Someday Unexpected Love - Bab 220 Cincin Yang Satu Lagi Sudah Muncul (1)

“Maaf, jika begitu aku mencari bersama dengan kamu, aku harus membawa dia pergi.”

Helena mendesak menyatakan pendirian, dengan sikap sangat tegas yang tidak menyetujui menolak.

Tony Lou malah tidak menyetujui dia, alisnya satu garis: “apakah kamu tidak percaya aku? aku bilang setelah menemukan pasti akan menyuruh dia pergi!”

Dia semakin berkata begini, Helena semakin merasa aneh, juga yakin situasi pasti sangat serius, jika tidak dia tidak akan mengusir dia pergi.

“Jika begitu baiklah, kamu menjaga diri dengan baik……”

Dia dengan bermaksud mengangguk kepala, pura-pura berjalan keluar, tunggu saat Tony mereka sudah tidak memperhatikan dia, dengan tiba-tiba membalikkan badan, dia bergabung disekelompok orang mengikuti kesana.

Meskipun ada bahaya, dia bisa judo menjaga diri maka tidak akan ada masalah, letak persoalan, dia benar-benar tidak tenang terhadapa Willy He.

Tony Lou masuk ke sebuah lose, kemudian pintu lose tertutup, dia berdiri disamping pintu ingin mendengar didalam sedang berbicara apa, tetapi karena hasil kedap suara papan pintu terlalu bagus, dia sama sekali tidak mendengar sedikit suara pun.

Lalu dengan begini berdiri sepuluh menit lebih, tiba-tiba, sebuah bunyi suara senapan menakuti dia hingga merasa kedinginan, otaknya langsung kosong, apapun juga tidak bisa berpikir lagi, mendorong buka pintu menyerbu masuk kedalam……

Dalam lose yang begitu besar sudah sangat berantakan, dua puluh laki-laki lebih sedang bertengkar, pada saat dia tergesa-gesa mencari bayangan adik laki-laki, dia didorong orang sebentar dari belakang, kemudian pintu dibelakang sudah tutup, kemudian berjalan masuk lagi lima enam laki-laki, juga bergabung dalam pertengkaran.

Dia selama ini tidak pernah melihat suasana seperti begini, tongkat besi memukul dikepala orang, pisau tidak ada mata memotong, atas lantai dimana-mana adalah noda darah, dia sangat ketakutan bersembunyi dipojokan, pandangan mata melihat setiap orang sekilas, dalam hati sudah tidak bisa dikatakan betapa khawatir, khawatir Willy, khawatir Tony……

“Kamu kenapa masuk!!”

Seiring dengan lengan dia ditarik bangun oleh orang sebuah suara teriak masuk kedalam telinga, dia dengan terkejut melihat orang yang dihadapan, dengan wajah pucat bertanya: “Tony, kamu tidak apa-apa kan? Kamu ada terluka tidak? Willy mana? Willy rumah aku mana!”

“Kamu keluar dari sini!”

Tony Lou menggunakan tenaga keras menarik dia kearah pintu, malah sudah dihalang oleh musuh, sebuah pisau tajam menusuk kearah dia, badan dia menghindar, pisau itu langsung menusuk kearah Helena, Tony dengan buru-buru pergi menahan, pisau dari pinggang dia menusuk tembus, saat itu juga darahnya membasahi kemeja putih dia……

Helena berteriak sekali: “Tony” wajahnya bertambah pucat lagi.

Orang yang memegang pisau melihat Tony Lou terluka, saat itu juga percaya diri bertambah kemudian menusuk kearah dia sekali lagi, Helena menarik lengan dia menjatuhkan kebelakang punggung, pisau jatuh diatas lantai, orang yang memegang pisau juga terjatuh, Tony memungut pisau diatas lantai, dengan bertenaga menusuk punggung orang itu yang jatuh dilantai, orang itu berteriak sangat parah, pingsan mati.

Helena dengan sangat terkejut lumpuh diatas lantai, keadaan begini seperti melihat alur cerita dunia bawah didalam televisi, sekarang benar-benar nyata terjadi didepan mata dia, dia selain ketakutan, lebih banyak adalah sedih, kenapa harus saling membunuh seperti begini, apakah hidup dengan baik-baik tidak bagus?

Samping telinga dia sekali lagi muncul perkataan yang sebelumnya pernah dikatakan oleh Dennil Du kepada dia, dunia ini bukan seindah seperti yang dilihat dimata kamu, sangat banyak orang sangat banyak masalah, semuanya harus setelah mengalami baru bisa mengerti, dia ada seberapa bahaya, ada seberapa kejam!

Dia juga akhirnya mengerti kondisi Tony, benar-benar bukan kamu mati, maka adalah aku mati……

“Kak——” Willy He seluruh badan penuh darah merangkak kedepan kaki dia, melihat keadaan adik laki-laki begini, mata dia langsung gelap, kemudian pingsan.

Satu detik sebelum pingsan, dia sangat ingin bertanya adik laki-laki, apakah ini adalah kehidupan yang kamu inginkan?

Sadar kemari, dia berbaring diatas kasur pasien rumah sakit, disekitar penuh dengan putih, udaranya penuh dengan bau soda.

Pada awal masuk kedalam pandangan dia, adalah wajah Dennil Du yang khawatir dan marah, pandangan mata memutar, lalu adalah pandangan mata Tony Lou yang perhatian.

“Adik laki-laki aku mana?” dia dengan suara serak bertanya.

Tony Lou menunjuk-nunjuk sebelah: “dia tidak masalah, semuanya adalah luka luar, sudah tidak ada masalah besar.”

“Jika begitu kamu bagaimana?” pandangan mata dia mengarah ke pinggang dia, disitu sudah terbungkus satu keliling kasa putih yang tebal, diatas kasa putih masih bisa samar-samar melihat sedikit darah yang mengalir keluar.

“Aku juga tidak masalah.”

Dennil Du wajahnya murung tidak berbicara, Helena memakai pandangan mata memberi petunjuk kepada Tony Lou untuk keluar, dia berdiri dan berpesan beberapa kata kemudian pergi meninggalkan ruang pasien, pintu ditutup, dalam ruangan hanya sisa dia dan dia, mengulurkan tangan menangkap tangan dia: “Dennil, apakah kamu marah?”

“Kamu bilang?”

“Maaf, aku tidak kepikiran bisa begini……”

“Sangat lumayan, walaupun kamu dan Tony Lou tidak bisa menjadi suami istri, perasaan hidup dan mati bersama seperti ini juga adalah sangat dikagumi oleh orang disekitar!”

“Bukan begini!” Helena segera menjelaskan: “Aku hanya takut adik laki-laki aku terjadi sesuatu, aku adalah ingin pergi mencari dia, siapa tahu setelah masuk lose, didalam ternyata bertengkar begitu parah, aku saat itu sudah ketakutan sampai bengong, hanya ingin buru-buru menemukan Willy, Willy memang sangat payah, memberikan aku sangat banyak masalah, juga sering membuat aku sangat marah, tetapi dia bagaimanapun adalah adik kandung aku, jika dia ada terjadi sesuatu, ayah aku dan ibu aku bagaimana mau hidup……”

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu