Someday Unexpected Love - Bab 248 Mencari Dennil Du (2)

"Saat kau mencarinya kau tidak mendapatkannya, saat kau tidak mencarinya kau malah mendapatkannya."

Suara yang berat itu menggema di seluruh ruangan, selanjutnya, ada sekitar 7-8 orang yang keluar, yang paling depan adalah seorang pria berusia 50 tahunan, wajahnya sangat angkuh, tatapannya sangat tajam. Ia dikelilingi oleh aura kemarahan.

Helena He menatapnya, dan bertanya: "Apakah kamu Wibowo Zhong?"

"Yang benar saja, nama bos kami, kamu panggil langsung namanya!"

Ada seorang pria yang datang dari belakangnya, dan ingin memukul Helena He, tetapi dihentikan oleh perkataan Helena He.

"Ada beberapa kali."

Wibowo Zhong tertawa dingin, dia memberi signal pada orang di belakangnya untuk berhenti. Saat ia berjalan sampai ke depan Helena He, dia menatapnya: "Apakah kamu istri dari Dennil Du?"

"Ya."

"Ingin menyelamatkan dia?"

"Ya."

"Kamu tau apa yang aku inginkan?"

"Tau."

"Apa yang akan kamu lakukan?"

"Kamu melakukan seperti yang kumau."

"Baik, cukup terus terang!"

Wibowo Zhong bertepuk tangan, dan melihat pada dua orang di belakangnya: "Dua orang ini?"

"Mereka adalah temanku, lepaskanlah mereka."

Sean Ou berkata: "Kakak ipar, biarkan aku bicara dengannya."

Dia berjalan ke depan Wibowo Zbong, dan berkata: "Meski aku tidak tau apa yang kamu inginkan, tetapi aku akan berusaha untuk memenuhinya."

"Memenuhinya?" Wibowo Zhong dengan menyindir: "Memenuhinya bagaimana?"

"Aku akan memberi seluruh saham perusahaan untukmu, syaratnya, lepaskan Dennil Du."

Meski Helena He berterima kasih pada Sean Ou, tetapi ia tau dia tidak akan melakukannya. Saham Perusahaan Ou sangat besar, tetapi jika dibandingkan dengan harta Perusahaan Du di Swiss, itu bukan apa-apa. Kalau tidak karena itu, hati orang jahat ini, tidak akan macam-macam dengan Keluarga Du, selama 20 tahun.

"Temanku, sangat disayangkan, napsu makan ku sangat besar, itu tidak akan cukup untukku!"

"Kalau begitu apa sebenarnya yang kamu mau?" Sean Ou berkata dengan marah.

Helena He takut mereka akan ribut, jika marah ia takut akan terjadi pembunuhan, sehingga ia menghentikan Sean Ou: "Baiklah, aku sendiri tau apa keinginannya, aku akan menyelesaikannya sendiri."

"Helena He!" Margaret Chu panik, dan dia berkata dengan pelan: "Kamu perempuan sendirian, bagaimana mungkin kamu menyelesaikannya?"

"Pasti ada caranya."

Dia melihat Wibowo Zhong: "Lepaskan kedua temanku, dan bawa aku pergi ketemu dengan Dennil Du, aku akan memberikan yang engkau ingini."

"Baik!"

Wibowo Zhong melambaikan tangannya, dan pintu dibelakang mereka terbuka. Sean Ou dan Margaret Chu tidak ingin pergi, Helena He berkata: "Tunggu aku diluar, aku akan membawa Dennil Du keluar dari sini!"

Dia sangat yakin, kedua orang itu tidak bisa memaksa dia juga, dan akhirnya mereka pergi....

"Bawa dia masuk."

Wibowo Zhong memerintah orang-orangnya. Helena He dibawa oleh 2 orang ke sebuah gudang yang tertutup, dan salah satu darinya berkata: "Waktumu 15 menit, kalau kamu tidak bisa membujuknya, maka kalian berdua akan mati!"

Dia dengan kerasa membuang Helena He masuk, dan menutup pintunya dengan rapat. Ruangan itu remang, dan ia melihat didepannya orang yang sangan ia rindu, duduk di sebuah pojok ruangan, dan dipenuhi oleh luka.

Mendengar ini, orang itu bertanya: "Siapa?"

Helena He menangis, dan berlari kearahnya. Dia berlutut dan dengan gemetaran memegang wajahnya, berkata: "Dennil, ini aku."

"Helena??"

Dennil Du sangat terkejut, dan dia dengan panik berkata: "Lepaskan tutupan mataku."

Helena He melepaskannya, dan melepaskan ikatan di tangannya. Dennil Du yang bisa bergerak, memeluk wanit itu, dan kedua orang itu berpelukan dengan erat, Helena He tidak tahan untuk tidak menangis keras....

"Dennil Du, kenapa kamu bisa jauh ke tangan mereka..."

"Dennil Du, pasti mereka telah menggebuk mu..."

"Dennil Du, aku sudah mencarimu begitu lama, apakah kamu tahu itu....?"

"Dennil Du, anak kita lahir dengan selamat...."

"Dennil Du, anak pria itu, persis seperti keinganku, sama seperti kamu saat kecil begitu imut...."