Someday Unexpected Love - Bab137 Rahasia Diatas Kertas Putih (1)

Tahun itu kepingan salju jatuh diatas bunga prem, tahun itu samping kolam huaqing tersisa terlalu banyak kesedihan……

Tempat reruntuhan dibelakang sekali lagi menyebar kemari suara lagu yang sebelumnya sudah menghilang, Helena ketakutan membalikkan kepala, memandang istana cacat yang jauh itu, kedua kaki lemas, duduk diatas lantai.

Oh ibuku, sudah melihat hantu…… dia berbicara sendiri, mengira bayangan hitam tadi adalah orang yang menyanyi, sangat jelas dia salah pengertian, bayangan hitam itu dari awal sudah lari kedepan kemudian menghilang, bagaimana mungkin tiba-tiba menyanyi didalam tempat reruntuhan? Jika adalah kelakuan orang yang sama, dia hanya bisa bilang, itu pada dasarnya bukan orang, tetapi adalah hantu……

Suara asing dan juga seperti kenal tetap sama seperti sebelumnya, menyanyi dua kalimat kemudian berhenti lagi, seperti sengaja membuat orang yang dengar tidak bisa membedakan asal suara dari mana, Helena dua telapak tangan menekan diatas lantai, ketakutan hingga hp nya jatuh disamping kakinya, dia berusaha menenangkan suasana hatinya yang kacau, memegang-megang mencari hp, bersiap-siap dengan cepat meninggalkan tempat yang menyeramkan ini!

Disaat dia sedang memungut hp, pandangan matanya ditarik oleh kertas putih dilantai yang berantakan, dia dengan ragu-ragu memungut, tidak sempat melihat adalah barang apa, bangun lalu langsung lari balik kekamar, sambil lari sambil peringati diri sendiri: tidak boleh membalikan kepala, tidak boleh membalikan kepala, pasti tidak boleh membalikan kepala……

Waktu kecil orang tua sering bilang, berjalan dimalam hari jangan membalikan kepala, walaupun kamu mendengar suara apapun atau ada siapa yang teriak kamu, sama sekali tidak boleh membalik kepala, jika tidak pasti akan diikuti oleh setan, sampai saat itu bagaimana mati juga tidak tahu!

Sepanjang jalan ketakutan tapi tidak bahaya berlari sampai ruang tamu keluarga Du, hati yang tergantung ditengah langit akhirnya meletakkan, memegang pegangan kayu samping tangga, dengan ngos-ngosan menginjak tangga jalan kearah kamar, berjalan setiap langkah, hatinya akan sangat cepat berdetak sekali, dia sangat dalam merasakan, jika bukan keluarga Du ribut hantu, kalau begitu, yaitu dia seharusnya pergi mencari orang pintar untuk mengusir setan……

Akhirnya balik sampai kamar, melihat suami dia yang tercinta, melepaskan jaket dia segera masuk kedalam selimut, menyusut dibawah ketiak dia, keberaniannya nyalinya penasarannya sebelum, semuanya sudah pergi bertemu hantu!

Dennil Du tidurnya benar-benar seperti babi, pada dasarnya tidak tahu istri repot dia barusan melakukan hal yang mengejutkan apa, dia kapan keluar, dan dia kapan pulang, dia sama sekali tidak tahu tidak bicara, sampai-sampai saat ini badan dia yang dingin dan seluruh badan gemetaran mengerut didalam pelukan dia, diluar dugaan tidak mengetahui sama sekali.

Untung saja, suhu tubuh dia sangat cepat menghangatkan badan orang dipelukannya, Helena juga pelan-pelan tidak ketakutan lagi, dia dari dalam selimut mengulurkan kepalanya, baru kepikiran, didalam tangan masih menggenggam kertas yang kerut.

Barang apa ya?

Dia dengan cepat merapikan dan membuka lihat, tiba-tiba ragu-ragu, ini adalah selembar kertas putih biasa, diatas tidak ada satu huruf pun, hanya ada sebuah gambar yang sangat aneh, hanya saja gambar ini digambarkan sangat jelek, jeleknya sampai tidak bisa membedakan, sebenarnya adalah barang apa……

Mainan apa ini? Dia mengerutkan kening berpikir, melihat sangat lama, juga tidak meneliti keluar sebenarnya adalah sapi, kuda atau kambing.

Kebingungannya muncul, tidak tahan menguap, dia mengerutkan kembali kertas itu menjadi bulat kemudian memasuki kebawah bantal, pokoknya pagi hari dia ada banyak waktu, sampai waktu itu baru pelan-pelan meneliti lagi.

Karena masalah yang sangat aneh ini, membuat Helena semalaman mimpi buruk terus, sebentar dikejar orang, sebentar diikuti oleh hantu, akhirnya langit belum terang dia sudah bangun, baru membuka mata, hal pertama yang dilakukan adalah mencari kertas putih yang dibawah bantal, melanjutkan meneliti gambar semalam yang belum ada hasilnya.

Pada saat Dennil Du bangun, lalu melihat Helena duduk diatas sofa, dalam tangan memegang sebuah barang yang sangat kerut, seperti kesurupan menatapi.

Helena, kamu sedang lihat apa? Dia membuka selimut turun ranjang, mengulurkan pinggang jalan sampai depan dia.

Dennil akhirnya kamu bangun juga, cepat kesini bantu aku lihat, ini adalah barang apa?

Helena seperti menangkap penolong, dia mengangkat kertas putih yang pagi hari sudah menyelidiki tiga jam lebih juga masih belum meneliti keluar, dengan penuh harapan menunggu Dennil Du membantu dia meneliti.

Ini bukannya hanya selembaran kertas.

Dia tidak berpikir apa-apa melihat sekilas, bersiap-siap ke kamar mandi mencuci muka dan gosok gigi.

Aduh, aku tahu adalah kertas, aku ingin tanya kamu gambar yang diatas kertas ini adalah apa?

Helena menangkap tangan dia, sepertinya jika tidak memberi dia sebuah jawaban yang memuaskan, dia tidak akan melepaskan dia begitu saja.

Dennil Du dengan aneh mengamati dia, memegang-megang dahi dia, dengan khawatir dan juga merasa bersalah bertanya: kamu tidak masalah kan? Apakah karena masalah semalam itu kemudian, membuat kamu terkena rangsangan apa?

Kecurigaan dia juga bukan tidak masuk akal, bagaimanapun lelaki mana saat bangun pagi-pagi, melihat istri memandangi selembaran kertas sobek meneliti dengan sangat serius seperti kemasukan setan, masih bisa dengan tenang berdiskusi dengan dia, gambar diatas kertas ini gambarnya adalah pesawat atau roket?

Kamu yang terkena rangsangan! Helena dengan marah melototi dia, setiap kali berbicara masalah serius dengan dia, dia akan memakai pandangan seperti melihat orang bodoh melihatin dia, benar-benar sangat menjengkelkan!

Dennil Du melihat dia sudah marah, segera berjongkok badan menghibur dia: sudah, sudah, aku bantu kamu lihat bisa tidak?

Dia mengambil kertas putih ditangan dia, dengan sembarangan berkata: ini adalah kamu yang gambar? Jangan-jangan adalah sengaja mau menguji aku kan?

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu