Someday Unexpected Love - Bab 84 Bunga Sebagai Permintaan Maaf (1)

Beritahu CEO mu, aku sangat sibuk hari ini, tidak ada waktu untuk pergi makan.

Baiklah, Wakil CEO He!

Asisten Niko membungkuk kepada Helena He.

Dia berlari memasuki ruangan kantor CEO, dan melapor kepada Dennil Du: Laporan Pak CEO, Wakil CEO He berkata bahwa hari ini dia sedang sibuk, tidak ada waktu untuk pergi makan!

Wakil CEO He?

Dennil Du memainkan pensil yang sedang dipegangnya, dan menatap Asisten Niko.

Asisten Niko sudah mengikuti Dennil Du sekitar 3 tahun lebih, dia sudah lama mengerti tatapan itu, saat itu dia seketika tidak bisa berkata apa-apa, Asisten Niko juga tau apa yang sedang dipikirkan Dennil Du.

CEO Du, bukan aku yang mau mengganti panggilan, tetapi Nyonya tidak memperbolehkanku untuk memanggilnya "nyonya" lagi...

Asisten Niko menjelaskan, dan Dennil Du mengangguk: Aku tau, kamu tidak punya keberanian.

Mendengar ucapan ini, dia sangat berterima kasih sampai hampir berlutut: CEO Du, apakah masih ada hal yang bisa saya bantu?

Ya.

Dennil Du melempar pensil yang dia pegang, dan menekan-nekan alisnya, tiba-tiba ia berkata: Tunggu sebentar.

Asisten Niko menoleh, masih ada apa lagi yang harus dia kerjakan?

Pergi gantikan aku membelikan bunga untuk nyonya.

Baik!

Dia mengambil tugas itu, Asisten Niko langsung berlari ke lift, pergi keluar dari pintu besar perusahaan, tetapi dia ragu.....

CEO Du menyuruhnya untuk membeli bunga untuk nyonya, tetapi dia tidak memberitahu dengan spesifik ingin bunga apa, berdasarkan pengamatan dia hari ini, pasangan ini pasti sedang bertengkar, bunga apapun kapanpun juga bisa dibeli, tetapi untuk saat ini agak sulit untuk membeli bunga, karena saat wanita ini marah, hati dia tidak akan luluh, nanti dia akan membuang bunga itu, dan Dennil Du akan menyalahkan ini kepada Asisten Niko, bunga yang ia pilih tidak bagus, dan dia tidak membeli bunga kesukaan nyonya...

Membuat kesimpulan ini, Asisten Niko mengelap keringatnya, dan berada di posisi yang berbahaya.

Jika sekarang ia kembali ke kantor dan bertanya kepada CEO Du ingin membeli bunga apa, dia pasti akan dimarahi karena dia tidak bisa mengurusnya sendiri, hal sekecil ini saja harus dipertanyakan, tetapi jika dia tidak bertanya dengan jelas, dia tetap saja bisa dimarahi.

Berada di posisi ini, dia melihat bunga melati di counter perusahaan, kemudian ia berlari ke arahnya, dan bertanya: "Lily, bunga apakah yang biasa disukai oleh wanita-wanita?"

Sebenarnya baru saja kemarin Lily beradu mulut dengan Asisten Niko, dan amarah dia belum reda, dia melihat Asisten Niko tiba-tiba berlari dan menanyakan pertanyaan seperti ini, dia langsung salah paham, dia mengira bahwa Asisten Niko ingin membelikannya bunga, kemudian dia dengan antusias menjawab: Haduh, bunga apa pun suka.

Hah? Benarkah? Bunga apapun? Asisten Niko senang.

Ya! Ya! Bunga apapun juga suka! Lily terlihat lebih senang dari Asisten Niko.

Terima kasih, maaf sudah merepotkanmu...

Asisten Niko melambaikan tangan kepadanya, dan kembali berlari keluar, Lily tersenyum karena hatinya tersentuh: Tidak merepotkan, tidak merepotkan, kutunggu kamu.

Tunggu aku? Tunggu aku untuk apa? Asisten Niko berkata dengan pelan, dia sedang mengerjakan tugas yang besar, jadi dia tidak ingin terlalu banyak berpikir, dia langsung mengendarai mobil menuju ke sebuah toko bunga.

Akhirnya, Asisten Niko memilih 11 tangkai bunga mawar merah, 11 tangkai melambangkan 1 hati dan 1 ketulusan, dan bunga mawar akhir-akhir ini tidak begitu populer, saat berjalan di jalanan, bisa terdengar nyanyian: Mawar mawar aku cinta kamu.....

Dia memegang bunga itu kembali ke perusahaan, saat ia melewati lobby, Lily melambaikan tangan: Asisten Niko cepat kemari, aku sudah menunggu...

Dia terdiam dan berjalan ke arah Lily, dan bertanya dengan bingung: Apa yang kamu tunggu?

Bunga, menunggu buket bunga darimu.

Menunggu bunga ku untuk apa? Asisten Niko berpikir, bahkan bunga ini bukan untuknya.

Apa maksudmu? Jadi ini bukan bunga untukku?

Tentu saja bukan!

....

Jika Lily tidak pandai untuk mengontrol emosinya, sekarang dia pasti sudah membunuh Asisten Niko, meski dia tidak pingsan, tetapi wajahnya memerah.

Kalau nanti kita berkelahi, jangan bicara lagi denganku!

Mendapat peringatan seperti ini darinya, Asisten Niko baru terpikir perkelahian beberapa hari lalu, sebenarnya itu bukan masalah besar, hanya klien yang tidak membuat janji, telah dimasukkan oleh Lily, dan membuat Asisten Niko mengira bahwa klien tersebut sudah membuat janji, dia langsung pergi ke kantor CEO, dan akhirnya dimarahi, dan melampiaskan ini kepada Lily....

Barusan ia sangat terburu-buru, dia sampai melupakan hal ini.

Baik, baik, ini adalah salahku, nanti aku akan memberikanmu 99 tangkai bunga mawar, oke?

Terus kepada siapa akan kamu berikan bunga ini? Lily berkata dengan marah.

Bunga ini? Asisten Niko berkata dengan suara kecil: Ini adalah bunga dari CEO Du untuk nyonya, apakah kamu berani untuk memintanya?

Ah-- kamu tidak bilang dari awal!

Lily menatap Asisten Niko dengan canggung, dan memberikan Asisten Niko senyuman diujung bibirnya, dan berkata: Ku beritahu kepadamu, kemarin malam aku melihat CEO Du membawa seorang wanita pergi makan ke sebuah restoran.

Seorang wanita? Siapa? Asisten Niko terkejut, sebenarnya gosip bukanlah hanya hobi wanita saja.

Mana aku tau siapa, pokoknya seorang wanita, penampilannya lumayan.

Lebih cantik dari nyonya?

Kurang lebih, setiap orang berbeda-beda. Lily mengangguk.

Lily menceritakan hal ini padanya, Asisten Niko langsung tersadar, sepertinya CEO Du selingkuh, dan nyonya tau tentang hal ini, jadi mereka berkelahi, dan karena ini CEO Du menyuruhnya untuk membeli bunga, untuk menenangkan hati nyonya!

Betul, ternyata begitu! Asisten Niko memukul pahanya, dan mengerti semuanya.

Ai, ternyata memang benar, jika pria punya banyak uang, ia akan menjadi buruk, sungguh benar, orang hebat seperti CEO Du tak disangka juga suka bermain seperti ini, cinta sungguh adalah satu hal bejat....

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu