Someday Unexpected Love - Bab 21 Karena Mencintainya (3)

Dennil! ! Raungan marah tidak mengikuti langkah kakinya, dia berjalan keluar dari rumah keluarga Du. Dia berjalan ke arah mobil dan hendak membuka pintu.

Kakak ... Suara manis itu membuatku berbalik badan, tidak perlu menengok pun Dennil juga tau siapa dia.

Marsha Du berlari sampai ke hadapannya, dengan manja menarik lengannya, mengguncang dengan keras: Dengar-dengar kamu akan menikah, benarkah?

Anak kecil jangan bertanya tentang urusan orang dewasa. Dia menatap raut muka tidak puas adiknya, menegur dengan berbisik.

Siapa yang anak kecil? Aku telah berumur delapan belas tahun! Ikut aku masuk, aku harus tahu kakak ipar seperti apa yang kamu berikan padaku!

Dennil Du melepaskan tangannya dan berkata dengan lelah: Jangan membuat masalah, kakak masih ada urusan.

Tidak bisa, jika kamu tidak menjelaskannya hari ini, aku tidak akan membiarkan kamu pergi! Kemarahan sang putri muncul, keras kepalanya itu membuat orang sakit kepala.

Ganti hari saja, aku sedang tidak mood hari ini. Dia melepaskan tangannya dengan keras, membuka pintu dan duduk di dalamnya, membuka mesin mobil dan meninggallkannya dengan cepat ...

Dia hanya ingin menggunakan belenggu pernikahan untuk memaksakan dirinya keluar dari lingkaran setan perasaan. Dari awal telah menyetujui Helena, dan telah memperkirakan akan terjadinya perang hari ini, hanya karena Helena adalah wanita biasa, dan dia bukalan pria biasa.

Entah mengapa hatinya sebal, Dennil Du mempelajari nada bicara ayahnya dan bertanya pada dirinya sendiri: Hanya demi dia, kamu mau menjadi sekonyol apa?

Tiba-tiba dia sakit hati, bertanya dan menjawab dirinya sendiri: Demi dia, bisa melepaskan semuanya.

Pada malam yang berkabut, seseorang yang juga terjaga dan tidak bisa tidur. Helena He berbaring di tempat tidur, memikirkan berulang-ulang, serangan Dennil Du menghadapi keluarnya, apakah benar-benar akan gagal?

Saat itu, dia menemaninya ke perjamuan, menguping pembicaraan Dennil dengan seorang wanita, keluarga wanita lebih rendah daripada keluarganya, tapi tekanan yang dirasakan Dennil sebesar gunung....

Tidak ada yang akan ikut campur dalam kehidupan Helena, tapi Dennil berbeda. Dia adalah seorang pria yang bahkan berita pernikahannya pun harus diliput oleh media.

Memikirkan hal itu, ponsel yang ditaruh di bantal tiba-tiba berdering, dia mengambilnya dengan tatapan bingung, baru saja memikirkan Dennil, tiba-tiba dia datang.

Halo, kamu kenapa? Dia bertanya dengan hati-hati, didalam hati ada gugup yang terus-menerus dirasakannya.

Keluarlah. Dennil Du hanya menjawab dengan satu kata.

Ha? Keluar? Apa maksudmu? Dia masih tidak mengerti.

Aku berada di depan pintumu.

... menelan ludah dan menelan, dia merendahkan nada bicaranya kesulitan untuk berbicara: Sudah sangat malam, bisakah dibicarakan besok saja?

Sudah hampir jam sebelas. Pada saat ini, jika dia keluar, apakah masih bisa masuk? !

Tidak bisa.

Mengapa?

Suasana hatiku sedang tidak baik.

Kesan yang diberikan Dennil Du kepada Helena He selalu sangat lembut dan elegan. Ini adalah pertama kalinya, merasa bahwa sebenarnya Dennil sangat kasar.

Apakah ada yang salah, suasana hatimu buruk, kamu harus memikirkan apakah aku ada waktu tidak, tapi kamu selalu tiba-tiba.....

Helena belum menyelesaikan kata-katanya dan langsung dipotong: Aku memberimu waktu 5 menit untuk berisap-siap, jika terlambat aku tidak menunggumu!

Tut tut ... menatap telepon yang telah ditutup, muka Helena bingung ditambah murung. Ada apa ini? Apakah Dennil sedang mengancamnya?

Belum menikah tapi sudah diancam. Jika sudah menikah apa yang akan terjadi? Dia melemparkan ponsel, kembali berbaring di ranjang.

Tit tit ... ada suara pesan singkat, dia menduga pasti Dennil Du mengirim SMS, dan hasil tebakannya benar, isinya singkat, tapi membuat dia terkaget-kaget.

Jika lebih dari 5 menit tidak datang, aku akan berteriak, lebih dari 10 tidak datang, aku akan langsung menggunakan caramu.

Menggunakan caranya?

Helena mengerutkan alis dan melihat ke arah jendela, apakah dia akan memanjat? ?

Ketika memikirkan ini, seluruh tubuhnya menjadi bergetar. Dengan cepat turun dari ranjang dan berganti baju, bergegas keluar.