Someday Unexpected Love - Bab 177 Satu Kotak Pil Kontrasepsi (2)

Suami kamu??

Suara perkataan dia baru berhenti, pada dasarnya dalam ruang kantor yang tidak besar tiba-tiba mendidih, menatap wajah beberapa laki-laki setia yang patah hati dan sangat kecewa, dia terpaku mengangguk kepala: iya, aku ada suami……

Jika begitu dulu kamu kenapa bilang lajang? Salah satu rekan kerja wanita dengan penasaran bertanya.

Waktu itu ada sedikit salah paham, jadi tidak berkata jujur dengan kalian, maaf ya.

Helena merasa bersalah melihat semua orang sekilas, beberapa laki-laki dengan rupa yang sangat sedih dan menyesal: astaga, ini masih membiarkan orang hidup atau tidak……

Jam lima lima belas menit, mobil Dennil Du sudah berhenti dilantai bawah, Helena melambai tangan berkata sampai jumpa lalu menyerbu keluar ruang kantor, tiba dilantai bawah, melihat Dennil Du mengulurkan sepasang lengan, dia seperti burung kecil bersandar kesana.

Ayo jalan. Dia melepaskan lengan, membantu dia membuka pintu mobil, Helena baru saja duduk masuk, sudah mendengar Dennil Du dengan terkejut menatap keatas langit berkata: eh, mereka sedang melakukan apa?

Dia mengikuti garis pandangan melihat keatas, benar-benar tidak bisa berkata apa-apa, tidak salah duga tiga jendela diruang kantor lantai empat tertiarap penuh dengan orang-orang, seperti melihat film kesedihan dan menunjukkan ekspresi rasa sedih……

Hehe, itu adalah rekan-rekan kerja aku, mereka dengar aku sudah ada suami, semuanya bilang mau pergi menjadi biarawan.

Oh, jika dikatakan begitu, istri aku masih termaksud sangat laku.

Itu tentu saja, kelak kamu harus menghargai aku dengan baik-baik, jika tidak, hehe……

Menatap eskpresi senyuman licik dia, Dennil Du tidak senang tersenyum dan berkata: jika tidak bagaimana?

Jika tidak, aku membiarkan kamu bersama-sama dengan mereka memakai jubah Buddha biarawan……

Sombong saja kamu, bicaranya seperti seluruh dunia tinggal kamu seorang wanita saja.

Tiba di keluarga Du, Helena masuk keruang tamu Yulia Yang langsung berjalan kemari bertanya: anakku, lelah tidak?

Tidak lelah, ibu hari ini kamu sudah melakukan apa saja?

Yulia Yang dengan tidak enak berkata: menantu pada saat pagi hari mau keluar memberikan aku sebuah kartu, menyuruh aku bergesek sesuka hati, jadi, aku pergi melakukan sebuah perawatan, kemudian membeli beberapa hadiah, bersiap-siap memberikan satu-satu ke setiap orang dikeluarga, bagaimana pun aku adalah numpang tinggal, harus mengambil hati mereka senang baru bisa.

Helena sangat tidak senang membantah: siapa bilang kamu adalah numpang tinggal? Kamu tinggal dirumah putri kamu itu sudah semestinya, mengapa bisa ada rasa tidak percaya diri numpang tinggal dirumah orang!

Percakapan mereka berdua didengar jelas oleh Sinta Dou yang diduduk diatas sofa.

Besan berkata sangat benar, hanya numpang tinggal, putri sedekat apapun, juga tidak bisa menganggap rumah putri sendiri menjadi rumah sendiri.

Helena dengan dingin mengarahkan pandangannya kearah ibu mertua palsu, sangat bermaksud membantah: rumah aku adalah rumah ibu aku, bagaimana?

Helena He, kamu jangan terlalu keterlaluan, rumah ini bukan rumah kamu seorang diri.

Jika begitu apa adalah milik kamu? Dia mengangkat-angkat alis.

Sinta Dou tidak berani menjawab kencang itu adalah punya dia, bagaimanapun dia sekarang ada rahasia didalam tangan Helena, semarah apapun juga hanya bisa bertahan, membuat masalah ribut menjadi besar, yang sial hanya adalah diri dia sendiri.

Bukan milik aku, adalah milik Dennil.

Milik Dennil adalah milik aku!

Helena sepasang tangan menaruh didada, dengan yakin berkata: segala sesuatu dikeluarga Du semuanya adalah milik Dennil, aku adalah istri Dennil, jadi juga semuanya milik aku, orang lain, asalkan jangan bermacam-macam jadi mungkin masih bisa hidup tenang dan nyaman beberapa hari, jika tidak……

Dia ketawa-ketawa: kamu mengerti.

Melihat bayangan dia dengan bangga pergi meninggalkan, Sinta Dou marahnya sampai gemetar, Yulia Yang berniat baik maju menghibur: besan jangan marah ya, putri aku bicara lebih terus terang, aku sebagai ibunya sudah terbiasa, kamu sebagai ibu dia juga terbiasa sedikit.

Terbiasa apa! Kamu masih enak hati berbicara, melihat kamu lahir anak seperti apa!

Yulia Yang berniat baik tapi malah mendapat balasan tidak baik, akhirnya percaya perkataan putri, wanita gila ini benar-benar adalah seorang yang tidak waras, dia dengan nada aneh mengerang sekali: cis, putri aku tidak benar, jika begitu kamu adalah apa lagi? Wanita iblis……

Kamu!!! Sinta Dou dibuat sangat marah oleh sepasang ibu dan putri ini: ah ah ah!

Helena baru tiba dilantai atas, Dennil Du selesai parkir mobil juga ikut naik keatas, dia melepaskan jaket, menarik-narik dasi, dari atas meja yang disamping ranjang mengeluarkan satu batang rokok, melihat diatas meja tidak ada korek api, dia menarik laci, membalik-balik beberapa kali tidak menemukan, malah melihat satu kotak pil kontrasepsi.

Helena, ini dapat dari mana? Dia dengan ragu-ragu mengangkat obat kontrasepsi yang didalam tangan, dengan aneh bertanya.

Helena keluar dari dalam kamar mandi, menatap pil kontrasepsi yang didalam tangan dia dengan tidak enak hati berkata: aku yang beli……

Kamu membeli pil kontrasepsi? Kamu mengapa membeli pil kontrasepsi? Jangan-jangan kamu tidak ingin mengandung anak aku?

Dia ada sedikit tidak senang, Helena buru-buru berjalan kesana menjelaskan: bukan begitu, karena keguguran kemarin itu dokter sudah bilang, demi badan bisa pulih kembali, lebih baik lewat setahun baru hamil lagi.

Benar-benar begini? Dennil Du seperti tidak begitu percaya.

Tentu saja, aku paling suka anak, jika tidak kamu mengira apa!

Dia dengan merasa bersalah menghela nafas, kemarin itu adalah kesalahan aku, lain kali hamil lagi, aku menjamin tidak akan menyentuh kamu.

Helena berjalan kehadapan dia, mengulurkan tangan mengaitkan leher dia, dengan manja berkata: jaminan kamu selalu tidak bisa dipercaya, aku tidak akan percaya.

Sebenarnya berkata jujur, aku juga tidak terlalu percaya. Dennil Du ketawa: yang paling utama adalah karena bersama dengan kamu, aku selalu tidak bisa mengontrol diri sendiri.

Helena dengan bangga mengangkat dagu: makanya bilang, aku benar-benar adalah terlalu ada daya tarik!

……

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu