Someday Unexpected Love - Bab 42 Hati Yang Tidak Kuat (2)

Helena He segera memperbaiki dengan terburu-buru: Tidak benar, kakak adalah orang yang baik, jadi hati kakak berwarna merah.

Aku orang baik, hatiku berwarna merah! Marchella Du mengulangi sekali lagi, Helena He tersenyum menanggukkan kepala.

Dia menatap kedua iris mata kakak yang jernih, terdapat sebuah perasaan yang tidak bisa dia ungkapkan dengan kata-kata, seharusnya dia bersama perempuan keluarga kaya lainnya menikmati kehidupan sebagai seorang tuan putri, namun semua itu hilang karena sebuah kebakaran, kehilangan wajahnya, kehilangan akalnya, kehilangan kebebasannya, dan juga kehilangan masa depannya......

Siapa itu? Marchella Du mengacak-ngacak rambutnya yang panjang, kemudian bertanya dengan bodoh.

Aku bernama Helena He, aku adalah istri adikmu.

Istri? Dia terlihat kembali tidak mengerti: Apa itu istri?

Helena He tersenyum menjelaskan: Istri itu orang yang akan selalu bersama dengan adikmu selamanya.

Oh...... Dia menganggukkan kepalanya tidak terlalu mengerti, kemudian mengucapkan sebuah kalimat: Helena adalah orang baik!

Hehe, Helena He tercengang sejenak, kemudian tersenyum bertanya: Bagaimana kamu tahu jika aku adalah orang baik?

Karena adikku adalah orang baik, kamu adalah istri adikku, jadi kamu juga orang baik!

Penjelasan yang sangat mudah, namun tidak salah sedikitpun, ini juga membuktikan kebaikan seseorang, walaupun dimata orang bodoh, itu tetaplah kebaikan.

Terima kasih, ini untukmu. Helena He mengangkat kalung kerang yang ada ditangannya: Apakah kamu suka?

Marchella Du menerimanya dengan terkejut, dia membolak-balikkan kalung tersebut terlihat tidak ingin melepaskannya: Suka, suka......

Helena He sangat tersentuh, ketika pergi ke Maldives dia membelikan hadiah untuk semua anggota keluarga Du, namun hanya kakak yang tidak normal lah yang mengucapkan rasa terima kasih padanya.

Aku akan membantumu memakainya. Dia memakaikan kalung itu ke leher kakak yang ramping, kemudian memujinya: Ternyata benda yang bagus telah terpasang di tubuh orang yang benar!

Helena, apakah sekarang aku cantik?

Cantik, cantik, jika kamu tidak percaya kamu boleh berkaca. Dia membalikkan tubuhnya mencari kaca, dia terkejut menyadari didalam kamar ini bahkan tidak ada kaca.

Dengan canggung dia membalikkan tatapannya, dia berucap sambil menunjuk kearah jendela: Bagaimana jika kita berjalan-jalan di taman? Seharian kamu hanya berdiam diri didalam kamar pasti terasa sangat tidak nyaman.

Marchella Du menggelengkan kepalanya dengan cepat: Tidak bisa, ibu tidak mengijinkan aku untuk keluar. Dia mendekatkan jarak mereka kemudian berbisik: Karena aku jelek, aku bisa mengagetkan orang lain......

Ternyata seperti ini, Helena He merasa marah, walaupun wajah kakak rusak, namun bagaimanapun dia tetaplah manusia, bagaimana bisa terus mengurungnya seperti ini?

Dia mulai tidak menyukai Nyonya Du.

Dia kembali menemani kakak untuk berbincang sejenak, setelah itu dia bangkit berdiri bersiap meninggalkan kamar, ketika berjalan hingga kesisi pintu tiba-tiba dia teringat dengan satu hal, dia memutar kembali langkah kakinya bertanya pada Marchella Du: Kakak, ketika pertama kali aku datang kerumahmu, kenapa kamu mendorongku dari tangga?

Kakak memajukan bibirnya, kemudian berucap dengan tersenyum: Tidak.

Hahh, Helena He menghela nafas, seharusnya dia tidak menanyakan masalah ini lagi, kakak juga bukan orang yang normal, bagaimana bisa dia berharap dia dapat menjawabnya dengan benar.

Setelah meninggalkan kamar kakak, dia menerima telepon dari Margaret Chu, kemudian dia segera pergi menemuinya.

Ketika sore hari, Dennil Du kembali ke rumah setelah dari kantor, membuka kamarnya tidak menemukan Helena, dia segera turun kebawah bertanya pada ibunya: Ibu, dimana Helena?

Nyonya Du yang sedang duduk diatas sofa sambil menonton tv, mendengar anaknya bertanya dengan marah, dia menjawab dengan kesal: Bagaimana aku tahu, apakah dia pergi ke suatu tempat dia mengatakannya padaku?

Dennil Du membalikkan tubuhnya kembali berjalan, Nyonya Du semakin terlihat kesal: Kamu baru pulang langsung mencarinya, apakah dimatamu masih ada aku sebagai ibumu?

Dia membalikkan kepalanya, berjalan hingga kehadapan Nyonya Du kemudian menyentuh bahunya: Ibu, bisakah tidak cemburu pada menantumu sendiri, aku mencarinya karena ada urusan......

Aku tidak akan mengakui menantu sepertinya. Nyonya Du menyendukan wajahnya mulai mengeluh: Kamu bahkan tidak tahu bagaimana dia berucap pada mertuanya, dia melawanku dihadapan orang tuanya, bahkan mengatakan jika itu bukan urusanku, cepat atau lambat aku pasti akan meninggal karena kesal dengannya!

Setelah Dennil Du mendengar ucapan ibunya dia tidak marah sama sekali, karena dia tahu Helena He bukanlah orang seperti itu, jika dia benar-benar melawannya, itu berarti ada orang lain yang memancingnya duluan.

Bersikap baiklah sedikit pada Helena, dia pasti akan memperlakukanmu dengan lebih baik, sifatnya itu dia berani menyayangi dan berani membenci.

Nyonya Du mendengar ucapannya yang sedang membela Helena He, seketika semakin marah: Karena kamu membiasakannya seperti itu, dia jadi berani bertindak tidak sopan pada orang tua!

Dennil Du yang sudah malas untuk menjelaskannya, dia hanya menunjuk bibirnya: Aku haus, aku akan pergi untuk minum.

Aku yang sedang berbicara, haus apa kamu? Dengarkan aku baik-baik! Nyonya Du menghentikannya, dia harus mengatakan semua kekesalannya baru dapat merasa lega.

Kamu bahkan tidak tahu, hari ini dia membuat Karina kesal hingga menangis seharian, semua ucapannya seperti pisau yang melukai hati orang lain......

Sebaiknya dia tidak membahas Karina, ketika membahas Karina Dennil Du pasti akan berada disisi Helena: Ibu, maksudmu Karina datang kesini hari ini?

Iya, dia datang untuk memberikanku alat pijat, anak itu benar-benar sangat perhatian, tidak seperti......

Belum selesai dia berucap, Dennil Du telah memotong ucapannya: Kumohon jangan membiarkannya sering-sering datang kerumah kita, sebenarnya, aku sangat tidak suka melihatnya.

Dennil Du segera naik keatas, tanpa memperdulikan Nyonya Du yang marah menyuruhnya untuk tetap berada disana, berpura-pura tidak mendengar apapun dia terus mempercepat langkah kakinya.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu