Someday Unexpected Love - Bab 210 Menyatakan perang (2)

Helena He segera mengeluarkan ponselnya, dan telepon Willy He, bunyi bip sangat lama tiada yang mengangkat, dia mengalihkan telepon ke Tony Lou, dengan cepat telepon terhubung

"Halo? , Tony kalian dimana!"

"Makam? ? Kamu tidak salah kah, kamu jangan-jangan bersiap memukul adikku mati, langsung kubur disana?”

"Aku tidak percaya, kamu tunggu aku, berani menyentuh adikku, Habis kamu ditanganku!"

Dia menutup telepon dengan terburu-buru, dengan cepat berlari keluar dari apartemen, Marsha Du menyeka air matanya dan mengikuti dia.

“Untuk apa kamu mengikutiku?!” , tanya Helena He dengan kesal.

"Aku peduli dengan hasil duelnya ..."

"Bagaimana hasilnya pun, Tony juga tak bakal menyukaimu, apa gunanya kamu khawatir.”

“Meskipun Kakak Tony tidak menyukaiku, juga tak bakal menjadi milik adikmu!”

Helena He mencibir ironis, "Tenang, kamu membenci adikku, keluargaku juga membenci kamu ..."

Meskipun Willy He tidak ada kemampuan apa-apa, tapi nona besar seperti Marsha Du begini, kalau benaran menikah ke rumah mereka, bisa-bisa akan balik seperti masa hari-hari yang membuat ayam berterbangan dan anjing berlompat-lompat.

Ketika tiba di sebuah padang rumput kosong pemakaman, Helena He melihat Willy He terbaring tak sadar diri di tanah, sekejap berteriak dengan marah, "Tony Lou! Kamu benaran pukul adikku sampai pingsan, kamu keterlaluan, demi orang yang tidak sukai, perlukah sekejap itu?!”

Tony Lou belum sempat untuk menjelaskan, Willy He tiba-tiba sadar, “Kak, kamu berisik sekali, aku barusan tidur.”

Helena He terbengong, sedikit heran bertanya, “Kamu…kamu baik-baik saja?"

"Kami belum lagi mulai berkelahi," ,Tony Lou mendengus dengan tidak ada emosi baik padanya.

Dia malu dan marah, kemudian berdiri, menendang pantat Willy He, "Apakah kamu ada penyakit? Lari ke kuburan untuk tidur! Apakah kamu mencari kematian?"

"Kamu masih menendangku, aku belum lagi ngomongi kamu, pertempuran antara lelaki, kamu ngapain ikut campur?"

Tony berjalan berjalan di depannya dan menceritakan alur kejadian padanya, “Marsha Du datang cari aku, kita berdua sedang duduk di sofa mengobrol, kemudian adikmu datang, dia melihat Marsha duduk dirumahku, tidak berkata sepatah pun langsung meninju aku, dan bilang aku merebut wanitanya, kemudian lihat hubungan kamu, belum lagi membalas tinjuan itu, tapi bocah itu mengancam bilang ingin duel dengan aku, keadaan perkiraan seperti ini, kamu bilang aku harus terima atau tidak, kamu ngomong saja, semua dengar perkataanmu.”

Marsha Du berdiri di samping, iri dan cemburu hingga sampai kebencian, semua mendengarkan perkataan Helena He, atas dasar apa….

"Baiklah, bertarunglah. Kamu pukul saja dengan keras, dan bunuh si anak brengsek ini, anggap aku sudah tidak ada melenyapkan kasih keluarga ini."

Helena He menarik Marsha Du mundur beberapa langkah, melambaikan tangan, memberi isyarat mereka untuk mulai bertempuran saja.

Tony Lou menggerakkan ototnya, tangan tinjunya terangkat, dan bunyi gedebuk yang besar, Willy He sudah dihajar hingga terbang jauh.

"Willy!"

Helena He selalu tahu adiknya tidak ada kemampuan apa-apa, tapi tidak sangkah selemah itu, orang baru satu tinjuan, sudah membuat hidungnya dan wajah bengkak. Dia benaran tidak tahu mau berbicara apa lagi….

"Kakak, sakit ..."

Willy He berkata dengan kumur-kumur, mungkin jaringan rongga mulutnya sudah berganti posisi.

"Syukuri, masih berani sembarang cari orang untuk menyatakan perang?"

Dia bantu mengangkatnya dengan marah, dan menegur Marsha Du dengan jengkel, "Kamu tahu jam berapa sekarang? Jika kamu tidak pulang, kamu ingin dikritik oleh kakakmu besok?"

Marsha Du bergegas ke Tony Lou, "Kakak Tony, aku akan datang lagi di lain hari, aku pulang rumah dulu.”

Dia berbalik dan berlari, dari awal sampai akhir sekilas pun tidak ada melihat Willy He, menghancurkan hatinya.

"Helena, kamu yang menyuruhku untuk pukul, jangan salahkan aku."

Tony Lou maju untuk membantu Willy He, Helena He melototinya sekilas, “Aku suruh kamu pukul, tapi tidak suruh kamu turun tangan hingga seberat itu?”

"Tapi kamu bilang kamu pantas dipukul ..."

Dia mengangkat alisnya dengan bangga, dan mengalihkan pandangannya ke arah Willy He, "Nanti kamu sampai di rumah, jika orang tuamu bertanya kepadamu , kenapa kamu bisa dipukuli hingga demikian, bilang saja kakakmu yang tidak memperdulikan kasih keluarga?"

"Kamu ..." , Helena He jengkel hingga buntuh perkataan.

Ketika tiba di rumah He, Yulia Yang melihat wajah anak kesayangannya dipukul hingga bengkak dan cacat, sekejap hatinya menjadi sakit sekali, “Aduh sayangku, kamu kenapa ini? Si bajingan mana yang pukul kamu hingga demikian!”

Willy He sambil menangis dan berkata, "Kakak"

Helena He menatapnya dengan tajam, sialan, dia benar-benar mendengarkan kata-kata Tony Lou, melempar kesalahan padanya!

Steven He dan Yulia Yang terkejut mengalih pandangan kearah putrinya, tidak percaya dan bertanya, "Kakakmu sehebat itu, bisa memukul kamu sampai demikian?"

"Jangan dengarkan dia omong kosong. Itu karena dia tidak memiliki kemampuan, masih mau menyatakan perang dengan Tony Lou. Tidak dipukul mati saja lah bersyukur."

Setelah mendengar adalah Tony Lou uang memukul putranya hingga demikian, Yulia Yang berteriak dan marah-marah, “Si bocah sialan, sudah besar, sayap semakin kuat, putraku saja dia juga berani pukul, dia juga tidak pikir-pikir, sejak kecil aku selalu baik padanya, beri dia makan, beri dia minum, tidak tahu balas budi ya sudahlah, sekarang malah membelas dendam, si anak haram jadah.”

"Tunggu ...", Helena He menyela ibunya dengan tergesa-gesa: "Kalimat terakhir kamu katakan itu apa?"

Yulia Yang tertegun: "Aku memarahi begitu banyak, kalimat yang mana kamu bilang?"

"Kalimat terakhir, anak haram jadah apa gitu!"

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu