Someday Unexpected Love - Bab 47 Mengapa Memberinya Uang (1)

Makan malam dengan David Du berakhir dengan lancar, selesai makan masih duduk di meja makan untuk beberapa saat, ayah dan ibu Helena He menangkap tatapan Helena lalu berdiri untuk pamit.

”Aku akan mengantar kalian.” Dennil Du beranjak berdiri.

Selain Kakek yang sudah berumur, ayah dan ibu Dennil Du mengantar mereka sampai ke depan pintu, Helena He mengambil kesempatan ini untuk undur diri, ia menarik tangan ibunya dan berkata: “ingat kata-kataku, jangan pernah membahas soal uang di depan Dennil!”

Yulia Yang menganggukkan kepala: “aku sudah paham.”

Sedikit menundukkan kepala kepada suami istri Du, Yulia Yang dengan puas memuji: “Mendengar perkataanmu sebelumnya, aku masih mengira bahwa keluarga Du sangat buruk, sekarang aku baru tahu, keluarga ini sangat baik, sama sekali tidak memandang rendah maksud baik kita.”

Huh, Helena He tertawa dingin: orang kalau dekat dengan merah, dia berubah jadi merah, kalau dekat dengan hitam, nanti dia akan ikut berubah jadi hitam!

Tentu saja, selain Dennil Du dan kakeknya.

Helena He melambaikan tangan pada orang tuanya, demi menunggu kembalinya Dennil Du mengantar orang tua Helena He, ketika melewati halaman, dia mencari tempat untuk duduk-duduk.

Dalam kegelapan, dia meraba-raba mencari ponselnya, lalu menelepon Margaret Chu.

“Halo, Margaret, bisakah kamu meminjamiku uang?”

seketika orang yang berada di seberang telepon menjerit: “ini tidak salah? Kamu menikahi orang terkaya di kota ini, masih mau pinjam uang?”

Helena He menunduk lesu, dia tahu Margaret Chu akan berkata demikian, sebenarnya jika ia mengatakan hal ini pada Dennil Du, sangat mudah akan terselesaikan, tapi dia benar-benar tak punya pilihan lain agar tidak menjatuhkan harga dirinya.

Dennil Du tidak hanya sesekali memberinya uang dalam jumlah yang tidak sedikit, tapi itu semua ditolak secara halus oleh Helena He, mereka berdua belum memiliki rasa dan kebiasaan seperti suami istri, mereka berdua akan bersama-sama ketika situasinya sedang saling membutuhkan, jadi bagaimana bisa mereka dengan tanpa terkekang menikmati apa yang bukan milik mereka.

Kondisiku saat ini, orang lain tidak memahaminya, kamu masih tidak memahaminya?

Helena He menundukkan kepala, jika bukan karena tak ada pilihan lain, dia juga tidak ingin merepotkan Margaret Chu.

huhh… menghembuskan napas berat dalam telepon.: “butuh berapa?”

…… 500 juta

“apa? Lima ratus juta?” Margaret Chu berteriak kaget: “astaga, kalau ini aku sepertinya tidak bisa membantumu, dapat dari mana aku uang sebanyak itu!”

Helena He khawatir: “kalau begitu, kamu bisa membantuku berapa? 300 juta bisa tidak? Yang lain biar aku sendiri yang memikirkannya lagi…..”

”300 juta akupun juga tidak punya, aku punya kehidupan sosial dan aku harus punya tabungan, kamu masih tidak mengerti?”

“Aku tidak peduli, dan juga kamu harus memikirkan cara untuk membantuku, siapa suruh kamu jadi teman baikku, jadi soul mate ku!” Helena He dengan jahil menggodanya.

Margaret Chu mengeraskan suaranya: “wah, jadi kamu menyuruhku untuk merampok kan? Kamu tahu ayahku kepala kantor kepolisian jadi dia tidak mungkin menangkapku, iya kan?”

Helena He baru saja ingin mengatakan tidak, seketika menyadari sejak kapan di sebelahnya berdiri seseorang.

“Ka… kakek.” Helena He terkejut dan berdiri, lalu berkata dalam telepon: “aku ada urusan, kututup dulu.”

Setelah menutup telepon, Helena merasa gugup, tangannya basah oleh keringat, dia tidak tahu bahwa ucapannya di telepon tadi didengar oleh kakek Du.

”Helena, kamu sedang butuh uang?” Kakek bertanya dengan khawatir.

…… Dia benar-benar telah mendengarnya.

“Sa… saya tidak sedang butuh uang.” Helena menunduk, seketika ia terasa canggung.

David Du berjalan mendekat, menyuruh dengan sangat serius: “tidak boleh bohong sama kakek.”

Helena dengan pasrah mendongakkan kepalanya, dia juga tak ingin bekata bohong, tapi kekacauan di keluarganya juga tidak ingin pergi begitu saja.

“Kakek, benar-benar tidak ada apa-apa, Anda tidak perlu bertanya lagi.”

Kakek Du menepuk-nepuk pundaknya, dengan pasrah menggeleng: “kamu ini……” dia sama sekali tak mengatakan apapun, lalu berbalik dan pergi.

Helena menghembuskan napas, dia pikir itu hanyalah alarm palsu, Kakek juga tidak menginvestigasinya sampai keterlaluan.

Tapi dugaannya tidak salah, keesokan paginya, pembantu rumah itu datang dan memberi tahu Helena: “nyonya muda, kakek meminta Anda datang ke halaman sebentar.”

Dennil Du baru saja bangun tidur, dia penasaran dan bertanya pada Helena: “pagi-pagi begini Kakek memanggilmu ada apa?”

Helena dengan gugup menghilang dari hadapannya, sengaja berpura-pura menggeleng tidak tahu: “aku juga tidak tahu.”

Sebenarnya, walaupun ia tak terlalu yakin, tapi ia khawatir, ia punya perasaan ini pasti ada urusannya dengan kemarin malam.

Dengan gelisah ia menuruni anak tangga, keluar dari ruang tamu, dari jauh melihat punggung kakek Du yang duduk bersender membelakanginya.

selangkah demi selangkah berjalan mendekat, berdeham pelan, dengan sangat hati-hati bertanya: “Kakek, selamat pagi, Kakek ada apa mencari saya?”

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu