Someday Unexpected Love - Bab 249 Mati Bersama (2)

Dennil Du tersenyum pahit, ia seperti sudah menduga Helena He akan mengatakan hal ini, ia menggenggam tangannya, dan berbisik di telinga Helena He, menasehatinya: “Ulang tahunmu yang kemarin, aku tidak ada di sisimu, tapi aku menyiapkan hadiah untukmu, selang beberapa hari baru sampai di tanganmu, dan juga, aku sudah memikirkan tentang nama anak kita, panggil dia Benedict Du, artinya anak yang diberkati.”

Setelah memberitahunya, ia mengalihkan pandangan kepada Wibowo Zhong: “Lepaskan dulu istriku.”

“Aku sudah bilang kita harus pergi bersama!”

“Nyonya Du, kamu terlalu meremehkanku, aku sudah berjanji padamu, maka aku akan menepati janjiku, jadi kamu harus bekerja sama denganku, hanya dengan kamu pergi, lalu dia akan memberikan barang kepadaku, aku akan melepaskannya, dan setelah itu, aku tidak akan mengganggu kalian lagi!”

Wibowo Zhong memberi isyarat pada orang-orang di belakangnya, beberapa pria kekar menyeret Helena He dengan kasar, Helena He berteriak sambil menangis: “Lepaskan aku, aku tidak akan mempercayaimu, lepaskan aku, lepaskan!”

Ia hanyalah wanita yang bertubuh lemah, sudah pasti ia akan kalah dengan kekuatan pria-pria itu, ia diseret keluar, saat meninggalkan Dennil Du, mata mereka sempat bertemu, saling tidak rela melepaskan.

“Dennil——”

“Dennil——”

“Biarkan aku masuk!!!”

Beberapa pria menyeretnya sampai keluar,lalu membantingnya ke lantai,tanpa perasaan menutup pintu.

“Helena!“

“Kakak ipar……”

Sean Ou dan Margaret Chu yang menunggu di luar, menghampiri Helena He, menyangga dan membantunya berdiri,mereka terkejut:“Mana Kak Dennil?Apa yang mereka lakukan padanya?!!”

“Selamatkan dia……Selamatkan dia……”

Tangisan sendu Helena He membuat Sean Ou tidak tahan lagi, ia berdiri dan berteriak kepada sepuluh pria yang berdiri agak jauh dari tempat itu: “Ikut masuk denganku, biarkan dia yang hadapi aku!”

Seperti orang gila ia mendobrak pintu, sepuluh orang yang ia bawa juga mengikuti mendobrak pintu, pintu itu terbuka, Wibowo Zhong keluar dan melihat kerumunan orang itu, tapi tangannya memegang pistol, menunjuk ke arah orang-orang itu: “Dobrak, siapa yang berani mendobrak, dobrak lagi!“

Sepuluh pria itu mengetahui bahaya di depan mereka, mereka menjatuhkan tongkat yang mereka bawa, dan kabur begitu saja tanpa jejak.

Sean Ou melangkah maju dan mencengkeram kerah baju Wibowo Zhong, dan berteriak padanya: “Mana Dennil Du? Kamu apakan dia?!”

Lima sampai enam pistol mengarah ke tubuhnya, wajah Margaret Chu memucat, ia berlari dan berdiri menghalangi Sean Ou. Wibowo Zhong tertawa: “Jangan khawatir, barangnya sudah berada di tanganku, sekarang aku akan bersiap pergi, jika kalian ingin menyelamatkannya, cepat masuklah, tidak akan ada lagi yang menghalangi kalian...”

Selesai bicara, orang-orang itu langsung pergi, Helena He menatap punggung orang-orang itu dengan tatapan benci, ia tidak percaya dengan semudah itu mereka akan melepaskan Dennil Du, kerumunan orang itu perlahan menjauh, ketiga orang itu kembali ke fokus mereka, Sean Ou dan Margaret Chu berbalik dan menopang Helena He: “Ayo, kita masuk dan mencari Dennil Du.”

Ketiganya baru saja memasuki halaman, tiba-tiba ada orang yang berteriak di belakang mereka: “Jangan masuk, cepat keluar, cepat keluar!!!”

Mereka menoleh dengan curiga, kemudian mereka menyadari bahwa yang berteriak adalah Karina, ia terengah-engah mencegah mereka: “Jangan... Jangan masuk, jangan masuk...”

Wajah Karina pucat, tatapan matanya terlihat sedih sembari menatap Helena He, seketika ia merasa ada yang tidak beres, lalu ia terseret-seret bersiap berlari ke arah depan, akan tetapi Karina memeluk dan menahannya: “Jangan masuk, mereka telah memasang bom di dalam, tidak ada waktu lagi, jika kamu masuk, kamu akan mati!”

Bb……Bom……

Helena He seketika lemas, lalu terjatuh ke tanah, ia belum mengumpulkan kesadarannya, Duar——

Terdengar ledakan yang sangat keras, asap mengepul ke udara, bangunan di depan mereka hancur sehancur-hancurnya...

Aaaaa———

Helena He berteriak, tatapannya menjadi hitam, ia benar-benar pingsan...

Jika bebatuan dapat menangis, rerumputan dapat merasa sedih, ini adalah akhir dari semuanya, ia telah mengorbankan semuanya...

Siapa yang telah membuka hatinya, mengambil hatinya yang telah hancur, dan membuat nyawanya terasa hampa?

Siapa yang akan berbisik kepadanya, dalam hidup ini, jika kamu tidak pergi, aku juga tidak akan menyerah, menggenggam tanganku, bersama anak kita sampai kita tua?

Siapa yang dalam ingatannya, berjanji padanya akan bersama-sama melihat luasnya laut saat musim semi, melihat deburan ombak, melihat bunga bermekaran?

Novel Terkait

Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu