Someday Unexpected Love - Bab 44 Dipukul Oleh Ibu Jahat (1)

Tidak perduli bagaimanapun, aku berterima kasih padamu.

Berterima kasih padaku untuk apa?

Terima kasih karena kamu telah mengunjungi kakak, dia selalu kesepian. Tatapan Dennil Du akan rasa syukur, jika dia tidak mengatakannya, Helena He juga tahu, jika seorang diri dalam dunianya pasti akan kesepian.

Keesokan harinya adalah hari yang cerah, teringat dengan kakak yang kesepian, Helena He memutuskan untuk mengajaknya jalan-jalan.

Dia datang kekamar kakak, Marchella Du sedang duduk terdiam diatas lantai, melihat Helena He yang datang, dia langsung berdiri melambaikan tangannya dengan bersemangat: Helena, Helena.

Kakak, ayo, aku akan mengajakmu bermain ditaman.

Tidak bisa, ibu tidak mengijinkanku untuk keluar......

Marchella Du masih sama seperti waktu itu, menggelengkan kepalanya dengan kuat, tatapan malunya membuat orang merasa sungguh disayangkan.

Helena He menarik tangannya menenangkan: Tidak apa-apa, ada aku kamu tidak perlu takut pada siapapun!

Marchella Du tetap menggelengkan kepalanya, kedua tangannya memegang kusen pintu dengan kuat, Tidak bisa, Ibu akan memarahiku......

Kakak......Helena He menatapnya dengan pasrah: Ditaman ada banyak bunga cantik yang bermekaran, apakah kamu yakin tidak ingin pergi?

......Ingin. Marchella Du mengangguk pelan.

Kalau begitu pergilah denganku, aku akan menjagamu.

Akhirnya dia melepaskan tangannya, mengikuti Helena He turun kebawah.

Mereka berdua bergandengan tangan pergi ke taman, ini adalah pertama kalinya selama bertahun-tahun Marchella Du menginjakkan kakinya diruang tengah, dia melompat-lompat dengan bersemangat seperti anak kecil, beberapa pelayan keluarga Du ketakutan hingga bersembunyi.

Helena, cantik sekali!! Dia memutari sekelompok bunga peony yang mekar dengan cantik, membungkukkan tubuhnya mendekatkan wajahnya pada kelopak bunga.

Helena He menggenggam sebuah selang air sambil tertawa melihatnya, menghela nafas tanpa bisa ditahannya, ternyata bahagia itu semudah ini.

Hey, kamu sedang apa? Dia melihat Helena He membawa selang air menyiram bunga, bertanya dengan penasaran.

Aku sedang memandikan bunga. Helena He tersenyum: Hari ini kakek pergi memancing, jadi aku menggantikannya untuk memandikan bunga.

Marchella Du terlihat tertarik, dia memeluk lengan Helena He berharap, berucap dengan bersemangat: Ijinkan aku untuk memandikan bunga ya?

Baiklah. Helena He memberikan selang air padanya.

Baru saja Marchella Du menerima selang air, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari belakang tubuhnya: Apa yang sedang kamu lakukan? Siapa yang mengijinkanmu untuk keluar!

Dia terkejut hingga langsung membalikkan tubuhnya, akhirnya selang air dalam genggamannya tanpa bisa dicegah mengarah kearah Sinta Dou, seketika membuatnya menjadi basah kuyup......

Aaaahhhh——

Sinta Dou memekik dengan keras, membuat Marchella Du terkejut hingga membuang selang air ditangannya, kemudian bersembunyi dibelakang tubuh Helena He.

Ibu ada apa? Ada apa? Suara pekikkan Sinta Dou menarik perhatian Marsha Du yang baru turun ke lantai bawah, dia menatap tidak percaya pada tubuh ibunya yang basah kuyup, bertanya dengan terkejut: Apa yang terjadi ini?

Nyonya Du merasa kesal hingga tubuhnya bergemetar, Marsha Du mengarahkan tatapannya pada selang air yang masih mengeluarkan air, dia segera mengerti dengan apa yang terjadi.

Dia pergi dengan langkah besarnya, belum sempat membuka mulutnya, Marchella Du mengulurkan kepalanya, membuat Marsha Du tercengang: Kakak? Bagaimana bisa kakak ada disini?

Marsha, aku ingin memandikan bunga...... Kakak menjawab dengan pelan.

Helena, pasti kamu yang membawa kakak keluar kan? Marsha berkacak pinggang bertanya dengan marah.

Iya memangnya kenapa? Dia manusia, bukan hewan dikebun binatang, kenapa dia tidak boleh keluar?! Helena He membantah dengan marah.

Plak......

Baru saja dia menyelesaikan ucapannya, Sinta Dou langsung berdiri dihadapannya, menamparnya dengan amarah.

Kurang ajar, kamu kira kamu yang mengatur rumah ini? Punya hak apa kamu mengurus urusan keluarga kami? Kamu jangan tidak tahu malu!

Helena He memegang pipinya yang terasa panas, menatap ibu mertuanya dengan dingin, dia berucap dengan menekankan setiap kata: Kamu adalah ibu dari suamiku, sama dengan ibuku juga, tamparan ini aku tidak akan membalasnya, tapi kumohon perhatikan ucapan dan tingkah lakumu, hormati orang lain, maka kamu akan dihormati orang lain. Jika kamu terus memperlakukanku seperti ini, jangan salahkan aku jika suatu hari nanti aku tidak menghormatimu!

He, Sinta Dou menertawakannya: Apa? Kamu sedang mengancamku? Seseorang sedang mencoba untuk mengguruiku, aku ingin melihat bagaimana kamu tidak menghormatiku!

Iya, jangan kira dengan kamu mencari perhatian pada kakak, kakakku akan semakin menyukaimu, wanita licik sepertimu, suatu hari nanti pasti akan membuat kakakku muak.

Marsha Du ikut menyalahkannya.

Wajahnya masih terasa sakit, namun hatinya lebih sakit.

Mencari perhatian—— Rasa simpati dan kebaikkannya dimata mereka hanyalah mencari perhatian, untuk mengambil hati Dennil Du, sejak dulu dia tidak memerlukan pengertian siapapun, namun kekesalan karena dituduh oleh orang lain membuatnya merasa sesak.

Hati ibu berwarna hitam! Tiba-tiba Marchella melompat keluar, mengulurkan tangannya menunjuk kearah Nyonya Du.

Kakak kamu jangan asal bicara...... Marsha Du mengerutkan alisnya memperingatkannya.

Aku tidak asal bicara, kata Helena orang jahat berhati hitam, ibu kamu jahat!

Walaupun Marchella Du bodoh, namun dia dapat melihat kesedihan Helena, dia berdiri dihadapan Nyonya Du, menarik baju depannya kemudian berteriak: Kamu jahat, kamu jahat, kamu jahat......

Tutup mulutmu! Sinta Dou mendorong Marchella Du dengan marah, Marsha Du menatap kakaknya dengan terkejut, berucap dengan tidak terduga: Ibu kamu lihat? Wanita ini bahkan mengajari kakak untuk memakimu!

Wajah Sinta Dou memucat, dia mengangkat tanganya dengan tinggi ingin memberikannya sebuah tamparan——

Turunkan tanganmu! Terdengar suara yang menghentikannya dari arah belakang, tangan David Du membawa alat pancing ikan, berjalan kearah mereka dengan wajah menyeramkannya.

Apa yang terjadi ini? Dia bertanya dengan menatap sisi kiri wajah Helena He yang memerah dan bengkak.

Helena He tidak membuka mulutnya, namun Marchella Du yang membuka suara: Dipukul oleh Ibu jahat!

Sinta Dou segera menjelaskan: Ayah, kamu lihat tubuhku yang basah kuyup? Semua ini karena ulah Helena, dia membawa Marchella keluar, aku baru saja memberitahunya, dia langsung mengancamku dengan mengatakan dia tidak akan menghormatiku lagi, ini bukanlah yang pertama kali, sejak dia masuk kedalam keluarga Du dia selalu saja melawanku......

Iya kakek, dia bahkan menghasut kakak untuk memaki ibuku mengatakan hati ibuku hitam, mengatakan ibuku orang jahat, aku mendengarnya dengan telingaku sendiri! Ucap Marsha Du menambahkan.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu