Someday Unexpected Love - Bab 51 Mabuk (1)

Dia terhuyung-huyung dan duduk, mengikuti kearah kamar mandi, Dennil Du memapahnya:Mabuk sampai begini, bisa mandi sendiri tidak?

Helena he langsung marah dan menatapnya:Kenapa tidak bisa?Jika aku tidak bisa mandi sendiri, kamu mau membantuku mandi?Kamu……juga hidung belang!

Dennil Du tidak bisa berkata apa-apa dan melepaskan tangan, dan akhirnya membiarkan dia pergi .

Dan sudah berlalu satu jam setengah, saat dia keluar dari kamar mandi, dia menelan ludah.

Helena hanya memakai satu handuk besar, hanya menutupi bagian pribadinya saja, tubuhnya sebagian besar terlihat, rambutnya yang basah terurai dibelakang, seluruh tubuh gemetar kedinginan.

Dingin sekali, dia berlari kehadapan Dennil Du, dan menatapnya tidak berdaya.

Dennil Du segera membuka selimut, menaruhnya dalam tempat tidur, lalu membantu dia mengeringkan rambut. Meletakkan rambutnya dipahanya dan mengeringkannya.

Dia mengelus rambut Helena He dengan lembut, dia menikmati kelembutan itu dalam kondisi setengah sadar.

Dennil Du menatap wajahnya yang cantik, perlahan-lahan mulai kehilangan kesadaran ……

Dia mengambil nafas dalam-dalam, dia sudah tidak berani melihat kebawah lagi, memegang rambutnya sepertinya sudah kering, lalu dia segera meletakkannya di tempat tidur dan pergi ke kamar mandi.

Dia menyiramkan air dingin berkali-kali, sampai api dalam tubuhnya padam.

Seperti biasa, dia berjalan dan berbaring disebelah kirinya, tetapi mala mini tidak bisa dipastikan tenang.

Kedua matanya menatap ke arah atap, dan memaksakan diri untuk cepat tertidur, namun makin ingin tidur makin tidak bisa tidur, dan suara nafas perempuan disebelahnya membuat hatinya kacau.

Helena he membalikkan tubuhnya dan kaki panjang putihnya direbahkan diatas tubuh Dennil Du, seperti kesetrum listrik, badannya tiba-tiba menjadi kaku.

Helena, turunkan kakimu ……Dia tidak berani bergerak, lebih baik dengan bicara.

Tapi untuk wanita yang sedang mabuk, dia bicara seperti tidak bicara.

Pikirannya kosong, dia pun berbalik ingin membenarkan posisi tidurnya, siapa tahu, ternyata malah melihat belahan dadanya yang besar ……

Dasar Wanita ini, benar-benar sudah mau gila!Dia segera berbaring lurus kembali, dia mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskannya, dia mencubit dirinya sendiri, memaksakan untuk menerima, Helena he bukan wanita yang bisa membuatnya kehilangan kontrol.

Wajah Dennil Du mennyentuh wajahnya, menggunakan hidungnya yang penuh keringat menyentuh hidung Helena He, dan kemudian perlahan-lahan ke bagian bibir merahnya.

Setelah itu diluar kendali, dia menjulurkan lidahnya dan mengecap disekeliling bibirnya kemudian memasuki dalam bibirnya.

Dennil, kamu ngapain……menciumku?

Matanya melihat pria didepannya dengan samar dan kemudian tubuhnya ditutupi oleh selimut.

Dennil Du membalikkan badan dan melompat dari tempat tidur, dia berjalan ke depan jendela, angin yang segar membuat dia perlahan sadar.

Aku pasti sudah gila!Dia mengepalkan tangannya, selalu menjelaskan dengan Helena, pertama kali dijebak oleh orang lain, namun sekarang termasuk apa?

Begitu berbahaya, jika besok dia bangun, bagaimana menjelaskan padanya.

Kali ini tidak ada orang yang menjebaknya, tapi kali ini karena dia sendiri ……

Saat Pagi Helena baru terbangun, Dennil Du sudah berangkat ke kantor.

Dia menguap dengan malas, selain mengingat dia telah mabuk, sisanya dia tidak mengingat apapun.

Saat siang menerima telepon dari Willy He, bilang ingin menraktir dia makan kue bulan dan meminta maaf, awalnya dia tidak ingin pergi ,tapi dia tidak bisa menolakknya, akhirnya memutuskan untuk pergi.

Willy He sudah lebih awal menunggu di tempat yang ditentukan, Helena He dengan nada kasar bertanya:Apakah benar setelah mengambil uang Dennil Du, kalian jadi kaya, bahkan memilih restoran mewah seperti ini?

Willy He menggelengkan kepala dengan ragu:Kak, kamu masih saja membahas ini, belum bisa melupakan masalah ini?

Hmph, tentu saja aku masih ingat, bahkan akan ku ingat seumur hidup, lain kali tidak akan percaya lagi pada perkataan kalian!

Willy He menjadi panik, dia terburu-buru menjelaskan: Kak masalah waktu itu bukan salah ibu dan ayah, itu aku yang membuka mulut pada kakak ipar.

Novel Terkait

Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
5 tahun yang lalu