Unlimited Love - Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
"Beraninya kamu... "Bella Lan marah lalu mengancam, "Apa kamu ingin Stanley Yan mati? "
Yesi Mo menatapnya dengan dingin sambil mencibirkan bibirnya, "Iya, apa kamu bisa membunuh Stanley Yan? Segera saja lakukan. Aku sudah tidak sabar menunggu. "
"Kamu...... "Bella Lan tercengang menatap Yesi Mo, kemudian raut wajahnya berubah, akhirnya dia berkata dengan ketus, "Ini semua kamu yang memaksaku untuk melakukannya, jangan menyesal. "
Perkataannya baru saja selesai dia ucapkan ketika Yesi Mo menamparnya sekali lagi, sisi satunya wajah Bella Lan juga mulai berdengyut.
Sara Xue tertawa sambil bertepuk tangan, "Pukulan yang bagus, tapi aku rasa itu masih terlalu pelan. Bagaimana kalau kamu biarkan aku yang mencobanya? "
"Sara Xue, beraninya kamu. Maju satu langkah lagi, maka aku akan membuatmu menemani temanmu ke kuburan. "
"Ke kuburan? Sangat menggelikan, kalau memang kamu mampu jangan ragu. Kita di sini menantimu, apa kamu membawa ponsel?Jika tidak membawa, aku bisa meminjamimu, segera hubungi anak buahmu dan suruhlah untuk menghabisi Stanley Yan. "Sara Xue berjalan ke depan Bella Lan sambil menatapnya. "Dengan tipuanmu yang receh ini kamu berniat untuk menipu orang? Bella Lan, kamu ini apa sungguh sebodoh itu jadi orang? "
"Kalian sungguh mengira aku tidak akan berani? "Bella Lan menatap Sara Xue dengan sengit.
"Kamu berani atau tidak, aku tidak tahu. Yang aku tahu hanyalah, Stanley Yan tidak ada padamu, dan dengan begitu kamu juga tidak bisa sembarangan mengancamku, yang cuma gertakan sambal belaka. "
Sikap Yesi Mo terlihat jelas, Bella Lan kali ini baru menyadari dia telah meremehkannya.
Kalau yang dia hadapi adalah Yesi Mo yang dulu, begitu dia tahu Stanley Yan tidak ada padanya, Yesi Mo pasti sudah sangat ketakutan dan panik, tidak mungkin setenang sekarang ini.
Yesi Mo sudah bertumbuh, dia sudah bukan lagi wanita yang polos yang bisa dia perlakukan seenaknya.
"Berbincang sebanyak itu padanya untuk apa? Angie Qin, minggirlah. "
Yesi Mo melihat sorot mata Sara Xue, mundur diam-diam berapa langkah, Bella Lan melihat itu semua terkejut dan mundur beberapa langkah sambil bertanya, "Ka-kamu....apa yang mau kamu lakukan? "
"Kalau tanganku boleh berbicara, tentu mulutku tidak akan mengatakan apa-apa, kamu kira apa yang ingin aku lakukan? "
Sara Xue sedikit pun tidak merasa sungkan, dia melangkah maju dan menjambak rambut Bella Lan, dan tanpa belas kasihan menendangnya menggunakan kakinya.
Dia seakan memiliki kebencian yang terpendam terhadap Bella Lan, Bella Lan sudah tidak dapat mengelak lagi, dia meronta sambil berteriak, "TOLOONG, ada pembunuh! "
Suaranya keras seakan bisa didengar oleh semua orang di lantai itu, suara keramaian itu terlalu keras, Yesi Mo ingin mengingatkan, tapi dia urungkan niatnya setelah langkah pertamanya, dia mendadak merasa masalah ini seakan tidak memperlukannya untuk ikut turun tangan.
Cara Sara Xue sampai sekarang, kalau dia tidak memperhitungkan segala kemungkinan yang ada, dia tidak akan mungkin memperlakukan sekejam itu pada Bella Lan.
Suara ramai di pintu ruang rapat mengejutkan orang yang berada di dalam, ketika pintu dibuka lebar, seorang laki-laki yang tinggi besar dengan perawakan yang sedikit mirip dengan Rico Mu berjalan keluar.
"Ada apa ribut-ribut di sini, segera pergi, ini adalah...... "
Saat matanya terpaku pada Yesi Mo, dia tercengang, setelah itu dia baru melihat kearah Sara Xue yang sedang menghajar Bella Lan, "Presdir Xue, apa yang sedang kamu lakukan di sini? "
Sara Xue menjambak rambut Bella Lan dan mendorongnya jatuh ke lantai, kemudian tertawa dan berkata, "Sedang membereskan pelacur satu ini, dan membuat CEO Rico Mu tersenyum. "
"Pelacur? "Rendy Mu kali ini baru menyadari, yang terhempas jatuh itu tak lain adalah Bellla Lan. Seketika wajahnya berubah, "Kenapa dia masih di sini? Segera usir dia. "
Petugas keamanan yang berada di situ segera menyeret Bella Lan yang terus meratap berjalan menuju ke lift.
Bella Lan terus berteriak dan memaki, "Kalian tunggu saja, tunggu...aku tidak akan semudah itu memaafkan kalian. "
Sara Xue mencibir, lalu berjalan ke depan Yesi Mo dan menarik tangannya, lalu tersenyum pada Rendy Mu, "CEO Mu, pergi uruslah urusanmu. Kami akan menunggumu di kantormu. "
Rendy Mu mengangguk tanpa ekspresi, lalu berbalik dan masuk ke dalam ruang rapat.
Di dalam kantor wakil CEO Rendy Mu. Yesi Mo berkata dengan sungkan, "Sara, maafkan aku. "
"Kenapa meminta maaf? "
"Sebenarnya ketika Bella Lan mengancamku, aku hampir saja percaya padanya...... "
Suara Yesi Mo semakin lama semakin lirih, wajahnya memerah, Sara Xue tersenyum kecil, "Kenapa sesungkan itu, kamu juga bukan menyalahiku. "
"Walaupun benar seperti itu, tapi aku juga pernah...... "
"Semisal aku jadi kamu, aku sendiri juga akan seperti itu, dan lagi, baru saja kalau kamu sungguh mendengarkannya dan menamparku, aku sendiri juga tidak akan menyalahkanmu. Aku tahu kamu sangat mengkhawatirkan Stanley Yan, khawatir ada sesuatu yang terjadi padanya. Bella Lan hanya sedang memanfaatkan keadaan, dengan begitu dia juga tidak akan begitu repot. "
Yesi Mo mengangguk tanda setuju, dia awalnya juga tidak menyangka Bella Lan akan menipunya, sebenarnya setelah dia menampar Bella Lan, dia juga masih bimbang.
Tapi setelah semua itu terjadi, terutama setelah Bella Lan mengancam dan terus mengancam saja, dia jadi yakin Stanley Yan tidak ada di tangan Bella Lan sama sekali, setelah itu dia baru mulai kembali tenang.
Ketika Rendy Mu berjalan masuk, waktu sudah hampir menunjukan pukul 11.30, Sara Xue berdiri menyambutnya dan tersenyum lalu berkata padanya, "Selamat, CEO Mu. Kamu bisa dibilang sudah berhasil mendapatka. kembali semua yang menjadi hak keluarga Mu. "
"Ini semua juga berkat bantuan Presdir Xue, kalau bukan karena itu, semua juga tidak akan berjalan lancar. "
Rendy Mu tersenyum dengan penuh hormat pada Sara Xue, dia kemudian mempersilahkannya duduk, sambil kemudian menatap Yesi Mo yang berada di sebelahnya, dan berkata sambil memicingkan matanya, "Biar aku tebak, ini adalah Nona Angie Qin yang Presdir Xue katakan bukan? "
"Benar sekali, dia adalah Angie Qin, sahabat karibku. Kedatangan kami kali ini sebenarnya adalah ingin meminta bantuanmu. "
Tanpa menunggu Yesi Mo membuka mulutnya, Sara Xue sudah berbicara terlebih dahulu.
"Oh? Urusan apa? "
Rendy Mu menatap Sara Xue dengan terkejut dan bertanya.
"Bukan masalah yang besar, ini menyangkut Yan Business Group yang dibeli oleh Perusahaan Mu. Aku dan Angie Qin berharap kamu bisa melepas pembelian kali ini. "
"Melepasnya? Ini tidak akan mudah, menurut apa yang aku ketahui, pembelian Yan Business Group sudah diputuskan, dalam waktu beberapa belas jam lagi, surat kontraknya akan ditandatangani, kalau diberhentikan sekarang, aku khawatir para presdir tidak akan menyetujuinya. "Rendy Mu menyeritkan dahinya.
"CEO Mu, kami mohon dengan sangat. "Yesi Mo bangkit berdiri dan membungkukan badannya beberapa kali padanya.
"Rendy Mu, kamu tidak mungkin tidak bisa menyelesaikan masalah seperti ini bukan? "
"Bukan tidak bisa, hanya saja aku sendiri tidak punya kuasa. Tapi demi Presdir Xue, masalah ini akan aku usahakan sebisaku. "Rendy Mu tersenyum sambil mengangguk.
"Mendengarmu berkata demikian, aku jadi merasa tenang. "Sara Xue baru akan menjelaskan dengan singkat masalah pembelian itu, ketika ponselnya berdering, setelah mengangkat teleponnya, dia mendadak bangkit berdiri dan dengan pandangan penuh maag berkata pada Rendy Mu, "Maaf, ada masalah di perusahaan, bagaimana kalau kita bahas lagi nanti? "
"Ada masalah apa, silahkan Presdir Xue urus terlebih dahulu. Biarkan Nona Qin tinggal di sini, aku masih ingin mendengar penjelasan mengenai pembelian ini dari Nona Qin. Toh waktu kita tidak banyak, ini tidak bisa ditunda lagi. "
Sara Xue tidak langsung menyetujuinya, dia melihat ke arah Yesi Mo.
Yesi Mo menyeritkan dahinya lalu berkata, "Kalau begitu Sara, pergi, uruslah dulu urusanmu, aku akan tinggal di sini. "
"Baiklah kalau begitu, ada masalah apa, hubungi aku langsung. "
Yesi Mo dan Rendy Mu mengantar Sara Xue sampai ke mulut lift, setelah melihatnya berjalan masuk ke dalam lift, mereka baru berjalan kembali ke dalam kantor dan duduk.
"CEO Mu, aku akan menjelaskan pada anda mengenai...... "
"Tidak usah sungkan, panggil aku Rendy Mu saja, atau Rendy. "
"Rendy? Ini...... "Yesi Mo mendadak merasakan sesuatu di dalam hatinya, ini adalah panggilan yang mirip dengan Rico Mu, dia merasa ada yang aneh. "
"Tampaknya kamu masih belum melupakan adik sepupuku? "
Perkataan Rendy Mu mengejutkan Yesi Mo, membuat raut wajahnya berubah, dia segera menutupinya dengan bertanya, "CEO Mu, apa yang kamu katakan? Aku tidak memahaminya. "
"Jangan berpura-pura bodoh di depanku. Aku tahu siapa kamu, aku juga tahu dengan jelas apa yang terjadi padamu, di depanku, kamu tidak usah berpura-pura. "Rendy Mu tertawa lalu menjelaskan, "Toh sekarang adik sepupu sudah tiada, bukan begitu? "
"Bagaimana kamu bisa tahu aku adalah Yesi Mo? "
"Saat melihatmu pertama kali, aku sudah tahu. "Rendy Mu tersenyum datar, "Atau bisa dikatakan mulai dari saat Bella Lan menjadi CEO Perusahan Mu, aku sudah mengetahui dia bukanlah kamu. "
"Bagaimana kamu bisa tahu? "Yesi Mo bertanya dengan penasaran.
"Itu sangat mudah. Kamu bersama dengan adik sepupu, aku sudah memperhatikanmu. Maka aku juga sedikit paham dengan sifatmu...... "
Selanjutnya, tidak perlu dikatakan lagi.
Bella Lan walaupun tampaknya dari luar sangat mirip dengan Yesi Mo, tapi sifatnya berlawanan, mungkin itu bisa menipu orang lain , tapi itu tidak bisa menipu Rendy Mu yang sedikit memahami Yesi Mo.
Yesi Mo mengangguk, dia paham, lalu mulai menjelaskan pada Rendy Mu kondisi pembelian ini.
Yesi Mo tidak begitu memahami kasus ini, dalam sekejap, semua yang dia ketahui sudah dia katakan, dia ingin menambahkan, tapi dia tidak tahu lagi harus mengatakan apa.
"Begitu saja? "
Novel Terkait
Adieu
Shi QiPergilah Suamiku
DanisBaby, You are so cute
Callie WangMy Cold Wedding
MevitaMy Cute Wife
DessyUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)