Someday Unexpected Love - Bab 250 Akhir Kisah (3)

Helena He yang tampak tenang membuat semua orang juga nampak lega, mereka berpikir bahwa, luka yang bisa dilihat akan hilang dengan sendirinya suatu hari nanti, luka yang tidak terlihatpun juga akan begitu.

Ia seorang diri, tanpa suara beberapa kali pergi ke golden park, sampai suatu hari, saat ia berada di kegelapan, ia melihat dua orang yang membuat hidupnya berdarah-darah, Sinta Dou, Hadi Shi!

Langit perlahan menjadi gelap, seakan dunia diselimuti lapisan kain hitam, kedua orang yang bergandengan tangan, tidak mengetahui bahwa ada orang di belakang mereka, seorang wanita bermata tajam bagai macan tutul.

Hadi Shi dan Sinta Dou berjalan masuk ke KTV, Helena He menatap dingin pintu studio karaoke yang ditutup, tangan, perlahan tangannya terulur masuk ke saku bagian dalam bajunya, ia meraba-raba dan menemukan gagang pistol.

Seorang pelayan yang bertugas mengantar teh menunduk berjalan melewatinya, seketika ia membidikkan pistol ke arah pelayan itu, dan berkata: “Ikut denganku.”

Pelayan itu terkejut sampai tidak sanggup berkata apa-apa, ia hanya bisa pasrah mengikutinya masuk ke dalam ruang kosong yang terpisah.

“Lepaskan bajumu.”

“Jangan bunuh aku,aku lepaskan……aku akan melepaskan bajuku……”

Pelayan wanita itu ketakutan dan hampir menangis, dengan cepat ia melepaskan baju kerjanya, Helena He mengambil baju itu, lalu mengenakannya sendiri, kemudian ia mengambil bakinya, lalu mengancam pelayan itu: “Setengah jam dari sekarang, kamu tidak boleh keluar, apalagi berteriak, kalau tidak, kamu tidak akan melihat matahari besok pagi!“

Setelah mengancamnya, ia berjalan dan tidak menoleh lagi ke ruangan itu, langkahnya terhenti tepat di depan ruangan dimana Hadi Shi berada, ia mendorong pintu, lalu menunduk dan masuk ke dalam.

Terdengar suaran alunan lagu di telinganya, Sinta Dou dan Hadi Shi sedang asyik menyanyikan lagu 《The Love of a Bride》

Helena He merasa sesak, ia menggigit bibirnya, kedua orang itu menyanyikan lagu cinta dengan perasaan yang mendalam, ini benar-benar menyakiti hatinya, Dennil Du adalah segalanya untuknya, dan para pembunuh ini, tanpa perasaan bersalah sedikitpun menyanyikan lagu tentang cinta, ini membuat dadanya semakin sesak dan penuh amarah, tapi, tidak lama lagi, ini akan berakhir.

Helena He menaruh baki, dan berdiri di belakang mereka, ia mengacungkan pistol tepat ke arah Hadi Shi, ia tahu, Hadi Shi pasti juga membawa pistol, hanya dengan membunuhnya, Sinta Dou menjadi tidak berdaya.

Terdengar suara tembakan keras, Hadi Shi berteriak, dan jatuh ke lantai...

Aaaa——

Sinta Dou berteriak ketakutan, baru saja menyadari bahwa pelayan yang baru saja masuk itu adalah Helena He, ia langsung berlari keluar, dor... terdengar suara tembakan lagi, ia terjatuh ke lantai, matanya berputar, hanya bagian putih saja yang terlihat sebelum ia kehilangan kesadaran...

Sudut bibirnya terlihat tertarik sedikit melihat dua orang yang pantas untuk mendapatkan semua ini, demi membalaskan dendam, ia kembali ke rumah Keluarga Du saat larut malam, mengambil pistol dari ruang baca milik Dennil Du, demi membalaskan dendam, ia berpura-pura tenang pada siang hari, lalu saat malam tiba, ia menangis sejadi-jadinya sampai hampir menangis darah.

Sekarang semua telah selesai, semuanya sudah berakhir, setelah ini, tidak akan ada lagi air mata yang menetes, ia berjanji...

Hidup tidak mempercayai air mata, walaupun air mata itu berubah menjadi mutiara, ketika hidup sangat dirundungi kegelapan, ia tidak mungkin hanya demi itu memberimu sekelebat cahaya.

Terdengar suara pintu dibuka, sekelebat bayangan berdiri di depannya, lalu mengacungkan pistol ke arahnya, tepat di depan dahinya.

Fokusnya belum kembali dan sebelum ia menyadari apa yang telah terjadi, saat itu juga beberapa polisi telah masuk dan mengepungnya.

Tapi yang mengacungkan pistol ke arahnya,adalah Yoshua Fei.

“minggir,jika kalian tidak menyingkir,akan kubunuh dia! ”

Helena He menjadi bingung, ialah yang baru saja membunuh orang, sekarang mengapa orang yang akan ditangkap adalah Yoshua Fei, apa yang sebenarnya ingin ia lakukan?

Tubuh Hadi Shi dan Sinta Dou yang tergeletak di lantai sudah diamankan oleh beberapa pekerja, polisi-polisi itu mengacungkan pistolnya ke arah Yoshua Fei, salah satu di antara mereka berteriak: “Menyingkir, kamu telah membunuh dua orang, apa kamu masih mau membunuh lagi?!”

Membunuh dua orang……

Helena He terkejut dan menatap Yoshua Fei, tatapannya terlihat rumit...

“Apa yang ingin kamu lakukan?” Ia bertanya dengan nada yang dingin.

Ia berbisik kepada Helena He: “Sejak awal aku sudah tahu bahwa kamu akan mencari celah untuk membalas dendam, jadi aku mengikutimu sampai sini, pelayan yang tadi telah memanggil polisi, harus ada satu orang yang harus bertanggung jawab dengan semua ini.”

“Aku yang telah melakukannya,aku sendiri yang akan bertanggung jawab.”

Saat suaranya melirih, Yoshua Fei menjatuhkan pistolnya, lalu ia mengangkat tangan dan berteriak : “Aku menyerah.”

Seorang polisi dengan sigap menyerbunya, kemudian memborgolnya, lalu ia diseret keluar ruangan itu oleh segerombol polisi.

Helena He terpaku dan berdiri di tempat, ia tidak berani mempercayai apa yang baru saja terjadi di hadapannya, Yoshua Fei mengorbankan diri untuknya? Apakah ini hanya ilusi...

Helena He berlari keluar, ia melewati lobi utama, di lobi itu sudah penuh dengan kerumunan orang, ia mencoba melewati kerumunan itu dengan paksa dan sampai ke tengah-tengah kerumunan, ia melihat wajah Yoshua Fei yang tenang saat digiring polisi pergi.

Saat melewati Helena He, ia berbisik dengan suara kecil: “Jika aku tidak bisa bersamamu, aku akan menggunakan cara lain untuk menyukaimu.”

Kerumunan orang itu pergi, namun Helena He tetap berdiri di tempat itu, pikirannya seperti melayang dan kosong, ia menutup mata menahan sakit, dunia serasa datang di hadapannya, dan seketika runtuh begitu saja...

Tiga hari kemudian, ia membaca berita dari koran, Sinta Dou selamat karena peluru tidak mengenai jantungnya, ia telah selamat dari bahaya, tapi Hadi Shi telah mati, Helena He diam-diam pergi ke rumah Komisioner Tanto Chu, saat ia masuk, ia langsung berlutut di depan Komisioner Tanto Chu. “Paman, tolong bantu aku.”

Komisioner Tanto Chu terkejut dan membantunya untuk berdiri: “Ada apa?”

Helena He memberitahunya tentang keinginannya, selesai mendengarkan perkataannya, dengan kebingungan Komisioner Tanto Chu berkata: “Masalah ini, aku takut akan sulit mengurusnya.”

“Aku yang telah membunuh orang itu,jika harus dibayar nyawa,akulah yang harusnya membayar.”

“Biarkan aku memikirkannya dulu……”

Novel Terkait

The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu