Someday Unexpected Love - Bab 154 Kegilaan Seorang Wanita (2)

Helena------He!!!

Dia hampir tidak perlu menebak, sudah tahu kenakalan yang kelewatan ini siapa yang melakukan, suara teriak histeris menarik perhatian pembantu yang dari luar berlari dengan cepat masuk kedalam, dengan ragu-ragu bertanya: nyonya, apa yang terjadi?

Enyah! Tidak ada urusan kalian!

Sinta Dou gusar dan kelabakan membalikkan badan, malah tidak disangka dilantai ada air dan sangat licin, dia kebetulan juga tidak memakai sandal anti licin, akhirnya langkah kaki sekali kacau balau, gedebuk, seluruh tubuh jatuh dilantai, bagian lengan yang tidak tertutup oleh baju tidur digurat oleh kepingan kaca hingga kulitnya sobek, darah dengan sangat cepat merembes diatas lantai……

Suara teriakan yang sangat parah lagi, para pembantu berdiri ditempat semula, bergerak juga salah, tidak bergerak juga salah, karena baru saja memarahi mereka enyah dari sini, jika saat ini maju, tidak tahu akan dimarahi lebih parah lagi tidak.

Kalian semua orang mati ya!!! Aku sudah mau mati!! Masih berdiri disana tidak bergerak!!

Sinta dou marahnya sudah hampir gila, didalam rumah ini, sejak Helena He itu datang, dunia sudah benar-benar menjadi terbalik……!!

Helena bersembunyi dipojokan tangga, mendengar gerakan dibawah, mulai dari wanita iblis berteriak nama dia, sudah sangat senang.

Melihat dia jatuh terguling hingga kaki dan lengan terbuka, lengan dia juga kelihatan darah, dalam hati dia merasa sangat puas, adegan yang luar biasa ini adalah kecelakaan yang diluar perencanaan dia.

Dengan puas kembali ke kamar, Dennil Du sudah bangun, melihat bibir dia sepertinya ada tersembunyi senyuman dan juga seperti tidak ada, sedikit tidak senang bertanya: kerjain ibu aku lagi?

Kamu mengapa bisa tahu?

Dia memakai jarinya menarik telinga dia: dia dibawah menangis seperti orang gila, apakah aku tidak kedengaran?

Jika begitu ada hubungan apa dengan aku, mungkin adalah Tuhan yang tidak senang melihat dia.

Helena mencibir mulut, wanita iblis terpeleset benar-benar tidak ada hubungan dengan dia! Dia hanya menaruh sebuah boneka barbie saja……

Sudahlah, aku masih tidak mengerti kamu, cepatan ganti baju, sebentar bersama-sama pergi ke perusahaan.

Meninggalkan perusahaan sudah ada sebulan lebih, kembali lagi, diluar dugaan, semua orang sangat menyambut dia.

Terutama adalah asisten Niko, ikut kesana kesini, kekiri panggil wakil direktur Helena, kekanan panggil wakil direktur Helena, dibanding memanggil ayah ibu kandung lebih dekat.

Helena sangat cepat terjun kedalam pekerjaan, pagi hari jam sepuluh, Dennil Du berjalan masuk, dengan senyum bertanya: ada yang tidak bisa menyesuaikan tidak?

Tidak ada, sangat baik.

Jika begitu siang hari makan bersama saja?

Baik.

Menyuruh orang antar kemari, atau keluar makan?

Helena berpikir sejenak: pergi makan bersama dikantin?

Mengapa?

Menunjukkan kasih sayang kita tidak boleh……

Dennil Du tercetus suara tertawa: baik, boleh, tidak masalah.

Berdua sedang mengobrol dan bercanda, asisten Niko seperti kehilangan arwah menyerbu masuk, dengan gagap berkata: Du……direktur Du, terjadi……terjadi……terjadi masalah!

Masalah apa?

Asisten Niko tunjuk-tunjuk luar, bernafas dengan sangat kencang: itu……itu……

Masalah sebesar apa, tidak bisa bicara baik-baik ya!

Helena sedikit tidak senang melototi dia, masih bilang asisten level tinggi, ketemu masalah sebesar apa, sudah menakuti kamu sampai begini!

Nona Yang itu, menggendong seorang anak, berdiri dilantai paling atas perusahaan kita, sepertinya mau loncat kebawah!!

Apa??

Dennil Du sangat kaget menyerbu keluar, Helena juga terkejut, dengan kelabakan mengikuti keluar……

Keluar dari pintu utama perusahaan, diluar dari awal sudah ditutupi oleh banyak orang-orang, Helena mengikuti dibelakang Dennil Du, mengangkat kepala, lalu melihat kearah lantai dua puluh lebih, berdiri seorang wanita yang putus asa, menggendong seorang anak, dengan suara kencang menangis dan berteriak: lelaki aku sudah tidak mau aku, aku hanya bisa membawa anak aku pergi mati, memohon kalian menutupi mata, jangan melihat suasana darah segar……

Suara mobil polisi memanggil dan mengarah kemari, Dennil Du segera naik kelantai paling atas, Helena berdiri ditengah-tengah sekelompok orang dengan ekspresi wajah yang pucat, dia tidak kepikiran, Michelle Yang tidak terduga bisa memakai cara paling ekstrim untuk memaksa dia dan Dennil Du.

Disekitar lantai paling atas yang sangat luas, selain pagar pembatas apapun juga tidak ada, Michelle Yang berdiri dipinggir pagar pembatas, asalkan melangkah satu kaki, sebuah adegan yang sangat mengerikan akan terjadi.

Michelle!!

Dennil Du ngos-ngosan menyerbu kesana, Michelle Yang berteriak kencang: jangan kemari, jika kemari aku akan membuangkan dia duluan!

Dudu diangkat oleh dia diatas kepala, seketika itu juga ketakutan hingga menangis kencang, Dennil Du melihat ekspresi wajah anak penuh dengan ketakutan, segera sangat sakit hati.

Biar pun tidak ada hubungan darah, siapapun melihat adegan seperti ini, juga akan merasa sakit hati, itu hanya seorang anak, seorang anak yang umurnya belum umur tiga tahun.

Helena berdiri ditengah-tengah sekelompok orang, wajahnya sejak awal sudah penuh dengan air mata, didalam sekelompok orang semuannya adalah suara memaki, memarahi wanita yang mau membuang anaknya itu adalahnya orang gila, adalah tidak waras, adalah iblis yang mau dipetir!

Polisi mulai membentangkan kasur angin disekitar, dan juga memegang terompet besar berteriak-teriak, membujuk wanita diatas lantai tetap tenang, ada masalah bisa melaporkan kepada polisi, Helena tiba-tiba menatapi atas langit, dia tahu, polisi ini walaupun berteriak hingga tenggorokannya pecah juga tidak ada gunanya, karena wanita yang mencari mati itu, sudah bersiap-siap berjuang untuk hidup dan matinya!

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu