Someday Unexpected Love - Bab 17 Dadanya Lelaki

Ada empat kamar, kamu suka yang mana? Dennil Du mengangkat jarinya.

Tidak banyak memilih, dia langsung pergi ke salah satu pintu, dengan malasnya berkata: Ini saja.

Akan menjangkau dan mendorong pintu. Tunggu sebentar. Dia memanggilnya.

Dengan bingung berbalik: Ada apa?

Itu kamar Aku.

... Dia hanya merasa bahwa pipinya sama dengan api, dengan cepatnya pindah ke ruangan lain, dan tiada salam langsung melintas kabur masuk.

Menutup pintu dan menghela nafas panjang, telepon di tas berdering, mengambil kelaur melihat nomornya Margaret Chu, belum sempat menjawab layar hitam, tidak ada baterai!

Sudah semalam ini, masih menelepon, Helena He berpikir pasti ada sesuatu. Dia ingin meminjam ponsel Dennil Du, tapi kepikiran keadaan yang canggung itu jadi merasa malu, ragu sebentar, akhirnya mengeluarkan nyalinya untuk berjalan keluar.

TokTok…

Dengan ragu mengetuk pintunya, hatinya agak gugup.

Masuk, Dia mendengarkan dengan jelas melalui panel pintu tebal dan dia membiarkannya masuk.

Mendorong pintu, dia baru saja ingin buka mulut untuk meminjam ponselnya, tetapi dia terkejut melihat Dennil Du sedang membuka kancing kemejanya, dan otot-otot dada besar terbuka jelas. Kulit berwarna gandum berkilauan-kilau, kelihatan begitu seksi ...

Dengan cepat matanya menghindar, dia dengan panik berbalik badan, dengan canggung bertanya: Kenapa kamu sedang melepas pakaian masih suruh aku masuk ...

Kan aku masih belum melepasnya? Dennil Du mendatanginya, melihat Helena He menutup mata, dia hanya tersenyum: Cepat lambatnya kita bakalan hidup bersama, kamu rencana selamanya seperti ini menghindar kah?

Kelopak mata diam-diam menunjukkan jahitan, dengan panik dia menutup lagi. Meskipun Dennil Du tidak melepas kemejanya, tapi kancing yang di dada sudah terbuka. Dada lelaki untuk wanita yang belum pernah menyentuhnya seperti dia. Selalu malu dan gugup walaupun hanya lihat sekilas.

Masalah nantinya lain kali aja baru dibicarakan, Sekarang bolehkah aku pinjam ponselmu sebentar? Dia tetap tidak membuka mata, tapi mengulurkan tangan kanannya.

Dennil Du meletakkan telepon di tangannya dan menepuk pundaknya: Oke sudah, Gak lelah kamu gini bicaranya?

Habis pakai nanti akan aku balikkan. Dia bergegas ke pintu dengan terhuyung-huyung, dan melarikan diri ke kamar tanpa mengatakan apa-apa.

Faktanya, dia bukan wanita yang begitu konservatif. Kuncinya adalah dia berpikir bahwa pria seperti Dennil Du terlalu berbahaya. Jika malam itu dia ada sedikit berwaspada terhadapnya, mungkin tidak akan kehilangan pengalaman pertamanya ...

Memanggil telepon Margaret Chu, terdengar suara elegan datang dari telepon: Halo, siapa?

Margaret, ini aku ...

Buset…, kok kamu ganti nomor? Tadinya dengan elegan dan sopan menyapa, ketika mendengar suaranya, langsung berubah menjadi begitu frontal.

Tidak berubah, Aku hanya meminjam ponsel, Kamu telepon tadi ada masalah apa?

Margaret Chu linglung bentar, terus dengan berlebihan teriak: Jangan-jangan kamu bersama dengan seorang pria sekarang?

Bagaimana kamu tahu, dia dengan grogi bertanya.

Ngomong-ngomong, angka ini pertanda orang kaya, enamnya ada delapan! !

Kamu cari aku ada apa? Dengan cepat mengganti topik pembicaraan, meskipun dia tahu bahwa Margaret Chu tidak akan semudah itu mengakhiri topik yang diinginkannya.

Berkata Jujur, dengan siapa?

Kukatakan kamu juga gak bakalan percaya ...

Siapa?

Jeda selama beberapa detik, dia berterus terang: Dennil Du.

Dennil Du? Margaret Chu dengan tidak yakin mengulangi tanya lagi : Kamu bilang kamu bersama Dennil Du?

Ya.

Di ujung telepon langsung terdengar suara tawaan: Sayang, tahukah kamu siapa itu Dennil Du?

Helena He hanya ingin menjelaskan bahwa Dennil Du adalah orang yang memperkosanya, tetapi sebelum dia ngomong, Margaret Chu segera berteriak: Aku ngomong yah kamu jangan-jangan terkena penyakit fantasi? Malam sebelumnya, entah darimana tiba-tiba ngomong kamu akan menikah. Malam ini, kamu ngomong lagi kalau kamu sekarang bersama Dennil Du, besok jangan-jangan pasangan pernikahanmu itu dia?

Meskipun kamu tidak percaya, tapi kenyataannya memang benar apa yang kamu katakan tadi.... dia menjawab dengan jujur.

Sayang, kamu terus berfantasi saja!

Margaret Chu sangat ligat menutup teleponnya, mendesah tak berdaya hela napas, dia tidak ingin menjelaskan apa-apa lagi, lagi pula, cepat lambatnya semua orang juga bakalan tahu itu…

Novel Terkait

My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu