Someday Unexpected Love - Bab 166 Ibu Yang Tidak Ada Guna (1)

Maaf, direktur Du kita sudah pergi dinas.

Lily bagian resepsionis depan dengan senyum menjelaskan.

Apa? Pergi dinas? Butuh waktu berapa lama baru bisa pulang!

Ini aku tidak jelas.

Yulia Yang langsung murung, dia dengan panik pertama langsung kepikiran putrinya, buru-buru mencari sebuah tempat telepon menelepon hp dia, bertanya nomor telepon Dennil Du.

Hanya saja masalah tidak sesuai keinginan sendiri, hp putri kondisinya adalah sedang tidak aktif, sampai sekarang, dia baru merasa diri sendiri menjadi seorang ibu yang sangat gagal, karena dia pada dasarnya tidak tahu setelah bercerai, putrinya tinggal dimana, kerja dimana……

Berlanjut beberapa hari, dia setiap hari tepat waktu berjongkok didepan pintu perusahaan Du, berharap Dennil Du kembali, tetapi tunggu lima enam hari tetap tidak bertemu dengan orangnya, malahan yang ditunggu datang adalah hari membayar riba.

Yulia Yang sangat gelisah seperti semut yang didalam panci panas, Steven He sejak malam itu dipotong pakai pisau kemudian sudah menghilang, seperti kehilangan didunia ini, putra juga sepuluh hari serta setengah bulan baru bertemu sekali, putri juga tidak bertemu, menantu putri juga dinas, dia tiba-tiba merasa dunia diri sendiri sudah mau kiamat……

Demi menghadapi hal-hal yang mungkin terjadi, pada saat hari terakhir berjongkok ditempat itu, sebelum Yulia Yang pergi meninggalkan, meninggalkan beberapa kata kepada Lily bagian resepsionis depan: jika direktur Du kalian pulang, mohon kamu harus memberitahu dia, ibu mertua dia ada bahaya, menyuruh dia jika didalam rumah tidak menemukan aku, maka menyuruh dia pergi ke tempat perjudian, karena aku menghutang uang riba dengan nominal besar, jika tidak bisa membayar uang, sangat mungkin akan di……bunuh mereka.

Dia mempraktekan sebuah gerakan membunuh orang, Lily mendengarnya sangat ketakutan, tiba-tiba mengangguk kepala: iya, baik aku sudah tahu.

Sebenarnya Yulia Yang sudah tidak ada uang sama sekali, sampai uang untuk menelepon saja sudah tidak ada, nona bagian resepsionis depan memberi dia nomor telepon direktur tua, dia sampai tidak ada uang untuk makan, mana ada uang untuk menelepon……

Sama seperti yang dia bayangkan, baru sampai dirumah, beberapa laki-laki yang jaga didepan pintu rumah menekan dia masuk kedalam mobil, setelah setengah jam kemudian, dibawa kesatu kamar yang gelap dan basah, membuang satu kalimat: kapan membayar uang, kapan melepaskan kamu keluar, seumur hidup tidak bisa membayar, maka kamu seumur hidup tinggal disini!

Yulia Yang pada saat ini baru mulai menyesal, diri sendiri tidak seharusnya demi kekesalan sesaat, membuat diri sendiri berjalan sampai langkah ini, juga tidak pasti bagian resepsionis depan akan membantu dia menyampaikan perkataan dia tidak, lebih tidak pasti menantu mendengar perkataan itu apakah pasti akan datang menolong dia, bagaimanapun, sekarang dia sudah tidak ada hubungan apa-apa dengan keluarga He……

Hari yang ditahan adalah kesengsaraan, setiap hari hanya makan dua kali, dan juga makannya lebih tidak enak dibandingkan didalam penjara, Yulia Yang setiap hari menangis, merasa diri sendiri sangat kesepian, tidak salah duga menghilang begitu banyak hari, malah tidak ada yang menyadari.

Dikurung begini, adalah setengah bulan, dia perlahan-lahan sudah putus asa, sepertinya mempunyai harapan berpikir bahwa menantu masih mengingat hubungan kita yang lama adalah sebuah kesalahan yang besar, walaupun seorang scientist yang pergi kebulan melihat bulan setengah bulan juga bisa pulang, menantu hanya pergi dinas, dan juga tidak mungkin belum pulang, kelihatannya, dia pasti sudah pulang, hanya saja sudah tidak bersedia lagi mengurus masalah rumah mantan istri……

Kenyataannya, Dennil Du benar-benar pergi dinas hampir dua puluh hari, perusahaan dinegara Amerika situ tiba-tiba terjadi sedikit masalah, dia tertunda sedikit, maka lebih telat pulang sepuluh hari lebih dibandingkan hari sebelumnya yang ditentukan.

Baru turun pesawat, lalu langsung membawa asisten Niko buru-buru kembali ke perusahaan, bagaimanapun didalam masalah kehidupan atau masalah pekerjaan, tidak ada Helena membantu dia, tubuh dia dan hati dia sama-sama lelah.

Melewati bagian resepsionis depan perusahaan, sampai masuk ke lift khusus direktur, Lily baru tiba-tiba kepikiran pesan ibu mertua direktur muda, dia langsung cepat-cepat naik lift sebelah mengejar keatas, saat lift berhenti, dia buru-buru maju kedepan, dengan gelisah berkata: direktur Du, aku ada masalah yang harus segera melaporkan ke kamu……

Dennil Du sangat ragu-ragu membalikkan badan, masih belum sempat tanya masalah apa, asisten Niko sangat profesional membuka mulut terlebih dahulu: hei, aku bilang kamu bagian resepsionis depan, ada masalah apa yang perlu dilaporkan? Direktur Du ini baru balik ke perusahaan, sebagian besar manager dan kepala kantor menunggu dia, kamu jangan ikut campur.

Melihat asisten membantu dia menahan, Dennil Du langsung masuk kedalam ruang kantor, kenyataannya, dia benar-benar sangat sibuk.

Ikut campur apa? Aku benar-benar ada masalah penting yang mau dikatakan! Lily sangat kesal berbicara sendiri.

Kamu jika benar-benar ada masalah, tunggu saat direktur sudah tidak sibuk baru berkata, begini saja, dia sedang sibuk.

Asisten Niko melambai-lambaikan tangan, Lily langsung beranikan diri, sengaja berbicara dengan keras: lagipula adalah masalah yang dipesan oleh ibu mertua direktur Du, kamu tidak membiarkan aku bilang, baiklah aku tidak bilang, terjadi masalah apa jangan menyalahkan aku tidak menyampaikan!

Kamu……

Membiarkan dia masuk! Suara kelelahan Dennil Du menyebar keluar dari lubang pintu dalam.

Lily sangat bangga melototi asisten Niko sebentar, segera buru-buru masuk keruang kantor direktur, berdiri didepan Dennil Du, menceritakan masalah yang sebelumnya Yulia Yang berjongkok didepan perusahaan dan masalah hari terakhir berpesan.

Setelah Dennil Du mendengarnya, menganggukkan kepala menunjukkan sudah tahu: baik, aku sudah tahu, kamu keluar saja.

Tunggu Lily keluar, dia memanggil asisten Niko kemari: kamu mempersiapkan beberapa uang tunai, ikut aku kesebuah tempat.

Asisten Niko dengan merasa keberatan berkata: bos, kamu nanti harus bertemu beberapa customer yang penting……

Memikirkan cara menunda.

Satu perkataan yang sangat gampang dan bermaksud, menunjukkan keyakinan yang tidak bisa dicuriga, asisten Niko tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa menurutin pesan yang dia suruh lakukan.

Dua orang tiba ditempat perjudian, menemukan orang-orang riba, Dennil Du langsung berbicara terus-terang: lepaskan orang yang kalian kurung.

Uang yang dia hutang apakah kamu mau membantu bayar? Seorang gendut bertanya.

Tentu saja. Dia menggunakan pandangan ekspresi memberi petunjuk kepada asisten Niko, asisten Niko maju kedepan, membuka koper yang berisi uang tunai, didalam satu koper penuh dengan uang seratus rmb semua, beberapa laki-laki sangat rakus menelan ludah, salah satu orang berpesan: pergi, membawa orangnya kemari!

Yulia Yang akhirnya melangkah keluar dari tempat yang bukan untuk orang tinggal, dia sudah sangat kurus hingga berubah bentuk, seluruh orang sangat ketakutan, dengan erat memeluk dua lengan tangan, pandangan mata polos tetapi ketakutan.

Menantu…… saat melihat Dennil Du, dia seperti didalam kegelapan melihat sedikit keterangan, dengan sangat terharu menyerbu kehadapan dia, tiba-tiba menangis kencang.

Sudahlah, sudah tidak ada masalah. Dennil Du melihat dia begitu parah, juga tidak tega menyalahkan dia.

Asisten Niko melunasi seluruh hutang Yulia Yang, kemudian tiga orang bersama-sama berjalan keluar dari tempat perjudian, cahaya matahari diluar sangat menusuk mata, dia tidak berani mengangkat kepala, kehidupan setengah bulan ini dikurung didalam, sudah membuat dia sangat menyesal!

Dennil Du didalam mobil mengetahui kondisi keluarga He belakangan ini, dia membawa ibu mertua kesebuah apartemen, perlengkapan didalam sangat lengkap, meninggalkan sedikit uang tunai kepada dia, berpesan berkata: kamu tinggal disini dulu, tunggu aku menemukan ayah mertua, baru mengatur kalian lagi.

Yulia Yang sangat berterima kasih hingga tidak bisa diutarakan dengan kata-kata, ini baru pada saat kesulitan bertemu hati tulus, dia mengalirkan air mata berkata: Dennil, kamu benar-benar adalah orang yang sangat baik. Tetapi sayangnya Helena keluarga kita tidak beruntung……

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu