Someday Unexpected Love - Bab 58 Istri Selingkuh (2)

Helena He tak berdaya menggeleng-geleng kepala, mengalih tatapan kearah Tony Lou, dia sedang diam-diam menertawakan aku, mengerti maksud dari dia, segera mengumumkan: “Jangan bising lagi, masih bisa kasih aku rayain ulang tahun gak ini!”

Akhirnya suasana ruangan kembali sunyi, semua orang bersorakan dan menyanyikan lagu ulang tahun, saat ini ponsel Helena He berbunyi, dia ambil ponselnya sekilas lihat adalah nomor Dennil Du, bergegasan mematikannya.

Beberapa saat kemudian, dia telepon lagi, Helena He sedikit ragu, diam-diam keluar dari ruangan, mencari tempat yang sunyi, mengangkat teleponnya.

“Kamu dimana? Kenapa tidak mengangkat telepon.”, Helena He dengan nada tidak senangnya bertanya.

“Teman aku ulang tahun.”

“Teman yang mana?”

Dia berpikir sebentar, dengan pelan berkata: “Tony Lou.”

Suara telepon terhening, Helena He melihat dia tidak menjawab lagi, mengingatkannya: “Tidak ada apa-apa aku matikan dulu.”

“Kapan pulang?”

“Habis selesai pulang.”

Dia benaran mematikan teleponnya, Dennil Du pertama kalinya dimatikan telepon dengan Helena He, awalnya mood yang kurang puas semakin tambah tidak puas, dia sangat emosinya membuang ponselnya ke sofa, kedua tangan diletakan pada dada, duduk sangat tidak tenang.

“Aku ini kenapa?” Dia berjalan menuju depan jendela, melihat bintang diluar jendela, tidak mengerti kenapa sendiri bisa peduli banget sama Helena dengan lelaki lain….

“Jangan-jangan?”, wajah tampangnya mengerut kening terus: “Tidak mungkin, pasti tidak mungkin!”

Dia menggelengkan kepala dengan kuat, dia berhadapan dengan bulan yang baru terbit, dengan pasti berkata: “Michelle, aku hanya suka kamu seseorang.”

Dia berputar badan mengambil jaket dan keluar dari rumah, di dalam mobil menelpon: “Ayuk keluar minum segelas.”

Tetaplah Club Phantom, tetaplah ruangan pertama, Dennil Du duluan datang dari orang yang diundangnya.

Lampu merah pada ruangan itu yang awalnya lembut, sekarang menyinar di wajah dingin dia itu, jadi ikutan dingin bersamanya.

Dia sendiri menuangkan minum, ketika minum sampe gelas keempat, Sean Ou dan Yoshua Fei dorong pintu masuk.

“Ei, kok cuman sendirian datang kesini, gadis desa itu mana?”

Sean Ou serasa sedikit langkah, kemudian duduk disampingnya dan melemparkan jaketnya dengan sembarang.

Dennil Du tidak berbicara apapun, hanya tidak berenti minum bir.

Sikap anehnya membuat kedua temannya jadi sangat perhatian, Yoshua Fei mencoba bertanya: “Kenapa? Bertengkar?”

Dia tetap saja tidak berbicara, Sean ou menghela napas: “Kelihatannya benaran bertengkar.”

Kedua orang mengerti, jadi tidak lagi lanjut bertanya, satu orang mengambil satu gelas menemanin dia minum, bir biasanya untuk menyiram kegalauan, tapi biasanya semakin menyiram malah semakin galau,…

“Kak Dennil, sebenarnya terjadi masalah apa? Kamu jangan sibuk minum saja, ngomong juga dengan temanmu ini.”

Sean Ou benaran tidak tahan lagi, wajahnya penuh dengan kekhawatiran., sudah lama sekali Dennil Du tidak seperti ini berhening lama, menurut pengalaman yang sebelumnya, cuman saat dia mood sangat tidak bagus baru bisa begini.

“Yah, ada masalah apa yang tidak bisa berbicara dengan kita, ngomong saja langsung biar kita membantui kamu cari ide.”

Yoshua Fei ikutan berkata.

Dennil Du menghela napas yang panjang, dengan lambat berkata: “Dia selingkuh.”

Selingkuh?

Sean Ou sangat terkejut hingga menelan-nelan ludah, sangat tidak percaya menanyakan ulang: “Kamu bilang Helena selingkuh?”

Yoshua Fei juga sangat terkejut, tapi tidak tahan meledekinya: “Jangan-jangan kamu tidak dapat memuaskannya, jadi…”

“ngomong apa?”, Dennil Du melototinya: “Hati dia yang selingkuh.”

Cih….

Yang awalnya kedua orang ini terkejut bersama menghela napas, kirannya selingkuh tubuh.

“Beberapa saat ini dia dengan seseorang lelaki sangat dekat.”

Dennil Du menatap terus cangkir teh, tatapan matanya sungguh tidak berdaya.

Sean Ou bingung dan mengerutkan alisnya: “Kak Dennil, jangan-jangan kamu jatuh cinta dengan dia? Aku kasih tahu kamu ya, kamu tidak boleh jatuh cinta dengannya, Michelle baru pergi berapa lama, kamu jangan begitu egois kan.”

“Aku tidak ada,.”, dia mengangkat matanya dan menjelaskan: “Hati aku hanya ada Michelle.”

“Ya sudah kalau gitu!”, Sean Ou menepuk pahanya: “Kamu tidak cinta dengan gadis desa itu, terus ngapain peduli dia dekat dengan lelaki lain.”

“Tapi hati aku sangat tidak puas.”, dia tidak lagi menyembunyikan perasaannya, padahal tidak suka, tapi sangat peduli.

Yoshua Fei bergeleng-geleng kepala: “Kamu ini terlalu chauvinism pria deh, kamu sendiri saja tidak suka dengannya, masih tidak boleh dia berdekatan dengan orang?”

Dennil Du terhening lagi, mungkin juga mengakunya.

“Habis deh, Kak Dennil, kemungkinan besar kamu sudah jatuh cinta dengan wanita!”, Sean Ou sangat kecewa menggaruk-garuk rambut.

Dia juga tidak menjelakan apapun lagi, otaknya dia juga kacau, serasa ngomong apapun juga tiada gunanya.

“Dia bersama dengan lelaki itu sudah berdekatan berapa lama?”

Sean Ou menenangkan diri bertanya, kecewa tetap kecewa, tapi lihat mood teman sendiri begitu menggalau, dia juga tak tahan menyalahkannya lagi.

“Teman Kecil.” , Dennil Du sekilas berkata.

“Wa, Teman kecil ya.”, Yoshua Fei terkejut berteriak: “Berarti mereka dari kecil sudah mulai dekat.”

Sean Ou menghela napas: “Kak Dennil, masalah ini agak ribet, kalau baru kenal sih masih mending, tapi ini teman kecil, hubungannya pasti sangat erat, walaupun kita ada niat mau bantu juga sedikit sulit…”

“Tidak perlu.”, Dennil Du hanya dingin menjawab dua kata itu.

Terus, Sean Ou dan Yoshua Fei berkata apapun lagi, semua dia tidak menganggapi, hanya menunduk lanjut minum bir.

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu