Someday Unexpected Love - Bab 113 Menyatukan Hati (2)

Helena terus memohon kepada Margaret, berkata kepadanya dengan kata-kata yang baik, akhirnya Margaret menganggukkan kepala: Baik, aku menyetujuimu, tapi menyetujui untuk bertemu satu kali saja. Jika tidak ada perasaan yang baik kamu tidak boleh memaksa!

Baik, tidak masalah!

Setelah melakukan pekerjaan ideologis Margaret, dia memindahkan tujuan, langsung menelpon Tony Lou.

Tentu saja, menelepon saat sedang dalam perjalanan pulang, berkata dengan Tony: Tony, apa kamu merasa kesepian hidup seorang diri?

Kenapa? Apa kamu mau ikut menemaniku?

... Dia menelan ludah: Bukan, aku ingin memperkenalkanmu dengan seorang teman perempuan, dia adalah teman baikku, Margaret yang dua hari lalu aku ceritakan, apakah kamu masih punya kesan kepadanya?

Margeret? Putri kepala polisi?

Benar, benar!

Terima kasih atas kebaikanmu, tetapi aku tidak membutuhkannya. Tony bersiap menutup telepon, Helena langsung berteriak: Jangan ditutup, dengarkan perkataanku---

Apa lagi yang ingin dikatakan?

Tony, aku telah mengatakannya kepada teman baikku, jika kamu tidak ingin bertemu dengannya aku benar-benar tidak memiliki muka. Tony, aku juga berharap kamu bahagia, lihat aku yang dengan yang setulus hati ini, bertemulah satu kali saja, plis....

Helena mengeluarkan kemampuan manjanya saat berhadapan dengan Margaret untuk digunakan juga saat berhadapan dengan Tony. Dia sangat percaya diri, hanya menyuruh mereka berdua bertemu, hal ini benar-benar memiliki harapan!

Aku tidak tahan lagi denganmu, aku sarankan kamu segera bercerai dengan pria bermarga Du itu, hidupmu akan dibuat ngeri olehnya!

Jadi, apakah kamu setuju? Helena bertanya dengan bersemangat.

Kapan akan bertemu?

Tony kamu sangat baik! Besok siang, di Cafe Cheers private room nomor 6, sampai jumpa!

Cafe Cheers?Tony berhenti sejenak: Helena, kamu sama saja ingin membunuhku ya!

Helena kembali ke rumah Keluarga Du dengan wajah yang penuh senyuman. Saat dia menaiki tangga langsung ke ruang baca Dennil, berkata kepada Dennil yang sedang sibuk: Dennil, aku beritahu sebuah kabar baik, Margaret dan Tony bersedia untuk bertemu besok.

Dennil memandangnya dengan jijik: bersedia untuk bertemu bukan bersedia untuk menjalin hubungan, mereka hanya ingin membuatmu senang.

Pelan-pelan, perasaan tidak bisa timbul dalam sekali saja. Sekarang dimulai dengan sangat bagus, aku percaya di akhir juga akan bagus.

Helena penuh percaya diri, dia merangkul leher Dennil, menepuk bahunya dan berkata: Kamu tunggu saja, tidak ada hal yang mustahil.

Pada malam hari, ada rasa sakit di perut Helena, dia bangkit berdiri menghidupkan lampu. Ternyata dia datang bulan, bergeegas turun dari ranjang dan mencari pembalut, berganti baju tidur, menggigit gigi dan membangunkan Dennil: Dennil, bangunlah, perutku sakit.

Dennil membuka matanya dan bertanya dengan ragu: Bagaimana perutmu bisa sakit? Salah makan kah?

Tidak, ini adalah periode fisiologis.

Dia kembali tidur di ranjang dan bersandar di pelukannya, berkata dengan merasa salah: Dulu waktu aku belum menikah, tidak pernah merasa sakit saat menstruasi, sejak dibuat olehmu, setiap bulan aku merasa sakit.....

Dibuat olehku?

... pertama kali berbuat itu.

Dennil tanpa suara mengusap kening, berkata: Bisakah kamu tidak membahas itu?

Ada apa? Aku membahas hal ini, apa kamu merasa ada rasa bersalah yang dalam?

Ada apa dengan ini, bisakah jangan mengeluarkan hal itu dari bibirmu?

Meskipun kamu tidak mau mengakuinya, tapi ini adalah yang sebenarnya, dan memang benar bahwa aku mulai sakit menstruasi karena dibuat olehmu, ini adalah kebenaran....

Dennil mengambil bantal dan turun dari ranjang: Aku tidur di sofa, menghindari dimarahi olehmu.

Hei, kamu jangan pergi, perutku sakit, kamu pergi aku bagaimana....

Helena yang tanpa tenaga meringkuk menjadi satu. Kali ini sakitnya lebih hebat dari yang sebelum-sebelumnya, jadi dia tidak memiliki tenaga lagi untuk memanggil Dennil kembali. Kedua tangannya memegang perut tidak berhenti merintih.