Someday Unexpected Love - Bab 29 Didorong Dari Tangga (1)

Dennil Du tersenyum lesu, ia menggantungkan kedua lengannya yang ramping di punggung sofa, tadi dia masih mengkhawatirkan perempuan itu tidak bisa menghadapinya, tapi setelah dilihat, kekhawatirannya sangat tidak diperlukan.

perempuan itu, benar-benar mempunyai kekuatan untuk mengatasinya.

terlihat jelas dari raut wajah ayah dan ibu Dennil bahwa mereka sangat terkejut, mereka mengira bahwa jika perempuan itu paham betul tentang ini, dan masih bersikeras untuk menikah, ini berarti ada dua macam alasan, pertama, dia.sangat mencintainya, mencintai sampai rela mengorbankan apapun, kedua, dia punya motif tertentu, dia ingin memiliki seluruh benda yang wanita matrealistis inginkan.

jika kamu mengetahuinya, mengapa masih mau menikah dengan Dennil? jangan-jangan kamu memang tidak peduli jika dua orang berbagi ranjang yang sama, dalam hatinya ia memikirkan wanita lain?

Ibu Dennil bertanya dengan nada mengejek, seolah ia sudah yakin bahwa helena hanya memandang keluarga Du dari kekayaan dan kekuasaannya saja.

Bibi, Anda dan paman tidak perlu khawatir, Mustahil bagi pria mana pun untuk hanya mencintai satu wanita dalam hidupnya, dulu Dennil mencintai siapa itu tidak penting, yang penting adalah, saya percaya bahwa nantinya Dennil akan mencintai saya.

jawaban yang lugas dan pasti, ekspresi yang tenang, ayah dennil tertawa dingin, sikap bicara yang arogan.

jika seseorang pandai berpura-pura, orang lain tak akan melihat petunjuknya, persis seperti saat ini, Helena berpura-pura dengan sangat baik, percaya diri dan kuat, tapi hanya dia yang paham, seberapa kuat hatinya bisa bertahan......

bicara Dennil akan bisa mencintainya, itu hanya bualan saja, dia sejak awal sudah menegaskan bahwa ia tidak akan mencintai Helena, tidak ada yang lebih tegas dari pernyataan ini, nada bicaranya sangat tegas!

sudah boleh mulai makan malam? Dennil melemparkan tatapan mata licik ke orang tuanya, dia sangat puas dengan perilaku helena malam ini.

masih terlalu awal untuk makan malam, takut tunanganmu kelaparan? ibu Dennil menyipitkan mata.

Dennil tersenyum-senyum, menunjuk Helena sambil berkata: tidak membiarkan dia kenyang terlebih dahulu, bagaimana bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan licik Anda?

licik?

ayah Dennil terganggu dengan cara Dennil berbicara, ia menggebrak meja, membuat Helena yang ada di seberang meja di hadapannya terkejut, dia sudah mendengar bahwa ayah dennil adalah orang yang tempramental, tidak yakin sampai ia melihatnya sendiri......

kamu mau bilang kalau aku dan ibumu sengaja membuat masalah?

suasana seketika menjadi tegang, Helena dengan tegang menatap Dennil, dia benar-benar takut Dennil bicara apa yang tidak seharusnya dia katakan, Helena menjadi penyebabnya.

Ayah, anda harus merubah sifat tempramen anda itu, hari ini adalah pertama kalinya Helena datang untuk menemui kalian, buat apa anda marah-marah? dennil dengan tenang menatap ke arah tangga: Helena, kamu pergi ke atas, istirahat terlebih dahulu, jika sudah waktunya makan aku akan memanggilmu.

begitu mendengar dia bisa menghindari suasana yang mencekik ini, dia dengan cekatan berdiri tegap: baiklah.

kamarku di ruangan yang ketiga di sebelah kiri, dennil mengingatkan.

Helena menganggukkan kepala, dengan cepat menghilang dari hadapan mereka.

dia mendorong pintu kamar Dennil, Hal pertama yang menarik perhatiannya adalah lukisan yang tergantung di dinding atas tempat tidur.

pertama melihatnya, dia langsung teringat nama lukisan itu (The abyss).

dia terheran-heran mendekat ke tempat tidur, tidak percaya bahwa kamar Dennil memiliki suasana yang begitu artistik.

saat Helena masih di bangku kuliah, lukisan ini pernah ia lihat sekali dalam pameran seni, dia sangat terkesan, seorang mahasiswa kesenian memberitahu mereka, ada kisah di balik lukisan ini.

kisahnya adalah, ada seorang anak perempuan tukang giling dan seorang petani muda saling mencintai, tapi ayah perempuan ini tidak menyetujuinya. mendaftar akademi militer, hasilnya pemuda itu diambil dan dijadikan prajurit. (dulu menjadi prajurit di rusia adalah seumur hidup) gadis itu merasa sedih dan putus asa, ia melompat ke air dari jembatan.

pada saat itu, status keduanya membuat mereka tidak ditakdirkan untuk saling mencintai, jika.seperti itu keadaannya, dia mau tak mau mengakui, selama bertahun-tahun，walaupun status sosial dan ekonomi yang sederajat, selalu, jarak akan mempersulit semuanya......

pandangan Helena berpindah ke tempat lain, ini adalah kamar Dennil, entah itu corak atau gaya, semuanya terlihat berkelas.

ada banyak foto Dennil di.dalam kamar, dilihat dari latar belakang foto-fotonya, semuanya tampak seperti di luar negeri.

Mengapa tidak ada fotonya? Helena bergumam kesal dalam hati, dia berpikir bahwa jika seorang pria mencintai seorang wanita, pasti di kamarnya ada foto mereka berdua, atau fotonya sendiri.

dia telah menelisir dalam waktu yang cukup lama, dan belum menemukan satupun foto perempuan, setiap orang punya rasa penasaran, dia salah satunya, dia penasaran sebenarnya seperti apa wanita yang disukai oleh Dennil?

tak terasa, setengah jam sudah berlalu, tidak ada satupun tanda-tanda orang dari bawah, Helena perlahan juga tak sanggup lebih lama duduk dan menunggu.

cepat atau lambat ia akan menghadapu keluarga ini, menghindar bukanlah solusi yang tepat.

Helena mendorong pintu dan berjalan keluar ruangan, baru saja bersiap akan turun ke bawah, tiba-tiba ada suara keras yang membuatnya kaget dan menghentikan langkahnya.

apa kurangnya Karina dibandingkan wanita itu? apa tidak cukup dikasi ayah Karina sampai kamu tidak bisa menikahinya?

Karina? nama yang tidak asing, tapi menunggu beberapa saat, dia juga tidak bisa mengingatnya.

Dedikasi ayahnya kepada keluarga Du mewakili kesetiaannya. jangan-jangan karena kesetiaannya, aku harus menikahi wanita yang tidak kucintai?

bagaimana dengan Helena? kamu mencintainya? ibu Dennil bertanya dengan tajam.

tentu saja.

kamu bohong!

……

a...