Someday Unexpected Love - Bab 76 Tiba-tiba Naik Pangkat (1)

Dennil Du sudah terbiasa dengan dia yang tidak mengetuk pintu, dan juga sudah terbiasa dengan dia yang datang, dia menelpon Asisten Niko: "Antarkan segelas kopi kemari."

Helena He berdiri persis didepannya, membuka pintu dan langsung bertanya: "Kenapa tiba-tiba kamu meningkatkan pangkatku?"

Alasannya adalah aku tidak menjelaskannya pada saat pertemuan. Dennil Du menaikkan kepalanya, dia menatap Helena He dengan lembut.

Dia langsung mengalihkan pandangannya, tidak ingin melihat kehangatan dalam mata Dennil Du. Tatapan itu, hanya bisa membuatnya semakin sakit hati.

Nenek Tony Lou pernah bilang kepadaku, ketika engkau mencintai kehangatan seorang lelaki, maka seumur hidupmu, kamu bisa hancur dalam tangannya...

Dia tidak pernah lupa perkataan Nenek Tony Lou, 10 tahun selama Tony Lou pergi, setiap kali dia merasa tidak mood, dia akan pergi bertemu Nenek Tony Lou, mendengar kata-kata dari dia.

Dia selalu tidak mengerti, kenapa Nenek Tony Lou bisa mengerti begitu banyak filosofi tentang percintaan, kemudian dia baru tau, sebenarnya dia adalah seorang wanita yang pernah tersakiti sebelumnya, dia selalu menanti seseorang dalam hidupnya, seorang lelaki yang tidak akan kembali kepadanya.

Itu hanya demi dia agar tidak berkata-kata lagi, aku sangat jelas, dia menaikkan pangkatku bukan karena alasan ini.

Amarah Helena He naik, dia memasang wajah dingin, menunggu penjelasan dari Dennil Du.

Jika memang benar karena ingin memberi kompensasi, jujur saja, tidak usah setengah-setengah, jika ia ingin membuatnya sakit, sekalian saja!

Karena alasan ini, tidak ada yang lain.

Asisten Niko membawa kopinya kedalam, Dennil Du memberikan kopi itu kepadanya: "Kedepannya kamu adalah wakil CEO, hanya persis di sebelah kantorku, jika kamu ingin minum kopi kamu boleh masuk."

Dia sudah tidak tahan, dia tertawa dingin: "Dennil, apa maksud mu? Jika kamu ingin kita bercerai, mari kita bercerai, setelah bercerai aku akan langsung pergi, aku pergi yang jauh, menghilang darimu dan wanita yang kamu cintai, dan membuat Keluarga Du tentram, tetapi sekarang kamu memindahkan ku ke sebelahmu, apa maksudnya? Apakah kamu ingin setelah kita bercerai, aku tiap hari bertemu denganmu, dan melihat wanitamu itu tiap hari mencariku, setelah itu melihat kalian berdua saling mencintai didepanku?"

Menghadapi pertanyaan dari Helena He ini, Dennil Du bukan hanya tidak marah, dia malah menghempaskan napasnya.

Baik, yang aku inginkan adalah engkau mengeluarkan semua unek-unekmu, dari kemarin sampai sekarang, kamu selalu terdiam dan tidak berkata apa-apa, ini seperti bukan kamu, aku juga tidak harus seperti ini, meski marah kamu juga harus membicarakannya, seperti sekarang ini, membawa semua keluh kesahmu keluar.

Apakah kamu memperdulikanku? Helena He tertawa dan berkata: "Tidak harus, Dennil, situasi seperti sekarang ini, tidak bisa memarahi orang lain, hanya bisa marah sendiri, aku yang begitu bodoh tidak sengaja mencintaimu, nyawaku lebih tipis dari secarik kertas, memang harus menanggung resiko sendiri!

Setelah Helena He selesai berbicara, dia pergi...

Malam ini, dia tidak pulang ke rumah Keluarga Du, tidak pulang Keluarga Du, berarti tidak usah melihat dengan mata dia sendiri Dennil Du tidak pulang rumah, dan tidak usah menyaksikan dia diam-diam pergi karena sebuah telepon.

Steven He dan istrinya melihat anak perempuannya pulang ke rumah, dengan sendirinya senang dan antusias, mereka tidak tau kabar Helena He selama ini, mereka mengira ia masih menjadi menantu di Keluarga Du, atau mereka, atau ketika mereka kesusahan, mereka bisa kapan saja mencari bantuan.

Tengah malam jam 11, dia mengangkat telepon dari Dennil Du--

"Kamu kemana? Kenapa tidak pulang ke rumah?" dia bertanya dengan panik.

Helena He tertawa dan bertanya: "Sekarang kamu baru sadar aku tidak pulang ke rumah?"

Dennil Du tidak bisa berkata apa-apa, dia tau bahwa dia salah, dia menjelaskan berkata: "Barusan saja ingatan Michelle kembali, sekarang masih merasa sangat tidak tenang, jadi..."

"Kamu tidak usah menjelaskannya padaku, aku tau Michelle sangat membutuhkanmu sekarang, jadi aku mengerti dan pulang kembali ke rumahku, tunggu sampai Michelle merasa tenang, barulah kamu kabari aku untuk pulang kembali, atau kamu langsung mengurus perceraian, dan aku tidak pulang kembali lagi juga bisa.

Dennil Du berkata dengan sakit: "Helena..."

"Sudah, kamu tidak usah berkata apa-apa, aku mau tidur, malam."

Dia menutup teleponnya, sudah tidak terdengar suara Dennil Du di telinganya, hatinya tiba-tiba terasa hampa, air matanya langsung mengalir, sebenarnya dia sangat ingin memberitahu Dennil, bukan hanya Michelle Yang yang tidak merasa aman, Helena juga tidak, dia juga adalah wanita yang putuh sebuah pelukan.

Helena He 2 hari berturut-turut ini tidak pulang ke rumah Keluarga Du, dia memanfaatkan pangkatnya yang belum menjadi wakil CEO, izin dan tidak perlu melewati persetujuan dari Dennil Du, dia langsung izin 1 minggu.

Minggu ini dia sudah berjanji dengan Margaret Chu untuk pergi ke Gunung Jiuhua, itu adalah tempat yang pernah ia ingin pergi, tetapi Dennil Du tidak pernah membawanya kesana.

Helena He tidak memberitahu Margaret Chu, cinta lama Dennil Du telah kembali, dan Helena sebentar lagi sudah akan angkat kaki dari rumah Keluarga Du, karena dia tau bahwa emosi nya Margaret Chu, dari awal dia tidak setuju Helena bersama dengan Dennil, kalau saat ini ia memberitahu situasi Helena He dan apa yang akan terjadi selanjutnya, dia pasti akan menunjuk kening Helena He dan memarahinya: "Seharusnya kamu menyerah dengan hidupmu, buang saja hidupmu, hidupmu akan menjadi janda yang paling kasihan dalam sejarah...."

Dia bahkan mungkin masih akan menasehati Helena He, untuk tinggal di Gunung Jiuhua, orang bodoh sepertimu ini tidak cocok ada di muka bumi ini, saatnya banyak berdoa, memohon kepada para dewa agar tidak diperlakukan seperti ini lagi selanjutnya.

Jika mau dibilang perkataan-perkataan yang keluar dari mulut Helena He semua tajam, Margaret Chu jauh lebih tajam dari itu.

Dennil Du baru mengetahui bahwa Helena He izin setelah 2 hari Helena He pergi ke Gunung Jiuhua, hari itu ia menyampaikan pada Asisten Niko: "Pergi ke departemen bisnis dan panggil istriku kemari."

Jadi pergilah Asisten Niko kesana, karena Helena He tidak dapat dihubungi sama sekali.

5 menit kemudian, Asisten Niko ngos-ngosan dan kembali melapor: "Direktur Du, kata departemen bisnis, bu Helena izin."

Izin? Dennil Du terkejut: "Kenapa izin?"

"Dengar-dengar pekerjaan akhir-akhir ini melelahkan, ia ingin pergi rileks."

"Pergi kemana? Izin berapa lama?"

Asisten Niko mengelap keringatnya: "Ia izin 1 minggu, aku tidak tau dia pergi kemana...."

Dennil Du langsung memainkan pensil yang ada di tangannya dan memberi instruksi: "Cari."

"Baik!" Asisten Niko langsung menjawab dan pergi.

Helena He, jangan membuatku gelisah seperti ini oke? Dia memijat keningnya karena sakit, ia bangun dan berjalan menuju jendela, ia melihat seluruh Kota Surabaya, langitnya berwarna abu-abu, sama seperti hatinya...

Novel Terkait

Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu