Someday Unexpected Love - Bab 79 Tidak Akan Bisa Pergi Lagi (2)

Disaat ini, apakah ada pilihan yang lebih baik daripada ini? Walaupun dia sebenarnya ingin menenangkan diri sendirian.

Sean Ou yang sedang berpura-pura mati, mendengar ucapan Michelle Yang seketika menjadi bersemangat, dia bangkit berdiri seketika, berlari kedepan pintu berteriak: Helena, berjalan-jalan itu menyehatkan, aku mendukungmu pergi berjalan-jalan!

Asalkan soal menyakiti Helena He, dia langsung mendukungnya......

Yoshua Fei yang tidak tahan lagi keluar menyusulnya, langsung memberinya sebuah pukulan dari belakang, terasa sakit hingga membuat sudut bibirnya sobek kemudian dia mengerang: Sean, kusumpahi anakmu tidak memiliki mata!

Kalau begitu kusumpahi kamu tidak memiliki anak......

Kamu...... Sean Ou mencengkram kerah bajunya: Gila, demi wanita bernama Helena itu, kamu menjadi gila!

Michelle Yang yang sedang merengek pada Dennil Du untuk pergi berjalan-jalan, tidak mendengar umpatan Sean Ou.

Dennil, aku tahu kamu minum terlalu banyak malam ini, tapi aku sangat ingin berjalan-jalan denganmu, sudah berapa tahun kita tidak berjalan-jalan......

Lain kali okay? Kepalaku sekarang sangat pusing.

Dennil Du membelakangi orang dibelakangnya, suaranya tidak dapat mengungkapkan rasa lelahnya.

Jika kamu pusing, ada bahuku untukmu bersandar. Wanita itu menunjuk punggungnya berucap: Ditambah lagi sangat tidak aman jika Helena pulang sendirian.

Yoshua Fei segera menarik tangan Helena He, berjalan hingga kehadapan mereka berdua, berucap dengan tenang: Michelle, kamu jangan menyulitkan Kak Dennil lagi, Helena, biar aku yang antar.

Hey, bukankah dia tidak ingin diantar olehmu? Michelle Yang mengerutkan alisnya merasa bingung.

Heh, tadi dia hanya sedang merajuk padaku, dibujuk sedikit juga akan berbaikan.

Dennil Du melemparkan tatapan dinginnya, tatapannya terus jatuh pada tangan Yoshua Fei dan Helena He yang bertautan, tiba-tiba dia berubah pikiran berucap: Baiklah, ayo kita pergi jika kamu ingin berjalan-jalan.

Michelle Yang yang mendengarnya setuju, langsung melompat kegirangan: Dennil, kamu sungguh baik.

Dia menarik paksa leher pria itu, kemudian mencium kening pria itu dengan paksa, Helena He yang melihat hal itu merasa matanya menjadi perih.

Helena, karena Dennil sudah menyetujuinya, kalau begitu kita bertiga berjalan-jalan bersama. Dia berucap dengan senang, kemudian berbisik dengan pelan disamping telinga Helena He: Yoshua telah membuatmu marah, jangan memaafkannya dengan mudah.

Helena He menggelengkan kepalanya: Tidak perlu, aku tidak ingin menjadi obat nyamuk.

Dia membalikkan tubuhnya ingin menaiki mobil Yoshua Fei, namun Sean Ou tiba-tiba keluar, kemudian memeluk Yoshua Fei dengan kuat: Kakak, jangan pergi, aku ingin mengatakan sesuatu padamu......

Yoshua Fei sekuat tenaga menghempaskan tangannya: Jangan bertingkah, tidak ada yang harus kita bicarakan!

Ada sesuatu yang kamu bicarakan dengan Helena, kenapa tidak denganku? Kita tumbuh besar bersama, jangan-jangan hubungan kita terkalahkan oleh seorang wanita?

Siapapun mengetahui tujuan Sean Ou sebenarnya, kecuali Michelle Yang.

Apa kamu mabuk? Jangan banyak tingkah! Yoshua Fei berdiri disisi pintu dengan kesal kemudian berteriak memanggil pelayan: Bawa sekarang tuan muda kalian!

Ketika pelayan mendekat, Sean Ou menjadi murka: Pergi, ada sesuatu yang harus kubicarakan dengan kakak!

Kedua orang itu saling tarik menarik, Michelle Yang yang takut membuang waktu terlalu lama, membuat Dennil Du berubah pikiran, sehingga dia segera menarik tangan Helena He berucap: Ayo, biarkan mereka berdua menyelesaikan masalah mereka......

Helena He menghela nafas, tidak menolaknya lagi, karena dia tahu, jika Sean Ou tidak mendapatkan apa yang dia inginkan, dia tidak akan tinggal diam.

Ketiga orang itu berjalan beriringan meninggalkan rumah Keluarga Ou, hari semakin larut, sinar bulan semakin terang, dibawah sinar bulan bayangan ketiga orang itu, terlihat sangat tidak serasi.

Dennil, apa kamu masih ingat ketika pertama kali kita berjalan-jalan? Michelle Yang menggandeng lengan Dennil Du, bertanya dengan lembut.

Ya. Dennil Du mengangguk singkat, tidak menjawabnya dengan detail.

Ya itu kapan? Katakan lebih jelas.

Michelle Yang mulai kembali merengek, Helena He merasa tidak tahan dengan situasi ini, dan takut mendengar jawaban Dennil Du, sehingga dia mempercepat langkah kakinya, menghilang, jarak ketiga orang itu menjadi semakin jauh, dia berjalan didepan, mereka berdua berjalan dibelakang.

Michelle Yang juga merasa tidak terbiasa berjalan bertiga, jadi ketika Helena He berjalan mendahuluinya, dia juga tidak menghentikannya, juga tidak menyusulnya.

Terdengar suara dari balik tubuhnya, dia tidak berniat mendengarnya, juga tidak ingin mendengarnya, hanya terus berjalan sambil menundukkan kepalanya, walaupun pemandangan disepanjang jalan sangat indah, namun tidak ada hubungannya dengannya......

Dennil, apa kamu masih menyimpan benda itu?

Hem? Benda apa?

Dennil Du merasa bingung dengan pertanyaan Michelle Yang, sebenarnya wanita itu telah mengatakan dengan jelas, hanya saja dia tidak benar-benar mendengarkannya.

Michelle Yang mengingatkan dengan kesal: Patung Venus de Milo yang dulu aku berikan padamu.

Oh, itu aku masih menyimpannya, diruang bacaku.

Kalau begitu apa kamu masih ingat kenapa aku memberimu itu?

Mungkin karena pemandangan malam ini sangat indah, sehingga membuat Michelle Yang sangat tertarik untuk mengenang kenangan mereka dulu.

Dennil Du menganggukkan kepalanya: Ya, ingat.

Wanita itu menunggunya menyelesaikan ucapannya, namun dia terlihat seperti tidak ingin menyelesaikan ucapannya.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu