Someday Unexpected Love - Bab 196 Dino Shi Brengsek (2)

Aku bersikeras bercerai, dan begitu dia marah, dia mengancam bahwa jika aku bersikeras, dia akan mempublikasikan tentang aku diperkosan bergilir, membuat hidup aku tidak nyaman, dan membiarkan aku hidup dalam bayang-bayang menjadi omongan orang setiap hari. Memikirkan ibuku yang keadaannya kadang baik kadang buruk, sangat tidak mudah melihat aku bahagia sekarang, dia juga senang melihatnya. Jika mendapatkan stimulasi lagi, aku tidak tahu apa konsekuensinya nanti. Jadi sekarang aku menahannya, lagipula seumur hidupku seperti ini, aku awalnya seseorang yang seharusnya tidak hidup di dunia, tetapi yang tidak bisa aku tahan adalah Dino Shi bahkan membawa seorang wanita tidur di rumah. Di depan wajahku tanpa sedikitpun malu, dengan marah aku mengusir wanita itu keluar. Diapun mulai mempermalukan aku, mengatakan bahwa jika bukan karena aku kotor, dia tidak akan mencari wanita lain. Dia seorang pria normal dan membutuhkan kehidupan seks yang normal, siapa tahu setelah diperkosa bergilir oleh pria-pria itu, apa ada penyakit menular seksual atau semacamnya yang tertinggal. Saat itu aku tidak bisa menahan amarah dan mulai bertengkar...

Michelle Yang bercerita sampai di sini, air matanya jatuh bercucuran, tubuh kurusnya menggigil, Helena He terkejut, dia tidak mengira Dino Shi akan mengatakan hal-hal seperti itu dan melakukan hal-hal seperti itu. Dia gemetar karena marah, bukan karena bersimpati dengan Michelle Yang, tapi karena membenci dirinya sendiri, jika awalnya dia bukan lawannya, maka Michella Yang tidak akan mengalami penghinaan seperti itu sekarang!

Ikuti aku. Dia berdiri dengan marah dan menarik lengan Michelle Yang.

Apa?

Pergi mencari bajingan itu, si Dino Shi. Jika aku tidak membunuhnya hari ini, margaku sama dengannya, Shi!

Lingkaran jantung malam berwarna merah, dan matanya menyala-nyala. Pada saat ini, dia akhirnya mengerti mood Dennil untuk membalas dendam pada Michelle. Ketika orang-orang marah sampai batas tertentu, tidak ada yang bisa diatasi.

Tidak perlu Helena, pergi juga tidak ada gunanya. Jika membuatnya marah, dia hanya akan mempublikasikan masalahku. Jika seperti itu, aku tidak akan lebih baik dari sekarang.

Michelle Yang meneteskan air mata, dia sudah benar-benar menyerah dengan nasibnya, ini adalah takdirnya, dia ditakdirkan untuk tidak mendapatkan orang yang dicintainya di kehidupan ini, juga tidak akan ada orang mencintainya.

Jadi kamu berencana dihina olehnya seperti ini seumur hidup?

Hatiku sudah menjadi mati rasa, dia akan melakukan apa pun yang dia inginkan, dari pada menjalani kehidupan yang lebih buruk daripada mati, aku lebih memilih untuk mempertahankan martabat terakhirku.

Michelle! Helena He menatapnya dengan sedih: Itu bukan salahmu, kamu hanya korban, kamu tidak bisa menyiksa diri sendiri dengan kesalahan orang lain dalam hidupmu, apa kamu masih ingat apa yang aku katakan? Orang yang benar-benar mencintaimu tidak akan membencimu. Dino Shi membencimu yang berarti bahwa dia tidak mencintaimu sama sekali. Itu hanya ingatan cinta pertama, pria yang kotor seperti ini, kamu harus meninggalkannya dengan tegas dan membiarkannya membayar harga yang mahal untuk kata-kata dan tindakannya!

Helena, aku tidak bisa membuat ibuku mengkhawatirkan aku lagi, benar-benar tidak bisa, jadi tolong jangan ikut campur dengan masalahku lagi...

Michelle Yang menangis di atas meja, sangat sedih dan tak berdaya. Hidupnya penuh dengan keputus-asaan, semenjak hari dia kehilangan keperawanannya.

Tidak mungkin, aku akan ikut campur dengan masalahmu!

Helena He pergi dengan amarah, perasaannya sangat buruk saat ini. Dia merasa mendorong Michelle Yang ke dalam lubang api dengan tangannya sendiri, dan tiba-tiba perasaannya berantakan. Ketika dia keluar dari cafe, dia mendapati pipinya dingin, ternyata air matanya diam-diam sudah menetes...

Berdiri di luar cafe, dia melihat melalui kaca jendela bahwa Michelle Yang masih menangis. Bahunya bergetar dengan kencangnya karena rasa sakit yang lama di hatinya. Melihat pemandangan ini, dia memikirkan hubungan komplikasi antara dia, Michelle dan Dennil, hatinya sedikit demi sedikit terasa sakit.

Jika Michelle Yang tidak bahagia, baik dia maupun Dennil Du tidak bisa bahagia...

Pada saat ini, dia sangat sedih, dia hanya ingin melihat Dennil Du. Dia buru-buru berlari ke arah Perusahaan Du. Ada matahari yang bersinar di langit tapi dia malah merasa awan gelap menyelimuti langit yang membuatnya sulit bernafas.

Dia berlari sampai di perusahaan Dennil Du dalam sekejap, dia kelelahan dan disambut oleh beberapa orang dan dia mengabaikan mereka semua. Dia naik lift langsung ke kantor direktur di lantai 13. Ketika dia langsung membuka pintu masuk, Dennil Du berdiri dengan terkejut: Apa yang terjadi? Dia melihat ada yang salah dengan ekspresi wajahnya.

Helena He tidak mengatakan apa-apa dan langsung melompat ke dalam pelukan Dennil Du, lalu menangis dengan suara kencang...

Ini membuat Dennil Du sangat terkejut, dia memeluknya erat-erat dan bertanya dengan sedih: Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa yang membully mu?

Dennil, pukul aku, marahi aku, kamu dulu benar memarahi aku, aku seorang wanita yang pantas mati.

Kenapa aku harus memarahi kamu? Kamu melakukan kesalahan apa?

Aku seharusnya tidak meyakinkan Dino Shi untuk mengejar Michelle, dan aku juga tidak boleh mempertanyakan kesimpulanmu. Dino Shi adalah bajingan sialan, si brengsek yang harus masuk ke delapan belas lapisan neraka! Aku bersalah pada Michelle, aku juga brengsek...

Dia terus menangis, dan tidak pernah membenci dirinya sendiri seperti sekarang. Dialah yang mendorong Michelle ke dalam jurang kepedihan. Jika Dennil Du menamparnya dua kali sekarang, dia tidak akan mengeluh!