Istri Yang Sombong
JessicaLove And War
JaneMy Perfect Lady
AliciaKisah Si Dewa Perang
Daron JayStep by Step
LeksAku bukan menantu sampah
Stiw boyPerjalanan Selingkuh
LindaVillain's Giving Up
Axe AshciellyUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)