Someday Unexpected Love - Bab 183 Mengembalikan anak itu (2)

Helena dan Dennil Du saling memandang dengan tatapan iba, mereka berdua tampak terkejut ketika mendengar Michelle Yang menangis bersembunyi di bawah tempat tidur, mereka percaya bahwa ia tidak sedih karena anak itu akan diambil pergi, tapi pasti ada hal lain di dalam hatinya yang membuatnya sedih.

Keesokan harinya, di Hotel Royal kamar 401, keluarga Kenny menunggu depan gugup.

Helena dan Dennil Du masing-masing memikirkan beban dalam pikirannya, yang satu duduk di sofa, yang satu berdiri di depan jendela, meskipun mereka memikirkan hal-hal yang berbeda, tapi mereka memikirkan orang yang sama, Michelle Yang.

Pada pukul tiga, Michelle Yang muncul dengan membawa Dudu, Helena terkejut memandangnya, berapa hari tidak terlihat, tampaknya seperti banyak yang berubah darinya, badannya yang semula kurus sekarang menjadi lebih kurus lagi seperti bisa diterpa angin, wajahnya yang pucat tanpa warna merah sedikitpun dipipinya, pupil matanya dengan tatapan kosong dan putus asa, dapat disimpulkan kerapuhan dalam dirinya.

Dia datang ditemani Dino Shi, Dino Shi menatap keluarga Kenny dengan hormat. Tangan Dudu menggenggam mainan tongkat gendang, dengan wajahnya yang kuning dan kurus, seorang ibu mengurus dirinya sendiri saja tidak baik, bagaimana bisa mengurus anaknya dengan baik.

Helena melangkah maju untuk menjemput Dudu dan berbisik kepada Michelle Yang : "Terima kasih."

Michelle Yang tampaknya tidak benar-benar ingin melepaskannya, tatapannya sangat rumit menatap anak yang ada dipelukannya itu, sebenarnya ia sangat sakit, tetapi tidak bisa meneteskan air mata.

"Beri aku anak itu." Helena mengingatkannya untuk melepaskan, hatinya merasa tidak tega, jika Michelle Yang bisa sedikit lebih normal, dia tidak akan membantu keluarga Kenny untuk mengambil kembali anak ini, bagaimanapun anak selalu lebih baik ikut ibu.

Michelle Yang perlahan melepaskan, melihat Dudu dibawa pergi oleh Helena, dia tiba-tiba membalikkan punggungnya, dan untuk waktu yang lama, tidak ada yang berbicara di ruangan, diakhir terdengar suara isakan tangis : "Dennil, antar ibuku pulang."

Dennil Du berjalan ke depannya dan dengan tegas menjawab: "Baik."

Dino Shi menaruh tas berisi baju Dudu di lantai, meraih tangan Michelle dan berkata : "Ayo pergi."

Kenny tiba-tiba bergegas dan memohon: "Dian, kembalilah bersama kami ke desa perikanan ya? Aku akan memperlakukanmu baik seumur hidupku ..."

Michelle Yang terdiam dan tidak bergerak, seberapa kali pun Kenny memohon padanya, ia tetap tidak akan mempedulikannya.

Melihat punggungnya yang perlahan menjauh, di dalam kesedihannya seperti terbersit keyakinan, dan dalam hati Dennil Du tergambarkan seperti ada rasa bersalah.

Akhirnya anak itu kembali, keluarga paman lucky menangis dengan air mata bahagia, mereka sungguh berterimakasih pada Helena, Dennil Du memerintahkan asisten Niko untuk mengantar mereka kembali ke desa perikanan, di perjalanan Kenny memberi tahu Helena diam-diam: "Helena, tolong bantu aku sampaikan pada Dian, katakan padanya aku menunggunya kembali."

Helena mengangguk : "OK, aku pasti membantumu menyampaikannya."

Sebenarnya ia mengerti, Michelle Yang tidak akan pernah kembali ketempat ia kehilangan ingatannya selama 3 tahun.

Di malam hari, setelah makan malam, Dennil Du tidak langsung pergi ke ruang kerja, tetapi berjalan keluar dari ruang tamu sendirian, tanpa memberi tahu Helena ke mana ia pergi.

Helena sebenarnya tahu bahwa ia dalam suasana hati yang buruk, ia tidak berbicara, juga tidak bertanya, walaupun sepasang suami istri, mereka harus tetap saling memberi ruangnya sendiri.

Sendirian tinggal dirumah juga membosankan, ia bersiap untuk menemui Margaret Chu, berjalan keluar dari rumah keluarga Du, melihat mobil Dennil Du terparkir ditempat semula, ia melihat sekeliling dengan heran, ia tidak ada dimobilnya, kemana dia pergi?

Ia berkeliling mencarinya tapi tidak dapat menemukannya, dia kembali dan mencarinya didalam rumah, akhirnya menemukan sesosok Dennil Du sedang duduk di kegelapan merokok ditaman bunga yang besar.

Berjalan dengan tenang, dia menggoda dengan lembut: "Tempat yang kamu duduki, itu milikku."

Dennil Du mendengarnya berbicara, menggeserkan badannya, dan membuat beberapa ruang baginya untuk duduk.

"Ada masalah apa?" Helena mengangkat dagunya dan bertanya.

"Apakah kamu merasa ketika Michelle pergi hari ini, ada sesuatu yang salah?"

"Ia seperti sangat terpukul." Dia menjawab dengan jujur.

"Bukan hanya itu, juga putus asa."

Dennil Du memadamkan setengah batang rokok di tangannya dan mendesah: "Hatinya pasti sangat sakit."

"Kita sudah dari dulu mengetahuinya, kuncinya adalah dia tidak mau mengatakannya, kita juga tidak bisa apa-apa."

"Mungkin setiap orang punya rahasia yang tidak bisa diceritakan, jika dia mau mengatakannya, aku sangat ingin membantunya."

Helena bersandar di bahunya: "Aku tidak tahu apakah Dino Shi dapat membuka kunci di hatinya ..."

"Dennil, keluar sekarang, kehadapanku sekarang!"

Tiba-tiba terdengar raungan histeris di luar pintu, Helena dan Dennil Du berdiri kaget dan dengan cepat berjalan kearah asal suara itu.

Ternyata Lori Qin, ibu Michelle Yang, Helena sekali melihatnya ia bisa langsung menduga bahwa ia mau datang menggantikan putrinya ke pengadilan.

"Dennil, kamu penjahat, kamu memenjarakan aku didalam rumah, sekarang kamu memaksa putriku keluar dari rumah, karena kamu tidak membiarkan kami hidup dengan tenang, maka marilah kita mati bersama!"

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu