Someday Unexpected Love - Bab 180 Hantu Perempuan Berwajah Putih (2)

"Awalnya tidak mudah di ajak berbicara, tapi ketika dia dengar kejadian Michelle tiga tahun yang lalu, terus berubah sikap, aku beri dia nasehat, kalau ingin berlanjut bersama Michelle, tergantung pada hal yang dilakukan apakah benar."

selesai bicara, Helena He menambah satu kalimat lagi,"Dino Shi dengan istrinya sudah cerai, jadi sekarang dia juga jomblo."

Dennil Du terlihat sedang berpikir sesuatu, "Demikian juga baik, tapi Dudu bisa kehilangan satu rumah yang sempurna."

"Aku mengerti pemikiran kamu, aku juga ingin berharap Michelle bersama dengan Kenny, tapi kamu juga kelihatan, dia sama sekali tidak mungkin balik kembali ke desa perikanan Feng Mei, buah yang saling paksa pijit tidak bakal manis, kalau begitu, mendingan suruh dia cari kebagiaan yang cocok padanya bukannya lebih baik?"

heningan yang sejenak, dia mengangguk kepala, "Semua tergantung pada nasib saja."

Helena He pergi kekamar Ibunya, melihat dia berbaring diatas Kasur, dengan heran bertanya, "Ibu, kamu kenapa begitu cepat sudah tidur?"

"Aiyo, akhirnya kamu pulang, aku beritahu kamu ya, Rumah Du ada hantu!"

"Ada hantu?", Helena He dengan tegang bertanya, "Kamu kenapa bisa tahu?"

"Aku lihat dengan mata sendiri, satu hantu perempuan, pakai gaun warna putih, rambut sepanjang pinggang, setengah wajah jelek, benaran sangat menakutkan!!"

Yulia Yang sembunyi di selimut bergemetaran, wajah pucat putih seperti sehelai kertas saja, Helena He dengan diskripsi dia, tertawa dan berkata, "Ibu, itu bukan hantu, itu kakaknya Dennil Du, Ayah mertuaku punya anak perempuan Marchella Du."

"Kakaknya Dennil?", Yulia Yang saking kajutnya terduduk, "Menantu kenapa punya kakak yang begitu menyeramkan?"

"Waktu kecil terjadi kebakaran di rumah, karena itu wajah jadi hancur, jangan lihat dia jelek begitu menyeramkan, hati dia sebenarnya sangat polos dan baik, jadi kamu jangan menjail dia."

bagaimanapun Helena He menjelaskan, tapi Yulia Yang masih sedikit takut, bersikeras tidak turun kebawah untuk makan, Helena He juga tidak memaksa dia, karena awalnya dia bertemu dengan kakak juga demikian.

Malam, perut Yulia Yang berbunyi-bunyi, dia tidak berdaya bersandar di kasur, berbalik-balik tak dapat tidur.

dia biasa tahan kencing satu malam juga bisa tidur nyenyak, tapi saat perut lapar pasti tak dapat tidur, kalau dirumah sendiri, dia pasti bangun mencari makan, tapi sekarang menginap dirumah menantunya, tengah malam cari makan, diketahui dengan orang, pasti kira dia mau mencuri sesuatu saja?

Dulunya dia banyak mencari masalah pada Helena He, jadi sekarang, sangat takut dia merepotkan dia...

tapi perut benar-benar lapar sekali, bagaimana? Bagiamana? Tahan, betul tahan, menarik napas buang napas, bertahan hingga sampai besok pagi saja!

Sayangnya, dia hanya bisa bertahan satu jam saja, tengah malam jam dua, dia benaran sangat lapar, jadi tidak peduli repot atau tidak, dia memakai mantel, diam-diam turun kebawah datang ke dpaur, membuka kulkas,"Wah, ada banyak makanan yang bisa dimakan."

Dia mengambil satu ekor ayam panggang, satu botol bir, dua buah timun, duduk di ujung pojok dapur, dengan rakus mulai makan.

setelah selesai makan, Yulia Yang menepuk-nepuk perut, dengan puas keluar dari dapur, diam-diam naik keatas.

berjalan hingga sampai pembelokan tangga, tiba-tiba dia Nampak bayangan hitam Nyonya Du berdiri di depan pintu, dia kejut berteriak, "Siapa?"

Tiba-tiba mendengar suara tanya dia, bayangan hitam agak sedikit grogi, dia menoleh kepala melirik kesana, Yulia Yang menghela napas dingin, "Astaga, ini orang atau hantu, kenapa wajah begitu putih..."

dia bersiap untuk sembunyi balik ke kamar, kalau ada orang yang melukai Sinta Dou, dia tidak peduli begitu saja, nanti menantu dia bisa menyalahkannya dia tak?

berpikir demikian, dia mau gak mau mengetuk pintu kamar Nyonya Du, beberapa saat kemudian, pintu dibuka.

"Ah!!", Yulia Yang terkejut dibuat oleh orang yang dihadapannya hingga mundur beberapa langkah, dan berpatah-patah berkata, "Kamu...kamu orang atau hantu!"

Orang dihadapannya menyulurkan tangan menarik barang yang ada di wajahnya, wajah Sinta Dou muncul di depan Yulia Yang, dia tertawa bilang, "besan, aku bukannya pakai masker saja, kenapa bisa dibuat kaget demikian?"

Masker? emangnya dia tadi lihat wajah putih adalah masker yang dipakai oleh wanita iblis ini kah?

"Kamu gila bukan? sekarang jam berapa masih tempel masker?", Yulia Yang sangat kesal.

Sinta Dou dengan tenang membantah, "Aku suka sekarang tempel masker emang urusan kamu apa? lagian kamu ngapain? tengah malam tidak tidur berkeliaran dirumah kamu, jangan-jangan kamu ada ide buruk apa?

"Aku...aku tidak ada!", Yulia Yang menenggakkan tubuhnya, "Aku hanya lapar, cari sedikit makan saja!"

"Heng, makan malam tidak makan, tengah malam cari makan, siapa tahu kamu mau melakukan apa...."

"Kamu beritahu kamu jangan sembarang tuduh orang, heng, rumah ini punya anakku dan menantu, perlu aku beride buruk kah?!"

Yulia Yang ingat perkataan anaknya, harus mengeluarkan sikap tegas untuk melawan wanita iblis ini, jadi dia mengangkat dagunya, bercoba untuk menambah perangai untuk tekan segalanya.

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu