Someday Unexpected Love - Bab 112 Cinta Dapat Menghancurkan Segalanya (1)

Malam hari meja makan di rumah Keluarga Du lagi-lagi memancarkan aroma peperangan yang kuat.

Sejak Dennil memperingatkan ibunya untuk tidak boleh meninggalkan ayahnya bermain kartu di malam hari, Sinta Dou tidak menganggapnya serius, bahkan dia semakin menjadi-jadi pulang saat hari sudah terang, lalu tidur sampai waktunya makan malam.

Kring kring, telepon berdering, Sinta Dou segera berdiri dan berjalan untuk mengangkat. Pada waktu ini nada dering itu berbunyi untuk mencarinya.

Halo Nyonya Wang, sebentar lagi aku selesai makan, tunggu sebentar ya.

Apa? Apa yang kamu bicarakan? Suara aslinya yang tenang tiba-tiba menjadi garang.

Tidak, dengarkan penjelasanku, bukan seperti ini ...

Halo? Halo? Nyonya Wang? ......

Plak, dia menutup telepon dengan marah, berjalan ke meja, menggebrak meja dengan keras: Dennil, apa yang sebenarnya kau lakukan pada keluarga Nyonya Wang?

Helena dibuatnya terkejut, melirik dengan kaget ke arah Dennil yang berada di sebelahnya, mengira bahwa dia hanya sekedar bicara saja, tanpa diduga dia benar-benar melakukannya.

Tidak melakukan apa-apa, hanya membiarkan bisnis suaminya kehilangan 200 juta saja.

Kau ... kau sangat keterlaluan! !

Sinta Dou marah sampai tubuhnya bergetar, Dennil dengan tenang menunduk kepadanya: Ibu, ibu jangan naik darah, bukan hanya dia seorang, tunggu dulu.

Baru saja dia berbicara, telepon berdering lagi, Nyonya Du melangkah maju dan mengangkat. Kali ini dia belum sempat berbicara, tidak tahu di pihak lain terjadi bom apa, membuat dia terkejut ingin segera menutup telepon.

Namun, dering bel berdering satu per satu, tiba-tiba terus berdering tanpa henti. Dia panik dan mencabut kabel telepon.

Mengapa tidak berani mengangkatnya?

Apakah barusan Nyonya Tao yang menelpon? Apakah dia berkata bahwa keluarganya akan bangkrut, semuanya karena ibu?

Atau apakah itu Nyonya Li, yang mengatakan bahwa suaminya dilaporkan korupsi?

Atau ...

Perkataan Dennil tidak ada hentinya, Sinta Dou mengambil mangkuk dan melemparkan kepadanya: Aku bunuh kau dasar anak kurang ajar!

Tubuhnya menghindar, mangkok itu jatuh di atas meja, seketika hancur berkeping-keping.

Helena terkejut dan bangkit berdiri, marah dan ingin melemparkan mangkuk ke wanita jahat di hadapannya. Tapi, satu-satunya alasan baginya tidak melakukan itu adalah karena dia mempertimbangkan kehidupan ayah mertuanya. Jika dia benar melakukannya, Dennil akan marah dan meninggalkan rumah, lalu bagaimana dengan ayah mertua?

Bagus sekali, racun masih belum dimakan, ternyata karena melarang ibu bermain judi ibu ingin membunuhku. Kalau begini, mengapa dari awal masih mau melahirkanku? Jika dari lahir langsung membunuh bukankah tidak capek hati?

Mata Dennil yang penuh dengan kekecewaan menyentuh hati Helena, Helena ingin memberi tahunya, wanita yang ingin membunuhnya itu bukanlah ibu kandungmu, ibu kandungmu tak mungkin melakukan hal seperti ini. Perkataan sudah di ujung bibir, tapi ditahan oleh alasannya.

Apakah begitu gampangnya kau menghentikanku dari judi? Dengan jelas kau sedang melawan wanita seperti aku! Dari awal di dalam hatimu sudah tidak ada figur seorang ibu sepertiku, kalau dari awal aku tau bahwa kau begitu tidak berbakti, aku akan membunuhmu!

Ayo, sekarang bunuh aku, aku menyuruhmu untuk membunuh! Dennil menggebrak meja dengan telapak tangan, dan tangannya tidak sengaja terkena pecahan mangkok di atas meja, seketika darah mengucur keluar......

Helena sudah tidak tahan lagi, maju kedepan mengecek tangannya, tapi didorong dengan dingin olehnya.

Tubuhnya kaku dan dia lupa bahwa mereka sedang dalam perang dingin ...

Sinta Dou dikejutkan oleh pemandangan di depannya. Dia tidak menyangka Dennil jengkel seperti ini. Melihat darah di tangannya mengalir tidak berhenti. Hati yang merasa bersalah mengerang: Apakah kamu sudah gila? Apakah perlu emosi terhadap ibumu sendiri?

Ibuku sendiri?

Helena menatapnya dengan dingin, benar-benar jijik sampai ingin muntah karena perasaan palsunya. Suatu hari cepat atau lambat akan mendapat pembalasan, memang bukan anak yang dilahirkannya sendiri. Ternyata hidup bersama selama dua puluh atau tiga puluh tahun, selama itu memanggilnya ibu, sama sekali tidak memiliki perasaan kepadanya?

Hadi Shi ditemukan oleh asisten rumah tangga dan disuruh masuk ke dalam. Begitu dia melihat tangan Dennil berdarah, dia berteriak panik: Tuan muda, apa yang Anda lakukan?

Tidak apa. Dennil mengangkat tangannya dengan dingin, menggunakan tangan lainnya untuk menutupi luka dan naik ke atas.

Helena cepat-cepat mengikuti naik ke atas, melihatnya berada di toilet membasuh tangannya, dia bergegas mencari kotak obat, menunggu dia keluar, tidak membiarkan dia menjelaskan, meraih tangannya dan membalutnya.

Tidak perlu. Dia ingin menolak, tetepi Helena tidak memberinya kesempatan untuk menolak: Jika kamu ingin mati tunggu sampai aku tidak melihatmu baru kau boleh mati!

Dennil memutar kepalanya ke samping, tidak memandangnya langsung, terpikir kejadian kemarin malam yang sampai sekarang masih disimpan ke dalam hati.

Novel Terkait

Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu