Someday Unexpected Love - Bab 21 Karena Mencintainya 2

Di mana letak ketidak layakannya? Dennil Du bertanya.

Pertama-tama, bagaimana pun orangnya, apakah menurutmu keluarganya layak? Sinta Dou mempertanyakan dengan tegas, Dennil tertegun, berpikir bahwa Helena ingin menikah dengannya hanya karena alasan keluarga, dia tidak menjawab untuk sementara waktu.

Kamu akan menikahinya, tapi tidak tahu keadaan keluarganya? Keheningan Dennil terlihat di mata ibunya, kesalahpahaman membuatnya tidak tahu.

Bagaimana keluarganya tidak ada hubungannya dengan dia, bunga yang tumbuh di halaman adalah bunga, bunga yang tumbuh di luar halaman bukankah masih disebut bunga?

Tampaknya keluarga Du telah memeriksa dengan jelas kondisi keluarga Helena, jika tidak mereka pasti tidak tahu bahwa Helena memiliki keluarga yang tak tertahankan.

O ... Sinta Dou mencibir: Seorang wanita yang belum menikah pada usia 28. Anggap saja seperti bunga, sekuntum bunga opium, karena terlalu beracun, sehingga tidak ada orang yang berani memetik, hanya kamu yang memiliki otak tidak jernih, mata buta yang akan mati!

Cukup. Albert Du menyela: Apa gunanya berbicara seperti ini sekarang? Anak ini telah mengumumkan masalah ini dan tidak bisa ditarik lagi! Dia sedang menggunakan kelemahan Keluarga Du, dengan tak terkendali mengumumkan pernikahannya di perayaan 100 tahun perusahaan. Di matanya, masihkah ada kita orang yang lebih tua. Tidak masalah tidak menghormati kami, lihat bagaimana kamu bisa menjelaskan kepada ....

Belum selesai berbicara, dering telepon tiba-tiba terdengar, Sinta Dou berjalan mengambil telepon, berkata dengan suara sebal: Halo? Dari siapa?

Begitu mendengar suara penelpon, suaranya langsung menjadi hormat: Oh, Ayah, sudah sangat malam mengapa masih menelpon?

Albert Du mengacungkan jarinya pada putranya dan memberi isyarat urus sendiri masalahmu. Sejak kecil hanya kakeknya, David Du yang bisa mengatur dan menasihatinya.

Apakah ingin memanggil Dennil untuk bertelepon? Sinta Dou berkata sekali lagi, memastikan dia tidak salah mendengar, lalu memberikan telepon kepada Dennil.

Halo, Kakek, aku Dennil. Dia menerima telepon, berdeham sejenak, dan menunggu suara dari kakek.

Ya, laporan itu bukan gosip, aku benar-benar ingin menikahi wanita itu.

Karena ... aku mencintainya.

Albert Du dan istrinya mendongakkan kepala terkejut, meskipun mereka semua tahu bahwa ini bohong, tetapi mereka masih menerima banyak kejutan. Di situasi seperti ini, Dennil tidak mungkin berbohong kepada kakekknya. Sebenarnya cara apa yang digunakan wanita itu? Membuat dia begitu bertekad?

Ada jutaan alasan, tetapi hanya satu yang mustahil, dia tidak pernah bisa jatuh cinta pada wanita selain Michelle.

Godaan apa yang diberikan wanita itu kepadamu? Bahkan berani berbohong kepada kakekmu!

Dennil baru saja menutup telepon, dan di belakangnya terdengar raungan marah dari ibunya.

Dia berbalik dan menatap langsung ke arah orang tuanya. Dia sadar dan terus terang: Aku berusia 30 tahun, seseorang yang telah dewasa. Aku tahu apa yang sedang kulakukan. Tolong berhenti mengganggu keputusanku.

Dasar, apakah kamu ingin membuat kami marah? ! Albert Du menarik wajahnya dan tekanan darahnya mulai meningkat lagi. Sinta Dou yang berdiri di samping buru-buru mengambil sebotol obat di meja dan mengeluarkan beberapa butir ke mulutnya.

Dengan napas panjang lega, Dennil berjalan menuju ayahnya dan duduk. Ayah, karena kamu sudah mengumumkan di media bahwa kamu tidak akan menolak, itu menunjukkan bahwa di hatimu sudah paham bahwa ini adalah keputusan final. Palu sudah diketok, masih perlukah untuk marah-marah?

Kau ... Albert Du seperti ditusuk olehnya, dia tidak bisa mengatakan sepatah kata pun.

Sinta Dou takut tekanan darah suaminya akan naik lagi, langsung menenangkannya: jangan marah, jangan marah ...

Dia mengalihkan pandangannya kepada putranya dan tertawa dingin: Baik, jika kamu bersikeras ingin menikahinya, aku akan melihat, seberapa lama dia tahan di rumah ini!

Perkataan ibunya sangat jelas bagi Dennil. Dia berdiri, berkata: Setelah menikah, kami akan tinggal di luar.

Jangan harap! Sinta Dou langsung berbicara: Kau boleh menjadikan pernikahanmu seperti permainan, tapi urusan tinggal dimana setelah menikah, aku dan ayahmu tidak bisa berkompromi lagi.

Menghentikan langkahnya, dia tersenyum dan berbalik: Tidak berkompromi ya silakan, semakin kalian memperlakukan dia dengan tidak baik, aku akan semakin memperlakukan dia lebih baik lagi.