Someday Unexpected Love - Bab 158 Membiasakan Segalanya (2)

Helena di hari ketiga mendapat pemberitahuan dari sebuah perusahaan yang memintanya datang untuk wawancara.

Ketika dia jalan sampai depan pintu gedung pencakar langit, tiba-tiba ia merasa ada yang aneh, sepertinya tidak ada perusahaan ini di perusahaan tempat dia menyerahkan surat lamarannya.

Tetapi jika dia tidak mengirimkan surat lamaran kerjanya, bagaimana mungkin ada yang tahu dia sedang mencari pekerjaan? Bagaimana pula tahu nomor teleponnya?

Mempertimbangkan untuk beberapa detik, dia tetap memutuskan untuk masuk dan melihat-lihat, bagaimanapun ia sudah datang.

Seorang asisten wanita yang bertemu dengannya, anggun dan murah hati, ia tidak banyak bicara, tetapi tatapan matanya sangat tajam.

"Nona Helena, tolong tunggu sebentar. Manajer umum kami akan datang untuk menemui anda secara langsung."

Asisten perempuan membawanya ke ruang pertemuan dan Helena mengangguk bingung : "Ok."

Sebenarnya ia ingin mengajukan beberapa pertanyaan, tetapi melihat wajah asisten wanita itu yang tidak ingin banyak bicara, jadi dia menahan keraguan di hatinya, lebih baik menunggu bertemu dengan manajer umum perusahaan ini baru menanyakannya.

Helena duduk di sofa, memegang secangkir kopi yang dituangkan oleh asisten wanita sebelum dia pergi, memikirkan semua jenis kejanggalan. Menurut pengalaman kerjanya selama beberapa tahun, jika orang yang bertanggung jawab atas perusahaan ini tidak mengenalnya, seorang pencari kerja yang datang untuk wawancara seharusnya tidak mendapatkan perlakuan seperti itu.

Suara langkah sepatu kulit berjalan di luar pintu itu terdengar mantap dan kuat, kemudian pintu ruang pertemuan didorong terbuka, Helena mengalihkan pandangannya ke orang yang mendorong pintu. Tiba-tiba, dia tertegun.

"Kenapa bisa kamu!"

Wajahnya penuh dengan ketidaksenangan, dia meraih tas di sofa dan ingin bergegas pergi.

"Kamu sebegitunya tidak ingin melihatku?"

Yoshua Fei kecewa, ia berpikir bahwa dalam jangka waktu ini sudah tidak lagi menganggunya, bisa membuat kebencian dihatinya terhadapnya menghilang.

"Ya, aku tidak ingin melihatmu, sangat tidak ingin!"

Helena menganggukkan kepalanya dengan yakin, semua keraguannya tadi sudah lenyap, ternyata perusahaan ini milik keluarga Fei, tidak heran di unit rekrutmen tempat dia melamar pekerjaan, tidak ada kesan sama sekali, jadi semua ini hanyalah keinginan dan rencana Yoshua Fei!

"Tapi aku ingin bertemu denganmu, sangat ingin."

Yoshua Fei mengenakan jas yang rapih hari ini, sangat berbeda dengan penampilan yang sebelumnya di club phantom. Orang ini tampaknya menjadi lebih dewasa, tetapi kata yang ia ucapkan masih terlihat tidak sopan dan tak karuan.

"Biarkan aku keluar."

"Karena sudah datang, mari kita mengobrol."

"Tidak ada topik bagus yang perlu dibicarakan denganmu!"

"Tidak mengobrol, bagaimana bisa tahu bahwa tidak ada topik bagus yang perlu dibicarakan?"

Dia berdiri di depan pintu dan menghalangi jalannya, "Jika kamu tidak mau mengobrol denganku, kamu tidak bisa pergi dari sini."

Helena menatapnya dengan marah, melotot dengan ganas, dia bersikeras, pada akhirnya, supaya bisa pergi lebih cepat, dia berbalik, duduk di sofa dan berkata dengan suara rendah : "Baik, apa yang ingin kamu bicarakan, bicarakan itu!"

Yoshua Fei duduk di depannya dan menatapnya sejenak. Dia memandangnya dengan tidak wajar, lalu dia membuka suara : "Dengar-dengar bahwa kamu dan Dennil Du telah bercerai?"

Helena terkejut menggerakkan matanya kearahnya, mencibir: "huh, kamu sangat cepat mendapatkan informasi!"

"Salah, aku baru saja diberitahu tentangmu, karena aku selalu memperhatikanmu."

"Cerai atau tidak adalah urusanku, itu bukan urusanmu!"

"Ini memang tidak ada hubungannya denganku, tetapi aku tetap merasa senang karena akhirnya aku bisa mengejarmu tanpa khawatir."

Ekspresi gembira Yoshua Fei sangat menyakiti hati Helena, apakah semua orang begitu egois, selama kehidupan mereka berjalan dengan baik, mereka tidak peduli apakah orang lain menjalani kehidupan dengan baik atau tidak?

Seperti perceraiannya, dia sangat terpukul dan sedih, tetapi pria di depannya malah berpikir bahwa dia memiliki kesempatan, jadi dia tidak berpikir tentang mengatakan hal seperti itu pada saat ini, bukankah itu sangat kelewatan dan menyebalkan, sangat bermaksud untuk menaburkan garam pada luka orang?!

"Sangat disayangkan untuk memberi tahumu ini, kamu memiliki kesempatan bukan berarti aku bisa memberimu kesempatan. Yoshua, tolong jangan ganggu hidupku lagi, aku tidak akan pernah bisa memiliki perasaan apapun untukmu!"

Helena bangkit dengan dingin, Yoshua Fei meraih pergelangan tangannya dan bertanya: "Lantas kamu sudah bercerai, aku masih tidak mempunyai kesempatan untuk mengejarmu?"

"Yang lain mempunyai kesempatan, tetapi kamu tidak!"

"Mengapa?"

"Karena kamu adalah teman baik mantan suamiku, jika kamu mengkhianati mantan suamiku, kamu mengkhianati aku juga, aku tidak mungkin memiliki hubungan dengan musuh, alasannya sangat sederhana."

Wajah Yoshua Fei memucat, dan Helena berusaha untuk melepaskan tangannya, dengan langkah cepat membuka pintu dan melarikan diri dari ruang pertemuan.

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu