Someday Unexpected Love - Bab 93 Jika Harus Bertarung, Bertarunglah (1)

Ini sudah tidak bisa ditoleransi lagi!

Dia marah sambil menunjuk Marsha, memperingatkan: Jangan memancing kemarahan di depan mukaku, kalau tidak jangan salahkan aku jika aku tidak segan lagi denganmu!

Setelah Marsha dipukulnya, mukanya dipenuhi dengan air mata, jadi Helena tidak tahu apakah dia terluka atau tidak, ketika dia selesai memperingatkan, Marsha meringkuk di depan ibunya dan menangis kesakitan: Ibu, kita pergi saja, kita tidak bisa lagi tinggal di rumah ini, seorang wanita jahat bisa menggunakan ilmu sihirnya, kita tidak bisa mengalahkannya, cepat atau lambat kita bisa terbunuh olehnya....

Nyonya Du juga menangis putus asa, dia selalu menyukai berdandan tebal, Helena juga merasa dia berdandan dengan sangat cantik, tapi saat ini air matanya terus mengalir, dan bentuknya membuat orang tidak ingin memandang, air matanya berubah menjadi hitam pekat, bedak di wajahnya berubah menjadi sebuah lapisan, lipstick merahnya menyebar ke seluruh mulutnya. Jika dilihat, seperti wanita yang memakan orang, benar-benar tidak ada bedanya......

Helena menguatkan diri dari atas lantai menaiki tangga. Siapa yang tahu bahwa langkah kakinya belum stabil, ibu anak yang sangat kejam itu seperti tidak bisa memukul hewan kecil yang kuat, lalu menerkamnya. Yang satu memegang pinggang, yang lain memegang kaki, membuat Helena tak bisa bergerak, Helena dibuatnya marah, mereka bertiga bertarung lagi!

Saat Dennil kembali ke rumah, melihat adegan menakjubkan seperti ini, barang-barang di ruang tamu telah terpecah belah, tiga wanita itu saling menarik. Suara tangis, jeritan, raungan, jika didengar membuat orang ketakutan.

Apa yang kalian lakukan!

Suara teriakan Dennil mengagetkan mereka, ketiga perempuan itu akhirnya melepaskan tangan, menengok kebelakang dengan kesakitan, Dennil pun menghela nafas.

Tatapan matanya mengarah ke Helena, hanya melihat wajah yang terluka cakar cukup dalam, wajahnya ditutupi rambut yang berantakan dan terdengar rintihan tangis.

Selanjutnya melihat orang kedua, adiknya, Marsha, seperti orang yang paling kasihan, mata kirinya terlihat jelas dipukul, dengan memar ungu yang besar, setengah wajah juga membengkak, rambutnya dengan kandang ayam tak ada bedanya lagi.

Yang paling terakhir, muka yang dipenuhi warna riasan yang sudah tidak dapat dikenali siapa, dia hanya bisa menggunakan perasaan untuk menebak kalau dia adalah ibunya, Sinta Dou, saat ini mengusap pinggangnya seperti kondisi setengah sadar.....

Apa yang sebenarnya kalian lakukan?

Dia sudah tidak memiliki cara untuk mendeskripsikan peristiwa mengejutkan apa yang terjadi di depan matanya. Ibunya, adiknya, dan istrinya terluka seperti ini? Hah, ternyata tiga wanita ini berada dalam suatu babak pergulatan.

Kak---------

Marsha mengeluarkan suara tangis kesakitan, membuat Dennil terkejut dan mundur kebelakang dua langkah. Dia berkata dengan tenang: Jangan terburu-buru, bicaralah pelan-pelan....

Wanita yang kau nikahi ini menggunakan sihirnya, lihat, dia membuat ibu berubah menjadi seperti ini, huhu....

Dia menangis sambil menunjuk ibu dari belakang, tapi tidak melihat orangnya, berteriak dengan kaget: Dimana ibu? Ibu pergi kemana?

Menundukkan kepala, melihat Ibu berbaring di lantai tidak sadar, seketika semakin menangis menjadi-jadi: Kau lihat, dia membuat ibu menjadi tak sadarkan diri....

Dennil mendekat satu langkah, membangunkan ibu, berkata: Ibu, bangun? Ibu?

Berteriak beberapa kali ibu juga tidak memberi respon, Dennil menghela nafas berjalan ke hadapan Helena, belum membuka mulut, Helena meraung berkata: Jangan marahi aku, aku hanya bertahan diri!

Dia baru saja mengeluarkan kata, Sinta Dou langsung bangkit duduk: Bertahan apa! Kau bisa sihir masih saja butuh bertahan?

Pandangn mata Sinta Dou beralih ke anaknya, menggunakan mata yang kasihan, menangis dan berkata: Dennil, kamu tidak tahu dia benar-benar bisa sihir, hanya dengan menggerakkan tangan, bisa membuat aku dan adikmu jatuh ke lantai, adikmu terpukul. Aku telah berusia tua, masih juga ibumu, ternyata dia tidak memberikan belas kasih. Pernahkah kamu mendengar ada anak menantu yang berani memukul ibu mertua? Jika kamu tidak menggantikan ibu memarahi, aku malam ini akan minum racun tikus juga tidak masalah, sungguh malang aku orang yang tua ini, aku pun sudah tidak memiliki muka untuk hidup di muka bumi ini......

Nyonya Du selesai berbicara, menangis seperti menggetarkan langit dan bumi. Apa lagi adalah ibu dan adiknya, bertengkar dengan hebat, bahkan menangis pun mereka lebih hebat dibanding orang biasa!

Helena memandang dengan dingin mertuanya yang sedang komplain, dia sudah tidak ingin menjelaskan apapun. Jika Dennil ingin menggantikan ibunya mencari keadilan, rumah ini bukan tempat manusia tinggal, dia sudah sangat cukup menderita!

Dennil melirik Helena, tidak berbicara apapun, hanya berkata pelan menjelaskan ibunya: Ibu, itu bukan sihir, tapi Judo, aku menyuruhnya melindungi diri, kalian....

Apa? Melindungi diri? Dennil belum selesai berbicara, lalu perkataannya langsung dipotong oleh ibunya: Melindungi diri apakah maksudnya melindungi diri dari kami? Ternyata demi dia kau tidak ingin mengenal keluarga lagi!

Bukan ini maksudnya, ibu tolong dengarkan aku....

Aku tak ingin dengar! Kau sekarang juga telah melihat, dia paham ilmu melindungi diri dan kami terluka! Apa yang ingin kamu jelaskan lagi!

Helena pun membatah: Apakah aku tidak terluka? Jadi luka di wajahku ini aku sendiri yang mencakarnya?

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu