Someday Unexpected Love - Bab 161 Kencan Buta (2)

Ia kaget, dan memutar badan, ketika melihat laki-laki yang berdiri di depannya, hatinya seperti berhenti berdegup, ia terkejut, tapi terlebih lagi, ia merasa malu, karena, membiarkannya melihat kekacauan ini.

Ia menggenggam pergelangan tangannya, menariknya keluar dari taman dengan marah, dan berdiri di tempat yang tenang, ia menatapnya dengan marah, Helena hanya menundukkan kepalanya, bukan karena merasa malu, tapi karena tidak berani, ia takut jika ia melihatnya, malah akan semakin sulit melupakannya.

Kamu disini untuk kencan buta? Ia mengangkat alisnya.

Bukan...... Aku hanya......

Helena hanya terdiam, ia tidak tahu bagaimana cara menjelaskan dengan baik, ketika bertemu dengan orang yang dipikirkannya setiap saat, ia takut Dennil dapat menebak apa yang ada di dalam hatinya.

Hanya apa? Mengapa diam? Kamu tidak mau menunggu ku tidak masalah, tapi tidak usah menjadi seperti daging mentah disini yang hanya datang untuk dipilih oleh orang!

Ia benar-benar sangat marah, hatinya sangat cemburu, jika ia tidak bisa di sampingnya, maka ia tidak akan memperbolehkan orang lain mendekatinya, bisa dibilang egois, atau apapun, tapi, tidak boleh ada laki-laki lain yang di sampingnya!

Helena juga merasa sangat malu, melihat Dennil mendeskripsikannya seperti daging, dan sangat marah kepadanya, karakter keras kepalanya muncul: Kalau aku daging lalu kenapa? Sekarang kamu siapaku? Ada urusan apa kamu denganku? Apa wanita yang sudah bercerai sepertiku tidak boleh berpikir untuk menikah lagi?

Jadi kamu pikir kamu harus bersama orang-orang seperti ini? Aku tau sekarang aku tidak bisa membatasimu, tapi bagaimanapun, aku tidak bisa membiarkanmu menjadi serendah ini, semakin tidak ada yang mencintaimu, semakin kamu harus mencintai dirimu sendiri!

Hidung Helena terasa menggelitik, air mata nya tertahan di kantung matanya, dia sedang merasa bahwa ia menjadi rendah kah:? Dia merasa seperti itu kah? Sebenarnya dia salah, ia tidak menjadi rendah, Helena tidak akan pernah menemukan payung yang disukainya, ia lebih baik menjadi basah.

Terima kasih untuk perhatiannya, tetapi aku tidak peduli!

Dia dengan keras kepala mengangkat dagunya, dengan cantik membalik badan, dengan cantik berurai air mata, dengan cantik berkata, tidak peduli.

Dennil memandang punggungnya dan dengan hati yang sakit berkata: Helena, kapan kamu bisa berhenti keras kepala...

Karena bertemu dengan kekasihnya, dan juga karena berpisah dengan kekasihnya, Dennil seharian merasa depresi, sore hari setelah meninggalkan tempat kerja, tidak langsung pulang, melainkan mencari sebuah bar, dan mabuk disana.

Michelle menelpon 10 kali, tidak satupun diangkat, langsung mematikan telepon genggamnya.

Malam hari jam 11, ia pulang dalam keadaan mabuk, Michelle semalaman menunggunya di ruang tamu, ketika ia naik tangga, ia sangat bergetar, Michelle cepat-cepat membantunya naik dan membawanya ke kamar.

Helena, itukah kamu? Ia tanpa sadar bertanya.

Mata Michelle terbakar dengan emosi, ia benar-benar ingin marah, mengapa laki-laki yang dahulu begitu mencintainya, sekarang tidak ada sedikitpun rasa itu!

Ia masih belum sempat menjawabnya, Dennil menggeleng: Kamu bukan Helena....

Michelle dipenuhi rasa marah, dia berbalik dan membuka lemari pakaian, dari situ ia mengeluarkan sebuah piyama milik Helena, dan bergegas menuju ke kamar mandi.

20 menit kemudian, ia keluar, tubuhnya memakai gaun malam milik Helena, gaya rambutnya juga persis seperti Helena, ia perlahan-lahan berjalan menuju Dennil, dengan lembut berkata: Ini aku, aku adalah Helena.

Dennil sudah tidak bisa berpikir lurus lagi, ia menatap sepasang mata di hadapannya, menjulurkan tangannya dan meraba wajahnya serta memanggil-manggil namanya: Helena.... Helena..... Helena...

Michelle bersandar kepadanya dan memeluknya erat, air mata mengalir turun ke baju putihnya, ini adalah pelukan yang dirindukannya setiap saat, dia bahkan selalu memimpikannya.

Walaupun sangat menyedihkan, tetapi hanya dengan cara inilah ia bisa berhasil, ia tidak peduli, selama ia bisa mendapatkan satu anak lagi, kedepannya, ia tidak akan bisa meninggalkannya.

Dennil, aku mencintaimu, sangat-sangat mencintaimu!

Tangannya memegang kancing di dadanya, melepaskan ikatan satu per satu, membelai otot-ototnya yang kuat, mendengarkan detak jantungnya, sangat bersemangat untuk kebahagiaan yang tidak realistis.

Ciuman panas jatuh di bibir Dennil yang dingin, dia tidak sabar untuk mengisap pria ini ke dalam perutnya, dan dia akan selalu menjadi miliknya sendirian.

Dennil berguling, menekannya di bawahnya, melepas blazernya, membuka baju, dan membungkuk untuk mencium lehernya. Michele sudah begitu lama tidak dihangatkan oleh cinta seperti ini. Pipinya yang gelisah memerah dan napasnya pendek. Dari mulutnya keluar desahan .....

Tangannya dengan bersemangat membuka sabuknya. Ketika dia akan melepaskan ikatan, pria di tubuhnya tiba-tiba berhenti mencium, dan duduk dengan tegak , pandangannya yang berantakan melihatnya dengan pakaian yang kusut, dan berkata dengan tegas: Kamu bukan Helena!

Michelle cemas dan malu-malu, dia cepat-cepat menghampiri dan memeluknya: Ini aku, Dennil, aku Helena.

Kamu bukan! Dennil mendorongnya dengan marah: dia tidak pernah menggunakan parfum kecuali Shalimar yang kuberikan padanya. Kekuatannya mendorongnya dari tempat tidur ke tanah.

Dennil sudah setengah sadar, ia sudah mengenali wanita di bawah adalah Michelle, dan melemparkan selimut dengan marah kepadanya: Keluar!

Dennil! Air mata Michelle mengalir deras: Apakah kamu harus mempermalukanku seperti ini?

Tidak ada yang bisa mempermalukan Anda, Andalah yang mempermalukan diri sendiri! Dennil menggeram dengan dingin: Pergilah, jangan membuatku memandangmu rendah lagi!

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu