Someday Unexpected Love - Bab 71 Kebenaran Yang Sangat Jelas (2)

Dennil Du melirik ibunya dengan pandangan tegas, mengambil telepon dan menghubungi kantor polisi: Pembunuh pemboman telah ditemukan, datanglah ke rumah keluarga Du untuk membawa orangnya pergi!

Dennil!! Raungan kaget dari Sinta Dou: Apakah kamu benar-benar ingin memasukkannya ke penjara?

Ya.

Karina Shi tiba-tiba bergegas datang, meraih lengannya dan menangis dan memohon: Kak Du, kamu tidak boleh melakukan ini padaku, semua yang kulakukan ini untukmu, aku sudah memberikan keperawananku pertama kali kepada binatang buas ini, tentunya bukan dengan imbalan kamu memasukkanku ke penjara!

Dennil Du melepaskannya dengan dingin, mengucapkan sepatah demi sepatah kata: Karina, aku sudah memberimu kesempatan, kamu itu terobsesi dengan dirimu sendiri, kamu menganggap kata-kataku sebagai angin lalu, setiap hari kamu memikirkan cara untuk mencelakakan Helena, kesabaranku sudah habis.

Karina Shi melihat ketegasan Dennil Du, dia berbalik untuk memohon kepada Nyonya Du: Bibi, tolong selamatkan aku, aku tidak ingin masuk penjara, aku tidak akan pernah berani lagi, tolong selamatkan aku...

Kamu memohon dengan siapapun juga tidak ada gunanya, aku tidak akan dengan mudah menarik kembali kata-kata yang telah kuucapkan, ini adalah harga yang harus kamu bayar!

Hadi Shi berjalan ke hadapan Dennil Du dengan menahan malu, baru saja ingin membuka mulut, tetapi Dennil Du sudah menarik tangannya: Paman Hadi, kamu tidak perlu mengatakan apa-apa. Terakhir kali aku sudah memberimu muka, juga memberi kesempatan pada Karina. Kali ini, aku benar-benar tidak tahan lagi, maaf.

Sinta Dou marah: Dennil, kenapa kamu berbicara seperti ini pada paman Hadi, seberapa besar masalah itu, apakah perlu segitunya sampai tidak mengenal keluarga kita lagi?

Dennil Du menatap ibunya dengan kecewa dan bertanya: Bu, apakah aku yang tidak mengenal keluarga, atau apakah kamu yang ingin membantunya? Karina telah mencelakakan keluarga Du, lantas apakah kamu bukan keluarga Du?

Nyonya Du dibungkam oleh kata-kata tajam putranya. Pada saat ini, suara mobil polisi datang dari luar. Karina Shi menjerit dan menangis, meskipun Helena He tidak sanggup melihatnya, tetapi dia teringat luka yang dideritanya dan akhirnya menghiraukan pandangannya dengan dingin.

Berbaik hati kepada orang lain adalah bersikap kejam terhadap dirimu sendiri.

Karina Shi telah dibawa pergi dan keluarga Du jatuh ke dalam keheningan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Sinta Dou mencoba untuk membujuk Albert Du untuk membantu Hadi Shi dan Karina Shi, tetapi Albert Du hanya mengatakan satu kalimat: Masalah ini, aku tidak bisa mengaturnya.

Tiga hari kemudian, pengadilan memulai memproses kasus itu, karena Karina Shi dicurigai melakukan penyerangan yang disengaja, hukuman minimum juga adalah tiga tahun atau lebih, kurang dari sepuluh tahun.

Hadi Shi sekali lagi datang ke hadapan Dennil Du, kali ini dia tidak membuka mulut untuk memohon, tetapi berlutut di depannya.

Paman Hadi, apa yang kamu lakukan? Dennil Du bergegas menariknya.

Tuan, saya tidak meminta Anda untuk memaafkan putri saya, saya hanya meminta Anda untuk mengurangi masa pengurungannya selama beberapa tahun, jika Karina Shi berada di dalamnya selama puluhan tahun, maka kehidupannya ini akan sepenuhnya selesai...

Setelah Hadi Shi selesai berbicara, tiba-tiba air matanya mengalir, Helena He yang berdiri di samping melihat adegan ini, hatinya langsung melunak, kasihan sekali, jika itu adalah orang tuanya, mereka belum pasti akan melakukan pengorbanan seperti ini.

Dennil, lihatlah muka paman, jangan membuat Karina begitu menderita.

Dennil Du menghela nafas dan membisikkan janji: Iya, aku akan bersaksi pada hakim dan mengurangi masa pengurungannya selama beberapa tahun.

Karena kata-kata dari Helena He, Karina Shi hanya dijatuhi hukuman satu tahun dan tiga bulan, tetapi tidak ada yang mengucapkan terima kasih padanya. Tampaknya semuanya menganggap jika bukan karena dia, semua ini tidak akan terjadi.

Sehari sebelum Karina Shi dipenjara, Dennil Du pergi ke pusat penahanan untuk melihatnya terakhir kali. Dia dengan dingin memelototi wanita yang mengenakan seragam penjara di depannya dan hanya mengatakan satu hal: Jangan salahkan aku, aku telah memberimu kesempatan, kuharap kamu bisa menggunakan periode singkat satu tahun tiga bulan ini untuk merenung dan introspeksi diri.

Wajah pucat wanita itu menjerit liar, matanya dipenuhi keputusasaan dan ironi. Setelah tertawa lama, dia berkata pria yang duduk berlawanan: Dennil, aku mengutukmu, aku mengutukmu tidak akan mendapatkan kebahagiaan selamanya, aku

mengutuk kisah cintamu tidak akan lancar, aku mengutukmu tidak akan pernah mendapatkan wanita yang kamu cintai juga tidak akan pernah mendapatkan cinta sejati wanita!

Sungguh kutukan yang kejam, alis Dennil Du mengeras, memandangnya terakhir kali dengan dingin dan melemparkan sebuah kalimat: Karina, sudah tidak ada obat untuk menyelamatkanmu.

Setelah keluar dari penjara, Dennil Du langsung berkendara ke vila di pinggir pantai, Helena He masih ada di sini, Dennil Du pernah mengatakan bahwa harus ayahnya yang datang menjemputnya.

Dia memarkir mobil dan memandangi Helena He yang sedang menikmati indahnya laut. Angin laut meniup rambutnya yang acak-acakan, mengalir seperti peri yang baru saja datang ke dunia.

Helena. Dennil Du berjalan mendekat dan berteriak padanya dengan lembut.

Helena He berbalik dan tersenyum padanya dengan manis, lalu dia berbalik dan bergegas ke arahnya, keduanya saling berpelukan.