Someday Unexpected Love - Bab 169 Pertikaian (1)

Sesampainya di pantai, dia dari jauh melihat Dennil Du yang sedang bersender di samping mobil, dilihat dari bayangannya sepertinya dia memiliki suatu masalah yang begitu berat.

Dennil Du.

Helena He segera berlarike arahnya, dengan nada penuh perhatian, dia bertanya, "Ada masalah apa?"

Dennil Du langsung mengalihkan pandangannya ke arahnya, kemudian mengulurkan tangan dan memeluknya dalam pelukan, dan berbisik, "Anak itu, bukan milikku."

Anak?

Dia seketika tidak bereaksi, saat kembali sadar, dia tiba-tiba mendorongnya, "Apa kamu bilang? Anak Michelle itu bukan anakmu?"

"Eng."

Dennil Du menganggukkan kepala dengan sangat yakin, dengan rasa sakit dia menceritakan semuanya.

"Kalau begitu, pria bernama Dino itu yang memulainya terlebih dahulu?"

"Iya."

"Akan tetapi, apakah kamu memiliki bukti?"

"Ini tidak membutuhkan bukti, hanya perlu tes ulang DNA itu dapat menjadi bukti."

Helena He seketika terkejut, pantas saja saat itu, dia berkata ingin pindah tempat untuk tes, akan tetapi Michelle Yang tidak mau sedikit pun.

"Dennil, apakah kamu telah tes ulang DNA?"

Helena He menatapnya dengan penuh penantian, dalam hatinya berpikir, dia dan Dennil Du, akhirnya dapat bersatu kembali.

"Penyakit jantung ayah hari ini tiba-tiba kembali kambuh, karena mendengar anak itu bukan anak keluarga Du, dokter mengatakan dia tidak boleh menerima hal-hal yang mengejutkan lagi, jadi, sekarang bukanlah kesempatan yang bagus untuk mengungkap semua tentangnya."

Kalau begitu, bagaimana denganku? Apakah aku masih akan tetap menunggu? Dalam hati, Helena He merasa sedikit senang, bahkan dia mengira akhirnya segala penantiannya ini membuahkan hasil, akan tetapi ternyata hanyalah harapan palsu.

"Masalah anak itu sudah jelas, tidak perlu membongkar apapun, hanya saja apabila saat ini mengusir Michelle, aku khawatir dapat membuat tubuh ayah semakin memburuk..."

Helena He sedikit melirik ke arah Dennil Du, meskipun dalam hatinya sangatlah tidak terima, akan tetapi dia sangatlah mengerti, karena dia lebih mengerti dibandingkan Dennil Du, keluarga sangatlah mahal.

Ayah, adalah keluarga Dennil Du satu-satunya di dunia ini.

Tidak apa-apa, menerima begitu banyak percobaan, tidak peduli menerima lebih banyak sedikit, telah menunggu sebegitu lama, juga tidak peduli menunggu berapa lama lagi.

Pengertiannya itu membuat Dennil Du sangatlah terharu, dia memujinya, "Helena, terima kasih, selama ini hanya di hadapanmulah, aku merasa diriku sendiri."

Helena He mengangkat dagunya, dan berkata ringan, "Aku juga, hanya di hadapan Dennil Du, Helena He baru merasa dirinya sendiri."

"Aku telah menghubungi sebuah rumah sakit yang ada di Amerika, setelah kondisi tubuh ayah sedikit stabil, aku akan membawanya kesana, aku tidak akan membuatmu lama menunggu."

"Eng."

Helena He menganggukkan kepala dengan senang, dia memeluk pinggang Dennil Du dengan erat, bersandar di depan dadanya, dan menikmati angin pantai yang melambai wajahnya, mendengar suara ombak yang menghantam batu karang, dia sepertinya mendengar, suara yang begitu menenangkan.

"Oh, iya, Dennil, apabila Dudu bukanlah anakmu, siapa ayahnya?"

"Ini, kemungkinan hanya Michelle seorang diri yang mengetahuinya."

Dennil Du menghempaskan nafas, "Sayangnya dia tidak bersedia mengatakan apapun, aku selalu merasa, kali ini dia pulang, menyimpan sangat banyak rahasia."

"Kalau tidak, malam ini kamu mengajaknya berbincang-bincang, jebak dia agar dia mengatakan rahasia itu."

"Bagaimana cara menjebaknya?"

Helena He berpikir, "Kamu harus melakukan sesuatu yang dapat membuatnya senang."

"Apakah kamu menyuruhku untuk berubah muka?"

..........

"Meskipun tidak dapat mengetahui rahasia yang tidak ingin ia katakan, tapi aku juga berharap dia dapat memberitahuku, siapa ayah anak itu."

Dennil Du terdiam, dia memikirkan perasaannya yang dulu, akan tetapi tetap saja tidak dapat terbayang, selalu terputus.

"Kamu coba saja." Helena He menyarankan.

"Baik."

Dennil Du mengantar Helena He pulang ke rumahnya, kemudian dia melaju menuju ke jalan pulang rumahnya, selama perjalanan, dia mulai berpikir, akan menggunakan cara apa, agar dapat membuat Michelle Yang berkata jujur padanya.

Sesampainya di depan pintu, dia juga tidak dapat menemukan cara yang paling berguna, dia bersiap-siap untuk langsung bertanya, apabila Michelle Yang tidak mengatakannya, kalau begitu besok, mungkin saja dapat mengetahui sedikit hal dari Dino Shi.

Melewati ruang tamu, saat bersiap-siap naik ke atas, asisten rumah tangga berlari terbirit-birit ke arahku, dengan nada suara yang tertahan, dia berkata, "Tuan, anda lihat Dudu lah."

"Dudu kenapa?" Dennil Du bertanya dengan panik.

"Barusan aku pergi keluar sebentar, saat aku kembali, aku menemukan Dudu telah memar."

"Apa?"

Dennil Du sangatlah terkejut, dia pun segera pergi menuju ke kamar Dudu, dia telah tertidur, terlihat wajah mungil itu yang menyisakan tangisan yang sangat mengenaskan....

"Anda lihat sini." Asisten rumah tangga membuka selimut, terlihat paha Dudu yang gembul, terlihat juga sebuah memar biru di pahanya, benar-benar membuat orang yang melihatnya merasa iba.

"Dan juga sini." Asisten rumah tangga memiringkan tubuh Dudu, punggung dan pahanya memiliki bekas memar yang sama, Dennil Du menahan rasa sakit hatinya, kedua tangannya menggenggam, dia merasa benci hingga menggertakan giginya.

Meskipun anak ini tidak memiliki hubungan apapun dengannya, akan tetapi mau bagaimanapun dia adalah seorang anak, menangani seorang anak hingga begitu kejam, dapat memperlihatkan tingkat kemarahan dan sakit hati orang ini.

Dennil Du mengulurkan tangannya, dengan perlahan dia memegang wajah Dudu, kemudian menghapus air mata yang belum kering di wajahnya, dengan nada suara yang sedikit serak, dia berkata, "Oleskan dia obat."

"Baik."

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu